Ryo Seorang Idola Boy Band yang merupakan pewaris utama Rumah sakit terbesar di negara yang sedang menikmati masa puncak karirnya sebagai Idola. Ia yang dikagumi kaum hawa bak seorang pangeran pujaan selalu bermain dengan gadis manapun yang mau menyodorkan tubuhnya untuk ia nikmati.
Ciuman dengan seorang gadis biasa yang ia temui saat menari balet, membuatnya merasakan hal yang berbeda. Menemukan adanya seorang gadis yang tak mengidolakan bahkan membencinya, membuat Ryo seakan tertantang.
Penasaran dengan gadis yang menolaknya membuat Ryo justru larut dalam perasaan yang membuatnya merasakan namanya kerinduan.
Namun dihati sang gadis, justru terpatri nama Bams yang merupakan sahabat Ryo. Bams yang justru tak menyadari perasaan sang gadis justru hanya merasa kasihan pada gadis malang itu.
Novel vol.1 telah tamat. Sekarang berlanjut pada vol.2 dimana banyak terungkap hal mengejutkan!
Menguji kembali cara Ryo, Aira, Bams & Kiky mencintai pasangan mereka masing masing
CARAKU MENCINTAIM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafila Asda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ai.. Sadar Ai!
Jam kini menunjukan jam 10 malam, kini waktunya mereka akan tampil. Ryo terus menatap Aira. dan Aira pun sebaliknya. Ia seperti berusaha meminta Ryo untuk menenangkannya.
Saat akan naik ke panggung. Sejenak Ryo menggenggam tangan Aira saat melewatinya menaiki panggung. Ia merasakan tangan Aira yang tidak lagi hangat tapi panas. Ia menatap Aira sejenak.
Saat melakukan tarian di atas panggung saat lagu pertama, tubuh Aira mulai terasa panas. Berkali kali Ryo menatap Aira dengan tatapan khawatir. Ia berusaha konsen dan agar tidak mengacaukan semuanya.
Aira mampu menari saat lagu pertama. Namun pada lagu kedua tubuh Aira semakin panas. Seperti orang demam tinggi. Tubuhnya berkeringat hebat. Ryo mulai mengkhawatirkan Aira seperti itu. ia berusaha menurunkan tempo dance agar Aira tidak kelelahan.
Saat dibelakang panggung ketika mereka menunggu lagu ke tiga, dimana hanya Ryo yang memiliki dancer yaitu Aira, dimana mereka akan melakukan dance solo.
“kita gak perlu lakukan solo!” pinta Ryo pada Boman
“whatttt?” Boman sangat kaget mendengar itu
Bams mendengar mendekat. Saat itu Aira sedang tidak berada disana. Ia sedang mengganti kostum dengan warna putih untuk solo malam itu.
“loe kenapa?” Bams beranggapan Ryo sedikit gila saat itu
“Aira sakit!” bisiknya pada Bams
Bams menatap Ryo kaget. Ia melihat wajah Ryo yang sangat khawatir.
“lo jangan bikin malu gue Bro!” Boman mulai naik pitam
“gue gak bisa!” jawab Ryo langsung pada Boman
Bams tidak bisa berkata kata. Ia bingung menanggapi situasi seperti gini. Arya dan Jordi hanya menatap Ryo aneh dengan mengerutkan kedua kening mereka. Ryo seperti panik menunggu Aira yang keluar dari Ruang kostum.
Aira keluar sambil merapikan kostum. Ia semakin terlihat pucat dengan menggunakan kostum putih.
“kita batal lakukan solo!” Ucap Ryo yang mendekati Aira
“Why?” Jawab Aira
Ryo menatapnya tajam dengan menganggap kondisi Aira tidak memungkinkan
“Kenapa gak jadi?” tanyanya pada Bams
Bams yang melihat Aira pucat merasa tidak tega
“Ryo menolak melakukan solo!” jawab Boman marah
“kenapa?” tanyanya lagi ke Ryo
Ryo hanya menggeleng melihat Aira khawatir.
“kamu sakit ai?” bisik Bams
Aira mengerti kenapa Ryo menolak melakukannya. Karena suhu badan Aira yang kini sangat panas. Saat lagu kedua tadi Ryo pasti merasakan hal itu.
“kita bicara bentar!” Aira meminta Ryo untuk bicara dengannya
“gak!” jawab Ryo tegas
Aira menarik tangan Ryo untuk pergi dari sana. Mereka masuk ke ruang ganti yang kini kosong. Dancer yang selesai sudah meninggalkan tempat itu terlebih dahulu.
“kanapa kamu nolak?” Aira menanyakan itu
Ryo langsung memegang dahi Aira. ia bisa merasakan Aira sangat demam saat itu. bahkan matanya pun memerah mungkin karena suhu tubuh sangat panas.
“kamu masih nanya?” Ryo menjawab
“aku bisa.. aku sangat bisa!” jawab Aira melepaskan tangan Ryo dari dahinya.
