Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.Bertemu Bunda Nara
Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit , tiba lah mereka dipanti asuhan milik Bunda Nara . Echa segera keluar dari mobil dan menatap sekeliling halaman panti . Seketika Echa teringat akan memori saat ia tinggal disana .
Susah , senang , tangis , tawa , bahagia semua ia rasakan bersama Mitha dan anak-anak panti lainnya .
Echa menyunggingkan senyum cantiknya ketika rasa rindu nya terobati tatkala melihat seorang wanita yang satu tahun ini tak ia temui sedang menggendong seorang bayi . Bergegas Echa berlari menghampiri nya .
"Bundaaa ...." teriak nya seraya merentangkan tangan seolah ingin memeluk nya .
Wanita yang dipanggil Bunda pun menoleh ,"Echa ?" .
"Bunda , Echa kangen banget sama bunda ". Ucap Echa sambil menangis dipelukan Bunda Nara .
"Bunda juga kangen kamu nak , Gimana kabar kamu ? Sehat kan ? Mitha bagaimana ?" Ujar Bunda Nara sembari mengurai pelukan itu agar bayi yang tengah ia gendong tak terhimpit tubuhnya dan juga tubuh Echa .
"Echa sama Mitha sehat Bunda , Bunda sendiri bagaimana sehat kan ? Anak-anak yang lain gimana , juga sehat kan Bunda ?" cecar Echa
Bunda Nara terkekeh pelan mendengar ocehan Echa , wanita itu tak pernah berubah . Selalu menanyakan kondisi orang-orang disekitar nya dan tak mementingkan diri sendiri .
"Alhamdulillah semua sehat nak ". Jawab Bunda Nara
Echa melirik bayi yang ada dalam gendongan Bunda Nara ."Bunda ini Bara kan ?"tanya nya
"Iya nak , ini Bara . Bayi yang kamu temukan didepan gerbang dulu ". Kata Bunda Nara
Echa segera mengambil alih bayi itu dan menggendong nya dengan hati-hati ,"Gembul banget sekarang . Pengen gigit pipinya ". Gumam Echa seraya menciumi pipi Bara .
Sejenak Echa melupakan kehadiran Pandu yang setia berdiri dibelakang nya , hingga pertanyaan Bunda mengalihkan fokus nya pada Bara .
"Echa , kamu gak mau kenalin Bunda sama pria itu ?" ucap Bunda Nara sambil menatap Pandu dan menunjuknya dengan dagu nya .
Echa menoleh mengikuti arah pandang mata Bunda Nara . "Astaga Echa lupa Bunda .. Mas sini ". Pinta Echa melambaikan tangannya agar Pandu mendekati.
"Assallamuallaikum Bunda". Sapa Pandu sopan sambil menyalami tangan Bunda Nara .
"Waallaikumsalam nak ". Balas Bunda Nara
"Bunda kenalin , dia mas Pandu calon s-suami Echa ". Ucap Echa melirihkan suara nya diakhir kalimat .
Pandu menyunggingkan senyum nya ketika ditatap lembut oleh mata teduh milik Bunda .
"Ya sudah ayo masuk , kita bicara didalam ". Ajak Bunda dan diangguki oleh Echa .
"Sebentar Bunda ..." Pandu segera berbalik badan kembali ke mobil untuk mengambil barang-barang yang ia dan Echa beli tadi .
"Cha , tolong kamu bantuin nak Pandu . Biar Bara sama Bunda ". Kata Bunda Nara lalu mengambil Bara dari gendongan Echa . Setelah itu Echa bergegas menghampiri Pandu .
"Biar Echa bantu mas ". Ucap nya
"Kamu bawa makanan nya aja , biar mainan sama baju-baju nya mas yang bawa ". Ujar Pandu
"Oke ". Echa segera mengambil makanan dan membawa nya masuk ke dalam panti .
"Makasih sayang ". Ucap Pandu sambil menutup kembali bagasi mobil dan bergegas mengikuti langkah kaki calon istri nya .
"Sama-sama mas ". Sahut Echa seraya tersenyum manis
.
"Anak-anak ayo sini , mbak Echa datang nih ", teriak Bunda Nara memanggil anak-anak panti yang masih bermain dihalaman belakang .
