NovelToon NovelToon
Gairah My Step Brother

Gairah My Step Brother

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Terlarang
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: Polaroid Usang

Bagi Kenzio Danierka Velert yang seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan belajar, cinta itu tak nyata adanya. Ia tidak pernah percaya dengan adanya cinta, terlebih melihat bukti nyata yaitu keluarganya yang tak lagi utuh.

Dan saat ayahnya menikah kembali, hadirlah Zafanya Reskantara sebagai adik tirinya yang membuat Kenzio berubah. Zafanya dengan segala kegilaannya membuat Kenzio berhasil menyicipi seberapa panas cinta yang sahabat-sahabat gilanya sebutkan.

Dan saat itu terjadi, dirinyalah yang lebih tergila-gila dengan adik tirinya itu.

•••

"Kak, mau ciuman?"
-Zafanya Reskantara

"Mumpung Ayah Bunda lagi nggak dirumah, lo mau coba lebih jauh?"
-Kenzio Danierka Valert

...

"Hmphh, Kak, pelan-pelan, nanti Ayah Bunda denger." Zafanya membekap mulutnya rapat-rapat.

"Sshh..." erang Kenzio tak peduli.

•••


Warning⚠️
Bocil jangan mendekat🙂‍↕️🙂‍↕️
Dosa tanggung sendiri ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polaroid Usang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 26 Kiss in the Bathroom

 •••

Zafanya menggeliat pelan, merasa terganggu dengan cahaya matahari yang menerobos masuk di sela-sela gorden putihnya. Zafanya mengarahkan pandangannya pada tangan Kenzio yang melingkari pinggangnya. Posisinya kini membelakangi Kenzio, dan lelaki itu memeluknya dari belakang tanpa jarak.

Zafanya membalikkan badan, langsung berhadapan dengan wajah tampan Kenzio. Matanya seketika membulat saat sadar bahwa Kenzio tak memakai sehelai benang pun untuk menutupi tubuh bagian atasnya.

"Kok nggak pake baju?" Gumamnya segera mengalihkan pandangan dari pemandangan dada bidang dan perut kotak-kotak Kenzio.

Lama memandang wajah tertidur itu, perlahan wajah Zafanya kembali memerah. Ia jadi mengingat kembali semua pengakuan Kenzio semalam. Akhirnya ia masuk ke dalam pelukan Kenzio, melingkarkan tangannya pada pinggang Kenzio dan menempelkan wajahnya perlahan pada dada polos Kenzio.

"Malu." Cicit Zafanya sangat pelan.

"Kenapa malu?"

Deg!

Zafanya tersentak mendengar suara berat Kenzio. Ia segera melepaskan pelukannya dan menjauhkan wajahnya dari tubuh polos Kenzio.

"Sejak kapan lo bangun, Kak?" Tanya Zafanya pias, seperti baru terpergok melakukan hal macam-macam.

"Sejak lo balik badan." Balas Kenzio serak sembari mengusap wajahnya.

"O-ohh..." Lirih Zafanya, "Kalo gitu gue mau ambil minum dulu, Kak!" Katanya dan dengan segera sudah turun dari ranjang.

Dia berlari menuju pintu dengan wajah super merah. Tetapi, baru saja membuka pintu dan berjalan dua langkah menjauhi kamarnya, mata Zafanya langsung membulat mendengar percakapan orang-orang di lantai bawah.

"Zafanya sama Kenzio kemana, Bi? Udah bangun?"

"Belum kayaknya, Buk. Dari tadi saya belum liat mereka turun kebawah."

"Oh, gitu, Bi. Ayah, kalau gitu Bunda cek ke atas dulu."

Jantung Zafanya berdebar keras karena takut. Bundanya ada disini! Dirumah ini! Bukan di Singapore tapi dirumah ini! Dan tadi sedang berbicara dengan kepala pelayan juga Ayah Kenzio. Dan sekarang ... dapat Zafanya dengar Bundanya berbincang dengan Ayah Kenzio sembari menaiki tangga satu persatu.

Zafanya kembali berlari memasuki kamarnya dan segera menarik tangan Kenzio untuk bangkit dari tidurnya.

"Kak! Ayah Bunda udah pulang! Ke kamar lo sana, Kak!" Katanya berbisik panik.

"Bohong. Ayah bilang dia mau langsung honeymoon setelah kerjaannya selesai." Balas Kenzio meregangkan tubuhnya.

"Ck! Beneran, Kak! Cepetan keluar, nanti kita ketahuan!" Zafanya nyaris menangis saking paniknya, terlebih saat ia baru sadar bahwa dirinya hanya memakai dress tidur setengah paha tanpa lengan, ia bahkan tak memakai bra. Dan cardigan yang ia pakai semalam hilang entah kemana. Sedangkan Kenzio hanya memakai celana hitam pendek tanpa atasan.

