Menjadi Istri Boneka Tuan Dev

Seminggu berlalu..

Saat ini tuan Dev sedang meninjau sebuah proyek bersama asisten Clark, mereka menemui seorang klien penting yang menanamkan investasi dalam proyek kali ini.

"Sejauh ini semua tampak mengagumkan, anda bekerja dengan sangat profesional "

"Ya.. saya hanya mempekerjakan orang orang ahli dan berpengalaman "

"that's interesting.. "

Asisten Clark menghampiri tuan Dev yang sedang berbincang dengan klien tersebut, mengatakan pelan berbisik jika ada sebuah pesan dari seseorang.

"Tuan.. nona Maria ingin menemui anda, harus saya tolak atau ijinkan ?"

asisten Clark menunjukkan isi pesan dalam ponselnya.

"Jadi dia belum menyerah, baiklah katakan aku akan menemuinya di restoran saat makan malam"

"baik tuan.. "

Kemudian tuan Dev melanjutkan peninjauan proyek sampai sore hari.

Saat dalam perjalanan menggunakan mobil menuju tempat yang dijanjikan untuk menemui Maria, tuan Dev meminta asisten Clark untuk menghubungi Lucy,

"Katakan pada wanita itu aku akan makan malam diluar "

"Baik tuan.. " jawab singkat asisten Clark yang dalam hatinya berpikir kenapa tidak menghubungi sendiri saja,

bukankah seperti ini aku jadi mirip mak comblang ish, batin asisten Clark.

di Tempat lain..

Maria sengaja datang lebih awal dengan penampilan paripurna, gaun malam berwarna hitam panjang selutut dan make up yang sensual, bagaimanapun juga dirinya bertekad ingin kembali menjadi kekasih Devan Sanders.

Tepat pada pukul tujuh malam tuan Dev tiba, Maria menyambut dengan senyuman paling manis tidak lupa adegan cipika cipiki.

"sudah dari tadi ?"

"ah tidak aku barusan sampai kok Dev, ayo kita duduk"

tuan Dev dan Maria duduk berhadapan di sebuah ruangan khusus vip yang sudah didesain sedemikian rupa untuk makan malam private dua orang.

Sepanjang acara makan malam tidak ada kecanggungan, tuan Dev bersikap biasa saja saat Maria melontarkan berbagai candaan ringan.

"Aku akan tinggal di kota ini jika kamu mau Dev"

"Bukankah kamu sedang mengurus bisnis diluar negeri, lalu bagaimana bisnismu ?"

"Bisnisku baik baik saja, ada orang kepercayaanku yang menghandle semuanya, dan saat ini aku bebas"

"Sebaiknya kamu kembali mengurus bisnismu, bukankah itu masa depan yang kamu impikan ? "

masih ingat sekali bagaimana dulu Maria meninggalkan Dev begitu saja pada hari pertunangan, padahal kala itu Devan Sanders beneran cinta mati dengan Maria.

Tapi Maria menganggap Devan tidak cukup kaya untuk dinikahi, sedangkan ambisi Maria adalah menikahi pria kaya raya.

"Masa depanku adalah bersamamu Dev.. " senyum Maria terlihat teduh.

"Banyak yang sudah berubah diantara kita Maria, aku bukan Devan Sanders yang dulu.. "

"Bagiku kamu tetap sama Dev, aku tahu dalam hati kecilmu masih ada ruang untuk aku, buktinya sampai sekarang kamu belum punya kekasih "

"itu privasiku Maria, dan apa menurutmu kamu akan mampu memperbaiki semua kesalahanmu padaku ?"

Rasa sakit dan hati yang hancur berkeping keping pada hari yang seharusnya paling istimewa dihidupnya, kebahagiaan didepan mata saat ingin merajut keseriusan dengan sang kekasih yang justru pergi tanpa kabar seketika membuat dunia Devan Sanders hancur sehancur hancurnya.

Kini Devan Sanders bukanlah pria seperti dulu yang lemah pada wanita, sosok Maria adalah bagaimana cinta terasa sangat indah sekaligus sangat menyakitkan.

"Aku minta maaf untuk kejadian di kantormu waktu itu, aku ingin kesempatan untuk memperbaiki semuanya Dev.. "

"Kesempatan untuk memperbaiki kesalahan akan selalu ada Maria, tinggal bagaimana caramu mendapatkan kembali kepercayaan dariku "

"Kalau begitu mulai saat ini aku akan berubah, aku akan tunjukkan jika hanya aku yang layak jadi kekasihmu"

"Buktikanlah Maria.. kesempatan yang aku berikan hanya sebulan"