Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama jadi mahasiswa
Melody turun dari taksi dan berlari menuju gerbang kampus yang megah itu. Melody berlari membabi buta dan tak melihat siapapun yang dia tabrak.
Buuugh!
Rasanya kakinya menyentuh sesuatu yang membuat badannya seketika melayang. Melody memejamkan matanya ketika dirasa tubuhnya akan terjatuh. Tapi Melody merasa tubuhnya sudah tak melayang lagi sehingga dia membuka matanya dan yang pertama dia lihat adalah seseorang dengan hidung mancung, rahang kokoh, dan tatapan mata yang setajam elang.
Melody mengerjapkan mata sambil mengamati wajah tampan itu. Sepertinya dia tak salah lihat, itu memang wajah yang sangat dia kenal.
Melody membulatkan matanya ketika menyadari siapa wajah yang sangat dekat dengan wajahnya itu.
Kak Gala batin Melody dengan keringat dingin yang mulai membasahi pelipisnya. Jantung Melody terasa bertalu - talu saat ini. Ia rasa mungkin Gala bisa mendengar detak jantungnya yang sangat keras saat ini.
Melody tak menyangka kalau dirinya akan mendarat ditubuh Gala saat ini. Yap tubuh Melody sekarang berada diatas tubuh Gala yang terlentang. Begitu menyadari dia sedang menindih tubuh Gala. Melody berlari sekencang - kencangnya tanpa memperdulikan tasnya yang tergeletak di samping Gala.
Melody memegangi dadanya yang masih berdebar kencang meski ia sudah jauh dari Gala. Mampus aku, batin Melody. Rasa takut masih memenuhi dirinya.
Melody meraba - raba punggungnya mencari tasnya. Namun, tak menemukan apa yang dia cari.
"Waduh! Gue kok sampai lupa sih sama tas gue!" gerutu Melody
Dengan sangat terpaksa Melody kembali untuk mencari tasnya. Semoga saja Gala sudah tidak ada lagi di sana.
Melody bernapas lega karena harapannya di kabulkan Gala sudah tidak si tempat itu. Entah kemana perginya lelaki itu, Melody tak perduli. Yang jadi masalah sekarang tasnya juga tidak berada di tempat itu.
Melody berputar - putar mencari tasnya tapi tidak ada, "aduh tas gue dimana ya?" gumam Melody.
"Kepada mahasiswi dengan nama Melody Anindita di harapkan ke sekretariat segera. suara seorang gadis menggema melalui pengeras suara.
"Mampus gue" ucap Melody kemudian berjalan tergesa - gesa ke arah sumber suara itu.
"Ini tas kamu?" Tanya seorang gadis berparas cantik, dengan bulu mata lentik, hidung mancung dan kulit yang putih bening.
"Iya, itu tas gue, kok bisa ada disini" pekik Melody dengan suara cempreng andalannya.
Hal itu membuat gadis itu menatap Melody tajam.
"Eh suaranya bisa din kecilin sedikit gak?" ucap gadis yang memegang tas Melody saat ini.
Melody tersenyum lebar " maaf kak!"
"Lain kali jangan tinggalkan tas kamu sembarangan" cewek itu memberikan tas Melody
"Makasih kak" Melody masih bingung gimana tasnya bisa sampe ditangan gadis cantik itu.
"Astaga Mel lo telat?"tanya Sisi sahabat Melody sejak mereka masih SMP sampai saat ini, kebetulan dia memilih SMA yang sama dan sekarang kuliah di kampus yang sama
Melody memutar bola matanya malas. sahabatnya ini sudah tau Melody telat masih bertanya.
"Diam, bego! nanti di dengar yang sama kakak- kakak senior gue bisa kena hukum.
"Hai kamu cewek yang tadi tasnya ada sama kak Clara kan?" tanya gadis itu begitu mereka masuk ke dalam kelas mereka.
