Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bohong??
Tim futsal Universitas Cendana kampus Kevin akhirnya memenangkan pertandingan siang ini melawan Universitas Kencana. Kevin berserakan kemudian turun dari tribun dan berjalan cepat menghampiri juniornya. Sedangkan Keana dan Aya mengikuti Kevin dari belakang
"Selamat guys,," Kevin menyodorkan kepalan tangannya untuk bersalaman ala lelaki pada teman-temannya
"Makasih bang" jawab mereka
Kevin menghampiri Bagas dan menepuk pundaknya
"Lo keren gas,," Kevin mengacungkan dua jempolnya pada Bagas
"Thanks bang,," Bagas tersenyum pada Kevin
"Cepet banget lo jalannya, ga tau apa adek lo hampir sesak nafas gara-gara desakan di sana,," Keana bersungut-sungut menghampiri Kevin dan memarahinya. Sedangkan Aya yang ada di sampingnya, duduk di bangku pemain sambil mengatur nafasnya
"Ya ampun dek,, gue lupa kalo sama kalian" Kevin panik melihat muka Aya yang memerah
"Dek,, lo gapapa kan dek? jan buat gue takut dong" Kevin mengusap-usap kepala Aya. Sedangkan Aya masih diam memejamkan matanya
"Salah lo emang seenaknya aja ninggalin kita" semprot Keana
"Ayy,," Bagas menundukkan kepalanya dan menepuk pelan pipi Aya
"Hissshhh minggir kalian" teriak Aya yang tiba-tiba berdiri
"Gas tolongin Aya Gas,, kek nya dia kesurupan" ucap Kevin ngawur membuat Aya seketika menoleh dan menatap Kevin tajam
"Tuh kan,, kan,, dek sadar dek,, gue nanti bisa digantung Mama" Kevin semakin panik
"Ay,, Lo oke?" Bagas mendekat dan menggenggam tangan Aya
"Hemm,," Aya mengangguk sekilas, membuat Kevin menghembuskan nafas lega
"Lo kenapa tadi kek orang kesurupan?" tanya Kevin
"Kesurupan gundulmu,, gue ngatur nafas karena rada sesak dodol, malah kalian ribut sendiri, ganggu tau" Aya ngomel-ngomel
Bagas yang di samping Aya tersenyum simpul sambil mengusap pelan pundak Aya
"Dah yuk pulang" ajak Keana
"Gue anter,," Kevin segera memakai jaket yang sedari tadi dipegangnya
"Trus Aya sama siapa?" tanya Keana. Kevin menghampiri Aya dan Bagas yang sedang duduk diam berdua
"Gas, tolong anterin Aya pulang ya,, gue mau anter Keana dulu soalnya"
"Ihh abang,, ga usah Aya naik ojol aja" tolak Aya karena merasa canggung karena sikap dingin pemuda itu padanya beberapa minggu lalu
"Gapapa gue anter aja sekalian pulang" Bagas mengambil tasnya dan berpamitan dengan pelatih dan teman-temannya
"Nah dah, yuk kita pulang" seru Kevin yang berjalan di depan sambil menggoda Keana. Sedangkan Aya dan Bagas hanya diam mengikuti dari belakang
Ketika Kevin dan Keana sudah pergi lebih dulu Aya mencoba berbicara lagi pada Bagas
"Gue naik ojol aja Gas,,"
"Buruan naik,," ucap Bagas singkat
"Ga usah Gas,, abang udah pergi kok jadi lo ga perlu sungkan" ucap Aya lagi
"Ya udah" Bagas melajukan motornya dan meninggalkan Aya. Membuat gadis itu melongo karena kaget
"Gue beneran ditinggal nih,," gumamnya " Beneran ditinggal??" tanyanya lagi
"Ga peka banget sih jadi cowok" gerutunya
"Harusnya lo tuh bujuk gue,, bukan malah pergi gitu aja" omelnya lagi
Tin Tin
terdengar bunyi klakson dan suara motor yang mendekat dari arah belakangnya, membuat gadis itu menepi dan menoleh singkat
"Cepet naik" Bagas berucap setelah mensejajari langkah Aya
"Ga usah" ketus Aya yang membuat Bagas tersenyum dalam helm full face nya
"Buruan Ay"
"Ga usah ga butuh" ketusnya lagi
"gitu aja marah" goda Bagas
"harus banget nunggu gue sampek marah?" Ay berhenti dan menatap tajam Bagas yang hanya terlihat matanya
"Ya udah ga usah marah" Bagas memberikan helm pada Aya
"Nyebelin banget jadi cowok, ga peka tau ngga" Aya mengomel lagi
"Iya maaf,," ucap Bagas tersenyum diam-diam
...*******...
