Halima Hartono itulah namaku.
Umur 21 tahun
Status janda anak 1
Dengan berat hati aku menerima perceraian dari suamiku, dan saat itu juga aku keluar dari rumah Besar mantan suamiku bersama Putri semata wayang ku.
Pulang ke rumah ke orangtua aku malu, karena aku yang mau nikah muda.
Dengan uang seadanya aku tinggal di sebuah kota kecil, sengaja aku cari dekat pasar, karena pikirku di pasar gampang cari uang.
Aku dapat sebuah kios yang cukup luas, ukuran 4x6, harganya setahun 30 juta, aku ambil dengan bayar 6 bulan.
Disinilah aku berada, di pasar Rakyat Sukamaju, karena sudah lama kios tidak disewa jadinya kotor
Saat membersihkan ruangan itu aku menemukan sebuah Cincin yang akan merubah kehidupan ku, bagaimana kisah-kisah hidupku silahkan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 29. Kenziro Bertemu Panji
Halimah tidak ingin rencananya di persulit dan akan menyebabkan perdebatan kosong, jadi dia setuju saja,n1 miliar pun dia akan membayarnya, demi kebahagiaan sang Putra, juga membantu orang adalah hal baik.
Sejam kemudian, Martina sudah datang kembali ke ruangan ibu Panti.
"Baik Bu Halimah, ini suratnya dan saya sudah tanda tangan dan stempel, silahkan ibu juga tanda tangan, biaya materai 20 ribu, ucap ibu Kepala Panti yang tidak mau rugi.
Setelah tanda tangan, Halimah segera mentransfer sebesar 260 juta, dan mengambil surat itu, kemudian berpamitan dan langsung menuju mobil nya.
Kenziro membantu Martina membawa bajunya, sedangkan Halimah membawa tas berisi buku.
"Martina, mulai sekarang kamu harus hidup bahagia, ibu akan urus dokumen kamu, karena ibu panti hanya bicara tanggal lahir mu saja, dan jangan sungkan sama ibu, ucap Halimah.
"Baik Bu, Martina akan jadi anak penurut dan akan membantu ibu membersihkan' rumah dan memasak, ucap Martina bersungguh sungguh.
"Hahahaha, kamu itu bukan pembantu sayang, Tugasmu hanyalah belajar dan menemani adikmu saat ini bekerja, jadi jangan berpikir aneh-aneh.
Kalau soal memasak, itu wajib kamu nanti ibu, Sekalian belajar, karena kamu anak gadis, nanti ibu ajarin memasak dan buat kue, bagiamana? tanya Halimah sambil menyetir.
"Terimakasih Bu, Martina akan belajar dengan baik, agar saat besar, sudah bisa pintar memasak dan pintar bikin kue, biar ibu dan adik tambah bahagia dan menyayangi Martina, jawabnya bersungguh-sungguh.
"Bagus itu sayang, baju-baju mu tidak usah di pakai lagi, buang saja, kita mampir Mall dan belanja baju dan segala keperluan kamu termasuk Handphone, laptop dan juga tablet, biar kamu lebih pintar, dan bisa membanggakan ibu kemudian hari, ucap Halimah.
"Terimakasih Bu, ucap Martina bahagia.
"Nah sekarang kakak harus bahagia, dan nanti kita bisa belajar bersama-sama, Ziro bahagia karena kakak mau tinggal dengan kami, ujar Kenziro.
"Terimakasih ya adik, kakak akan berusaha jadi kakak yang baik dan bisa adik banggakan, jawab Martina.
Sementara di Panti Asuhan, ibu kepala panti itu sangat berbahagia, karena Martina yang baginya pembawa sial, kini telah pergi, dan juga dia dapat bayaran yang banyak.
Padahal donatur dan bantuan pemerintah, bisa dikatakan sangat cukup untuk biaya operasional Panti Asuhan itu, tapi dia terlanjur sakit hati dengan kakek dan neneknya Martina, hingga dia lampiaskan ke Martina.
Kini, Halimah dan kedua bocah itu, sudah tiba di Mall Ciputra Grogol, selesai parkir mobil mereka bertiga langsung cari toko baju anak-anak.
Martina sampai kebingungan di suruh pilih apa saja yang dia sukai, Halimah yang melihat Putri angkatnya tak bergeming, akhirnya dia yang memilih dan mencocokan dengan Martina, hingga Martina seolah-olah Manekin.
Akhirnya lebih dari 20 pasang Pakaian, berbentuk dress, kaos juga sama, celana model jeans baik panjang maupun pendek semuanya di beli, hingga pakaian dalam, Halimah meminta pihak toko agar mengirim barang-barang nya, dan di setujui dengan biaya ongkir 250 ribu, karena toko itu sejatinya tidak ada layanan antar.
Selesai di toko baju, mereka datang ke toko sepatu dan sandal, bersyukur disini ada layanan antar, makanya Dia membeli, 5 pasang sepatu buat Martina dari berbagai model, untuk Kenziro juga sama, Halimah sendiri hanya membeli 2 pasang, untuk dia berkeliling pasar.