"Kak! Keluar cepetan!" Kata Zafanya sembari mencari kardigannya.

"Pemotretannya sampai jam berapa, Bun?"

"Sampai sorelah kira-kira."

Barulah Kenzio membulatkan matanya mendengar suara Ayah Daniel, mereka sudah di lantai dua, sudah berjalan di lorong.

"Bjir." Gumam Kenzio. Ia segera memungut celana jeans dan bajunya, lalu menarik zafanya kedalam kamar mandi.

"Cardigan gue—"

"Sstt!" Potong Kenzio sembari mengunci pintu dan menghidupkan semua kran air yang ada supaya suara mereka teredam. Ia lalu menyenderkan tubuhnya pada meja wastafel, memperhatikan Zafanya yang mulai mondar-mandir seperti setrikaan.

"Loh, kok ke buka kamarnya?"

Dapat mereka dengar perkataan Bunda Shafa dari dalam kamar mandi.

"Za?" Panggil Shafa, membuat jantung Zafanya berdebar tak karuan.

"Oh, lagi mandi?"

Tok! Tok! Tok!

"K-kak!" Bisik Zafanya takut.

"Za? Lagi di dalam?" Tanya Shafa mengetuk pintu itu semakin kuat.

"Iy—"

Kenzio segera membekap mulut Zafanya, "Ngapain lo jawab?" Bisiknya greget, "Kita lagi sembunyi, Za."

Tok! Tok! Tok!

"Zafanya?!" Akhirnya Shafa berusaha membuka pintu kamar mandi, "Ke kunci." Katanya pada Daniel.

"Zafanya?!" Panggil Shafa lagi.

"Nggak mungkin pingsan kan, Yah?" Kata Shafa khawatir.

"Coba telpon dulu, mungkin dia diluar. Kalau nggak ngangkat, kita dobrak aja  pintunya." Kaya Daniel berusaha menenangkan Shafa dengan mengelus bahunya.

Drt! Drtt!

Zafanya membulatkan matanya, ia langsung memperlihatkan layar handphonenya yang menampilkan panggilan dari Shafa.

"Gimana ni, Kak?" Tanyanya panik.

"Jangan diangkat." Balas Kenzio santai.

"Nanti di dobrak, Kak! Nggak denger apa?! Kita kayak mau di grebek!" Kata Zafanya berbisik kesal.

"Ya, udah, tinggal nikah." Kata Kenzio super santai.

"Bukan waktunya bercanda, Kak!" Dan Zafanya super frustasi. Saat kembali melihat layar handphonenya, matanya kembali membulat, "K-Kak! Tahan pintunya, Kak!" Zafanya nyaris memekik, sebab panggilan telepon dari Shafa sudah mati.

"Biar apa?" Tanya Kenzio malah tertawa.

"Nanti di dobrak, Kak!!" Zafanya kesal, benar-benar ingin menangis karena Kenzio malah terlihat sangat-sangat santai dengan situasi ini.

"Yaudah, kita nggak ngapa-ngapain juga, kan? Cuma tidur doang." Kata Kenzio.

"Ck! Tetep aja, Kak!!!" Zafanya memberenggut kesal.

"Gemes banget, sih?" Kata Kenzio dan mengecup bibir Zafanya secepat kilat.

"K-Kak!" Sentak Zafanya antara kesal dan malu.

"Udah, santai. Pintunya kokoh, nggak akan bisa di dobrak pakai tangan kosong." Kata Kenzio menenangkan.

"Tapi—"

"Sstt!" Desis Kenzio seraya mengangkat tubuh Zafanya dan mendudukkannya di meja samping wastafel. Kenzio berdiri diantara kedua paha Zafanya, ia mempertipis jaraknya dengan Zafanya.

"Lo chat aja, bilang lagi di luar, bilang juga pintu kamar mandi rusak." Kata Kenzio.

Zafanya mengangguk, lalu segera membuka room chat nya dengan Sang Bunda. Sedangkan Kenzio beralih memainkan helaian rambut panjang Zafanya, lalu tiba-tiba mendekat dan mengecup pipi Zafanya.

"Kak!" Tegur Zafanya hanya menoleh sekilas dan kembali fokus pada handphone nya.

Dan Kenzio malah semakin jahil, ia mengecup pipi Zafanya berkali-kali, "gemes." Bisiknya beralih memeluk Zafanya.

"Kak, ih!" Zafanya mau tak mau meletakkan handphonenya, "Bunda percaya. Katanya nanti abis sarapan ada pemotretan."

Kenzio mengangguk, "Yaudah ayo keluar, mereka udah nggak di kamar kayaknya."

