NovelToon NovelToon
Melawan Kematian

Melawan Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Iblis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fukano Jr

Seorang pemuda bernama Riu Zin, yang dipenuhi ambisi dan keinginan yang membara untuk mencapai kekuatan yang luar biasa, sehingga ia bersedia untuk melawan bahkan kematiannya sendiri.

Meskipun menghadapi tantangan yang tampak tidak mungkin, seperti melawan Surga yang bagi manusia adalah suatu kemustahilan, namun demi kekuatan yang diimpikannya, ia rela menghadapi segala risiko, bahkan kematian pun sudah menjadi bagian dari kesiapan dan tekadnya. Dengan tekad yang teguh dan semangat yang membara, pemuda ini siap menghadapi segala rintangan dan tantangan, mengejar impian dan ambisinya dengan penuh determinasi dan keberanian yang luar biasa.

Ini bukan tentang mencari kesempurnaan,cerita ini tentang mencari Mati! Ambisi dari seorang Pemuda yang merasa tertantang dan mengikuti seseorang yang menurutnya bisa di andalkan.


Mari baca cerita Pertama ku ya

[ Karya asli]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fukano Jr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Petir Terang menjadi Gelap

Di tengah langit yang mendung dan gelap, suara tenang dari seorang Tetua bernama Hian Fengli ( Sekte Gemuru Petir Terang ) terdengar di udara. Matanya yang bijaksana menatap ke arah langit yang membentang sepanjang kota Garis Membara, merasakan ketidakbiasaan yang menggelayuti udara.

Di sampingnya, seorang Pria yang tampak berusia tiga puluhan berjalan dengan langkah yang mantap. Wajahnya penuh kewaspadaan, mencerminkan keteguhan dan kesiagaan dalam menghadapi segala kemungkinan. Liang Naran : "Tetua, apakah Tetua tidak merasakan perasaan yang aneh?" tanya Pria muda itu dengan penuh kekhawatiran.

Tetua Hian hanya tersenyum kecil, namun matanya masih mencerminkan keraguan yang dalam. "Sepertinya begitu," jawabnya pelan, masih meraba-raba untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun demikian, Hian Fengli sudah mulai merasakan getaran aneh yang mengganggu pikirannya. Ada sesuatu yang tidak beres di kota Garis Membara, dan dia merasa itu dengan jelas.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka melalui hutan yang rapat, menuju kota Garis Membara yang terletak empat kilometer lagi. Meskipun mereka memiliki kemampuan untuk tiba dengan cepat, mereka memilih untuk berjalan kaki. Langkah mereka terus melangkah dengan mantap, meskipun udara terasa semakin tegang dan atmosfer semakin mencekam.

Xing Haji duduk tenang, menyandar di bawah pohon yang rindang, sementara langit mendung menyelimuti langit. Udara sejuk dan hening memenuhi sekelilingnya, menciptakan atmosfer yang damai namun tegang. Dia merenung dengan pikiran yang dalam, hening yang hanya terganggu oleh desiran angin yang lembut membelai daun-daun pohon di sekitarnya.

Saat langkah kaki mendekat dari arah belakang, Xing Haji merasakan getaran yang tak asing di dalam dirinya. Meskipun belum melirik, dia bisa merasakan kehadiran seseorang yang membuat hatinya berdegup kencang. Beberapa langkah lagi, dan pertemuan tak terhindarkan di antara keduanya.

"Xing Haji," suara berat Hian Fengli memecah keheningan, membuat Xing Haji berdiri dengan cepat. Mata Hiang Fengli melebar tak percaya, tidak menyangka bahwa orang yang sempat dia kira telah tiada, ternyata masih hidup.

Petir Hitam sedikit lagi menyentuh wajahnya jika tidak di hentikan oleh Liang Naran dengan petir nya yang mencoba menahan dengan cepat.

Hian Fengli tersadar dan segera menyipitkan matanya, merasakan ancaman dari belakang. Petir Hitam kembali menyerang dengan kecepatan yang mematikan, namun Hian Fengli berhasil menghindar dengan gerakan yang gesit, menekan dirinya di antara sambaran Petir Hitam.

Roar 

Dalam sekejap, petir biru yang menggelegar menyambar Xing Haji, mengikuti arah pukulan Hian Fengli yang hampir menyentuh dada Xing Haji. Gerakan Hian Fengli begitu cepat sehingga detik tidak bisa dihitung. 

Xing Haji bola matanya bergerak dengan gesit menangkap ke segala arah serangan,dengan gesitnya masih mampu menghindar dengan gerakan Petir Hitam yang tak terduga.

Mendarat di atas pohon tinggi, Xing Haji berhasil menghindar dari serangan mematikan, matanya melirik ke kanan "sial " serangan Liang Naran datang begitu cepat dan tajam,sebuah pedang petir hampir menusuk ke arah wajahnya.

Liang Naran, dengan matanya yang tajam, menggerakkan pedang petirnya dengan penuh determinasi. Ujung tajam pedang petirnya siap menusuk mata Xing Haji, dan jarak yang begitu dekat membuat menghindar menjadi mustahil.

Tanpa diduga, Xing Haji muncul dari belakang dengan gerakan Petir Hitam yang siap menyambarnya. Liang Naran terkejut, terlambat membalikan badannya untuk menangkis serangan Xing Haji yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Tak terelakkan lagi, Liang Naran mendapati luka di bagian tangannya akibat serangan Xing Haji. Sebelum cedera semakin parah, Hian Fengli muncul dengan cepat dari belakang, mencegah agar tangannya tidak putus.

