Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29 - Tes DNA
Hari Tes DNA pun di lakukan, Bryan datang untuk menjemput Kya dan membawa nya ke rumah sakit.
Bryan yang menunggu di ruang tamu bersama Bu Lily dan Pak Erwin pun tersenyum saat melihat Kya datang menghampiri nya.
"Paman tampan."Kya berlari dengan senang menghampiri Bryan. Bryan pun lekas berjongkok untuk sejajar dengan gadis kecil itu.
"Paman kenapa kesini?, apa kita mau jalan jalan?." Tanya Kya.
"Iya, Kamu mau kan?." Tanya Bryan.
Kya menengadahkan kepala nya melihat Jane. Jane tersenyum dan mengangguk. Kya pun Senang dan membalas pertanyaan Bryan dengan anggukan semangat.
Bryan pun lekas mengendong Kyana lalu pamit pada Pak Erwin dan Bu Lily. Bu Lily tidak menjawab dan membuang muka nya.
Di dalam mobil. Tidak ada percakapan antara Bryan dan Jane. Hingga perkataan Kyana memecahkan kesunyian.
"Paman tampan, aku sangat menyukai paman, Paman tahu kan."Kata Kya saat di dalam mobil.
"Iya."
"Apa Paman juga menyukai ku?." Tanya Kyana.
"Iya."
"Meski paman tidak mau jadi ayah ku, tidak apa apa kok, Asal Paman menyayangi ku, seperti paman Frans dan juga Tante Emely."Kata Kya.
Ucapan Kya membuat Bryan terdiam, bagaimana kalau memang Kya bukan putri nya. Sementara Jane hanya bisa diam mendengar putri nya yang suka berbicara tanpa henti.
Jane pun sudah pasrah kalau Bryan akan tahu semua nya, ia sudah memutuskan untuk membiarkan putri nya memiliki kesempatan mengenal ayah kandung nya.
•••
Di rumah sakit.
Bryan tampak mengendong Emely setelah pengambilan darah untuk menenangkan gadis kecil itu yang menangis.
Hati Jane merasa sedih melihat pemandangan itu, setelah bertahun tahun, putri nya kini bersama orang yang ia tanya setiap saat.
"2 hari lagi, kita akan kembali kesini untuk mendengar hasil nya bersama sama."Kata Bryan pada Jane. Jane mengangguk datar.
"Aku ingin membawa Emely bermain seharian ini, Aku akan antar dia pulang nanti, apa boleh?." Tanya Bryan.
Jane sejenak berfikir, ia pun menyetujui dan mempercayai Bryan.
"Kenny akan meminta orang datang mengantarkan mu pulang."Kata Bryan. "Aku bisa pulang dengan taxi."Balas Jane.
"Kya, ikut lah bersama Paman bermain, Mama akan tunggu di rumah ya." Kata Jane pada Kya.
"Mama tidak ikut?."
"Mama ada pekerjaan yang harus di urus, bersenang senanglah sayang."Kata Jane. Kyana pun mengangguk lalu mencium pipi Jane.
Jane pun berjalan lebih dulu pergi dengan taxi, Bryan melihat wanita itu berjalan pergi. lalu ia pun lalu berjalan ke mobil nya bersama Kya.
•••
Sesampai di rumah.
Jane lansung di sambut oleh Emely dan kedua orang tua nya. "Jane, Kya mana, kok kamu sendiri?." Tanya Emely.
"Dia bersama Bryan."
"Kenapa kamu berikan pada nya."
"Ma, Gak apa apa, biarkan saja dia bersama Ayah nya. Setelah hasil tes keluar, Aku pun tidak bisa menyembunyikan lagi semua ini "Kata Jane.
"ya sudah lah, kamu masuk lah dan istirahat, jangan banyak pikiran." Ajak Bu Lily.
Emely pun menemani Jane di kamar, Jane tampak diam sembari menatap foto Kya sewaktu bayi.
"Aku mencoba melepaskan keegoisan di hati ku demi kebahagiaan Kya, dia yang selalu bertanya kemana ayah nya." Ucap Jane.
"Apa yang kamu lakukan sudah tepat Jane, Bagaimana pun Kya perlu tahu siapa ayah nya. Semoga setelah ini semua tetap masih baik baik saja." Kata Emely, Jane menatap sahabat nya dan mengangguk dengan senyum tipis.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.