" Tidakkah kau malu?? Bermain kotor bersama dengan suami orang? Jika aku jadi kau, lebih baik aku mati daripada menjadi simpanan pria beristri. " Sindiran dari Belleza Rodriguez, istri sah Tyreece.
" Kenapa aku harus malu? Suami mu sendiri yang merangkak naik ke atas ranjang ku.. Seharusnya kau sadar diri, tidak mungkin suami mu mencari kepuasan diluar rumah, jika saja kau..... Bisa memuaskannya. " Balas Roseline tidak mau kalah.
Dengan gilanya Roseline menerima begitu saja ajakan seorang pria yang menginginkannya menjadi simpanan setelah Roseline menabrak mobil pria itu. Saking patah hatinya Roseline hingga dirinya bahkan tidak sadar jika suatu hari nanti keputusannya ini akan membawanya pada malapetaka.
Bagaimana nasib Roseline selanjutnya?
Apakah cinta pria itu bisa membawa Roseline menjadi istri sah?
Ataukah selamanya Roseline akan tetap menjadi simpanan pria itu?
Dan bagaimana jika hadir pria lain dalam hubungan gelap Roseline dan pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Aston menatap ke belakang, sebuah bangunan besar berlantai lima. Tempat yang tidak akan pernah Aston datangi lagi setelah ini. Tempat yang sebenarnya membuat Aston betah untuk bekerja karena banyak orang baik di dalamnya. Gaji yang besar dan orang-orang yang bersikap ramah padanya, membuat Aston enggan untuk meninggalkan tempat ini.
Tapi apalah daya, Aston tetap harus pergi. Tidak mungkin Aston bertahan bekerja di tempat ini setelah apa yang pernah dia lakukan dulu. Aston mungkin bukan orang yang baik, tapi Aston bukan orang yang tidak tahu diri. Sadar seberapa besar rasa sakit yang Aston berikan pada Roseline, karena itu Aston pergi. Meski setelah ini pasti semuanya akan kembali terasa sulit. Tapi Aston akan mencoba sekuat hati melakoni semua ini.
Roseline menatap tajam siluet Aston yang meninggalkan de Beauty. Meski Roseline menerima penjelasan yang diberikan oleh Aston, tapi bukan berarti Roseline bisa membiarkan seseorang yang menjadi sumber deritanya ada di sekitarnya. Jika sampai hal itu terjadi, Roseline akan melukai egonya sendiri.
Roseline tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini setelah tahu sebenarnya yang terjadi malam delapan tahun yang lalu. Semakin membenci Belleza dan Tyreece, juga membenci dirinya sendiri dan Aston. Roseline pasti akan melampiaskan semua amarahnya pada Aston, andai pria ini adalah seorang bajing**.
Sayangnya, Aston disini juga adalah korban dari rencana Belleza. Membuat Roseline tidak bisa begitu saja melampiaskan semua dendamnya pada Aston. Tapi untuk memaafkan dan menganggap semua telah berlalu, jelas Roseline belumlah mampu. Luka itu masih belum mengering, dan kini dipaksa untuk kembali terbuka karena kembalinya orang-orang dari masa lalu Roseline.
*
*
Rouge menghampiri Roseline yang tengah menikmati wine di mini bar yang ada di mansion Matheo. Cukup merasa heran, karena menurut yang Rouge dengar, Roseline sudah lama meninggalkan kebiasaannya minum minuman beralkohol setelah kejadian itu.
Mata Rouge terbelalak ketika melihat sudah ada empat botol wine kosong di atas meja bar. Dan kini, dengan santainya, Roseline hendak menenggak botol kelima seolah dia tengah menenggak air mineral botol. Rouge yang tidak ingin Roseline sakit, langsung merampas botol kelima dan mengembalikannya ke dalam rak khusus tempat menyimpan wine.
" Aku pikir, kau akan berkaca dari pengalaman mu. Nyatanya kau tidak jera sama sekali setelah alkohol membuat hidup mu berantakan. " sarkas Rouge.
" Ck.. " Roseline berdecak malas.
" Ada apa? " tanya Rouge.
" Apanya? "
" Pasti terjadi sesuatu sampai kau kembali minum, Rose. Kau bisa berbagi pada ku. "
Roseline menatap tidak percaya ke arah Rouge yang duduk di sampingnya.
Mereka memang saudara kembar, tapi hubungan mereka berdua tidak sedekat itu sampai mereka harus berbagi masalah yang terjadi pada mereka. Itulah yang selama ini terjadi, jadi bukan salah Roseline jika sekarang dia merasa Rouge tengah mabuk meski tidak minum.
" Tiba-tiba.. "
" Ingin memperbaiki keadaan kita. "
" Aneh.. "
" Kau tidak tahu saja, betapa hancurnya anak-anak daddy Joaquin dan mommy Noura saat Galen meninggal. Aku yang menyaksikan semua itu jadi takut sendiri kalau suatu hari aku harus berada di posisi mereka. "
Roseline melotot tajam. Kedua bola matanya hampir saja keluar dari tempatnya saking shocknya mendengar ucapan Rouge.