"Jangan, Kak!" Balas Zafanya menahan tangan Kenzio yang hendak menurunkan tubuhnya, "Jangan keluar dulu. Tunggu Bunda sama Ayah pergi dari rumah, kalau keluar sekarang belum aman!"

"Boleh juga," Kenzio tersenyum aneh, membuat Zafanya menaikkan alisnya.

"Mau sekalian mandi bareng?" Tanya Kenzio.

PLAK!

Zafanya memukul bahu Kenzio keras. Sangat keras hingga Kenzio meringis.

"Bercanda!" Kata Kenzio mencubit pipi Zafanya gemas.

"Nggak lucu!"

Kenzio hanya terkekeh. Mereka terdiam beberapa saat dengan tatapan saling terkunci. Semakin lama menatap wajah Zafanya, Kenzio menjadi semakin terpesona. Tangannya terangkat menelusuri fitur wajah Zafanya. Ia merapikan helaian rambut Zafanya, menyusuri alis dan hidung Zafanya, dan tangannya berhenti setelah menyentuh bibir Zafanya.

Dan dengan perlahan Kenzio mendekatkan wajahnya dan mengecup lembut bibir Zafanya.

"Morning k*ss." Bisiknya dengan hidungnya yang masih bersentuhan dengan hidung Zafanya.

Zafanya langsung meremas ujung dress tidurnya saat Kenzio kembali menempelkan bibirnya. Zafanya memejamkan mata saat tangan Kenzio terangkat menangkup wajahnya dan mulai mel*mat bibirnya lembut.

Zafanya tak berani membalas, namun ia membuka mulutnya dan memberikan akses pada Kenzio untuk memperdalam ciumannya.

Tangan kiri Kenzio menarik pinggang Zafanya untuk merapatkan tubuh dengannya, sedangkan tangan kanannya mengelus lembut pipi Zafanya. Ia memberikan sentuhan lembut supaya Zafanya lebih rileks.

Ia lalu melumat bibir Zafanya bergantian atas dan bawah, mengulumnya dengan lembut dan penuh kehati-hatian. Jantung Kenzio berdebar-debar, namun ia menikmati setiap debaran jantungnya itu kini.

Barulah saat ia merasakan Zafanya mendorong pelan bahunya, Kenzio melepaskan ciumannya. Kenzio menatap bibir yang memerah itu dan mengecupnya sekali lagi, hanya sekilas namun membuat debaran keduanya semakin menggila.

Kenzio menjauhkan wajah, ia mengelap bibir Zafanya yang basah.

"I think ... " Kenzio berucap serak, matanya menatap mata Zafanya dalam.

"I think I'm reallly falling in love with you."

•••

LIKE NYA GAISSS

Zafanya⬇️⬇️⬇️

Tapi cardigan nya ilang wkwk, btw Zafanya kaga ada tato ya, ini cuma visualisasikan outfitnya aja

Kenzio⬇️⬇️⬇️

1
Raeza
bab yg selanjutnya yg bener, beda tipis doang si
Raeza
gaissss ini nt nya lagi nge lag, padahal udah gua hapus bab nya, sorry kalau membingungkan

bab yang bener yg ini, beda dikit doang sih
Raeza
gais ini nt nya lagi nge lag, padahal udah gua hapus bab nya, sorry kalau membingungkan
yuli ressok
semangat thor....
Raeza: SIAPP!
total 1 replies
®ayess👏😒
versi cegil ny juga sweet bngt like and subscribe dehh/Determined/
Raeza: thank you!!!
total 1 replies
®ayess👏😒
ritual adat mana lagi ini🤔
Raeza: wkwkwk
total 1 replies
Faa
ayokk updateee
aslii gue buka noveltoon bener2 cuma buat baca novel ini doang asliiii disela kesibukan ini masih gue sempet2in buka apk yg udah lama bgt ga pernah gue bukaaaa
Raeza: iyaa siapp
total 1 replies
Faa
kayak enteng bgt ngomongnya kenzioo😭😭
Faa
mabuk dikit kayaknya, tpi masih bisa ngontrol diri?
Faa
jawab engga dulu zaaaa
Raeza: jangan gituu
total 1 replies
Faa
hmmmm
Faa
wawww judulnyaaaaa
Faa
AAAAAAKSJSKSJSKKSHSJM
Raeza: wkwkkk
total 1 replies
Faa
KENNNNN???😭😭😭😭😭😭🫵🏻
SERIUS NIII AKHIRNYAAA?
Raeza: serius
total 1 replies
Faa
yakan, bilang2 cuma anggap zafa adek
Faa
aminn
Faa: biar tau rasaaa
Raeza: wkwk klo terwujud ketar ketir kenzio
total 2 replies
Faa
ahaha
Faa
rasainn
Faa
ayo dongg sadarr trus ngakuu
Faa
ckk kesel bgtt😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!