Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Hubungan Ari dan Bilqis memang sudah membaik tapi mereka juga bisa dikatakan belum pernah bertemu sejak mereka berbaikan dan berdamai dengan masa lalu. dan Para sahabatnya masih belum ada yang tahu mengenai kabar ini.
sudah lebih sebulan ini mereka tidak bertemu dan berkomunikasi dikarenakan kesibukan masing-masing, Bilqis yang sibuk dengan pekerjaan nya di Rumah Sakit, dan Ari yang sibuk dengan perusahaan nya sendiri.
bahkan Ari saat ini juga sedang berada di luar negri sejak tiga hari yang lalu, karena ada beberapa proyek yang sedang berlangsung.
bukan Ari tidak merindukan Bilqis, dia sangat rindu dengan wanita itu yang sekarang menjabat sebagai Temannya. ya untuk sementara Ari memang memposisikan diri nya sebagai teman untuk Bilqis, agar wanita itu bisa menerima nya berada disisinya. karena jika Ari langsung mengungkapkan perasaan nya bahwa dia mencintai gadis itu maka kemungkinan besar Bilqis akan menjauhi nya dan Ari tidak ingin hal itu terjadi.
**
dua hari lagi, pernikahan Bela Dan Abi akan di laksanakan, sebagai sahabatnya Bilqis, Desi dan Agnes diminta sebagai Bridesmaids dan tentu disambut dengan antusias oleh sahabat nya itu.
"cantik banget, waw ini mah bidadari bukan manusia" heboh Agnes setelah melihat Bilqis keluar dari ruang ganti mencoba gaun yang memang sengaja mereka siapkan untuk acara spesial Bela.
"gaun nya yang cantik, aku mah biasa aja, tapi aku beneran kagum sama desainer nya, luar bisa padahal baru Minggu lalu kita fitting baju tapi hasilnya sangat indah, bisa jadi langganan nanti" puji Bilqis tersenyum manis
ya, mereka berempat memutuskan mengganti panggilan mereka dengan aku-kamu bukan dengan Lo-gue, karena mereka menganggap itu sudah bukan lagi dimasanya yang sudah dewasa..
hahaha lucu memang, tapi itu pemikiran yang bijak, karena mereka memang sudah dewasa dan bukan remaja lagi. apalagi usia mereka memang seharusnya sudah berkeluarga, dan itu disetujui oleh keempat sahabat itu.
"udah yuk, kita ganti baju, dan kita segera ke rumah nya Bela, ntar sore pengajian jadi kita sekarang harus berada disana buat bantu bantu" ajak Desi dan diangguki oleh Bilqis dan Agnes
sekitar 25 menit dari butik, akhirnya mereka sampai di halaman rumah orang tua Bela yang berada di kompleks sebelah rumah Bilqis.
"assalamualaikum" ucap kompak ketiga gadis itu
dan dijawab oleh para kerabat Bela yang memang sudah berada di sana sejak kemarin.
"waalaikumsalam sayang" jawab mama Bela yang kebetulan baru muncul dari kamarnya.
"keatas gih, bantu Bela siap siap" perintah mama Bela dan mereka langsung ke atas menuju kamar yang Bela tempati
"wih kamar pengantin kok cepat banget di rias nya, gak takut bosan duluan nyuk" tanya Bilqis lalu duduk di sofa yang berada di kamar itu
"aku tidur kan di kamar ini, jadi kamar pengantin gak di ganggu gugat"
ya kamar Bela sudah di rias sejak tadi pagi, dan akhirnya Bela terdampar di kamar sebelahnya yang merupakan kamar adik Bela yang saat ini masih sekolah menengah atas.
"tapi kenapa cepet banget di riasnya" tanya Desi dengan memakan cemilan di meja
"gak tahu juga, katanya biar sekalian dekor buat pengajian jdi gak perlu ribet dan juga katanya Halaman belakang udah di dekor buat akad dan resepsi, emang iya udah di dekor" tanya Bela penasaran karena dilarang keluar kamar sejak seminggu.. di pingit maksudnya haha
"gak paham juga, belum lihat taman belakang soalnya" jawab Bilqis dengan merebahkan kepalanya di bahu sofa sedangkan Agnes sudah berbaring di kasur bersama dengan Bela.
