Ditinggal menikah oleh kekasih yang sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun dengannya karena kesalahan dirinya sendiri yang terlalu fokus dengan karir membuat Calista tidak berniat untuk menikah walau usianya sudah menginjak kepala tiga.
Namun bagaimana jadinya keinginan Calista yang tidak ingin menikah tidak disetujui oleh kedua orang tuanya justru kedua orang tuanya memberikan jodoh untuknya yaitu pria yang berstatus mahasiswa di tempat ia mengajar dan pria itu dijuluki playboy?
Apakah Calista mau menerima jodoh pilihan kedua orang tuanya mengingat jarak umur mereka terpaut sembilan tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Langsung nikahkan saja!
Calista nampak sudah duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya di ruangan tengah rumah setelah makan malam selesai. Ditatapnya dengan intens wajah Mommy dan Daddynya secara bergantian.
"Jadi bagaimana? Apa kau sudah memutuskan pilihan?" Daddy Berto membuka suara. Wajahnya nampak tidak sabar menunggu jawaban dari Calista.
"Sudah, Cal sudah memutuskan untuk menerimanya."
Senyuman di wajah Daddy Berto dan Mommy Diora terkembang. Akhirnya yang mereka harapkan terwujud. Calista putri mereka mau menerima perjodohan dengan anak dari sahabat baik mereka.
Calista ikut tersenyum walau di dalam hati ia masih saja merasa ragu jika akan menikah dengan pria seperti Danesh.
Apa di zaman modern seperti ini masih zaman yang namanya perjodohan? Sungguh lucu sekali. Calista hanya bisa berkata dalam hati.
"Karena kau sudah setuju maka besok Daddy akan menyampaikan kabar ini pada Om Raka. Dad yakin jika Om Raka pasti senang mendengarnya." Ucap Daddy Berto.
Calista tersenyum saja seolah ikut merasakan kesenangan kedua orang tuanya.
"Tapi ada satu hal yang ingin Cal minta pada Mommy dan Daddy." Ucap Calista kemudian setelah teringat dengan rencananya.
"Apa itu?" Tanya Dad Berto cepat.
"Cal tidak ingin ada yang namanya pertunangan. Jika memang niat Dad ingin menikahkan Cal dengannya maka langsungkan saja pernikahannya." Calista berucap tegas seakan tidak ingin mendapatkan bantahan dari kedua orang tuanya. Menurutnya akan membuang waktu lama jika ia dan Danesh harus bertunangan lebih dulu sedangkan mereka berdua tidak menginginkannya.
"Bagaimana Da?" Mom Diora menatap wajah suaminya dengan raut keraguan. Sebenarnya mereka sudah menyiapkan cincin untuk pertunangan putrinya itu. Tapi jika sudah begini mereka harus bagaimana.
"Turuti saja apa permintaan Calista." Jawab Dad Berto.
Mommy Diora menganggukkan kepalanya. Calista mau menerima perjodohan ini saja sudah cukup membuat mereka senang. Jadi mereka harus berlapang dada untuk tidak melaksanakan acara yang tidak diinginkan oleh Calista.
Setelah cukup berbicara panjang lebar dengan kedua orang tuanya, Calista berpamitan masuk ke dalam kamarnya. Ia harus mengistirahatkan tubuh dan pemikirannya yang terasa berat akhir-akhir ini.
"Ini sungguh gila tapi aku harus menerimanya. Doakan saja perkataan Rose tadi benar jika setelah menikah aku akan bahagia walau aku tak yakin." Ucap Calista setelah berada di dalam kamarnya.
*
Dad Berto yang sudah mendapatkan persetujuan dari Calista langsung saja menyampaikan informasi tersebut pada Dad Raka keesokan harinya.
Tentu saja mendengar persetujuan dari Calista membuat Dad Raka sangat senang karena putranya juga sudah menyetujui menikah dengan Calista.
"Jadi kapan kita akan membuat acara pertunangannya?" Tanya Dad Raka.
Dad Berto menggelengkan kepalanya. "Tidak ada acara pertunangan karena putriku tidak menginginkannya." Jawabnya.
Wajah Dad Raka nampak lemas setelah mendengarnya. "Mau bagaimana lagi jika putrimu tidak ingin." Ucapnya.
"Ya, dia mau kita langsung melaksanakan acara pernikahan saja. Awalnya aku juga cukup berat menerimanya tapi mau bagaimana lagi. Putriku menyetujui rencana kita saja sudah cukup membuatku bahagia."
Dad Raka menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan calon besannya itu.
Siang itu di perusahaan yang kini dipimpin oleh David, Dad Raka dan Dad Berto saling bertukar pikiran acara pernikahan seperti apa yang akan mereka langsungkan untuk anak-anak mereka.
David yang berada di ruangan yang sama dengan mereka pun hanya diam menjadi pendengar. Di dalam hatinya ia merasa senang karena Danesh dan Calista sudah saling sepakat menyetujui perjodohan di antara mereka.
***
Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Danesh dan Cal update, silahkan mampir di novel shy yang lagi on going juga berjudul Noda Menjadi yang Ke 2, ya🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ 🤗
author maupun pembaca..
mau ksh info penting
gabung yu k cbm..
kita d sn bakal belajar brg
dr teknik dsr menulis
jika kalian mnta tlg follow dl akun saya
nnti sy akan bantu undang kalian mksh semua