Bagi Kenzio Danierka Velert yang seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan belajar, cinta itu tak nyata adanya. Ia tidak pernah percaya dengan adanya cinta, terlebih melihat bukti nyata yaitu keluarganya yang tak lagi utuh.
Dan saat ayahnya menikah kembali, hadirlah Zafanya Reskantara sebagai adik tirinya yang membuat Kenzio berubah. Zafanya dengan segala kegilaannya membuat Kenzio berhasil menyicipi seberapa panas cinta yang sahabat-sahabat gilanya sebutkan.
Dan saat itu terjadi, dirinyalah yang lebih tergila-gila dengan adik tirinya itu.
•••
"Kak, mau ciuman?"
-Zafanya Reskantara
"Mumpung Ayah Bunda lagi nggak dirumah, lo mau coba lebih jauh?"
-Kenzio Danierka Valert
...
"Hmphh, Kak, pelan-pelan, nanti Ayah Bunda denger." Zafanya membekap mulutnya rapat-rapat.
"Sshh..." erang Kenzio tak peduli.
•••
Warning⚠️
Bocil jangan mendekat🙂↕️🙂↕️
Dosa tanggung sendiri ya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polaroid Usang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 27 Boleh Kissing?
•••
Tok! Tok! Tok!
Kenzio mengetuk pintu kamar Zafanya, lalu dengan seenaknha langsung membuka pintu dan masuk ke dalam sebelum pemilik kamar mempersilahkannya masuk. Dan tentu saja membuat Zafanya yang kini sedang memakai baju terkejut.
Cewek itu secepat kilat menurunkan dressnya hingga pahanya tertutup, tangannya menahan baju bagian punggung yang belum ia resleting.
"Kuliah jam 10.00 kan?" Tanya Kenzio mendekat.
"Kak, lo bisa nggak, nggak usah masuk kamar gue?! Inget, sekarang ayah bunda udah balik!" Omel Zafanya sembari memundurkan langkahnya, sebab Kenzio terus berjalan mendekat dan mempertipis jarak diantara mereka.
"Kan lagi pemotretan." Jawab Kenzio santai, ia berusaha menahan senyum melihat wajah kesal Zafanya.
"K-Kak!" Sentak Zafanya saat tubuhnya sudah menabrak pintu kamar mandi dan terjebak diantara tubuh Kenzio.
"Pintu kamar bahkan belum lo tutup, Kak!" Katanya tak tenang melirik pintu kamar yang terbuka lebar.
Kenzio tak peduli, ia malah menggoda Zafanya dengan mendekatkan wajah dan mengerling pada bibir Zafanya yang sudah terlapisi liptint. Saat bibirnya akan menyentuh bibir Zafanya, Zafanya segera mengalihkan wajahnya dan membuat sudut bibir Kenzio tertarik.
Zafanya mengernyit kesal melihat Kenzio tersenyum, "Awas, deh! Nanti ada yang liat!" Katanya segalak mungkin sembari mendorong Kenzio, namun usahanya sia-sia sebab cowok itu tak bergeser sedikit pun.
"Kalau gue tutup pintunya berarti boleh kissing?" Tanya cowok itu membuat Zafanya makin menatapnya kesal.
Dan setelahnya Kenzio segera melepaskan kurungannya pada tubuh Zafanya, dan berjalan menuju pintu untuk ia tutup. Sedangkan Zafanya yang akhirnya bebas segera memasuki kamar mandi dan segera memasang resleting bajunya.
"Za!" Kenzio mengetuk pintu kamar mandi.
Membuat Zafanya membulatkan matanya, "Kok cepet banget nutup pintunya?!" Gumam Zafanya berusaha memasang resleting bajunya yang entah kenapa begitu susah. Entah karena jantungnya yang kini berdebar atau karena tangannya yang gemetar.
Tok! Tok! Tok!
"B-bentar, gue langi pasang resleting baju sebentar. Jangan masuk!" Jawab Zafanya panik sendiri.
"Bisa nggak?"
Ceklek!
Zafanya membulatkan matanya melihat Kenzio dengan seenaknya masuk kedalam kamar mandi, "Gue bilang jangan masuk, Kak!" Pekiknya menghadap Kenzio, tangannya masih menahan baju dibagian punggungnya.
"Gue tanya bisa nggak?" Kata Kenzio mendekat, hingga jarak mereka tak lebih dari sejengkal.
Lalu mengulurkan kedua tangannya pada sisi pinggang Zafanya, membuat tubuh Zafanya langsung membeku. Ia menelan ludahnya saat tangan Kenzio mengambil alih resleting yang ia pegang.
Kepala Kenzio menyelip di ceruk leher Zafanya, hingga Zafanya bisa merasakan hembusan nafas Kenzio menerpa lehernya. Kenzio lalu menarik resleting baju Zafanya dengan sangat perlahan, tak ingin segera menyudahi posisi mereka saat ini. Bahkan setelah resleting itu terpasang sempurna, Kenzio masih terdiam dengan posisi tetap.
Tak lama, ia lalu mulai mengendus sekilas pada belakang telinga Zafanya, membuat Zafanya merinding sekujur tubuhnya.
"I love you." Bisik Kenzio sembari mengecup telinga Zafanya, membuat pupil mata Zafanya kembali bergetar. Tubuhnya benar-benar merasakan sengatan aneh hingga wajahnya memerah.
Kenzio menjauhkan wajahnya untuk menatap Zafanya. Ia mengelus sekilas pipi cewek itu sembari tersenyum, matanya menatap mata Zafanya penuh rasa sayang. Lalu beranjak dari sana dan berjalan keluar kamar.
"Gue tunggu di mobil."
Bam! Pintu kamar tertutup.
Dan tubuh Zafanya jatuh seketika, benar-benar lemas tak bisa menopang berat badannya lagi. Bulu kuduknya berdiri, jantungnya berdebar kencang dan nafasnya bergetar.
"Gi-gila..." Lirihnya dengan wajah memerah.
"Gue bisa gila..."
•••
Long time no see guys!👋🏻
Jadiiiiiiiiiii
Ayo like and comment!!!
di tunggu updatenya..
tolong di up terus yah Thorr☺️☺️