CEO Masuk Desa

...🌾🌾🌾 CEO Masuk Desa 🌾🌾🌾...

Pernikahan mantan, merupakan hajatan terbesar tahun ini. Bagaimana tidak, Yunita merupakan anak sulung juragan Burhan.

Sudah pasti untuk pernikahannya, resepsi tidak main-main akan dilakukan untuk menjaga nama baik sang juragan. Bahkan persiapannya, termasuk lamarannya sudah dilakukan dari dua bulan lalu.

Sebuah kisah kasih yang berawal dari dua orang merantau berasal dari kampung halaman yang sama. Dimana mereka tidak sengaja bertemu, lalu karena Yunita tinggal seorang diri maka Deni membantunya.

Bibit cinta yang tidak bisa ditepis, hingga Dewi mengetahui segalanya. Memutuskan hubungannya dengan Deni, kemudian melakukan kesalahan dengan Jefri hingga hamil dan menikah. Itulah gosip yang tersebar hanya untuk menjaga nama baik sang juragan.

Tentang Deni dan Yunita yang menanam jagung di kota? Tentu saja itu tidak diceritakan agar menjadi drama Korea nan romantis. Padahal aslinya drama China yang tragis.

Tapi lebih dari itu, Dewi tidak mengelak. Karena itulah caranya untuk mendapatkan ayang, tetangga sebelah yang indahnya bak malaikat.

Kalau hamil anak ayang, dirinya malah senang, membayangkan betapa rupawannya anak-anak mereka nantinya.

Kala mendekati rumah juragan dekorasi indah terlihat. Inilah pernikahan mantan. Suara musik hajatan, warga desa memamerkan kebaya mereka. Tapi seperti biasanya pula, dirinya yang hanya mantan kekasih akan menjadi sorotan.

"Itu Dewi kan? Aku kira tidak hadir. 9 tahun pacaran malah ditikung!"

"Jangan begitu, Dewi sudah hamil duluan, tidak tahan dengan godaan tetangga sebelah rumahnya."

"Amit-amit anak saya begitu..."

Berbagai cibiran terdengar, dirinya tertunduk. Hatinya terenyuh untuk berkata."Yang penting suami saya ganteng. Pejantannya unggulan, yang lahir pasti bibit unggulan."

Benar-benar percaya diri, tapi dirinya di sini memang hanya untuk setor tampang dan nama agar tidak dikira belum move on, lalu makan gratis. Istilahnya hidup jangan diambil pusing.

Tapi untuk ke meja prasmanan, dirinya harus memberi selamat pada sang mantan dulu.

"Ok! Semangat!" Batin Dewi harus kuat mental jika menjadi perhatian warga desa.

Dan benar saja, kala dirinya naik ke pelaminan memberi selamat, maka kasak-kusuk orang-orang berbisik terdengar.

"Itu Dewi kan? Gila cantiknya! Apa ketularan tampang suaminya ya?"

"Tapi kenapa perutnya masih rata?"

"Baru juga tiga bulan, mungkin belum kelihatan."

"Tapi lihat sekarang, Dewi menikah dengan petani lahan sepetak. Nah Deni, jadi mantu juragan Burhan. Sudah pegang salah satu usaha juragan lagi."

"Iya! Untung Deni putus dengan Dewi. Memang menikah dengan anak angkat pak kades dapat apa?"

Itulah hidup penuh dengan cobaan dan cibiran. Namun, kala hampir sampai pelaminan langkahnya terhenti sesaat. Gila! Mereka cari penata rias pengantin dimana?

Riasannya benar-benar tingkat tinggi, Dewi sampai tidak bisa berkata-kata saking kerennya. Full make up tapi entah kenapa bagaikan menutupi kecantikan alami Yunita.

Hingga salah seorang warga bergumam samar."Dewi lebih cantik dibandingkan Yunita ya? Kok aku baru sadar..." gumam seorang pemuda.

Yunita yang tidak sengaja mendengarnya menatap tajam pada pemuda desa yang berada di bawah pelaminan. Pemuda yang kemudian bersembunyi di kerumunan para tamu.

"Selamat menempuh hidup baru, ini tulus dari dalam hatiku. Semoga kalian diberkahi banyak anak." Ucap Dewi memberi selamat pada mempelai wanita dan pria secara bergantian.

Matanya sedikit melirik ke atas meja prasmanan dimana ikan mujair, udang, bahkan ayam suwir tersedia. Ingin sesi ini segera berakhir.

Tapi.

Tiba-tiba Deni menarik dan memeluknya sembari menangis."Aku minta maaf...aku cinta sama kamu!"

Mulailah beberapa warga yang kebetulan memiliki handphone android mengambil gambar. Merekam kejadian spektakuler tersebut lengkap dengan lagu pengiring pada video tik-tok yang mereka buat.

'Harusnya aku yang disana, dampingi mu dan bukan dia, harusnya yang kau pilih bukan dia...'

