I'M The Devil'S Princess

"Apa Johan akan pulang hari ini?" kaget Odeliah mengetahui Johan akan pulang ke istana.

Besok adalah hari ulang tahun Odeliah, pesta ulang tahun Odeliah di rayakan biasa saja sesuai keinginan Odeliah yang ingin mengundang orang-orang terdekat nya saja, Odeliah tidak ingin membuat pesta ulang tahun yang berlebihan karena baginya pesta ulang tahun seperti biasa nya sudah bagus, dari pada mengundang orang-orang yang tidak penting.

"Mengapa Tuan Putri sangat terkejut?" tanya Seli heran.

"Aku hanya tidak menyangka Johan akan pulang untuk merayakan ulang tahun ku besok, academy kan memiliki jadwal pembelajaran yang padat. apa aku tidak menganggu pembelajaran Johan?" ujar Odeliah khawatir.

"Tidak masalah Tuan Putri. Pasti Putra Mahkota sudah mengurus masalah nya sendiri di Academy sebelum memutuskan pulang," jawab Seli menenangkan Odeliah.

"Iya semoga saja begitu," seru Odeliah yang sebenarnya punya kekhawatiran lain.

Odeliah sedang memikirkan bagaimana Johan saat melihat Bastian menjadi pengawal pribadi nya, selama ini Odeliah belum memberitahu Johan tentang Bastian, Odeliah berharap Johan akan menerima Bastian sebagai pengawal Odeliah.

"Odeliah."

"Ayah."

"Darwin dan yang lain sudah tiba, kamu yakin membiarkan mereka disini?" tanya Elvan masih belum bisa melupakan masalah di dunia kegelapan.

"Tidak masalah Ayah. Mereka kan sudah menjadi saudara ku juga, aku harus mengundang mereka ke pesta ulang tahun ku," ucap Odeliah memenangkan Elvan.

"Jika mereka bersikap buruk padamu, Ayah tidak akan mengizinkan mereka datang menemui mu lagi," ucap Elvan tegas.

"Iya Ayah."

Setelah percakapan singkat itu Odeliah langsung pergi ke ruangan Darwin dan yang lain berada untuk menyapa mereka semu, Odeliah tidak enak kalau tidak menyapa setelah mereka datang, walau Odeliah masih merasa canggung dengan mereka semua setelah masalah itu.

"Selamat datang kalian semua!" sapa Odeliah dengan sopan dan senyuman hangat.

"Odeliah!" ujar Kian langsung memeluk Odeliah.

"Aku sangat merindukanmu," ujar Kian dengan muka sedih.

"Aku juga," balas Odeliah lembut.

"Bagaimana kabar mu Odeliah?" tanya Laura.

"Aku baik-baik saja," balas Odeliah ramah.

"Odeliah."

Odeliah mengalihkan pasangan nya ke arah sumber suara yang memanggilnya.

"Violet! bagaimana keadaan mu?" tanya Odeliah khawatir.

"Aku baik-baik saja, maafkan aku sudah bersikap buruk kepada mu," ucap Violet merasa menyesal.

"Aku sudah memaafkan mu," balas Odeliah dengan lembut, Odeliah sama sekali tidak ada niat membenci saudara nya.

Violet sangat menyesal sampai dia tidak bisa menahan air mata nya, Odeliah pun memeluk nya untuk memenangkan Violet.

"Aku janji tidak akan bersikap buruk pada mu," ucap Violet memelas.

Setelah masalah reuni mereka sudah selesai, terlihat Odeliah menyadari ada sesuatu yang hilang di antara mereka semua, sepeda ada seseorang yang tidak hadir.

"Dimana Darwin?" tanya Odeliah tidak melihat kehadiran Darwin disana.

"Tadi aku melihat nya pergi ke taman," beritahu Arkan.

"Kalian makan lah dulu, aku akan mencari Darwin sebentar."

Odeliah melenggang pergi dari ruangan itu untuk mencari Darwin, Odeliah tidak enak jika tidak menyapa Darwin juga, Odeliah pergi ke arah taman sesuai yang di beritahukan Arkan namun setiba nya di taman Odeliah tidak melihat siapapun.

"Kata nya Darwin ada di taman tapi kenapa taman ini kosong?" gumam Odeliah melihat kesana kemari mencari seseorang.

"Kamu mencari ku?"

"Darwin!" kaget Odeliah yang hampir saja menendang Darwin yang muncul tiba-tiba di belakang nya sepeda hantu.

