NovelToon NovelToon
One Day In London

One Day In London

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga
Popularitas:24.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

London, sebuah tempat yang menyisakan kenangan termanis dalam hidup Orion Brox. Dalam satu hari di musim panas, ia menghabiskan waktu bersama gadis cantik yang tak ia ketahui namanya. Namun, rupa dan tutur sapanya melekat kuat dalam ingatan Orion, menjelma rindu yang tak luntur dalam beberapa tahun berlalu.

Akan tetapi, dunia seakan mengajak bercanda. Jalan dan langkah yang digariskan takdir mempertemukan mereka dalam titik yang berseberangan. Taraliza Morvion, gadis musim panas yang menjadi tambatan hati Orion, hadir kembali sebagai sosok yang nyaris tak bisa dimiliki.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

One Day In London 28

Seperti keinginan Olliver, Jenny benar-benar ikut ke bandara. Meski wanita itu merasa enggan dan tidak nyaman, tetapi karena Olliver terus memaksa, ia pun tak ada pilihan lain. Walau sambil menggerutu, ia ikut duduk di dalam mobil yang kini sedang meluncur menuju bandara.

"Olliver, kok dari tadi kamu diam aja sih?" tanya Jenny sambil menatap Olliver. Sudah setengah perjalanan, tetapi lelaki itu hanya fokus dengan kemudi, tak sekali pun mengucap kata.

"Nggak." Jawaban yang sangat singkat, itu pun tanpa menoleh atau sekadar tersenyum tipis.

"Ish kamu ini, nggak asyik," gerutu Jenny. Namun, lagi-lagi Olliver tak peduli. Hingga akhirnya Jenny pun ikut diam dan malah berbalas chat dengan teman kerjanya.

'Tumben-tumbenan kamu ninggalin kerjaan sampai alasan sakit segala. Ada hubungannya sama Orion, ya?'

Sebuah pesan dari teman yang membuat Jenny merenung sesaat. Orion, sebuah nama yang sejak lama mengacaukan hatinya. Sebuah nama yang akhir-akhir ini membuatnya pening, karena segala usaha sudah dilakukan, tetapi Jenny belum juga menemukan siapa gerangan wanita yang dicintai Orion. Semua masih abu-abu, belum ada titik temunya.

"Olliver!" panggil Jenny sembari menatap lelaki di sampingnya.

"Hmmm."

"Kamu masih belum tahu kah, siapa kira-kira wanita yang dicintai Orion? Beberapa hari ini aku nyuruh orang buat ikutin dia, tapi belum menemukan petunjuk apa pun. Aku juga udah sering nanya langsung ke dia, tapi nggak pernah dijawab jujur. Dia selalu bilang kalau aku nggak mungkin kenal sama wanita itu, jadi nggak perlu tahu. Tapi, aku sendiri malah mikir lain. Jangan-jangan justru karena aku kenal sama wanita itu, makanya Orion berusaha menutupinya dariku. Olliver, menurutmu pendapatku ini gimana?"

Mendengar ucapan Jenny, Olliver mengeratkan cengkeramannya di kemudi. Lantas, menarik dan mengembuskan napas panjang berulang kali.

"Aku juga belum tahu siapa wanita itu. Udah ya, Jen, jangan nanya yang aneh-aneh. Aku udah penat sama urusan di restoran, jangan nambah-nambahin bebanku."

Jenny mengernyit lagi. Lalu menatap gestur wajah Olliver yang seolah memang penuh beban.

"Sepertinya bukan soal kerjaan doang, tapi ... mungkin memang ada masalah lain. Ya udahlah, biarin aja dulu. Nanti kalau udah siap, dia pasti mau cerita ke aku," batin Jenny sembari melihat ponselnya, melanjutkan obrolan dengan temannya via pesan.

Sekitar lima belas menit kemudian, mereka tiba di bandara. Meski gerakannya ketika turun mobil tampak tergesa-gesa, tetapi hampir tak ada antusias yang tercetak di raut muka Olliver. Ekspresi datar itu tetap setia ia pertahankan sampai sekarang.

Sementara itu, Jenny sekadar menjajari langkah Olliver tanpa banyak bertanya. Ia lebih memilih sibuk dengan pikirannya sendiri, mencari kata dan kalimat untuk menyambut Tara tanpa membuat wanita itu salah paham.

Tak jauh dari mereka berdiri, Tara melambaikan tangan sambil tersenyum lebar. Rambut panjangnya yang digerai menambah kadar cantik yang tak lekang dari wajahnya.

Bohong jika hati Olliver tidak berdebar. Rasa rindu yang sekian lama bertumpu, mendorong keinginan untuk membawa Tara dalam rengkuhan eratnya. Namun, sesuatu yang bergolak dalam pikiran, membuat Olliver canggung untuk melakukannya.

