ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
wejangan dari bundanya melekat kuat di kepala. Rasa di dada ayu juga sudah mulai tumbuh. Perlahan, ia menggerakkan kepalanya mengangguk. dan seketika tersenyum di wajah bima mengembang. iya melanjutkan memberi kecupan lembut pada ayu.
Tiba tiba saja handphone berdering, ia abaikan saja sehingga berhenti. Namun, handphone nya kembali menjerit, mau tak mau bima berhenti menatap sayu Gadis di bawah tubuhnya.
"siapa sih? lagi on fire menggangu "gumam nya dalam hati bikin kepala pening aja kalo setengah-setengah begini.
dengan wajah masam, bima mengambil handphone yang di simpan di atas nakas.
'
" mama " pekik nya lekas memakai lagi baju yang sempat tertinggal. Ayu masih lengkap memakai bajunya, berbaring di atas ranjang yang sudah berantakan.
"Mamah ?"
Ayu merapikan kencing kemeja atas yang sempat terbuka.
"Halo Ma ?" bima menghadap kan kamera ke wajahnya.
"udah sampai belum"
"Udah tadi "
"Ayu mana"
Bima mengisyaratkan ayu untuk berpura-pura tidur, setelah ayu berpura-pura tidur , bima mengarahkan kameranya.
"ya ampun berantakan banget Bim, kamu nggak ngapa ngapain ayu kan?" ucap mama Sinta Melihat ranjang sudah berantakan.
"ya ampun ma ayu kan istri bima "
Mama sinta terlihat terkekeh, sedangkan ayu sudah memerah karena malu .
"yaudah kalau sudah sampai rumah, jangan kelewatan sama ayu." pesan mama sinta menutup sambungan teleponnya.
Bima bernafas lega "benar, dia masih muda ,harus kuliah juga aku nggak boleh lewati batas." gumamnya sambil mengusap wajah.
"om"
Bima melirik istrinya yang masih gadis itu. " jalan jalan yuk, kemarin sama mama kan baru ke mal saja , di kota s banyak tempat bagus kalau sore hari dan malam hari" ajaknya .
" ayo om"
Sore itu, bima menunggu ayu bersiap. Selagi menunggu panggilan masuk dari seseorang, yang ia perintahkan untuk mencari Dafa dan Dewi.
"halo? Bagaimana?"
" kami menemukan jejak mereka di kota m"
"kota m?" Alis bima berkerut.
"iya pak bima, akan kami kirim kan foto dan untuk lokasinya akan kami kirim jika sudah akurat. "
Bersama dengan sambungan telepon yang di tutup ayu muncul.
"om!"
Bima mengalihkan pandangannya dari handphone ke arah suara itu berasal. Bima mematung, di sana ayu berjalan menuruni tangga out fit yang ia gunakan sudah berganti menggunakan Hoodie biru tua dengan celana jeans yang sobek di lututnya dengan sepatu sneaker putih tak lupa rambutnya yang di ikat asal, membuat bima enggan mengalihkan pandangannya.
"ayu sudah siap"
"eum ayo " bima tak ingin kehilangan kendali lagi dengan pesona ayu. " naik motor aja ya"
"siap om"
Sore itu, bima membawa ayu keliling di kota s mengunjungi beberapa tempat wisata menikmati jajanan malam bahkan membeli aksesoris. Setelah puas mereka mampir ke mini market.
"bima!"
Gerakan tangan bima yang sedang mengambil satu box kond*m terhenti, menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
"belanja apa?. "
bima tersenyum kepada wanita yang berambut sebahu itu yang menyapanya .
"barang pribadi" jawabnya melanjutkan mengambil barang itu, dan wanita itu meliriknya.
" aku duluan ya istri ku menunggu" sambungnya
"istri?"
Namun pertanyaan itu tak terjawab, karena bima sudah keluar dari mini market. dari arah pandangan si wanita melihat bima berbicara dengan seorang wanita muda yang menunggu di atas motor dan berlalu bersama wanita muda itu. Wanita itu pun kembali berbelanja.
segemoyyy ituhhh