NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Rahasia Kelam Rukmini

"Sebelum melihat seluruh keluargamu menderita, aku tidak akan puas," batin Nyonya Rukmini penuh dendam.

Sendy berdiri dari kursinya, menghadap ke Nyonya Rukmini. "Maaf, sepertinya saya harus pamit duluan. Besok ada kerjaan yang harus saya selesaikan. Mas, aku pulang."

"Kamu tidak menginap di sini?" tanya Nyonya Rukmini.

"Mas Bima juga tidak bermalam di sini, bukan? Jadi saya tidak punya alasan untuk menginap." Sendy tersenyum simpul, lalu melenggang pergi.

Dipandang terus menerus oleh neneknya, meski enggan Bima pergi menyusul Sendy.

"Anak muda memang selalu lebih mengutamakan ego," gumam Nyonya Rukmini.

*****

Empat puluh tujuh tahun silam...

Tampak Rukmini muda setengah berlari menuju mobilnya, mati-matian menahan tangis kecewa. Baru saja ia mendapatkan penolakan dari seorang laki-laki yang sudah lama membuatnya jatuh cinta.

Sosok pria yang hanya menganggapnya sebagai teman dan tidak lebih. Pria itu bernama Adrian Permana. Teman sejawat di kampus. Bertahun-tahun mereka menjadi teman yang akrab.

Rukmini sangat senang dengan segala perhatian Adrian. Mulai dari sering ngajak jalan, belajar bersama, dan kegiatan lainnya. Saat ulang tahun, Adrian tidak pernah lupa memberikan kado kejutan.

Hal itu membuat benih cinta Rukmini perlahan tumbuh, hingga ia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya terlebih dahulu sebab Adrian tidak pernah sekalipun mengungkapkan maksud perhatiannya.

Siang itu, tepat di hari ulang tahunnya yang ke dua puluh tiga, seperti biasa Adrian membawanya makan di luar dan memberikan kado. Biasanya ia akan memberikan sebuket bunga dan sekotak coklat.

"Selamat ulang tahun, Rukmini," ujar Adrian tulus seraya memberikan kado.

Rukmini mengangguk senang. "Terima kasih. Kamu tidak pernah lupa dengan ulang tahunku." Rukmini muda terdiam setelah mengucapkan kalimat barusan.

Wajahnya yang tampak ragu, membuat Adrian penasaran. "Kamu kenapa? Nggak suka sama hadiahnya?"

Rukmini menggeleng cepat. "Aku suka. Sangat suka. Bunganya indah. Ini juga coklat favoritku. Hanya saja...sebenarnya aku mengharapkan yang lain."

"Apa itu?" Adrian semakin penasaran.

"Kalau aku katakan...apa kamu akan mengabulkan?"

Adrian tersenyum manis,"Katakan saja. Kamu sahabat terbaikku, Rukmini."

"Aku tidak ingin menjadi sahabatmu lagi."

Adrian terhenyak mendengar ucapan Rukmini. "Kenapa?"

"Aku ingin lebih, Adrian. Segala perhatianmu membuatku merasakan sesuatu yang berbeda. Aku ingin kita lebih dari sekedar bersahabat. Bisakah kita?"

Mendengar ungkapan perasaan Rukmini memudarkan senyum di bibir Adrian. Ia terdiam beberapa saat.

"Maaf, Rukmini. Aku...tidak bisa."

Kecewa dengan penolakan itu, Rukmini menatap nanar pada Adrian. "Kenapa? Bukannya selama ini kamu selalu memberikan perhatian yang lebih padaku? Aku pikir...perasaan kita sama."

"Bagiku ini hanya perhatian sederhana sebagai sahabat, Rukmini. Maaf, jika kamu salah mengartikan sikapku."

Tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk melupakan kekecewaannya, siang itu Rukmini berlari keluar restoran tanpa menghiraukan sedikitpun teriakan Adrian yang menyusulnya.

Secepatnya ia masuk mobil, memerintahkan sopir untuk melaju meninggalkan Adrian yang masih berlari di belakang.

Pertama kalinya jatuh cinta, pertama kali juga ia harus patah hati tepat di saat ia berulang tahun. Dua hari Rukmini muda hanya mengurung diri di kamar. Tak sudi menemui siapapun.

Telfon dan pesan dari Adrian juga ia abaikan. Patah hati membuat Rukmini muda menjadi kecewa berat.

Seminggu kemudian, ia mulai kembali bangkit. Melanjutkan aktifitas seperti biasanya. Sore itu, sepulang dari perpustakaan Rukmini muda menyempatkan diri mampir ke caffe dekat kampus.

Baru saja ia hendak turun dari mobil, dilihatnya sosok Adrian tengah berdiri di samping mobilnya. Ia tampak tersenyum menghadap ke depan.

