NovelToon NovelToon
Asmara Settingan

Asmara Settingan

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:42.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Diana NS

Hena Sanjaya. Model sekaligus aktris dengan bayaran termahal harus terjebak hubungan asmara yang tidak masuk akal dengan seorang Pria yang sebelumnya tidak ia kenal.

Kariernya mengalami masalah setelah namanya terseret skandal dengan sang mantan kekasih, Samuel Harvey.

Demi menyelamatkan kariernya Hena memilih mengikuti hubungan yang ditawarkan Pria tidak dikenalnya tersebut "Asmara settingan" terdengar konyol bagi Hena.

Entah apa keuntungan yang Pria itu dapatkan dengan hubungan ini. Mampukah Hena mengembalikan nama baiknya yang sudah memburuk dan mempertahankan kariernya yang sudah ia jalani selama 8 tahun terakhir, dengan hanya menjalin "Asmara Settingan"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana NS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asmara Settingan 2.

High heels hitam milik brand Saint Laurent itu kini membawa sang idol menyusuri koridor apartemen menuju lift.

"Kita lewat jalur khusus" kata Hena, tangannya bergerak memasang kaca mata hitam ternama Calvin Klein.

"Ayolah, Hena. Aku jamin tidak akan ada masalah nanti. Tidak sampai seminggu pasti nama mu kembali, kamu cukup ber-akting ambigu untuk menggiring opini. Pengusaha si Agam itu juga tidak akan rugi apa-apa" Jini tetap merayu Hena untuk mau melakukan rencana seperti yang ia katakan dikamar mandi tadi.

Hena hanya diam. Kakinya kembali melanjutkan langkah setelah pintu lift terbuka dan mengantarkan ia ke lobby. Dirinya berbelok kearah kanan, berniat untuk mengambil jalur khusus hingga bisa menghindari awak media yang sudah menunggunya diluar apartemen.

"Hena!. Sayang!!"

Teriakan itu menghentikan langkah Hena beserta Jini yang dari tadi mengekornya.

Hena membalikan badan dan menatap pada sosok yang kini berjalan cepat kearahnya, bahkan langsung memeluknya.

Hena mematung. Kaget dengan apa yang orang tersebut lakukan.

"Akhirnya bisa juga bertemu dengan mu, Sayang"

Hena masih diam, berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Ekor matanya bisa menangkap cahaya lampu blizt diluar sana yang berkilat- kilat meski dibatas dengan dinding kaca. Dapat Hena pastikan foto yang mereka ambil akan beredar cepat. Belum kelar masalah satu, datang pula masalah baru.

"Kamu sibuk, Sayang?. Kita sarapan bersama dulu ya?" sosok yang memeluknya tadi kini sudah melepas pelukan setelah memberi kecupan di pipi kiri dan kanannya.

"Maaf Tante.." Hena terlihat bingung ingin memanggil siapa pada sosok wanita paruh baya yang kini berdiri dihadapannya. Menggunakan hampir seluruh outfit brand terkenal dunia pada satu tubuh. Luar biasa, siapa wanita ini, pikir Hena.

"Ah..hampir saja lupa. Kamu pasti kaget yah" dengan tawa kecil wanita itu bersuara.

"Nama Mommy, Anita. Anita Raksa. Tapi kamu cukup panggil Mommy saja. Oke!" tangannya bergerak menggiring Hena untuk pergi ke restoran yang ada dilobby apartemen tersebut.

"Si Agam memang kurang ajar, dia punya kekasih secantik kamu malah di sembunyikan" terdengar gerutuan wanita paruh baya tersebut siring langkah mereka menuju restoran.

"Maaf tante..." kata Hena terpotong cepat oleh Mom Anita.

"Gak apa-apa, Sayang. Kamu dengan pekerjaan mu pasti membutuhkan privasi, jadi Mommy paham dan mengerti kamu gak mau speak up hubungan ini. Tapi karena beritanya sudah tersebar...yah biarkan saja. Lagian gak ada yang salah. Dan ingat...panggil Mommy jangan Tante" kata Mom Anita dengan senyum yang terus mengembang.

Hena terdiam bingung. Otaknya bergerak cepat mencari cara untuk lepas dari wanita yang masih terlihat cantik dan berkelas dihadapannya ini. Matanya baru menyadari kemana perginya sang menager bertubuh mungil itu. Ia mengedar kesegala arah dan mendapati Jini duduk disudut dengan dua jempol yang ia berikan pada Hena. Apa maksudnya.

"Awas saja kamu Mini. Habis kamu setelah ini" benak Hena menjerit. Matanya melotot kearah Jini yang hanya duduk dengan senyum lebarnya.

