Rachelia alviana ruslan terpaksa menjadi pengantin pengganti dan menikah dengan calon kakak iparnya yang lumpuh aldeandra hadi kusuma, teman sekolahnya sewaktu SMP. drama masa lalu dan problema keluarga menjadi kan rachel wanita yang mandiri tapi insecure terhadap lingkunganya karena terlahir dari istri kedua. akankah ada cinta diantara mereka? teman lama yang kembali dekat setelah ikatan pernikahan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiba tiba merindukannya!
Sepulang dari bioskop aku merasa salah tingkah setiap melihat aldeandra, kejadian disana cukup membuatku gugup dan jantungku sudah benar benar tak bisa diajak kompromi tiap lelaki itu mendekat.
Serasa ingin meledak dan aku sendiri tak tahu kenapa aku bisa membalas pagutannya padahal itu pertama kalinya aku berciuman, mungkin kah gara gara sering nonton drakor makanya otaku tercuci sudah dengan adegan romantis seperti itu.
Aku sangat malu takutnya dia berfikir mungkin aku sudah sering melakukanya jadi sampainya dirumah aku langsung mencuci muka dan pergi tidur, beda dengannya yang berbelok ke ruang kerja sebelum kekamar tidur entah ngapain dia disana.
Besok paginya aku hanya membawa bekal saja karena dean masih tidur sungguh rasa malu ini melekat dengan sempurna dihatiku, bisa bisa salah tingkah lagi.
Dikantor aku sudah disibukan dengan kegiatan meeting tim aku dan rianti tentu harus ikut andil dengan kegiatan bulanan itu.
selesai meeting tumben hari ini bos gak nyuruh aku naik bu lita pun tampak sibuk , rianti mendekatiku lalu berbisik.
" rachel kamu gak ikut pergi sama pak bos?"
" pergi kemana ?" tanyaku bingung.
" masa kamu gak tahu kan pak dean mau ke amerika beberapa hari, aku gak sengaja dengar pak chiko ngobrol sama seseorang saat di lift"
" masa... Aku gak tahu tuh " aku baru ingat beberapa hari lalu chiko pernah bilang ia dan aldeandra akan pergi ke amerika.
' kenapa hatiku merasa aneh'
" ya baguslah biar aku gak capek naik turun lagi " ucapku pada rianti.
" jadi kamu hanya asisten cadangannya sebentar saja "
" mungkin" ucapku mengedikan bahu.
****
Sore harinya saat ku pulang dari kantor kulihat dia tengah membereskan pakaiannya lalu memasukanya kedalam koper, sepertinya memang benar ia akan pergi .
aku mendekatinya setelah menyimpan tasku lalu duduk ditepi ranjang, ingin tanya tapi malu entahlah kenapa biasanya tak seperti in.
" ada apa ? " tanya aldeandra saat melihatku hanya diam.
" gak ada apa apa ?"
" gak tanya kenapa aku membereskan baju ku ke koper"
" aku sudah tahu katanya kamu mau pergi ke amerika beberapa hari"
" iya benar kamu gak mau ikut "
" aku kan lagi magang mana bisa ikut"
Dia malah tersenyum lalu duduk disampingku, tuh kan mulai deg degan lagi jantung ini aku pun membelakanginya untuk menutupi kegugupanku.
greb
Mataku melotot kala dean memeluku dari belakang ' ya ampun aku harus gimana ?' .
" hanya seminggu tak apa kan " bisiknya.
" iya tak apa mau sebulan juga gak apa apa" ucapku sambil mencoba melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh tapi bukanya menjauh dia malah semakin mendekatkan dirinya memeluku kembali bahkan menyusup ke leher ku.
" 10 menit saja rachel biarkan seperti ini " bisiknya lebih tepat ditelingaku.
Aku bisa merasakan kehangatan aneh dalam tubuhku sesuatu yang tak bisa aku ungkapkan namun yang pasti aku merasa tenang.
15 menit kemudian....
" sudah cukup kamu kan lagi beresin pakaian aku mau mandi " sambil melepaskan diri darinya tapi dia malah menarik tanganku.
Bruk
Aku ambruk menindih tubuhnya dan mata kami saling bertemu dan aku merasa dunia ku melambat dan daun daun kering berjatuhan seolah kami sedang berada didunia lain .
Aku menyadarkan diriku segera, aku hendak bangun tapi dia malah menggulingkan tubuh kami dan sekarang malah berbalik tubuhnya sekarang yang menindihku.
Matanya menatapku dalam bahkan sedalam lautan dengan senyum terlukis dibibirnya membuat jantungku semakin tak beraturan apa lagi aroma nafas mint yang tercium membuatku seakan terhipnotis.
" dean ..."
" ya ... "
" lepas... "
" tak mau nanti kamu kabur "
" emang aku kabur kemana ?"
bukanya dia melepaskanku dia malah menempelkan bibirnya tepat di dahiku yang membuatku reflek memejamkan mata, lalu pipi kanan terus kiri dan terakhir bibir cuma sebentar saja gak lama.
" kamu kenapa selalu menghindar dariku ?"
" siapa yang bilang "
" gak ada tapi aku lelaki peka rachel sejak pulang nonton kamu jadi menghidariku kenapa "
" gak apa apa cuma... "
" cuma apa ?"