Senang melihat sosok Adrian, Rukmini hendak turun untuk menyapa. Baru saja ia melepaskan seat belt, niatnya langsung ia urungkan sebab ada seorang perempuan yang berjalan menghampiri Adrian. Menyambut senyuman pria itu dengan manis.

"Makasih ya, sayank." Gadis itu berjalan mendekat dan memeluk Adrian mesra. Keduanya berpelukan beberapa saat. Sepertinya tidak menyadari bahwa ada yang tengah menatapnya kecewa dari balik kaca mobil.

Wajah perempuan itu asing bagi Rukmini. "Siapa perempuan sialan itu?" gumamnya dalam hati.

Setelah Adrian dan kekasihnya masuk mobil yang ia parkir tepat di sebelah mobil Rukmini, ia menunggu Adrian melakukan mobilnya. Diam-diam berniat membuntuti.

Rukmini sangat yakin kalau Adrian akan mengantar kekasihnya pulang. Ia ingin mencari tahu identitas perempuan yang sudah merebut pujaan hatinya.

Bukannya pulang ke rumah, kejutan pahit lainnya, Rukmini harus mendapati kenyataan pahit bahwa keduanya masuk ke hotel. Dua orang beda lawan jenis, menyewa kamar di hotel, apa lagi kalau tidak berbuat yang enggak-enggak.

"Jahat kamu, Adrian!" teriak Rukmini kecewa.

Setelah kejadian itu, Rukmini memutuskan menghilang dari kehidupan Adrian. Ia memutuskan menyelesaikan kuliah di luar negeri. Ia ingin menghapus perasaannya untuk Adrian.

Tahun demi tahun ia lewati dengan menyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa, lulus tepat waktu dengan nilai sempurna.

Merasa cukup dengan ilmu yang ia pelajari, akhirnya Rukmini memutuskan kembali ke Indonesia, siap mengemban tugas ikut mengembangkan perusahaan keluarga besar Narendra.

Setahun kemudian, ia menikah dengan pilihan orang tuanya dan melahirkan ibunya Bima.

Suatu ketika, saat ia baru menjabat sebagai direktur utama, ada satu insiden yang menumbuhkan rasa benci pada Adrian berkembang menjadi dendam.

Di sebuah tender, tanpa sepengetahuan siapapun, Rukmini dikalahkan oleh anak dari Adrian. Ia sangat marah besar sebab perjuangannya untuk mendapatkan tender sudah habis-habisan.

Rasa gengsi yang terlalu tinggi membuat Rukmini kehilangan akal sehat. Diam-diam dia membayar seseorang untuk membuat rekayasa jalur agar terjadi kecelakaan pada anak dari Adrian.

Segala sakit hati Rukmini terlampiaskan dengan tersiarnya kabar duka dari anak dan menantu Adrian yang meninggal akibat kecelakaan.

Rukmini seolah bisa membalas rasa sakitnya. Ia juga berjanji bahwa satu per satu keturunan dari Adrian tidak akan bisa hidup dengan tenang.

Rencana skenario itu sangat mulus sebab ia membayar pembunuh bayaran yang sudah terkenal sangat handal dalam merekayasa kecelakaan mobil.

Diam-diam, ia membuat rem mobil yang dikendarai anak Adrian menjadi blong. Lalu, dijalan ia memasang satu pengendara yang membuat mereka terjungkal masuk jurang dan meledak.

Anak Adrian meninggal di tempat bersama istrinya. Mereka adalah orang tua Tegar dan Alena. Kondisi jenasah mereka juga hanya dapat dikenali dari bagian tubuh yang tidak terbakar.

Tak lama kemudian, kabar Adrian meninggal karena serangan jantung usai mendengar kabar bahwa anaknya meninggal dalam kecelakaan maut.

Rukmini menatap dingin dari kejauhan saat proses pemakanan Adrian dari kejauhan. "Sepertinya sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Setidaknya jika aku tidak bisa memiliki kamu, maka di dunia ini tidak akan ada satu pun perempuan yang bisa memiliki kamu," ujar Rukmini lirih, perlahan ia meninggalkan makam sebelum banyak yang menyadari kehadirannya makan tersebut.

Memusnahkan kebahagiaan Adrian, ternyata masih belum bisa memusnahkan rasa kecewa yang ia alami.

Rukmini berdiri di sudut kiri meja bundar yang ada di balkon kamarnya. "Sebentar lagi, cucu kamu juga harus menderita. Hahaha..." Rukmini tertawa senang.

1
🌹Nabila Putri🌹
ayo aldy selamat kan Alena dr Bima.
Genta Senja: kira-kira Aldy bakal ngelakuin apa ya?
total 1 replies
Bilqies
ogah ih

malasjuga ngandung benih kamu
Genta Senja: terlanjur
total 1 replies
Roeswartini
karya yg bagus setidaknya ada p.pesan moral yg tersampaikan lewat karya ini
Genta Senja: terima kasih Kak testimoninya....
total 1 replies
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
🎀
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!