NovelToon NovelToon
Descendant Of A Mafia

Descendant Of A Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Gangster
Popularitas:38.4k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Siapa sangka seorang dokter cantik nan muda bisa menarik perhatian bos gangster dalam pandangan pertama hingga membawanya ke dalam cinta segitiga antara sang dokter, bos gangster dan seorang polisi yang merupakan calon suami dari dokter cantik tersebut.

Di sisi lainnya, sebuah pembunuhan brutal terjadi di kalangan konglomerat hingga menggemparkan berita orang-orang kaya. Tidak diketahui motif sang pembunuh, namun hanya ada satu kemungkinan yaitu balas dendam.

Semua yang terjadi rupanya terhubung satu sama lain. Cinta, pembunuhan, kebohongan dan balas dendam.

(Cerita season 2 dari season 1 berjudul Only 200 Days Mr. Mafia) jika belum membacanya, silahkan baca dulu jika berkenan ^^

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOAM — BAB 16

PEMBUNUHAN YANG SAMA

Tobias yang cepat-cepat bergegas akhirnya dia sampai di TKP. Sebuah tempat Gereja milik Andirano yang nampak masih berdiri kokoh, tidak ada ledakan apapun di sana.

Namun, Tobias beserta para polisi lainnya melihat penuh prihatin jasad Andirano yang tersangkut di jendela Gereja dalam posisi tengkurap. “Tidak... Andriano— ” Isak tangisan terdengar dari seorang wanita rambut pirang yang menutupi mulutnya dengan kedua tangannya ketika dia harus melihat suaminya dibunuh brutal.

“Jauhkan dia dari korban, ayo cepat.” Perintah Tobias yang langsung dituruti oleh polisi lainnya. Mereka memaksa secara halus agar Pretty Benito mau bersikap tenang agar para polisi dapat bekerja dengan baik.

Tobias berjalan menghampiri Andriano, menatap jasadnya dengan mengernyitkan keningnya. -‘Siapa yang melakukannya? Apakah orang yang sama?’ pikir pria berseragam polisi itu.

Pria itu ikut berduka cita, Andriano adalah pria yang baik setahunya. Lalu kenapa seseorang membunuhnya dengan brutal.

“Apa ada saksi di sekitar saat kejadian terjadi?” tanya Tobias.

“Kami masih berusaha mencarinya pak.” Jawab polisi 1 yang kini berdiri di samping Tobias.

“Pak! Kami menemukan suntikan yang sama.” Polisi lainnya datang dengan membawa suntikan yang kosong, bentuk dan rupanya sama dengan suntikan yang pernah ditemukan di toko Aren Alberto.

“Ini semakin rumit.” Tobias meraih suntikan tersebut, membungkusnya dengan kertas lalu memasukannya ke saku celana.

“Kalian coba cari, mungkin ada bukti lainnya.” Pinta Tobias yang kini berjalan ke arah Pretty.

Wanita itu masih menangis sesenggukan di samping mobil ambulan. Siapapun yang melihatnya pasti ikut prihatin atas apa yang menimpa keluarga Benito.

“Maaf mengganggu... Apa kau bisa memberitahu ku— ”

“Dia orang yang baik Tobias! Hikss.... Dia selalu beribadah dan kami bahkan akan mengadopsi seorang anak... Kenapa mereka tega membunuhnya???” tangisan pecah saat itu juga. pria yang berdiri di depan Pretty tadi hanya menunduk sedih.

“Apa dia punya seorang musuh atau... Seseorang yang tidak menyukainya?”

Pretty menatap sendu ke arah Tobias seraya menggeleng, wanita itu menjawab. “Tidak. Setahuku dia tidak punya musuh sama sekali, orang-orang juga banyak yang menyukainya.”

Pernyataan yang Pretty berikan sudah cukup untuk Tobias dengar. Dia sendiri juga mengenal siapa Andriano Benito itu karena pria itu jugalah yang membantunya naik pangkat namun tetap dengan usahanya sendiri.