"Sayang. Kamu mau makan apa?. Mau bubur ayam?. Agam suka sekali bubur ayam"

"Dia kelompok yang kalau makan akan diaduk-aduk dulu" kekeh Mom Anita lagi.

"Ah.. Mommy lupa. Kamu kekasihnya, pasti tahu yang dia suka dan tidak dia suka" Mom Anita asik sendiri berseloroh tentang putra tunggal kesayangannya itu.

Hena hanya mampu memberi senyum yang sangat kentara sekali canggungnya. Ia bingung harus bersikap seperti apa pada wanita yang menurutnya sangat ramah dihadapannya ini.

"Tante.. Emm maksud saya Mommy" mendapat lirikan tajam dari wanita didepannya, Hena dengan cepat segera meralat panggilannya.

"Saya dan pengusaha itu. Eeh.. Agam. Kami..." kembali kata-kata Hena terhenti karena wanita dihadapannya mengangkat tangan lalu segera menempelkan benda yang sedari tadi bergetar ketelinga.

"..."

"Tumben kamu mau tahu Mommy dimana?" kata Mom Anita.

"..."

"Kalau iya kenapa?. Mommy bisa sendiri menemukannya"

"..."

"Sudah ya... Kamu ganggu acara sarapan Mommy dengan menantu Mommy"

Tut.

Mom Anita mengakhiri percakapan itu dengan cepat.

Kini ia tersenyum menatap pada Hena. Anaknya itu ternyata punya selera tinggi untuk mencari calon istri. Pantas semua wanita yang Mommynya perkenalkan dengan berbagai cara dan taktik tidak pernah di gubris. Ternyata putranya bahkan memiliki target yang lebih besar. Kekeh Mom Anita dalam benaknya.

"Makan, Sayang. Setelah ini kamu boleh pergi bekerja. Mommy hanya akan mengganggu waktu sarapan mu saja" kata Mom Anita dengan senyum hangatnya.

Hena hanya mampu menanggapi dengan senyum yang kali ini sebisa mungkin ia buat natural.

Ayolah. Harusnya bakat aktingnya bisa dipergunakan di saat-saat seperti ini. "Cepatlah Waktu berlalu" Jerit Hena dalam batinnya. Ia berharap akan segera bebas dari perangkap semesta ini.

Hena tidak habis pikir jika kejadian semalam dihotel akan melahirkan skandal baru. Dirinya sama sekali tidak mengenal pria yang sekarang dikabarkan dekat dengannya bahkan sudah dikatakan sebagai kekasih.

"Kamu tidak makan, Sayang?" melihat Hena yang hanya menatap pada sarapannya membuat Mom Anita bertanya.

"Ah... Iya tante..eh.. Mommy, ini dimakan" dengan cepat Hena memasukkan sarapan kedalam mulutnya. Ia melempar senyum lebar kearah mom Anita yang masih setia menatapnya.

"Sekarang Mommy tahu kenapa Agam menyukai mu. Kamu ternyata semenggemaskan itu" kata Mom Anita.

Sontak saja hal itu berhasil membuat Hena mematung dan mengerjapkan matanya beberapa kali. Menggemaskan?. Apa dirinya terlihat seperti kucing? Pikiran itu berputar-putar dikepala Hena.

1
Indah dk
3 iklan untuk kakak author
Indah dk
Aaaa telat ngucapin nya/Applaud/ tapi selamat ulang tahun kakak/Kiss/
Indah dk
Jangan terlalu PD gam nanti jatuh nangis/Bye-Bye//Hammer/
Indah dk
Wei kek nama kucing ku/Hey/
Indah dk
Heh air garam baru juga jadian sehari masa udah cap cip cup aja/Facepalm/
Indah dk
Kirain hamidun/Facepalm/
Elok Oren
berapa nominalnya??? kepo aku tuh 🤭🤣
Elok Oren
iya jangan sampai besar pasak daripada tiang hena
Elok Oren
Wahhhh mamak Agam salah kaprah nih, tapi gpp lah hena. mending Agam daripada sam
Elok Oren
Mamak Agam gak?
S. M yanie
3 bunga buat kk
Elok Oren
Wahhh gak marah tu si Agam kalau hena ngaku2 pacarnya di awak media.
Elok Oren
Jini oh Jini 🥰
Elok Oren
siram pakai air kalau gak mau bangun
Elok Oren
berasa aku yang difoto 🤭🤣
Teteh Lia
2 iklan dan 🌹🌹 meluncur...
Teteh Lia
teriak teriak gitu saking cintanya sama Hena... nda mau di pisahin sama pujaan hatinya .. 😫
Teteh Lia
tabrak aja, pagernya .. 🙈
Teteh Lia
Waduh Alex... dirimu... sadis syekali...😫
Teteh Lia
untung bukan Agam yang nge' Dor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!