Queen Of Mafia

1 minggu berlalu begitu cepat.

Baru saja caca tiba di apartemen miliknya yang berada di jerman, ya sekarang caca berada di jerman karena ada urusan penting yang mengharuskan dia turun tangan langsung.

Dia datang bersama velina karena masalah kali ini berkaitan dengan perusahan infinity grup milik caca.

" Apa queen ingin ke perusahan atau ingin menunggu saja di apartemen ? ". Tanya velina.

" Kamu pergi saja duluan, saya akan menyusul nanti ". Jawab caca dengan wajah datar nya.

" Baik queen, saya pergi sekarang ".

Setelah velina pergi, tak berselang lama caca juga ikut pergi tapi tidak menuju ke perusahan cabangnya melainkan pergi ke suatu tempat.

Sekitar 30 menit kemudian dia tiba di tempat tujuan, ternyata dia mendatangi tempat pelelangan barang unik yang selalu dia kunjungi ketika dia berada di jerman.

Pelelangan telah di mulai 20 menit yang lalu, caca pun menempati kursi VVIP yang khusus hanya untuk dirinya, kursi yang berada di lantai ketiga dan hanya dia seorang diri yang menempati lantai tersebut.

" Baiklah, sekarang kita masuk ke pelelangan benda unik berikutnya ".

Seseorang naik ke atas panggung pelelangan sambil membawa 1 benda unik yang ternyata adalah sebuah kalung, mungkin kalung tersebut terlihat biasa saja dari penampilannya yang seperti kalung pada umum nya, namun buah kalungnya yang membuat kalung tersebut terlihat sangat unik dan terkesan indah.



Tatapan caca semakin dingin setelah melihat kalung tersebut, pembawa acara mulai membuka harga pertama untuk kalung tersebut.

" Kalung ini mungkin terlihat seperti kalung biasa namun kalung ini sebenarnya adalah milik lelulur keluarga rolan yang konon katanya adalah keturunan keluarga kerjaan dari indonesia dan saya akan membuka harga awal 20 juta untuk kalung ini ".

Keluarga rolan ? Ya, itu keluarga caca yang memang ada garis keturunan bangsawan di zaman dahulu, ternyata kalung tersebut milik caca yang hilang saat dia bertempur melawan musuh sekitar 2 tahun yang lalu, selama ini caca mencari kalungnya namun tak kunjung ketemu, setelah dia mendapat informasi bahwa kalungnya telah di temukan dan akan di lelang di tempat ini maka dia datang kesini untuk mengambil miliknya kembali.

" 30 juta ".

" 35 juta ".

" 45 juta ".

" 65 juta ".

Para tamu pelelangan langsung berebutan ingin memiliki kalung tersebut, tapi caca masih diam saja.

" Tuan, apa anda tertarik dengan kalung tersebut ? ". Tanya seorang pria pada tuannya setelah menyadari tatapan ketertarikan dari tuannya terhadap benda di depan sana.

" Hmm, aku cukup tertarik tapi biarkan mereka berebutan di awal saja, aku akan memasang harga di akhir ". Jawab tuannya sangat mengerti cara memasang harga di tempat pelelangan seperti ini.

" Baiklah ".

Di sisi lain.

Velina baru saja keluar dari mobil, kakinya baru saja ingin melangkah memasuki perusahan cabang infinity grup tapi langkah kakinya terhenti karena ada panggilan masuk di ponselnya.

" Renata ? Kenapa dia menghubungiku ? ". Gumam velina menautkan kedua alisnya bingung.

" Ya, kenapa re ? ". Jawab velina setelah panggilan terhubung.

" Cepetan kamu nyusul queen ke lokasi yang aku kirim di ponselmu, sekarang karna queen dalam bahaya ".

DEG.

" Ok ".

Tanpa bertanya bahaya apa yang akan menghampiri queennya, velina bergegas masuk kembali ke dalam mobil kemudian melajukan mobilnya menuju ke lokasi pelelangan yang baru saja renata kirimkan.

Kembali ke tempat pelelangan, orang-orang semakin tinggi memasang harga untuk mendapatkan kalung miliknya, tapi anehnya caca masih saja diam, entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

" 400 juta ".

" 450 juta ".

" Tuan, harga pasangan semakin tinggi, apa anda belum menempatkan harga untuk kalung itu ? ".

" Hah ". Hembusan napas pelan terdengar dari pria yang di tanya.

" 2 M ".

Deg.

" Apa anda yakin ? 2 miliyar terlalu mahal untuk kalung itu tuan ".

" Cih ! Lakukan saja ".

" 2 miliyar ".

Semua tamu pelelangan seketika terdiam membisu mendengarkan harga yang di teriakan oleh radit, sedangkan caca langsung mengeluarkan seringai tipis.