"Maaf ya, jadi kamu yang nunggu, tadi ... ada sedikit kendala di perjalanan," ucap Olliver sambil tersenyum, sengaja untuk menutupi kebenaran bahwa memang dirinya yang terlambat berangkat.

"Iya, nggak apa-apa. Aku juga belum lama nunggu, paling lima menitan." Tara menyahut sambil tersenyum. Lantas, tatapan matanya beralih pada Jenny, yang saat itu berdiri tepat di samping Olliver.

"Tadi Jenny ke restoran, jadi sekalian kuajak jemput kamu, Sayang. Ya ... daripada aku sendirian di mobil," ucap Olliver sebelum Tara bertanya.

Mendengar penjelasan itu, Tara mangut-mangut sambil tetap tersenyum. Lantas, menyapa Jenny dengan ramah. Baginya memang tidak masalah Olliver mengajak wanita itu. Mengapa memangnya? Mereka hanya berteman, kan?

Akan tetapi, berbeda hal dengan Jenny sendiri. Wanita dengan rambut panjang pirang itu justru agak canggung. Bagaimana tidak, Olliver malah mengatakan bahwa dirinya yang datang ke restoran, bukankah itu bisa membuat Tara berpikir macam-macam?

"Aku tadi bantuin teman kerja yang mau reservasi tempat di restorannya Olliver, untuk acara reuni. Dia sibuk banget, nggak sempat reservasi sendiri. Kebetulan aku lagi senggang, makanya aku yang bantuin dia. Dan ternyata pas Olliver mau jemput kamu, jadi sekalian aku temani dia. Aku tuh pengin juga ketemu kamu, ngobrol-ngobrol gitu. Mau agendakan besok atau lusa, jadwalku padat. Takutnya kamu keburu balik ke Surabaya, dan kita nggak jadi ketemu malahan."

Jenny bicara panjang lebar, guna meyakinkan Tara kalau memang tak ada apa-apa antara dirinya dengan Olliver. Untungnya, Tara sangat mengerti. Jadi, Jenny bisa bernapas lega dan tidak canggung lagi. Bahkan, Tara sempat menawarkan diri untuk duduk di bangku belakang bersamanya. Namun, tentu saja Jenny menolak. Olliver bisa uring-uringan jika dibiarkan seperti sopir—sendirian di depan.

"Jangan lupa kabari Mama Papa, bilang kalau udah sampai, biar mereka nggak khawatir." Sembari melajukan mobilnya meninggalkan area bandara, Olliver mulai membuka obrolan dengan Tara.

Tara mengangguk. "Iya, ini aku lagi nulis chat ke Mama."

"Baguslah kalau gitu. Soalnya Mama Raina orangnya gampang khawatir." Olliver menatap Tara sebentar, kemudian fokus lagi dengan kemudi. "Kamu jadi nginap di rumah, kan?" sambungnya.

Tara mengangguk samar. "Iya," jawabnya dengan lirih.

Andai bisa memilih, sebenarnya Tara ingin menginap di hotel saja agar tidak ada kesempatan untuk bertemu dengan Orion. Namun, jika itu dia lakukan, pasti calon mertuanya akan bertanya-tanya. Mengapa tidak mau tidur di rumah keluarga Brox? Sesuatu yang ia simpan rapat, bisa-bisa malah terbongkar karena sikap yang mencurigakan.

"Semoga aja Orion sibuk terus dengan kerjaannya. Jadi, kami nggak perlu sering ketemu," batin Tara.

"Oh ya, Sayang, kita antar Jenny dulu nggak apa-apa, kan? Apartemennya nggak jauh kok dari sini."

Lamunan Tara terhenti karena Olliver kembali bicara. Lantas dengan cekatan Tara mengulas senyum lebar, seraya mengangguk dan menyatakan kesediaannya untuk mengantar Jenny kembali ke apartemen.

"Apa nanti mampir sekalian, Tar, biar tahu tempat tinggalku. Mana tahu nanti aku beneran jadi ipar kamu, kan lebih asyik kalau udah akrab dari sekarang," seru Jenny, sengaja mengajak bercanda.

Menanggapi itu, Tara tertawa sumbang. Dia sudah tahu tentang perasaan Jenny pada Orion, juga paham kalau selama ini Orion tak pernah memberikan balasan apa pun untuk wanita itu.

"Tapi ... nggak tahu deh beneran jadi iparmu atau nggak, Tar. Sulit banget dia tuh dideketin. Mau nyerah, tapi telanjur cinta. Mau terus ngejar, tapi ya dari dulu tetap jalan di tempat. Sia-sia semua usahaku. Apalagi, sekarang dia udah ketemu lagi sama pujaan hatinya. Tambah berat, Tar," lanjut Jenny.