Tentu saja lagu Armada akan selalu mengiringi video tentang pernikahan mantan. Dewi memutar bola matanya antara malas dan ketakutan. Sementara Deni menangis sesenggukan seolah bukan dirinya yang bersalah dalam hal ini.

Dengan cepat Dewi melepaskan pelukan Deni. Kemudian menyatukan tangan Deni dan Yunita, dengan kata-kata mutiara, plus perut yang lapar melirik kembali ke meja prasmanan."Dia lebih mencintaimu dibandingkan denganku. Bahagialah bersama pilihanmu..."

Kalimat yang bijak bukan? Tapi sukses membuat beberapa orang menangis. Sementara Yunita mengernyitkan keningnya, dirinya juga terpaksa menikah dengan Deni. Karena bapaknya tahu, hubungan mereka sudah seperti suami-istri yang sejatinya hanya saling memberi kesenangan. Tapi karena pemikiran kolot juragan Burhan, mereka diharuskan menikah.

"Dewi..." Panggil Deni lagi menangis, tapi Dewi melepaskan tangannya. Adegan dramatis semakin menambah sensasi kesedihan.

Padahal yang ada di otak Dewi hanya berjalan menuju meja prasmanan.

Hingga pada akhirnya tiba di tujuannya. Dirinya masih direkam menggunakan HP kentang bagaikan artis. Padahal wajahnya tersenyum, makan dengan lahap. Tapi yang ada di otak mereka terlanjur berbeda.

Mengisi tulisan aneh di media sosial.'Tetap tegar, walaupun pacaran 9 tahun, tapi pada akhirnya menikah dengan orang lain.' Lengkap dengan rekaman video Dewi yang tengah menawari makan.

Bagaikan artis kampung bukan? Tapi dirinya lupa, benar-benar lupa jika media sosial dapat menyebarkan video dengan cepat. Apa Jefri sudah melihatnya? Entahlah.

Tapi yang jelas, dirinya sudah meletakkan amplop berisi 20.000. Sudah pula memberi selamat, tinggal makan hingga kenyang. Jika perlu bawa beberapa jajanan pasar pulang.

Mengunyah makanannya tanpa rasa bersalah. Kala itulah juragan Burhan dengan kedua istrinya berjalan mendekati Dewi.

Istri pertama bernama Harun Ovia Ningsih Darmawangun, atau biasa dipanggil Honda. Sedangkan istri kedua bernama Saraswati Citra Kirana, atau bisa dipanggil Ijah.

Dua orang wanita paling cantik disini. Kita anggap saja begitu. Baju seragam dengan tampilan rambut cetar membahana, tersenyum ramah padanya, seolah-olah bersahabat. Padahal dalam hatinya kesal setengah mati.

"Dewi bagaimana makanannya? Maaf tadi Deni tidak sopan." Ucap Juragan pelan, menjadi pria paling lembut untuk menaklukkan istri ke tiga.

"Tidak apa-apa juragan." Dewi yang tengah menikmati makanannya, segera meletakkan di atas meja, merasa tidak enak hati. Padahal ayam suwir dan udang benar-benar menggoda imannya.

"Nda, Ijah, kalian pasti sering bertemu dengan Dewi kan? Dia tambah cantik sekarang. Lebih baik menjadi akrab dengannya seperti saudara." Juragan Burhan tersenyum. Memang begitu cantik calon istri ketiganya. Tanpa make up saja sudah seperti artis ibukota.

"Tidak usah juragan, saya cuma pekerja." Dewi tersenyum canggung, ingin segera pergi dari situasi ini.

"Tidak apa-apa Dewi, kamu sudah seperti adikku..." Ijah memegang tangannya erat."Apa rahasianya kamu bisa cantik begini? Pakai krim apa, kakak jadi penasaran..." Ucapnya ingin menjaga nama baik di depan suami. Setidaknya nanti malam lebih baik mencoba mencari Mbah dukun saja.

Istri pertama tidak mau kalah tentunya. Menghela napas bagaikan merasa bersalah."Maafkan Yunita ya? Kakak salah dalam mendidik anak. Hingga Yunita menyakitimu."

Dewi membulatkan matanya. Bagaimana dirinya dapat terjebak dalam situasi yang lebih gawat? Dan bagaimana caranya keluar dari situasi ini?

"Baguslah kalian bisa cepat akrab. Setelah Dewi melahirkan dan bercerai, pesta yang lebih besar dari ini dapat diadakan." Kalimat yang diucapkan juragan, membuat beberapa orang yang mendengarnya tertarik.

"Pa... pasti ada salah paham! Saya kemari hanya untuk memberi selamat karena sudah diberi undangan jadi---." Kalimat Dewi terhenti, dua orang pria berjalan mendekatinya kemudian salah satunya berkata.

🌾🌾🌾

...Ada kalanya aku berfikir mungkin sudah lama kamu pergi ke sisi-Nya....

...Tapi ada kalanya, mimpi buruk itu datang, menginginkanmu untuk hidup....

...Tenggelam dalam penantian. Rambut yang terbuai air, menatap sinarmu samar, mendekap dalam kegelapan....

Joseph Northan Fredrik.