Melody tersenyum lebar, tanpa rasa malu.
"iya itu aku" menurut Melody kejadian itu bukan kejadian memalukan, jadi dirinya tak perlu insecure.
Gadis itu mengulurkan tangannya " Gue Aulia" ucap gadis itu mengulurkan tangannya.
Melody mengucap dengan semangat "Gue Melody" balasnya.
Gadis bernama Aulia itu itu beralih menatap Sisi sambil mengulurkan tangannya. "Kalau kamu siapa?" tanyanya.
"Gue sisi" Sisi membalas uluran tangan Aulia
"Wah nama kalian bagus kaya orangnya cantik - cantik" ucap Aulia lebay.
Melody tersenyum manis menampilkan deretan giginya yang putih
"Iya dong, harus!" jawabnya terkekeh Melody sangat percaya diri dia tak membantah sedikitpun saat dia di katai cantik.
"Oh iya kenalin ni temen gue Indira, dia sedikit cuek orangnya, tapi kalau sudah kenal mah gak cuek lagi" Cerocos Aulia
Satu hal yang disimpulkan dari Aulia dia itu cerewet seperti dirinya. Sepertinya mereka cocok untuk berteman.
sambil mencoba tersenyum
"Hai" ucap Indira singkat. meski senyumannya sangat tipis. gadis itu memang jauh lebih kalem kalau dibandingkan Aulia
Baru beberapa saat lalu Melody dan Sisi mengenal Aulia dan Indira tapi mereka sudah cukup akrab seperti orang yang sudah bersahabat lama. Melody tak menyangka kalau dia akan mendapatkan teman baru seasik Aulia dan Indira.
"Guys ke kantin yuk!" ajak Aulia
"Ayuk!" ajak Melody yang mendapat anggukan dari Indira dan Sisi
Saat empat gadis itu berjalan menuju kantin mereka sukses mencuri perhatian orang - orang yang ada di Koridor. Hampir semua pasang mata tertuju pada mereka. Bagaimana tidak keempat gadis itu sama - sama cantik dan memiliki body goals
"Calon - calon primadona semua tuh" ucap salah satu cowok yang lagi nongkrong di Koridor bersama temannya.
"Iya sumpah cantik - cantik banget, modelan Clara kalah telak tuh sama mereka " selama ini Clara mendapat gelar Primadona. dia cantik, baik, pinter dan lembut, tapi sebentar lagi sepertinya julukan itu dari Clara
karena sekarang si kampus mereka digemparkan dengan empat orang gadis yang tak lain Melody, Indira, Sisi, dan Aulia.
Aulia merapikan rambutnya sambil berjalan mendengarkan puji - pujian yang dilemparkan untuk mereka.
"Susah ya jadi orang cantik, banyak fans nya" ucap Aulia narsis
Indira memandang Aulia sinis " percuma cantik kalau enggak laku - laku"
Aulia langsung menyumpal mulut Indira "Jangan buka kartu, bangkek!"
"Memangnya cewek secantik Aulia tidak ada pacarnya?" tanya Melody yang dijawab anggukan kepala oleh Indira
"Kasian banget" ledek Melody
"Alah kasian mana sama lo yang belum pernah sekalipun merasakan pacaran" sahut Sisi yang ikut - ikutan membuka kartu sahabatnya.
Aulia membulatkan matanya "What? Lo juga belum pernah pacaran? tanya Aulia heboh semakin mengundang perhatian.
Mau tidak mau Melody mengangguk pelan mau bohong sepertinya tidak ada gunanya juga. soalnya Sisi sudah terlanjur membocorkannya.
Aulia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kegirangan " aahh.... berarti gue ada temennya doong!".
Aulia belum pernah pacaran sepanjang hidupnya bukannya tidak mau, atau dirinya sak pernah jatuh cinta tetapi satu - satunya laki - laki yang dia cintai tidak pernah membalas perasaannya sungguh miris bukan.