“ai.. kamu jangan keras kepala, kamu sakit, aku gak mungkin lakuin solo!” jawabnya
“aku ingin lakuin solo!” Aira bersikeras
“aku nolak!” Ryo mulai kesal dengan keras kepala Aira
“aku akan tetap naik ke panggung!” jawab Aira
“kamu sakit! kamu ... “ Ryo kesal karena dia tidak bisa mengatakan apa apa lagi
“aku akan tetap lakuin solo!” tegas Aira
“gak!” Ryo teriak
Melihat reaksi Ryo yang sangat marah padanya, Aira semakin pucat. Ia tidak pernah melihat Ryo sekasar itu padanya
“kamu apa apaan sih? Kamu sakit sekarang, badan kamu panasnya kaya gini, dan kamu masih bersikeras ingin solo? Kamu .. “ Ryo marah, dan ia berusaha kembali mengontrol amarahnya
“aku sangat ingin ngelakuin itu. aku sudah menunggu bertahun tahun yo...pleasee.. aku mohon!” Suara Aira memohon
“paling gak aku bisa ngelepasin kerinduan ku pada Balet” pintanya dengan wajah sedih
Melihat Aira yang seperti itu, posisi Ryo seakan simalakama. Ia tidak tega melihat Aira menari karena sakit, tapi ia juga tidak tega melihat Aira yang akan sedih karena tidak bisa melakukan solo sebagai pelepas rindunya pada balet yang sangat ia sukai.
“aku akan tetap ngelakuinnya!” ucap Aira ketus dan dengan tatapan kesal padanya
Ryo melirik dengan kesal
“terserah! kamu mau apa.. toh aku juga gak bisa nolak!” ucap Ryo kesal menatap Aira
“lakukan sesukamu!” ucap Ryo pergi dari ruangan itu
Aira menghela nafas berat. Ia harus melakukan solo ini. Karena jika gagal. Maka ia akan kehilangan bayaran yang sangat banyak.
Aku pasti bisa, harus bisa! Benaknya menguatkan dirinya
Mereka berdiri di samping panggung. Saat boys dipanggil, mereka mulai memasuki panggung. Aira bersiap disana. Boys mulai menyanyi. Tepat pada bait yang seharusnya. Aira memasuki panggung dan berjalan kearah Ryo.
Aira mulai menari mengelilingi Ryo. formasi mulai pecah. Arya, Bams dan Jordi berada ditempat mereka. Ryo yang berada di tengah bersama seorang penari menjadi inti dari lagu yang mereka nyanyikan.
Ryo mulai menggenggam tangan Aira. ia merasakan tangan Aira sangat panas. Namun ia masih menari dengan baik. Mata Ryo selalu tertuju pada Aira, tidak ada satu kali pun itu menatap penonton.
Aira terus dan terus menari. Ryo berusaha menahan tubuh Aira yang panas. Ia terus mendekap Aira kuat, takut Aira mungkin akan pingsan disana.
Saat musik terakhir. Aira menjauh untuk melakukan spin. Ryo menggeleng pada Aira, Aira tersenyum dan mengangguk yakin padanya. Wajah Aira terlihat basah karena keringat. Ryo terus menggeleng kecil padanya. dan akhirnya Aira melakukan spin seperti mereka latihan dan tepat saat musik berakhir ia jatuh di pelukan Ryo dan terpejam. Lampu sorot pun hanya tertuju pada mereka.
‘dan cintamu hanya untuk ku...’ syair lagu terakhir diucapkan Ryo menunduk pada Aira yang terpejam di pelukannya.
Sontak sorak pada penonton riuh, mereka sangat puas dengan panggung boys yang selalu spektakuler. Lampu panggung pun dimatikan. Bergegas Ryo mengangkat Aira yang hampir tidak mampu berdiri lagi. Ia turun dari panggung dengan menggandeng Aira. Ryo langsung melepas microphone set dan memberikan pada kru. Bams mengejar mereka yang melihat Aira di papah turun. Ryo melihat Bams yang datang sangat senang.
“lo ambil tas Aira sekarang sama jaket!” suruhnya pada Bams.
Bams hanya menurut apa yang Ryo suruh. Ryo menyandarkan Aira pada kursi kru yang ada disana. Ia terus mengatur nafas
“Ai... Ai..?” panggilnya terus pada Aira
“Aira.. sadar Ai..?” memegang pipi Aira.
Badan Aira sangat panas. Demamnya seperti mencapai puncak.
“aku gak papa..” bisiknya
Ryo mengambil botol minum. Ia meminta Aira untuk minum. Ia berusaha memberi pertolongan pertama padanya. Bams datang dengan tas jaket Aira.
“gue Cuma nemu jaket kostum tadi” serah Bams
Ryo pun memasang jaket ketat itu pada Aira.
“Dia gak papa?” tanya Bams cemas melihat Aira yang sangat lemas
“lo ambil mobil gue, gue tunggu di belakang!” Ryo menggangkat tubuh Aira dari kursi.
Bams langsung lari ke parkiran, Boman melihat Bams yang berlari tapi tidak sempat bertanya. Ryo memapah Aira lewat pintu belakang. Tubuh Aira yang lemah, tak mampu berdiri lagi. Ryo pun menggendong Aira.
Arya dan Jordi terus mencari mereka. Karena saat penutupan acara seluruh artis yang diundang akan naik di panggung dan menyanyi bersama.
Srriiiiitt..
Suara ban yang direm. Bams membantu Ryo membawa Aira masuk ke dalam mobil. Ryo langsung menutup pintu Aira dan bergegas masuk ke dalam Mobil.
“Ntar gue kabarin” ucapnya pada Bams yang berdiri sendiri disana
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Jangan lupa like, vote dan komentarnya ya..
makasih..