NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 29

Disaat Sekar gelisah di kamarnya, Raka justru asyik membahas kembali kisahnya dengan Bella di masa lalu.Kini mereka beralih ke panggilan video hingga 2 jam lebih. Ketika panggilan itu berakhir, Raka membuka room chat dengan Sekar yang sudah mengirim banyak pesan dan panggilan yang tidak ia jawab.

Raka: Sayang maaf banget yah, tadi aku nelfon mama

Hanya itu pesan yang Raka kirim untuk Sekar yang telah menunggu lama.Sekar sudah tertidur saat pesan itu dikirim oleh Raka.Raka tidak merasa bersalah sama sekali karena ia merasa itu masih wajar selagi ia tidak menjalin hubungan dengan wanita lain selain Sekar.Raka tidak ingin diatur dan batasi dalam pergaulannya .Sedangkan Sekar tidak ingin apa yang menjadi miliknya bisa dinikmati oleh orang lain.Ia hanya mau Raka menjadi miliknya seorang dan hanya dia yang memiliki kedekatan dengan Raka agar ia bisa menjadi spesial bagi hidup Raka.Namun hal itu sulit diwujudkan dengan sikap Raka yang friendly.Sekar mencoba mempelajari sikap Raka dan menyesuaikan dengan kehidupan Raka.Namun semakin hari semakin sulit.Ia semakin tidak ikhlas melihat Raka dekat dengan perempuan lain.

Keesokan harinya, Raka langsung sibuk dengan persiapan dunia kuliahnya yang memang butuh waktu untuk beradaptasi. Raka sudah mempelajari bahasa negara tersebut dari jauh hari jadi tidak sulit untuk berkomunikasi. Seperti biasa anak lelaki memang mudah mendapatkan teman baru.Raka memang satu fakultas dengan Sena namun beda ruangan.Raka langsung akrab dengan teman-teman barunya. Sena juga demikian.Namun Sena memiliki tongkrongan yang berbeda dengan Raka.Jika Raka memiliki teman yang setara dengan dirinya yang hidup bergelimang harta maka Sena memiliki teman yang otaknya cerdas semua. Jadi untuk sementara, mereka tidak punya waktu untuk berduaan.Teman-teman mereka yang lainnya juga sibuk dengan masa ospek yang melakukan banyak hal kocak. Apalagi Aldi, Adit dan Rian yang memang satu kampus dan disuruh memakai perlengkapan perang. Dengan otak usil Aldi dan Adit, Rian pun ikut tercemar memakai ember di kepala dan membawa pistol mainan. Wajah mereka cemong karena dicoret-coret . Semua orang tertawa melihat mereka.Sebagian besar dari kelas mereka sebelumnya memang memilih kampus yang sama. Caca satu kampus dengan Yaya .Zidan satu kampus dengan Sekar. Disaat teman-temannya sibuk dengan hari pertama kuliah dan ospek. Pagi- pagi tadi Sekar sudah terbaring lemah setelah bolak-balik kamar mandi karena perutnya mual dan akhirnya muntah.Sekar sudah lemas dengan wajah yang pucat dan berkeringat dingin.Sekar semakin takut dengan apa yang ia alami. Zidan sudah menelepon untuk menjemput nya namun Sekar tidak bisa bergerak sama sekali.Jadi ia biarkan saja ponselnya berbunyi. Karena waktu terus berjalan dan Sekar belum keluar kamar, mamanya pergi mengecek. Ketukan pintu membuat Sekar menoleh ke arah pintu.

" Buka aja ma,nggak dikunci" teriak Sekar dengan suara lemah.

Mamanya membuka pintu dan sangat terkejut melihat anak gadisnya yang terduduk lemas di lantai dan bersandar di tempat tidur.

" Astaga sayang kamu kenapa?" mamanya langsung memegang dahi Sekar yang cukup dingin dan mukanya yang kelihatan pucat membuat mamanya panik.

" Aku nggak apa-apa kok ma, cuman kecapean aja "

"Tapi kamu pucet banget loh nak, kita periksa yuk ke rumah sakit"

"Ah nggak usah ma, Sekar baik-baik aja kok" Sekar langsung panik ketika mendengar akan periksa di rumah sakit.

