NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eh.. kok Haniku?

Saat Bimo menggendong Hani dengan gaya bridal style nya, sontak saja ke dua sahabat Hani dan teman teman sekelasnya tercengang. Jangankan mereka Hani saja ikut tercengang dan malu diperlakukan seperti itu.

"Kak turunin Hani please.. aku berat tau.." rengek Hani sambil mengerucutkan bibirnya.

"Akhhh... sial bibir ini kenapa dia buat imut gini sih.. membuat aku makin gemas saja", batin Bimo menjerit.

Tanpa memperdulikan reaksi sekitar Bimo menggendong Hani begitu saja. Dia terus berjalan menuju toilet sekolah yang letaknya tidak terlalu jauh dari kelas Hani. Hani terus merengek meminta untuk diturunkan, Bimo yang gemas dengan sikap Hani membisikkan sesuatu ke telinga Hani yang sontak saja membuat muka Hani merah padam dan sangat ampuh membuat Hani pasrah dan diam. Jarak yang pendek antara ruang kelas dan toilet sekolah, dirasakan Hani begitu jauh. Dia merasa tidak percaya diri dengan perlakuan Bimo yang sangat spesial kepadanya dan apa tadi yang Bimo ucapkan di telinganya. Tanpa terasa dirinya sudah sampai di depan bilik kamar mandi.

"Kak.. kak Bimo ikut masuk juga?", tanya Hani terkejut.

Bimo segera mencubit ujung hidung Hani.

"Apa kamu gak akan malu kalau aku ikut masuk?", tanya Bimo jahil.

"Eh... Eh.. bu.. bukan..", ucap Hani terbata. Belum selesai Hani menyelesaikan kata katanya, tangan Bimo sudah mendorong pelan dan membalikkan tubuh gempal Hani untuk masuk toilet.

"Cepat sana.. katanya 2 rius.. kakak tunggu di pintu luar yah..", ucap Bimo santai. Sementara hati Hani berdetak tak menentu seperti dentuman musik DJ. Di dalam bilik toilet Hani tidak langsung menuntaskan hajatnya, dia masih menetralkan debaran di dadanya.

"Ya ampun.. kak Bimo kok bisa kayak gini sih.. aku kan jadi malu dilihatin temen temen lainnya.. apa tadi dia bilang pas gendong aku... Akh..", ucap Hani malu malu pada dirinya sendiri. Benar saja karena ucapan Bimo saat Hani meronta tadi terus terngiang di telinga Hani.

"Hani... Kalau kamu merengek terus, aku akan membungkam bibirmu dengan bibirku.. mau?", bisik Bimo ditelinga Hani.

Hati Hani menghangat ada getaran rasa yang takut dia salah artikan. Apakah ini nyata ataukah semua ini hanya mimpi yang dia tahu saat ini kak Bimo memperlakukannya dengan spesial.

....

Bimo POV

Saat ini aku sedang berdiri di depan pintu toilet wanita. Banyak pasang mata yang mengawasiku dengan tajam. Tapi aku tidak perduli, yang aku tahu saat ini Hatiku sedang berbunga bunga. Senyuman sejak tadi tidak mau hilang dari sudut bibirku. Entah mengapa setelah semakin dekat dengan Hani hatiku selalu ingin lekas bertemu. Bahkan seperti saat ini aku sedang merasa rindu untuk melihat bibirnya yang mengerucut. Bibir itu, hampir saja aku kelepasan untuk menciumnya, bibir yang selalu menggoda ku. Tapi sayang kami belum ada hubungan lebih aku tidak ingin menakutinya. Cukup dengan berdekatan dengan dirinya dan menghirup aroma tubuhnya yang berbau khas vanilla aku merasa sudah sangat bahagia.

"Mukanya imut sekali.. lucu sekali sih.. bikin aku makin gemes.. apalagi bibirnya yang selalu mengerucut..", lirihku saat ini.

"Ah... Kenapa lama sekali sih Haniku?", batinku..

"Eh.. kok Haniku? Apa aku suka sama dia yah?", tanyaku sendiri.

Bimo POV END

....

Bimo yang saat ini sedang tenggelam dalam pikirannya sambil tersenyum senyum sendiri, tidak lagi memikirkan pandangan teman temannya yang ada di sekitarnya.

Tiba tiba Hani berjalan dengan kesulitan sampai ke pinggir pintu.