Mendengar itu sontak seluruh anak-anak panti bersorak bahagia , mereka sangat merindukan Echa . Bagi mereka Echa bukan hanya kakak angkat tapi ibu kedua setelah Bunda Nara , kasih sayang Echa juga begitu besar nya pada mereka . Maka tak jarang mereka merasakan sedih ketika Echa berpamitan pulang setelah menjenguk mereka dipanti .
"Mbak Echa ..." teriak anak-anak panti berlarian menghampiri Echa dan memeluk wanita itu erat .
Echa berjongkok dan membalas pelukan mereka , hampir saja Echa terjatuh kebelakang jika Pandu tak menahannya .
"Kami kangen sama mbak Echa ..." ucap Varel salah satu anak panti yang berusia 6 tahun .
"Mbak Echa juga kangen sama kalian ..." kata Echa lalu melepas pelukan itu dan mengusap puncak kepala mereka satu persatu .
"Oh iya Mbak Echa bawa hadiah buat kalian , tapi ada syarat nya ..."
"Apa mbak syarat nya ?" tanya Lela dengan tidak sabaran .Lela juga anak panti yang usia nya sama dengan Varel hanya terpaut jarak dua tahun lebih tua Varel . Dua bocah itu juga kakak beradik sama seperti Echa dan Mitha . Dulu nya Bunda membawa mereka saat kedua nya tengah mengamen dijalanan . Orang tua kedua nya pun sudah meninggal dan hanya tinggal bersama paman dan bibi nya yang tidak tulus menyayangi mereka . Akhirnya mereka diperbud*k dengan cara disuruh mengamen dijalanan dan uang hasil kerja mereka diambil begitu saja oleh paman dan bibi nya untuk berfoya-foya .
Echa segera berdiri disamping Pandu . "Kenalan dulu sama Om Pandu , gimana ?" ucap Echa seraya membungkukkan setengah badannya menghadap anak-anak panti .
Seketika mereka mengalihkan pandangannya menatap wajah Pandu yang terlihat tampan tapi juga memiliki aura yang tegas dan dingin dengan masih mengenakan setelan jas mahal nya .
"Kok diem ? Tenang aja Om Pandu gak gigit kok ". Celetuk Echa bergurau
Pandu bukannya marah , justru ia terkekeh geli dalam hati nya .
"Apa Echa pikir aku ini zombie ?" batin Pandu .
"H-haii om ..." sapa mereka gugup
Pandu langsung berjongkok dihadapan mereka dan mensejajarkan tingginya dengan tingga mereka . Tak lupa ia mengulas senyum agar mereka tidak takut .
"Om boleh peluk ?" ucap Pandu seraya merentangkan tangannya .
Anak-anak pun memberanikan diri untuk mendekat pada Pandu dan memeluk pria bertubuh kekar itu .
"Anak-anak pintar dan pemberani ". Puji Pandu
Echa yang melihat itu tanpa sadar menyunggingkan senyum cantik nya , hatinya bisa merasakan ketulusan Pandu . Tidak seperti kebanyakan pria kaya diluaran sana yang terlihat enggan mendekap dan memeluk anak-anak yang bukan darah daging nya . Tapi Pandu , pria itu begitu menyayangi anak-anak panti meskipun itu baru pertama kali mereka bertemu . Echa bisa merasakan dari sorot mata pria itu yang begitu teduh ketika menatap anak-anak panti .
Pandu segera mengurai pelukan itu lalu meminta Echa untuk mengambilkan mainan yang mereka beli tadi .
"Sayang bisa tolong ambilkan mainan yang kita beli tadi ". Pinta Pandu
Echa mengangguk dan bergegas mengambilkan nya , setelah itu ia membantu Pandu membagikan mainan itu untuk anak-anak .
Semua anak-anak bersorak senang , tak lupa mereka mengucapkan terimakasih pada Pandu dan juga Echa .
"Makasih Om Pandu ... Makasih Mbak Echa ". Ucap mereka bersama-sama
"Sama-sama sayang .." Sahut Echa dan Pandu hanya menganggukkan kepala nya sebagai balasan .
Setelah itu anak-anak langsung kembali ke kamar mereka dan membuka mainan yang Pandu berikan .
"Nak Pandu , Echa terimakasih atas hadiah nya . Maaf jadi merepotkan ". Kata Bunda Nara merasa tak enak hati
"Tidak ada yang direpotkan Bunda , Saya justru senang bisa membuat anak-anak tersenyum bahagia". Ucap Pandu tulus
.
.
.
Haii jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen .. Terimakasih ♥️🌹