Roar!   Boom!

Serangan dasar Petir Hitam dan petir biru tua saling bertabrakan, menciptakan tekanan kuat dari energi yang menghempaskan segala yang ada dalam radius dua puluh meter.

Terlihat tenang, Xing Haji tetap diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada mantan sektenya. Dari ketinggian tiga kilometer di atas langit, Xing Haji berdiri dengan sikap arogan tatapan seperti menyimpan sebuah dendam, memandang rendah ke bawah dengan tatapan yang dalam.

"Jiwanya telah ditelan iblis," ucap Hian Fengli dengan suara berat, mengungkapkan ketegasan dalam menerima kenyataan bahwa orang yang mereka pandang hanya sebagai iblis. Tidak ada rasa belas kasihan atau keraguan dalam kata-katanya, hanya keputusan yang sudah bulat.

"Aku sangat tertolong, Tetua," sambung Liang Naran dengan rasa syukur yang mendalam. Dia merasa terselamatkan dan terkejut dengan kekuatan yang ditunjukkan oleh Xing Haji, orang yang sebelumnya dianggapnya tidak begitu kuat berdasarkan usianya yang masih muda. Kesadaran bahwa kekuatan iblis memberikan kekuatan yang besar membuat Liang Naran merenung, dan dengan tegas dia mengangkat wajahnya ke atas.

"Itu tidak terpuji," ucap Liang Naran dengan suara yang penuh dengan keputusan dan ketegasan. Dia menolak untuk membenarkan kekuatan yang diperoleh dari sumber yang tidak terpuji, menunjukkan integritas dan prinsip yang teguh dalam dirinya.

Petir Hitam menyambar Xing Haji dengan kekuatan yang luar biasa, menyelimuti tubuhnya sejenak sebelum menghilang begitu saja. Hian Fengli menggelengkan kepala dengan gerakan pelan, ekspresinya mencerminkan kekecewaan. "Terang dalam kebaikan, tiba-tiba meredup menjadi gelap dalam kejahatan dan kekejaman, membiarkan dirinya tenggelam dalam kegelapan yang menutupi cahaya hatinya," suara yang pelan namun sarat dengan makna yang dalam.

Liang Naran menyimak dengan cermat perkataan dari Tetua Hian, mulai yakin bahwa Xing Haji berasal dari sekte Misterius yang menjadi ancaman bagi seluruh dunia "Gelap Kelam" menggetarkan hati Liang Naran, memunculkan ketegangan dan kegelisahan dalam dirinya. 

Dia merasa hatinya berdegup kencang, mengingat pertemuannya dengan orang-orang misterius dari sekte tersebut. Sensasi seperti terbakar dalam api hitam dan ditusuk dengan sambaran petir hitam menyelimuti pikirannya,jika Xing Haji bergabung dalam sekte itu berarti Xing Haji memiliki masa hidup kelam dalam dirinya.

"Terang menjadi gelap." Riu Zin tiba-tiba terdiam, merenungkan kalimat yang terlintas begitu saja di benaknya, seolah masih berhubungan dengan dirinya sendiri. Ekspresi wajahnya mencerminkan kebingungan dan ketidakpastian, seakan mencoba memahami makna yang terkandung dalam kata-kata tersebut.

Beberapa anggota sekte Rantai Api mulai menegurnya, melihat Riu Zin hanya terdiam dalam lamunan yang dalam. Mereka merasa perlu untuk memeriksa lebih lanjut Riu Zin yang terlihat asing dalam penyamarannya , mengingat statusnya yang hanya sebagai orang asing dalam lingkungan mereka. Suasana tegang dan curiga mulai terasa di sekeliling Riu Zin, menciptakan ketegangan yang memenuhi udara.

Gung Zhi menyipitkan mata saat melihat orang asing yang kemarin dia temui, merasakan kecurigaan yang masih mengendap dalam dirinya. Tatapan tajamnya mencerminkan ketegasan dan ketidakpercayaan, seolah mencoba mencari tahu lebih dalam tentang identitas dan tujuan sebenarnya dari orang asing tersebut.

1
Aether Kong
MC-nya makin OP 😲
Aether Kong
MC-nya keren 😎
Aether Kong
yah kabur /Doge/
Aether Kong
lagi seru diganggu 🗿
Aether Kong
sikat bang...😎
Luka Ingin Mencintai
Semangat nulis, sampai tamat ceritanya 😘🥰
Gilang Alfritz
Sepertinya ada politik dalam para keluarga ini
Fuka ingin dicintai: Mungkin saja🤔
total 1 replies
Gilang Alfritz
Keadaan genting ini
Gilang Alfritz
jangan maksa lah bg
Gilang Alfritz
Betul juga🤔🤣🤣
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hahaha gadis kucing?
Fuka ingin dicintai: siluman itu kak😊
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Rongsokan?
Aether Kong
mantap 👍
Aether Kong
latihan mlawan Kematian ya thor
Aether Kong
wah keren 😎
Aether Kong
wkwkwk siluman kucing rupanya
Aether Kong
awas jatuh bang
Aether Kong
namnya bikin laper Thor 🤤
Aether Kong
knp gak mau bunuh, iblisny galau ya
Aether Kong
Ibisny ngulue waktu, knp gak lngsung ambil aja jantung si Rui Zhin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!