"Eh kok gak panggil kakak aja..?", tanya Bimo khawatir.

"Kaki kamu gimana ada yang sakit gak? Perlu kakak bawa ke UKS?", ucap Bimo lagi penuh rasa khawatir.

"Kak.. kakak... Ihhh...", ucap Hani gemas. Sambil menggenggam tangan Bimo, Hani mencoba membuat Bimo tenang.

Seketika muka Bimo merah padam sampai ke bagian kuping tanpa bisa di tutupi dan yang pasti jurus genggaman tangan Hani sangat efektif untuk membuat Bimo diam dalam sekejap. Setelahnya Bimo terdiam dan Hani mulai berbicara.

"Kak.. kakak jangan khawatir dong.. aku kan kuat dan badanku juga gendut, masa jalan dari sana ke sini aja gak bisa. Kalah dong aku sama anak TK?", ucap Hani dengan wajah serius.

Kontan saja ekspresi Hani membuat Bimo kembali gemas, tanpa aba aba Bimo mencubit pucuk hidung Hani dan segera menggendongnya ala bridal style. Hani kembali terkejut dia sangat malu sudah menjadi tontonan teman temannya yang sudah mulai berlalu lalang ke kantin.

"Aku jalan aja kak.. boleh gak?", tanya Hani dengan suara mencicit.

"Gak boleh Haniku.. kamu itu lagi sakit kakinya dan om Danu sudah titipkan kamu ke kakak!", ucap Bimo tegas.

"Bukan gitu kak Hani.. Hani malu karena teman teman yang lain pada ngeliatin kita", ucap Hani setengah berbisik di telinga Bimo.

Tanpa Hani sadari hembusan nafasnya sudah membuat hati dan pikiran Bimo kalang kabut.

"Anak ini selalu saja memancingku. Apa dia tidak tahu kalau aroma tubuhnya dan hembusan nafasnya bisa membuatku lupa kalau kita masih di koridor sekolah", batin Bimo.

"Oh, jadi bibir kamu memang sengaja minta di cium", ucap Bimo sambil berbisik di telinga Hani.

Sekarang giliran Hani yang segera terdiam dan pasrah. Mendengar ancaman Bimo membuat hati Hani berdebar tak karuan.

Sontak saja kedekatan dan interaksi yang mereka lakukan disepanjang perjalanan Bimo dan Hani menjadi pusat perhatian. Karena meskipun wajahnya bulat Hani sebenarnya cantik namun badannya yang tidak proporsional dengan tinggi badannya, membuatnya terlihat tidak sepadan dengan tampilan Bimo yang tinggi dan atletis.

"Eh... Mir.... Mira.. coba lihat mereka kok malah gendong gendongan sih?", tanya Lina antusias.

"Apa? Siapa?", tanya Mira penasaran sambil mencari cari ke arah yang ditunjuk oleh Lina. Begitu pandangannya melihat orang yang sedang melintas dihadapannya. Dirinya sangat terkejut dan tak kuasa menahan emosinya.

"Loh.. Bimo.. apa apaan sih lu kok main gendong gendongan sama si gendut?", hardik Mira. Bimo tidak memperdulikan ucapan Mira, dia melaluinya begitu saja. Mira yang sudah meradang tidak terima di perlakukan seperti itu.

"Hei.. Bimo.. lu gak dengerin gw", Ucap Mira sambil menahan lengan Bimo yang kekar. Sangat terlihat tatapan mata Mira dengan emosi yang berkobar kobar.

"Maaf lu siapa yah?", tanya Bimo cuek. Dia sangat tidak suka dengan orang yang suka mencampuri urusan orang lain.

"Gw... Gw.. teman sekelas lu, masa lu gak kenal gw", tanya Mira percaya diri.

"Gw gak kenal dan gak mau kenal!!... MINGGIR!!", ucap Bimo emosi.

"Kak..", cicit Hani pelan. Saat ini dia merasa mendapatkan serangan malu dua kali lipat. Selain karena dia saat ini sedang tenggelam dalam gendongan Bimo, saat bersamaan dia juga telah menjadi tontonan teman teman mereka.

"Malu... Banget kak!", cicit Hani kembali.

"Akh.. Imutnya!" ucap Bimo tanpa sadar.

sontak saja ucapannya membuat semua orang yang ada di sekitar sana terkejut.

\=\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!