Apalagi Halimah senang dengan model berpakaian seperti laki-laki celana panjang jeans dan kaos oblong maupun krak, serta topi, sesuai dengan tempat dia mencari uang yaitu pasar.
Di toko itu juga, dia membeli tas baru 2 biji untuk Martina, sedangkan Kenziro hanya 1, sandal model Nike juga dia beli seharga 250 ribu, tak lupa baju olah raga buat mereka bertiga.
Semua barang sudah bungkus dan dan akan segera kirim, kemudian mereka ke toko aksesoris, banyak hal di belinya di situ.
Selesai dari situ, mereka makan ramen di restoran Jepang, tak terasa 300 juta habis untuk buat belanja barang segitu banyak.
Lagi asik makan, datang Panji beserta istri dan anaknya, Maximilian Mahesa, yang di perkirakan berusia 2 tahun lebih, dan masih duduk stroller.
Halimah berpapasan mata dengan Panji, namun dia dia cuek.
Panji terkesima melihat Halimah, karena sejak bercerai, baru kali ini dia melihat Halimah, yang tampak lebih matang, dan lebih cantik, apalagi pakaian yang di gunakan Halimah, termasuk mereka branded keluaran Dalam negeri.
Panji juga melihat Kenziro yang terlihat sangat sehat dan tentunya sangat bersih, dengan pakaian bermerek, bagi orang sekelas Panji dan Areta Masayu Satrio, tentu mereka pandai melihat barang mahal.
Jam tangan edisi terbatas dari Casio saja sudah cukup membuat Panji Mahesa ternganga, secara jam itu seharga 25 juta, terdapat 2 Cincin melingkar di jari kanan dan kiri Kenziro.
Panji tidak tahu, jika salah satu Cincin milik Kenziro adalah adalah Cincin Dimensi, dan memiliki harta yang melebihi miliknya, dan bentuk batu Permata.
Halimah punya tambang sendiri, setiap hari dia bisa memungut bongkahan emas dan batu Permata.
Panji seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat, karena di pikiran dia, Halimah hanyalah orang miskin, soal Kenziro dia tau pintar, tapi dia tidak tahu, kalau saat ini, jauh melebihi dari yang dia pikirkan, tak tahan dengan pikirannya, akhirnya Panji dan Areta mendatangi meja Halimah.
"Wah, kerja berapa bulan, hingga makan di tempat ini? ucap Panji.
"Oh, hanya 125 ribu perporsi, tidak perlu bekerja berbulan-bulan, jawab Halimah tanpa melihat ke arah Panji.
"Baru punya pekerjaan kecil saja, sudah berlagak makan di restoran, timpal Areta.
"Ya suka-suka saya, yang kerja saya, dan juga uang milik saya, kok kalian repot banget, emangnya saya mengemis kepada kalian, lucu kalian ini, jawab Halimah menohok.
"Tapi Kebutuhan Kenziro itu harus kamu pikirkan, ucap Panji yang lupa kalau harusnya dia ikut bertanggungjawab.
"Hey Panji Mahesa, soal Kenziro, saya lebih tau dari kamu, memangnya saya pernah minta uang mu untuk biaya hidup Kenziro, sadar kamu, dan ajarin saya soal keuangan ku, urus saja Putramu, karena dia lebih butuh banyak biaya di masa depan, apalagi dia pangerannya Keluarga Mahesa, otomatis fasilitas harus nomor 1, Putraku coba lihat, Apakah dia kekurangan, ucap Halimah.
"Ziro, berapa uang jajan yang di berikan ibumu setiap hari, ujar Panji dengan bodohnya.
"Om siapa, aku tak berbicara dengan orang asing, maaf jangan ganggu saya, nanti selera makan ku terganggu, jawab Kenziro yang juga tidak menatap Panji ayahnya.
"Apa kamu tidak ajari sopan santun, sama ibumu ! Bentak Panji.
"Di ajarin, makanya ibu bilang kalau lagi makan jangan berbicara, dan siapa yang datang mengganggu kami lagi makan, apa itu sopan Tuan, Jawab Kenziro.
"Hey bocah, Dia ini adalah ayahmu, ingat baik-baik, hari hormat pada orangtuamu, ucap Areta.
"Oh Ayah, perasaan selama ini, dia tak pernah datang mencariku, apalagi memberikan aku uang jajan, saya saja gak tahu seperti apa Ayahku.
Dan kalau pun benar dia ayahku, ya sudah, tidak penting dia ayah ku atau bukan, karena di buku tertulis, sekarang ayah akan berjuang demi anaknya, nah yang berjuang selama ini adalah Bundaku, jadi apakah penting ayah bagiku, jawabnya tidak, justru saya malu punya ayah seperti dia, jawab Kenziro.
numpang nanya nih... kan sempat panji taruhan dg sepupuny hingga nikah dg halimah dan punya anak. apa si jessy ini y?
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)
sukses selalu