" sesak pengap kamu tuh berat banget tahu gak " aku mendorong tubuhnya dan akhirnya aku bisa bangun.
Buru buru aku berlari kekamar mandi, setelah didepan pintu kamar mandi aku masih sempat melihat dean dan dia hanya menyeringai senyum.
Dikamar mandi aku menetralkan jantungku dan menghempaskan nafas panjang ' hampir saja ' .
Aku mandi seperti biasa sialnya setelah selesai mandi aku tak sempat membawa baju ganti yang biasa aku lakukan setelah dean bayi gede itu bisa jalan dan mandi sendiri.
Aku keluar dari kamar mandi sambil berjalan pelan hanya ada handuk disana membuatku mau tak mau hanya memakain handuk, untungnya dia sedang pergi.
Aku buru buru mencari baju rumahan dan segera menggantinya namun siapa sangka saat aku sedang memakai baju dean muncul dibalik pintu yang membuatku sontak melihat kebawah.
Aaaaaaaaaaa
" balik berbalik " tapi bukanya berbalik dean malah melihatku dari atas kebawah dengan mata membola.
Aish sialnya aku baru pake kain segitiga bermuda dan kain kaca mata yang biasa dipake digunung kembar.
" kamu tuh kenapa sih bukanya berbalik malah melihatku begitu " buru buru aku memakai handuk dan segera memakai kaos dan celana panjang yang mana pahaku tertutup handuk.
" mubazir kan kalo dilihat juga gak bakalan dosa malah dapat pahala "
" dasar mesum "
" bukanya kita udah lihat tubuh masing masingkan " ucapnya berseringai " tingal tanam saham"
" apa maksudnya tanam saham "
" nanti juga kamu tahu "
" kapan ?"
" kalo kamu udah siap tanam saham "
" bikin pusing aja "
Dia terkekeh " kalo udah nyoba bikin ketagihan chel aku yakin kalo nanti kamu menang pasti bakalan kecanduan "
" kecanduan apanya yang ada duit habis "
" lihat aja entar"
*******
keesokan harinya aku mengantarnya ke bandara, meski awalnya dia menipuku dengan alasan nganterin aku kekantor dan pake jalan pintas arah kantor tapi itu berhasil membodohiku.
" udah jangan cemberut mulu nanti aku kasih oleh oleh yang enak dan nikmat " ucap dean membujuk ketika kami berada di mobil.
" apaan tuh kayak mamang bakpao yang jualannya pake motor aja "
" yang sering ada suara nyanyiannya itu "
" iya "
" lah bakpao nya dean lebih gede dan panjang chel " celetuk chiko.
" maksud loe "
" wah jahat loe bos belum ngelakuin kewajiban sebagai suami "
" terpaksa aku puasa ko soalnya dia belom siap tanam saham "
" kan pertama kali emang sakit tapi nantinya jadi pengen lagi lagi dan lagi sampe gak mau absen "
Mereka berdua terkekeh...
Sopir cuma tersenyum aja dan gue bahkan gak paham sama sekali apa yang mereka berdua omongin, gue cuma berfikir positif mungkin mereka lagi ngomongin bisnis tanam saham.
" paksa aja bos "
" ntar dia nangis gimana ko "
" kan awal awal emang nangis bos "
" otak lo udah eror"
" kalian berdua lagi ngomongin apaan sih bisnis ya " tanyaku karena merasa aneh gak mungkin bisnis ngobrolnya begitu.
" wah wah kita itu seumuran sama elo tapi otak loe belum dewasa kayanya " ledek chiko dan mereka pun kembali tertawa.
Sesampainya dibandara dean memeluk gue terus terusan kaya mau pergi lama aja padahal cuma seminggu .
" udah cukup keburu ketinggalan pesawat" aku melepaskan pelukanya.
" kamu jangan nakal pulang kantor langsung pulang"
" iya pak su"
" inget juga jangan pulang malam kalo bisa suruh sopir antar jemput kamu jangan nyetir sendiri"
" iya misua"
" jangan lupa makan sesibuk apapun kamu ya "
" iya pak su iya misua"
" nanti aku telpon kamu harus angkat kalo gak awas kamu nanti "
" ya ampun kamu kapan berangkatnya sih udah pergi cepet "
aldeandra udah berjalan sekita dua meter eh malah balik lagi lalu menangkup wajahku dan...
cup cup cup cup cup cup
" by" dia pergi setelah memberiku ciuman bertubi tubi dan kini pipiku memerah karena malu.
" aldeandra loe harus tanggung jawab " pekikku saat lelaki itu sempat melihatku lagi dan melambaikan tangan sambil tersenyum puas.
*******
Beberapa hari ini setelah kepergian bayi gede aku merasa sunyi serasa ada yang hilang saja tapi aku menepis semuanya.
Tiap kali dimana aku berada seolah ada bayangannya yang terlintas di benaku, aku juga terus terusan meihat ponsel ketika aldeandra tak menelponku.
Ada apa denganku ?
Pekerjaanku jadi sering lambat dan membuat gurita itu mengomel sepanjang hari, yang difikiranku hanya dean dean dan dean entahlah kenapa tiba tiba merindukannya.