“Hikss— tapi... Aku pernah melihatnya sibuk dengan sesuatu?? Aku melihatnya membawa sebuah kertas dengan foto seorang pria. Tapi aku tidak tahu dan tidak begitu jelas melihatnya.” Jelas Pretty yang kali ini adalah sebuah lampu hijau bagi Tobias.

“Apa kau bisa memberikan kertas itu ke kantor polisi?”

“Aku akan mencoba mencarinya hikss..”

Ada api yang menyala dalam diri Tobias saat dia akan mendapatkan bukti yang nyata, nsmunut untuk itu, hanya menunggu Pretty mencari kertas tersebut. Jasad Andirano yang sudah di masukkan ke dalam mobil ambulan, kini Tobias mencoba masuk ke dalam Gereja tersebut, mengamati kerusakan akibat pembunuhan semalam.

Hanya ada beberapa potongan kayu dari kursi saja serta serpihan kaca.

“Aku yakin ini dilakukan oleh orang yang sama. Aku pastikan akan menangkapnya.” Tekad Tobias dengan wajah garangnya.

.

.

.

Di sebuah bengkel tua, seorang wanita dengan tank top hitam dan celana hitam panjang serta rambut sebahunya yang nampak bergelombang, baru saja mencoret foto Andirano Benito yang sudah tertempel di papan kertas.

Spidol merah itu menggaris silang wajah pria malang yang sudah meninggal. Tatapan Zoe hanya datar saat dia terus mengamati keseluruhan kertas di papan tersebut, kedua tangannya ia masukkan ke saku celananya.

Dari arah belakang, Grey datang dan berhenti tepat di samping Zoe berdiri. Kini kedua orang tadi sama-sama memperhatikan susunan kertas yang merupakan susunan rencana mereka. “Sebentar lagi tahun baru. Apa yang kau pinta?” tanya dari suara serak nan berta yang mengalun begitu saja.

Sorot mata Grey masih tertuju ke depan, begitu juga dengan Zoe.

“Keadilan. Sama seperti mu.” Jawab wanita cantik dengan eyeshadow hitam itu.

Seperti biasa, tak ada lagi senyuman yang terpancar di bibir kedua orang tadi. Keceriaan mereka telah hilang dan akan kembali jika keadilannya terpenuhi.

Namun hal lainnya juga Zoe tengah dipikirkan. Soal wanita bergelar dokter yang selalu dia pantau di apartemen nya. Sebelum dia mendapatkan bukti nyata Zoe akan tetap menyembunyikan hal itu dari Grey hingga dia mendapatkannya.

Melihat keseriusan di wajah Zoe, Grey menoleh tanpa curiga sedikitpun, bahkan dia tidak berpikir untuk bertanya karena tujuan mereka yang terpenting saat ini hanyalah membunuh untuk mendapatkan keadilan di kota asing ini.

...***...

Setelah pekerjaan selesai, seperti setiap harinya Sarah akan pulang lebih dahulu karena hari ini jadwalnya tak terlalu padat. Namun sebelum pulang, dia refleks dan berhenti sebentar ketika sebuah berita pembunuhan tertampil di layar televisi rumah sakit.

Sebuah pembunuhan yang sudah termasuk berantai dengan motif pembunuhan yang sama, yaitu suntikan narkoba. Para staf rumah sakit mulai khawatir saat melihat berita tersebut, begitu juga dengan Sarah yang sangat fokus tanpa berkedip.

“Pembunuh itu membunuh di malam hari, aku harus cepat-cepat pulang...” Ucap salah satu dokter pria di sana, dia juga memperingati yang lainnya agar pulang lebih awal atau pulang bersama seorang teman setidaknya.

“No.” Ucapan singkat Sarah membuat mereka yang tadinya fokus ke televisi dan berbincang satu sama lain langsung menyoroti ke arah Sarah.

Ketika sadar akan tatapan mereka semua, Sarah kini menatap para staf medis rumah sakit tadi. “Aku rasa pembunuh itu hanya mengincar orang kaya, maksudku.. Seorang konglomerat atau pengusaha.” Jelas Sarah hanya sekedar menebak.

Namun ucap itu cukup masuk akal, dilihat dari dua korban juga merupakan seorang pengusaha ternama.

