Ku Mohon Kembalilah, Istrikuu..

"Siapa lelaki yang berada diluar toilet bersamamu tadi?."

"Ohh dia doni tuan teman saya kecil dulu yang pernah saya sempat ceritakan pada anda,anda masih mengingatnya kan tuan?."

Ryan mengerutkan keningnya ia tampak berpikir pada suatu memori.

Setelah beberapa saat ia mengingat kejadian dimana dia dan amanda membahas tentang kenangannya dipanti asuhan dengan teman-temannya kecil dulu.

"Yah aku mengingatnya amanda,tapi bolehkah aku minta tolong satu hal padamu?."

"Apa itu tuan?."

"Jauhi dia.."

"T t tapi kenapa tuan."

"Aku tidak suka padanya apalagi kamu berdekatan dengannya dan apa tadi dia mengajakmu untuk melihat temanmu yang satu lagi untuk itu aku tidak setuju dan aku tidak mengizinkanmu untuk pergi melihatnya."

"Tuan,maaf sebelumnya saya dan mereka tidak ada hubungan apa-apa kami hanya teman dari kecil itu saja lagian aku tidak pergi dengannya nanti untuk menjenguk temanku yang sakit aku akan pergi denganmu..."

"Tetap saja aku tidak setuju amanda."

"Boleh saya tahu kenapa anda melarang saya tuan?."

"Tidak perlu kamu tidak perlu tahu apa-apa,yang pasti aku tetap pada pendirianku,ingat satu hal amanda sebentar lagi aku akan menjadi suamimu jadi cobalah untuk menuruti kata-kataku."

"Tuan saya tahu kalau sebentar lagi kita akan menikah,tapi ini hanya masalah kecil bukan lagian seperti yang saya katakan tadi bahwa saya akan pergi bersama tuan dengan itu kita akan terus bersama tuan jadi tidak akan..

"AMANDAA!!". Dia berbicara dengan nada sedikit tinggi.

Ryan berdiri tegak dan secara perlahan mendekati tubuh amanda dan mencengkram kedua bahunya amanda yang tinggi badannya hanya sebatas dada ryan harus mendongak melihat kearah wajahnya ryan.

"T t tuan.."

"Lihat wajahku dan dengarkan satu hal ini amanda ingat, aku tidak suka dibantah jadi ikuti perintahku kali ini atau tidak aku akan bertindak lebih tegas padamu kali ini."

Dia pun melepaskan cengkraman tangannya pada bahu amanda dan berlalu pergi menjauh dari dirinya sambil menutup pintu dengan sedikit keras sampai membuat amanda terkejut dan ia pun menangis sesegukan.

"Hiks..hikss.. ada apa ini kenapa dia sangat kasar hanya perkara sepele dia nyaris saja menyakitiku,aku tidak suka ini hiks hiks dia jahat kenapa dia bisa melarangku untuk bertemu dengan temanku yang sudah kuanggap seperti saudara ku sendiri hikss hikss.."

Amanda menangis sambil terduduk di ranjang tidurnya dan mengenggam erat ujung bajunya dengan kedua tangannya.

Setelah lama menangis dan kelelahan diapun tertidur diatas ranjangnya sampai pagi.

◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇ ◇

Pagi harinya dikediaman ryan..

Dia tampak mondar-mandir tak karuan sedang memikirkan sesuatu dia ingat peristiwa tadi malam.

"Apa ini apa yang terjadi kenapa aku seperti orang kebingungan aku tidak ada salah lagian yang kukatakan dan yang kulakukan padanya itu benar bukan,sebagai seorang laki-laki aku harus menindak lanjuti terkait hal ini."

"Tapi bagaimana jika dia marah padaku nanti,apa sebaiknya aku hubungi saja dia,baiklah aku akan menghubunginya sekarang."

Ryan memgambil ponselnya dan mencari kontak amanda dan meneleponnya tetapi asistennya itu tidak mengangkatnya ohh mungkin dia masih tertidur pikirnya dia mencoba memghubunginya sekali dua kali sampai ketiga kalinya tidak diangkat.

"Apa dia masih tertidur,tidak mungkin kan dia belum bangun setahuku dia subuh-subuh sudah bangun awal waktu aku hubungi saja sekali lagi."