"kasihan banget di pingit sampe di kurung di kamar, kamu sih pecicilan dan bandel banget, gak heran sih Tante kurung kamu haha" ledek Agnes lalu mendapat cubitan pelan di lengannya oleh Bela
"kamu kenapa Geta sayang, muka kamu lelah banget" tanya Bela heran melihat kantong mata Bilqis sejak tadi.
"demi acara kamu, agar dia bisa cuti tiga hari, jadi dia bekerja ekstra. yang harusnya jadwal operasi jam dua siang harus di majukan jadi jam 8 malam, dalam sehari dua atau tiga kali operasi. aku heran loh yang mau operasi banyak banget, apa karena nama dokter Bilqis sudah terkenal akan tangan ajaibnya yang bisa melakukan operasi tanpa pernah gagal selama hampir setahun bekerja di rumah sakit Mahardhika" puji Desi yang salut dengan kerja sahabatnya itu
"uuhh sayang nya aku, baik banget sih,, cini cini peyuk" ujar Bela dengan nada manja yang membuat Bilqis bergidik geli
"idih jijik lihatnya" sahut Bilqis dan mereka semua tertawa,
"hah hah capek aku ketawa, ya udah yuk bantu aku siap siap" ucap bela lalu berdiri dan melangkah ke kamar mandi.
setelah hampir sejam, akhirnya mereka selesai merias Bela dan juga mereka menyempatkan ikut berdandan agar terlihat lebih segar sebagai pengiring pengantin wanita.
ruangan tamu yang luas disulap menjadi tempat diadakannya pengajian dengan dekorasi yang elegan dengan tema putih hijau, menambah kesan sakral dan sejuk.
acara berlangsung lancar dan haru, bagaimana Bela yang meminta maaf dan meminta restu dengan sungkeman dihadapan kedua orang tuanya.
para tamu yang hadir juga ikut meneteskan air mata haru melihat momen ini. begitu pula dengan ketiga sahabatnya.
Ting
pesan masuk di ponsel Bilqis mengalihkan pandangan Bilqis dari Bela ke Ponselnya
Ari RM
"kenapa nangis, nanti make up nya luntur"
pesan dari Ari membuat Bilqis mengerenyitkan dahinya. bingung Kenapa pemuda yang sudah sebulan ini tidak di temuinya bisa tahu kalau dia sedang menangis.
BILQIS
"tahu dari mana kalo aku nangis"
Ting
Ari RM
"disini lagi nonton siaran langsung acara pengajian di rumah Bela, kita lagi kumpul di tempat Abi sekarang, tapi Abi gak boleh nonton. Abi sedang di kamarnya dan kita lagi diruang keluarga rumahnya."
Ari menjelaskan secara detail padahal Bilqis tidak bertanya..
BILQIS
"Gak nanya deh perasaan 😜"
ting
Ari RM
"ya aku mau cerita aja, biar kamu gak perlu nanya"
read
Bilqis hanya tersenyum membaca pesan Ari, Bilqis yakin Ari juga melihatnya tersenyum seperti itu dari layar yang mereka tonton di rumah Abi
Bilqis hanya melihat saja lalu kembali menyimpan ponselnya di tas yang dibawanya. kemudian dia menghampiri Bela dan kedua orang tuanya untuk pamit karena Bilqis merasa sangat lelah karena tadi pulang dari rumah sakit langsung ke butik dan kemudian kerumah Bela untuk menghadiri acara pengajian.
disana Ada mama Diana dan Karin yang juga di undang sebagai tamu tapi mereka tidak hanya sebagai tamu biasa, mereka juga ikut membantu persiapan acara pernikahan Bela. ya sebenarnya mama Diana dan juga mamanya Bela masih sepupu jadi tidak heran mereka terlihat sangat dekat.