"Jangan mengejutkan ku Darwin!" kesal Odeliah yang hampir saja jantungan.

Namun tiba-tiba saja Darwin langsung memeluk tubuh Odeliah membuat Odeliah mematung sesaat.

"Aku sangat merindukanmu. Kamu sangat cantik Odeliah," ucap Darwin dengan lembut membuat wajah Odeliah memerah seperti tomat.

"Hei kamu pintar sekali menggoda ku," seru Odeliah melepaskan pelukan Darwin.

"Aku jujur," seru Darwin kesal.

"Baiklah aku percaya."

"Odeliah apa benar kamu membeli budak Vampir dan membuat dia menjadi pengawal pribadi mu?" tanya Darwin yang ternyata sudah tahun tentang Bastian.

"Benar. Aku akan memperkenalkan mu pada Bastian," jawab Odeliah bangga.

"Kenapa dia? kenapa tidak aku saja yang menjadi pengawal mu?" tanya Darwin sedikit kesal.

"Kamu sudah aku anggap sebagai saudara, mana bisa aku memperkerjakan sebagai pengawal ku," balas Odeliah sambil menjitak jidat Darwin.

"Baiklah. Aku jadi penasaran seperti apa Bastian? apakah dia sangat hebat dan berguna?" gumam Darwin dengan ekspresi wajah aneh membuat Odeliah merinding.

"Bastian sangat sempurna," seru Odeliah spontan.

"Sempurna?"

...*********...

Odeliah merasa sangat lelah bermain dengan semua saudara angkat nya, Odeliah yang lelah memilih pergi ke kamar Bastian, entah kenapa mengobrol bersama Bastian dapat menghilangkan rasa lelah Odeliah. namun sayang nya Odeliah datang di saat yang tidak tepat.

"Bastian! aku mau.. aargh!" kaget Odeliah saat membuka pintu ternyata Bastian sedang berganti baju.

"Maaf aku tidak tahu kamu sedang ganti baju!" panik Odeliah langsung klarifikasi.

Bastian yang panik hendak langsung memakai baju nya namun Odeliah menghentikan nya, karena perhatian Odeliah teralihkan pada ukiran lingkaran hitam aneh di dada kiri nya.

"Ini tanda apa?" tanya Odeliah mengerti sedikit bentuk lingkaran itu seperti sebuah tanda.

Bastian segera memakai baju nya lalu dia mengambil buku catatan nya, kemudian dia menunjukkan tulisan nya pada Odeliah.

"Tanda sebagai budak ku?!"

Odeliah sangat terkejut karena seingat dia tanda budak sudah dia hapus agar tidak mempersulit Bastian, tanda budak di gunakan untuk mengendalikan budak agar tidak melawan majikan nya dan itu adalah tanda yang dapat menyiksa budak jika membangkang dan ingin menyakiti majikannya.

"Tidak mungkin! aku sudah menghilangkan tanda itu!" kaget Odeliah.

Odeliah menggunakan kekuatan nya untuk menghilangkan tanda budak itu di tubuh Bastian namun Bastian menahan tangan nya, Odeliah tentu saja sangat terkejut.

"Bastian. Aku ingin menghilang tanda itu! aku tidak mau melihat tanda itu di tubuh mu," ucap Odeliah tegas.

Bastian menggeleng kemudian dia menulis sesuatu lagi lalu memperlihatkan nya kepada Odeliah.

Tanda ini memang pantas berada di tubuh ku. Jika tidak ada tanda ini bisa saja aku menyakiti mu, aku tidak ingin menyakiti mu karena kamu adalah penyelamatan ku, tolong biarkan saja tanda ini berada di tubuh ku.

Odeliah menghela nafas panjang, Odeliah mengerti maksud Bastian tapi tetap saja Odeliah merasa tidak enak membiarkan tanda itu berada di tubuh Bastian, tanda itu seperti sama saja Odeliah memperlakukan Bastian seperti budak nya.

"Tanda ini bisa menyakiti mu? kamu tahu kan? bagaimana bisa aku membiarkan nya," ucap Odeliah khawatir.

Aku baik-baik saja Odeliah. Jika tanda ini hilang aku bisa saja menyakiti mu karena kutukan aneh yang masih berada di tubuh ku, orang itu memasang tanda ini di untuk melindungi Odeliah dari ku, aku tidak masalah sama sekali.

Odeliah mengepalkan telapak tangan nya, dengan jelas Odeliah dapat mendengar suara hati Bastian.

Siapa orang yang berani memasang tanda seenak nya pada budak ku?

..........