Nomor yang anda tuju sedang sibuk atau berada diluar jangkauan cobalah beberapa saat lagi.

Dia menelepon beberapa kali namun tidak juga diangkat dan saat meneleponnya kembali panggilannya pun diterima tetapi saat ia ingin berbicara tiba-tiba saja panggilan itu dimatikan lebih tepatnya ditolak secara mendadak.

Ryan yang tadi emosinya mereda tampak kembali naik seketika saat ini juga dia segera mengambil kunci mobilnya dan berlari menaiki lift setelah nya dia langsung pergi menuju apartemen nya amanda.

Di mobil..

"Kau bermain-main denganku amanda,beraninya kau menolak panggilanku kita lihat saja nanti apa yang kau lakukan diluar sana,lebih baik aku cepat menuju kesana dan menemuinya bisa saja dia pergi diam-diam dengan pria itu awas saja kalau dia berani melakukannya."

Sesampainya dikediaman amanda....

Ting nung ting nung ting nung.. bel pintu apartemen berbunyi (kalau kalian bingung diapartemen kenapa ada bel jawabannya karna amanda sendiri yang memasangnya dia membelinya ditoko online shop agar tamu yang ingin memanggilnya tidak perlu mengetuk tinggal menekan bel nya saja).

Dia terus menekan bel pintu namun pintu tersebut tidak juga dibuka alhasil yang tadinya ia ingin mendobrak dia melihat celah pintu sepertinya pintu itu tidak terkunci dan dia pun membukanya setelah itu cepat-cepat masuk dan menutupnya secara pelan-pelan.

Dia berjalan dengan sangat pelan sebenarnya yang dia lakukan hanya ingin melihat apakah sebelumnya ada seorang yang masuk selain dirinya dia pun membuka pintu kamar amanda dan melihat sekitaran namun tidak ada apa-apa setelahnya dia juga melihat kearah ranjang yang tampak rapi dia pun menuju kearah kamar mandi.

Di depan pintu kamar mandi dia mendengar suara percikan air sepertinya ada seseorang didalamnya pikirnya ia pun bergegas mengetuk pintunya tetapi tidak dibuka terlintas dipikirannya ada yang tidak beres tanpa aba-aba ia langsung mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

Setelah masuk ia terkejut melihat amanda yang baru saja siap mandi namun sudah memakai baju tetapi belum menggunakan penutup kepala diatasnya sepertinya dia barusan saja selesai keramas.

Amanda yang sama-sama ingin keluar dari kamar mandi pun juga kaget melihat seseorang yang masuk dengan tiba-tiba dan melihatnya dengan cara seperti ini dia sangat malu dan langsung bertanya.

"Tuan,apa yang anda lakukan disini,lihatlah anda membuat pintu saya rusak,sedang apa anda disini tuan apa tidak ada pekerjaan lain sampai-sampai anda mendobrak pintu kamar mandi saya." Dia berbicara panjang lebar sambil memarahi ryan.

"Aku ingin berbicara empat mata denganmu." Kata ryan.

"Tapi tidak dengan cara seperti ini juga tuan ryan!."

"Aku serius amanda." Jawabnya dengan sedikit tegas.

"Sebentar saya akan memakai penutup kepala dulu,tuan boleh hadap kedepan sebentar saja."

"Baiklah cepat lakukan."

Amanda pun mengeringkan rambutnya terlebih dahulu setelah itu dia mengikat rambutnya dan memakai hijabnya.

"Sudah tuan anda boleh menghadap kemari."

"Lama sekali." Gerutunya terdengar dengan jelas ditelinga amanda.

"Sekarang katakan apa yang anda ingin katakan kepada saya tuan ryan yang terhormat?."

Ryan yang tadinya ingin bebicara namun ia urungkan karena melihat sebelah mata amanda yang tampak sedikit membengkak.

"Apa yang terjadi dengan matamu itu amanda?.

"Apa,kenapa dengan mata saya?."

"Apa kau tidak merasakannya?."

"Tidak,memangnya apa yang terjadi pada mata saya."

"Lihatlah kecermin terlebih dahulu baru kamu akan tahu."