" Kamu yakin nggak apa-apa?"

" Yakin ma, paling butuh istirahat doang"

" Ya udah kamu jangan masuk kampus dulu yah"

" Iyah ma nanti aku sampein ke Zidan "

" Iyah. Ayo sekarang istirahat , mama bantuin " Mamanya langsung membimbing Sekar untuk berpindah ke kasur. Mamanya langsung menyelimuti Sekar dan akan membawakan sarapan ke kamarnya.

" Thanks ma"ujar Sekar pelan yang selalu dijawab dengan senyuman tulus mamanya meskipun ada sedikit khawatir di senyum itu karena anak semata wayang mereka jatuh sakit. Sekar memejamkan matanya karena tubuhnya masih sangat lemas. Ia merasakan sebuah kecupan di dahinya .

"Pagi sayang, kata mama kamu sakit? Maaf ya papa terlalu sibuk jadi nggak bisa merhatiin kamu dengan baik" Papa Sekar datang dengan membawa sarapan. Ia langsung panik ketika istrinya bilang Sekar tengah sakit. Dengan sigap ia menyiapkan sarapan kesukaan Sekar dan mengantarkannya kepada Sekar. Sekar memang selalu suka dengan sarapan yang dibuat papa nya itu. Mencium aroma sedap itu Sekar langsung bangun dan menghabisi sarapannya.

"Thanks Pa" Sekar mengecup pipi papa nya dan langsung dipeluk olah papa nya itu.Mereka merasa bersalah karena terlalu sibuk dengan dunia kerja.Mereka khawatir Sekar kekurangan kasih sayang.Namun kenyataannya tidak seperti itu, Sekar selalu merasakan kasih sayang utuh dari kedua orang tuanya meskipun mereka jarang komunikasi. Seperti ada cara tersendiri yang menunjukkan kasih sayang tersebut. Setelah selesai dengan sarapan, papa Sekar meninggalkan kamar putrinya karena ia harus siap-siap untuk bekerja begitupun dengan mama sekar karena katanya Sekar tidak masalah ditinggal karena merasa sudah baikan. Zidan juga langsung mendatangi rumah Sekar begitu Sekar mengirimnya pesan tidak bisa masuk kuliah karena sedang sakit. Zidan yang selalu manis membawa beberap buah untuk Sekar.Ia dipersilahkan untuk melihat Sekar di kamarnya yang sudah bisa duduk meskipun tetap bersandar di tembok.Sekar tengah memainkan ponselnya mengirim pesan kepada pujaan hati.

"Eh Dan, sorry banget lo harus liat keadaan yang kayak gini" ujar Sekar begitu melihat Zidan yang di antar mama nya .

" Lo kenapa? Sakit apa?"

" Nggak apa-apa, cuman nggak enak badan. Lo bawa apa tuh?" Sekar lebih tertarik dengan kresek yang Zidan bawa dibanding melihat wajah lelaki itu.

" Nih buat lo, gue bawa buah doang soalnya bingung mau beli apa"

" Thanks ya, tolong dong kupasin gue mau makan" pinta Sekar dengan menyerahkan sebuah jeruk pada Zidan agar lelaki itu mengupasnya.

Setelah beberapa menit, Zidan akhirnya pamit pulang karena harus ke kampus untuk mengikuti ospek.Sekar tetap tidak bisa ikut karena ia takut akan mual- mual lagi di kampus nanti.Ia minta maaf karena tidak bisa mengantar Zidan ke depan dan berterima kasih untuk buahnya.

"Cepat sembuh ya, nggak boleh sakit lagi" Zidan mengusap pelan puncuk kepala gadis yang tengah mengunyah jeruk itu. Sekar mengangguk kemudian melambaikan tangan kepada Zidan .Setelah Zidan pergi, ia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Raka yang sedari tadi belum dijawab.

Sekar: Ka, kamu yakin aku nggak bakal hamil karena yang waktu itu kan?

Sekar mengirim sebuah pesan untuk Raka yang tidak kunjung menjawab panggilannya .

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!