" Heh... Kau mendoakan aku mati cepat, ya!!! " sentak Roseline.
" Hahahahaha... Tidak begitu juga.. Nggak usah sensi deh. " Rouge tertawa nyaring karena senang menggoda Roseline.
" Sekarang katakan pada ku, apa yang mengganggu mu. " Rouge kembali ke setelah serius.
Roseline menatap kedua mata Rouge, mencari ketenangan dengan memandang mata yang menurut Roseline mirip dengan tatapan mata Galen saat melihatnya. Roseline bimbang, dirinya juga takut jika setelah ini semua kedamaian semu yang dia ciptakan akan musnah karena kembalinya orang-orang dari masalalunya.
Namun Roseline tahu, diam saja dan merahasiakan semua ini bukanlah sesuatu yang baik. Roseline pasti akan membutuhkan seseorang yang akan berdiri menjadi perisai untuknya saat perang di mulai. Rouge mungkin bisa menjadi seseorang yang akan melindunginya dan Syon dalam perang itu.
" Aku bertemu dengannya. " ujar Roseline ambigu.
" Tyreece?? Memangnya kau ke Heaven Ares, hari ini? " Rouge cukup terkejut.
" Untuk apa aku ke sana. " Roseline berdecak.
" Lalu siapa yang kau temui? " Rouge semakin mendekatkan kursinya ke arah Roseline. Sepertinya cerita Roseline ini akan menarik untuk di dengar.
" Pria itu.. Pria yang ada di dalam foto itu. Pria yang telah memperkosa ku saat aku tidak sadar. " jawab Roseline sarat emosi di dalam setiap kata yang keluar dari mulutnya.
" Aston Piero, maksud mu? Dimana kau bertemu dengannya? "
Roseline terkejut, Rouge mengenal pria itu. Roseline bahkan tidak menyebut nama pria itu, dan Rouge dengan santainya mengucapkan nama lengkap pria yang telah menghancurkan hidup Roseline.
" Akhirnya... Setelah berminggu-minggu mencari tahu tentang pria ini, tadi pagi aku mendapatkan semua informasi tentang pria bernama Aston ini.. Tapi ngomong-ngomong, dimana kau bertemu si Aston ini? " Rouge tahu Roseline pasti akan bertanya bagaimana Rouge mengetahui tentang Aston, jadi Rouge mengatakan apa yang dia dapatkan pagi tadi bersama Romero.
" Dia bekerja sebagai OB baru di de Beauty. " jawab Roseline kesal.
" Woooow... Sungguh ironis sekali ya. " Rouge terkekeh.
Rouge pun menceritakan petualangannya bersama Romero ketika pagi tadi kedua saudara Roseline ini pergi ke club malam yang menjadi tempat dimana Roseline dijebak di malam delapan tahun yang lalu. Kebetulan Romero mengenal seorang pekerja se** di sana yang dulunya merupakan teman satu pekerjaan dengan Aston. Keduanya sama-sama waiters delapan tahun yang lalu.
Dari wanita inilah, Rouge dan Romero tahu kisah sedih kehidupan Aston bersama ibu dan adik perempuannya. Bagaimana Aston yang sering sekali berangkat bekerja dengan luka di sekujur tubuhnya. Sama seperti Roseline, awalnya Rouge dan Romero mengira pria yang memperkosa Roseline adalah pria baji*****. Siapa yang tahu, jika pria itu ternyata pria yang masih perjaka dan merupakan pria baik-baik.
Demi menyelamatkan hidup ibu dan adik perempuannya, pria ini sampai rela melakukan sebuah kejahatan dan dosa pada seorang wanita tak berdaya yang tidak dia kenal. Pria ini terpaksa melakukannya, demi baktinya pada sang ibu yang menderita dan rela menjadi budak se** pria kaya raya demi menghidupinya dan adik perempuannya.
" Kurang lebih, dia juga mengatakan hal itu pada ku. Dia menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi malam itu. " Roseline menemukan kesamaan dua cerita tentang sosok Aston. Bisa disimpulkan jika Aston tidak membohonginya.
" Wanita kenalan Romero itu mengatakan jika suatu pagi, Aston berpamitan padanya untuk pergi ke suatu tempat yang jauh. Aston mengatakan dia berhasil membawa ibu dan adiknya keluar dari neraka itu. Tapi anehnya, menurut cerita wanita itu, ekspresi Aston sama sekali tidak menggambarkan rasa bahagia. Aston terlihat sangat menderita dan sedih. " terang Rouge sesuai kenyataan.
" Begitu mendapatkan info tentang Aston. Aku langsung mencari tahu tentang pria ini. Ternyata dia tinggal di Brusccia selama delapan tahun ini. Tapi, sesuatu yang janggal aku temukan saat menyelidiki latar belakang si Aston ini. " alis Roseline berkernyit. Bau-bau misteri tercium oleh Roseline.
" Kejanggalan apa yang kau maksud? " tanya Roseline sedikit tertarik.
" Kau akan tahu jika kau membiarkan pria itu melakukan tes DNA bersama dengan Syon. " jawab Rouge ambigu.