" 3 MILIYAR ".

DEG.

Seorang pengusaha sukses dari china menawar dengan harga yang lebih tinggi dari aslan dirga sahabat jakson, ya aslan juga berada di pelelangan tersebut.

Aslan menyunggingkan seringai tipis, semua tamu semakin tercengang ada yang berani menawar harga lebih tinggi dari aslan, memangnya siapa yang tidak mengenal aslan dirga pengusaha sukses yang di segani semua pengusaha di dunia.

" 5 Miliyar ". Dengan santainya aslan menambah harga untuk kalung tersebut.

" 6 Miliyar ".

" 10 Miliyar ". Ucap aslan tanpa ragu.

Seakan uang tidak ada artinya di mata aslan, dia benar-benar sudah gila menawar harga 10 Miliyar demi mendapatkan kalung tersebut.

Bukan aslan namanya jika dia tidak bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan.

" 20 Miliyar ".

DEG.

Semua tamu, pembawa acara bahkan aslan saja seketika tercengang mendengarkan suara seorang wanita yang menawarkan harga 20 miliyar mengalahkan harga dari aslan.

" Wah wah wah, ternyata tamu utama kita di pelelangan hari ini sangat tertarik pada kalung cantik ini ". Ucap pembawa acara dengan mata berbinar-binar.

" Siapa yang berani melawanku mendapatkan kalung itu ? ". Batin aslan penasar dan sedikit merasa kesal.

Suasana tiba-tiba menjadi hening, sepertinya tidak ada lagi yang mau mengalahkan harga yang caca sebutkan, tentu saja caca yang menawar dengan harga gila seperti itu, tidak mungkin dia membiarkan barang miliknya di ambil oleh orang lain apalagi itu barang peninggalan terakhir kedua orang tuanya.

" Baiklah, apakah ada yang ingin menawar dengan harga yang lebih atau kalung ini akan menjadi Nona berinisial C tamu VVIP utama kita hari ini yang duduk di lantai 3 di atas sana ? ".

Perasaan juga insting caca tiba-tiba merasa ada yang mecurigakan di area pelelangan tersebut, tak sengaja dia melihat beberapa orang berpakaian hitam mulai berbaur dengan tamu-tamu pelelangan dan ternyata orang-orang tersebut di lengkapi senjata api.

Caca yang selalu memakai alat penghubung yang selalu menghubungkannya dengan renata pun langsung menghubungi renata.

" Apa kau melihatnya ? ". Tanya caca dingin.

" Tenang saja, mafioso kita juga sudah berbaur di antara tamu, sekarang velina dalam perjalanan menuju tempat itu ".

Jelas renata sudah menyadarinya sejak awal sehingga dia menghubungi velina untuk segera mendatangi tempat pelelangan tersebut, renata adalah otak kedua setelah caca dalam hal seperti ini jadi sebelum caca memberikan perintah, renata sudah bertindak terlebih dahulu.

Tapi di sisi lain ternyata aslan juga menyadari hal tersebut, bukan karena dia melihat orang-orang misterius itu namun dia baru saja mendengarkan seorang pria dengan pria lainnya berbicara tentang tamu utama VVIP di lantai 3 yang mungkin menjadi target orang-orang tersebut.

" Tuan ". Radit berbisik karena dia baru menyadari pergerakan orang-orang itu.

" Perintahkan mafioso kita untuk berbaur di antara tamu, jangan sampai ada satu pun tamu yang terluka karena mereka ".

Aslan tiba-tiba berdiri, radit kebingungan apa yang ingin di lakukan oleh tuannya.

" Tuan, anda mau kemana ? ".

" Lakukan saja perintah ku, jangan pedulikan apapun yang akan aku lakukan ".

Aslan langsung pergi meninggalkan radit, suasana di dalam pelelangan masih ramai, para tamu belum menyadari bahaya yang akan menghampiri mereka bahkan pembawa acara telah menetapkan caca sebagai pemenang lelang kalung itu dengan harga 20 miliyar.

Tak berselang lama, suara langkah kaki seseorang terdengar mendekat ke arah caca namun caca tetap terlihat tenang tanpa ada rasa takut sedikit pun.

Ternyata yang menghampirinya adalah aslan, dengan santainya aslan menghentikan langkah kakinya di samping caca tanpa menoleh ke arah caca, aslan menatap lurus kedepan dan sebaliknya juga caca tidak melihat siapa orang di sampingnya.

" Saya tau anda menyadari kehadiran mereka, apa anda memerlukan bantuan ? ".

DEG.

Betapa terkejutnya aslan saat dia menoleh ke arah wanita yang dia ajak bicara ternyata wanita itu adalah caca, wanita yang dia temui saat bersama jakson sahabatnya.