Seorang wanita tiba-tiba terbangun dari tidurnya,kepalanya berdenyut sakit sekali seperti habis terhantam sesuatu yang besar.
" Tuan, nyonya sudah sadar!." ucap perajurit yang baru datang dan memberi tahu kabar tersebut kepada tuan nya.
" Selesaikan,lalu kita pulang." ucap Sang tuan .
Mereka pun menambah kekuatan untuk membunuh monster-monster yang masih tersisa dengan sekali tebasan,sesuai perintah sang Tuan Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Pada malam harinya saat Duke Vander masuk kedalam kamar nya ,menjemput sang isteri untuk makan malam bersama. Tiba-tiba saja dia dikejutkan dengan suara teriakan dari istrinya.
" SUAMIKUU....!!!" teriak Duchess Cynthia dengan antusias melihat kedatangan suaminya dan langsung berlari lalu melompat ke arah sang suami.
Beruntung Duke vander sangat tanggap berhasil menangkap tubuh sang isteri.
" Sayang, pelan-pelan. Kenapa kamu berteriak?." Tanya Duke Vander dengan menurunkan tubuh istrinya di atas tempat tidur.
" Suamiku.. suamiku.. pokok nya anda harus setuju dengan apa yang akan ku sampaikan ." Ucap Cynthia dengan sangat senang dan sedikit memaksa.
Melihat sikap antusias istrinya membuat Duke Vander terdiam dan mencoba membaca pikiran isteri nya, namun saat tau apa yang di pikirkan oleh sang isteri. Duke Vander pun hanya bisa membatin.
Astaga,dia masih kecil dan bahkan anak kita pun belum jadi. batin Duke Vander.
" Sayang aku tau apa yang kau pikirkan. "ucap Duke Vander
" Wah..anda memang hebat suamiku,belum juga aku menyampaikan maksudku tapi anda sudah tahu " Raut wajah Cynthia begitu terlihat menggemaskan saat takjub dengan suaminya yang mengetahui apa yang akan ia sampaikan.
Duke Vander yang merasa gemas pun,sedikit mencubit pipi sang isteri,lalu mencium seluruh wajah istrinya sehingga membuat si empunya merasa kegelian.
" Hahahaha ... sudah-sudah...gellliiiii." Duchess Cynthia menhan wajah sang suami dengan kedua tangan nya.
Ia tersenyum menatap wajah tampan sang suami,bekas luka di wajah suaminya tak membuatnya takut. Justru ia mencium bekas luka itu dan berkata.
" Aku sangat menyayangi mu suamiku.." ucapan Duchess Cynthia membuat Duke Vander ikut tersenyum dan membalas nya dengan ciuman penuh kasih sayang dan cinta.
Dunia khayalan emang seindah itu ya kan?....wkwkwkwk.
Beberapa saat kemudian keduanya sudah selesai berganti baju dan membersihkan diri.sedari tadi Cynthia terus mengikuti Duke Vander sambil merajuk.
" Vander, pokoknya aku mau Gray jadi menantu kita, ya..." Ucap Cynthia dengan memegang belakang baju sang suami sambil menggerakkan tangan nya ke kanan dan ke kiri.
" Sayang, dengarkan aku. Gray masih kecil dan anak kita sendiri juga belum lahir sayang, meskipun nanti anak kita lahir. Bagaimana jika anak kita ternyata laki-laki Hem?."
Sebenarnya,Duke Vander sendiri tidak masalah dengan keinginan istrinya itu yang jadi permasalahan nya adalah Gray yang masih sangat kecil saat ini. Tapi istrinya ini sangat kekeh ingin mengklaim Gray menjadi menantu mereka,meskipun suatu saat nanti Gray akan tumbuh menjadi sosok laki-laki dewasaTapi tetap saja Duke Vander sendiri tidak ingin mencampuri urusan Gray dalam memilih pasangan.
" Ya Kita tinggal terus buat sampai anak kita perempuan,Vander." Duchess Cynthia masih sangat kekeh,dia sangat ingin Gray yang menjadi menantunya.
" Sayang. Jadi kau yakin akan bersedia terus hamil sampai kita mendapatkan anak perempuan begitu?"
Glekk.
Duchess Cynthia pun seketika memegang perutnya sambil membayangkan jika perutnya itu tidak akan pernah kempes setiap tahun nya jika terus melahirkan anak laki-laki.
Duke Vander tersenyum geli melihat raut wajah istrinya yang terlihat tegang apalagi sang isteri tengah mengusap perutnya sendiri,Seketika Duke Vander tersenyum menyeringai.
" Jika kau memang bersedia. Aku akan dengan senang hati membuatnya sampai kita mendapatkan anak perempuan sayang." Ucap Duke Vander dengan berbisik di telinga isterinya yang mana membuat bulu kuduk Duchess Cynthia merinding seketika.
🌼
Dimeja makan, Duchess Cynthia melahap makan nya sambil sesekali melamun dan tentu Gray menyadarinya begitu pun juga dengan Duke Vander.
Namun Duke Vander hanya diam dan menyimpan tawa nya ketika ia berhasil mengerjai istri nya.
" Yang mulia, apa anda baik-baik saja?." Tanya Gray.
Cynthia pun tersentak dan lalu mengangguk menyatakan dirinya baik-baik saja untuk menanggapi pertanyaan Gray.
Ekhem..
Suara Duke Vander mengalihkan perhatian Gray dari Duchess Cynthia.
" Gray,kau akan tinggal di sini sampai kau menyelesaikan pendidikan mu dan pelatihan mu,setelahnya terserah keinginanmu. Akan tetap ikut dengan ku atau tidak." Ucap Duke Vander membuka suara.
" Saya sangat berterimakasih atas segala kebaikan yang mulia,saya berjanji tidak akan pernah mengecewakan tuan dan nyonya ,jadi saya tidak pernah ragu sejak awal untuk mengabdikan seluruh hidup saya mengikuti anda yang mulia." Ucap Gray dengan serius.
perkataan Anak sekecil itu sudah seperti perkataan orang dewasa berbeda dengan anak-anak lain nya.
" Gray. Kau masih kecil nak,kenapa pikiran dan perkataan mu bahkan tekad mu sudah seperti orang Dewasa?. Kami tidak ingin mengekang mu untuk terus mengikuti kami,hidupmu adalah milikmu Gray." Ucap Duchess Cynthia.
" Saya tidak merasa terkekang yang mulia. Ini adalah keinginan saya sendiri."ucap Gray dengan sangat mantap.
Duke Vander tersenyum tipis dia yakin suatu saat nanti Gray akan menjadi sosok laki-laki hebat seperti dirinya,namun sebelum itu dia akan membekali Gray dengan banyak pelatihan dari segala bidang terlebih dahulu.