"Begitu ya?" Tara menyahut singkat. Detak jantungnya kembali berpacu cepat saat Jenny menyinggung Orion, juga menyinggung dirinya secara tidak langsung.

"Aslinya aku penasaran banget, wanita yang dicintai Orion itu siapa. Aku udah usaha buat menyelidiki ini, tapi gagal mulu." Tanpa sadar dengan perubahan ekspresi Tara, Jenny terus saja bicara. Malah dia memasang tampang cemberut, seolah-olah sangat mengharap titik terang atas rasa penasarannya itu.

Sebelum Tara menyahut, Olliver yang lebih dulu menyela. "Kenapa penasaran banget sih? Memangnya kalau udah tahu wanita itu siapa, kamu mau ngapain?"

Jenny menarik napas panjang. "Ya nggak ngapa-ngapain, aku cuma pengin kenal aja sama dia. Aku pengin tahu dia itu seperti apa, kenapa sekali ketemu aja bisa membuat Orion jatuh cinta sedalam-dalamnya. Mungkin, ada sifat atau sikap yang istimewa darinya. Dan aku akan belajar dari itu biar Orion mau melihatku."

Tara mencengkeram baju sembari menunduk dan menggigit bibir. Apa yang keluar dari mulut Jenny barusan, sangat mengganggu hati dan pikirannya. Meski Tara tak bisa menjabarkan perasaan apa yang muncul saat ini, tetapi yang jelas ia tidak nyaman dengan itu semua.

Saking fokusnya menenangkan perasaan sendiri, Tara sampai tak sadar dengan lirikan Olliver yang berulang kali—sejak beberapa saat yang lalu—dari pertama kali Jenny menyinggung Orion.

Bersambung...

1
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Oliver & tara dengan rahasianya. Jenny dengan kekepoannya..... 🤷‍♀️🤷‍♀️🤷‍♀️🤷‍♀️
yellya
hrs segera di bicarakan ya oliver biar ga jadi masalah yg lebih rumit lagi
Iges Satria
mending Jenny sama Olliver aj kan selama ini udah saling dekat dan curhat dari pada mengejar yg bukan mencintainya
Dian Rahmawati
olliver kyk nya udh tau tentang Orion dan Tara
ken darsihk
Seperti nya Oliver sdh tau kemelut yng melingkupi Orion dan Tara
Tapi sikap nya Oliver jngn seperti ini , kasihan Tara nya , tanyakan baik2 dan biarkan Tara memilih antara kamu atau Orion
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
tara sudah mengambil sikap oliver
Uba Muhammad Al-varo
kakak Author bisa bener ngelesnya, katanya baru sehari nggak up🤔🤔🤔 padahal udah banyak hari, apa pun yang terjadi hubungan antara Oliver dan Tara semoga mendapatkan hasil yang terjadi.
Apriyanti
semangat trus Thor 💪💪😘
yellya
mohon maaf,sehari apa 1 purnama kak🤭🤭
ga suka nih sama oliver kl gini caranya, dibicarain dong jgn dipendam aja 😌😌😌
IG👉Salsabilagresya: Seperempat purnama🤣🤣🤣

Nanti pasti dibicarain kok kak, nunggu anu😃😃
total 1 replies
Dian Rahmawati
apa Olliver tau klo Orion dan Tara pernah ketemu
Aditya HP/bunda lia: kayaknya sih iya ...
IG👉Salsabilagresya: Bisa jadi nih
total 2 replies
mariammarife
baru sehari apa Thor kamu udh berhari² ngga up?
IG👉Salsabilagresya: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈 Semedinya kebablasan
total 1 replies
Nix Ajh
duh apa Oliver tahu kalau sunny adalah Tara
Nix Ajh
semoga semua baik dan akhirnya yang benar-benar tulus yang bersama, entar Orion Tara, atau Oliver tara
ken darsihk
author aq sdh ketemu 🤫
Indrawati Indha
sepertinya memeng oliver sudah tau,,,semoga aja oliver jgn berubah pikiran jangan lepaskan Tara kamu berhak bahagia Oliver.....
Beauty JK
😍
Kendarsih Keken
Dari sikap nya Oliver koq seperti nya dia sdh tahu yang menjadi kemelut nya Orion
Seperti nya Oliver sdh tahu kslau Tara nya adalah Sunny nya Orion
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sepertinya Oliver mendengar percakapan Riu & Orion
Uba Muhammad Al-varo
tindakan apa yang akan kamu ambil Oliver setelah kamu tahu bahwa Sunny itu Tara, apa kamu akan menyerahkan Tara ke Orion, sedangkan kamu juga ingatkan dari kecil juga kamu suka Tara,jadi tambah penasaran sama kelanjutan ceritanya 🤔💪💪💪
Iges Satria
moga saja Olliver tau tara adalah sunny dan membuktikan kata²nya, jika Orion tdk boleh nyerah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!