Aya baru sampai di rumahnya setelah jam menunjukkan pukul 3 sore. Seharian ini gadis itu hangout bersama Kevin dan Keana. Aya masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya. Aya membuka tasnya dan mengeluarkan ponselnya lalu menggerutu pelan ketika sadar bahwa ponselnya mati karena kehabisan daya
Aya menghubungkan ponselnya dengan charger dan turun ke bawah untuk menemui mamanya
"Tadi Bian kesini loh dek,," ucap mama Ayu sambil memotong sayuran di dapur
"Oh ya? kapan ma?" tanya Aya
"jam 2an tadi kayaknya, katanya hp kamu ga aktif makanya dia kesini" jelas mama Ayu lagi
"Iya,, hape Aya mati ma, habis batre" Aya mencomot pisang goreng yang ada di depannya
"Buruan hubungi dia, kasihan kan dia nanti khawatir" saran Mama
"Iyaa, tunggu masih Aya charge ponselnya" Aya memakan pisang gorengnya. Selang beberapa menit terdengar suara motor Kevin di depan
"Ma,, Abang balik sekarang ya mas,, nanti biar gak kemaleman nyampe Subang" Kevin duduk di samping Aya dan ikut memakan pisang goreng
"Ya usah buruan siap-siapnya,nih udah mama siapin makanan buat kamu makan nanti malem ya" Mama Ayu menutup kotak-kotak makanan yang akan dibawa Kevin
"Iyaa,, makasih ma,," Kevin mencium tangan dan pipi mama Ayu. Lalu giliran Aya mencium tangan abangnya
"Papa kemana ma?" tanya Kevin
"Di taman samping, pamitan dulu sama papa sana"
"Iya,, yaudah Kevin ke papa dulu trus berangkat ya ma,, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Mama Ayu dan Aya menjawab bersamaan
...*******...
Aya menyalakan ponselnya dan melihat beberapa pesan serta panggilan tak terjawab dari Bian
Bianca
Ay,, maaf aku ada keperluan mendesak Ay
11.15
Ay,, angkat telfonnya Aya 11.20
Kanaya,, aku minta maaf,, please Ay,, 11.25
3 panggilan tidak terjawab 11.20
2 panggilan tidak terjawab 12.10
5 panggilan tidak terjawab 13.00
^^^Kanaya^^^
^^^Iya gapapa 16.10^^^
Aya keluar dari roomchat nya dengan Bian lalu mengecek status pembaruan dari teman-temannya. Aya mengerutkan keningnya ketika melihat status Sella yang hanya memperlihatkan tangan dengan selang infusnya. Gadis itu memutuskan untuk menghubungi Sella
"Hallo Aya,," suara Sella terdengar serak dan lemah
"Lo kenapa Sel?" tanya Aya
"Gue gapapa Ay, cuma tadi sempet pingsan karena tekanan darah rendah"
"Sekarang masih di rumah sakit?" tanya Aya lagi
"Nggak kok tadi habis enakan langsung pulang, sekarang lagi istirahat di rumah" jelas Sella
"Ya udah besok pagi gue kesana sama Tika"
"Iya makasih,,"
"Baek-baek lo jan keluyuran, gue tutup telfonnya" Aya memperingatkan
"Iyaa,,"
Aya mengecek lagi roomchatnya dengan Bian namun masih belum ada balasan, mungkin masih di jalan balik ke Subang pikir Aya
...*******...
"Halo,,"
"akhirnya aku denger suara kamu juga Ay,," terdengar Bian menghela nafas lega
"Kenapa?" tanya Aya
"Maaf ya,, aku udah ingkar janji hari ini" sesal Bian
"Emang ada urusan apa?" Aya masih memendam rasa kesal pada Bian
terdengar hening sejenak
"Bi,, ada urusan apa?" tanya Aya lagi karena tidak mendengar suara Bian
"Emm,, tadi papa nelfon, ada urusan keluarga " Bian mencoba menjelaskan
"Oh,, lain kali tolong bilang ke aku dulu biar aku gak khawatir dan nungguin kamu" tutur Aya lembut
"Iya,, maafin aku ya"
"Hemm,,,"
"Minggu depan aku temui kamu Ay,,"
"Ga usah ngomong sekarang, mending langsung kesini aja daripada ga jadi lagi" ucap Aya santai
"Tuh kan kamu masih marah,," ucap Bian
"ngga kok, aku cuma ngingetin aja"
"Seharian diajak kemana aja sama Kevin?" Bian mengalihkan pembicaraan
"Ke cafe aja ketemu temennya terus nemenin dia nonton futsal" Aya mulai mengoleskan krim malamnya
"Temen Kevin siapa? Erlan?" tanya Bian penasaran
"Bukan, tapi cewek"
"nonton futsalnya bertiga?"
"Iyaa,,"
"pulang jam berapa tadi?"
"jam tiga udah nyampek rumah" Aya menepuk pelan pipinya
"Ya udah kamu buruan istirahat,, jangan nonton drakor mulu mentang-mentang libur"
"Iyaa,,"
"Ya udah aku tutup telfonnya, good night babe,,"
"hemm night" Aya mematikan sambungannya dan meletakkan pinselnya di atas nakas laku bersiap untuk tidur