Sarah melihat ke arah arlojinya. “Sial, aku terlambat.” Wanita itu bergegas keluar dari gedung rumah sakit dan segera mencari Taxi.

Hampir saja dia melupakan barang yang sudah dia pesan. Ya! Sarah memesan sebuah oleh-oleh untuk orang-orang di rumah pantinya, tak mungkin jika dia tidak membawakan sesuatu setelah sekian lama keluar dari rumah yang sudah membesarkannya.

“Ke mana semua..” Gerutu Sarah mencoba menghentikan para Taxi yang berlalu lalang di jalanan. Namun sialnya, tak satupun dari mereka yang mau berhenti.

Sebentar lagi langit akan semakin gelap. Sarah harus cepat-cepat datang sebelum tokonya tutup, karena ini terkahir toko itu buka.

Hendak menyebrang, tiba-tiba Tinn!! Tinn!! Sebuah mobil sport hitam berhenti mendadak di depan Sarah. Wanita itu tentu saja kesal karena hampir saja dia ditabrak. Bruak!! Sarah menggebrak mobil tersebut namun tak sampai lecet.

“Dasar sialan.” Umpat wanita itu kepada sang pemilik mobil. Ketika pintu mobil terbuka ke atas, betapa terkejutnya Sarah melihat wajah si pemilik mobil mewah tadi.

“Sudah kuduga.” Sarah menyeringai malas hingga ia segera pergi dan menjauhinya, namun Luca sang pemilik mobil mewah tadi menahan tangan Sarah.

“Lepaskan aku.”

“Aku pastikan kau tidak akan dapat satu Taxi pun!” doa yang sangat buruk. Sarah menggerutu kan bibirnya tanpa membuka suara. Ketika Luca melepaskannya, wanita itu memegang pergelangan tangannya.

“Doa orang sepertimu tidak akan pernah terkabul.” Ketus Sarah mencibir, lalu wanita itu sekali lagi mencoba menghentikan Taxi di sana, dengan jarak dari arah mobil Luca.

Sementara pria berkaos lengan panjang warna abu-abu itu masih setia menunggunya.

Kehadiran Luca yang masih di sana membuat Sarah gagal fokus. “Jika kau bersedia, aku bisa mengantarmu. Tumpangan gratis!” pria itu melontarkan kata-kata lagi yang membuat Sarah benar-benar frustasi.

“No, thanks!” jawab Sarah penuh keyakinan.

1
Rahma Putri
kern si
Four.: thank you 😘
total 1 replies
Diah Anggraini
maachi ya Ka..
saya seneng bacanya
Four.: terima kasih juga sudah mampir 😁👍
total 1 replies
Endang Buk'e Fatih
baguuuuus bangeeet....
Four.: thank youuuuuuuu 😘
total 1 replies
Karent Donna
apakah Sarah ank nya Ina adik mexi
Four.: 😱 menurutmu.....
total 1 replies
Karent Donna
otak ku juga keras berfikir dan memahami cerita thor .menerka nerka juga .semngat berkarya ...
Four.: nanti juga akan ngerti kok sama alurnya 😁👍
total 1 replies
Mariana Mahulaw
mungkin
Karent Donna
duhhh gemez penasaran Luca ank nya siapa
Four.: yg pasti bukan anakku 🤭😌
total 1 replies
Anonymous
Gilirane tobias seng mati
Four.: ho, oh
total 1 replies
Anonymous
Grey sarah anaknya maxi zoe pacarnya maxi
Four.: Maxi selingkuh 😱😱
total 1 replies
Anonymous
Makin kesini makin penasaran thorrr grey zoe luca warna mata mereka sama sarah anaknya mafia
Four.: anaknya siapa hayoooo
total 1 replies
Anonymous
Kluarga maxi Nadine grey sarah ya thorrr
Four.: kurang satu donggg 🤭
total 1 replies
Siti Kharisyah
Klo aja Maxi ada pasti habis mereka semua.Thor emang Maxi kemana kok ngk cari tau anak nya GK pulang pulang bertahun tahun atau Maxi sama Nadine udah meninggal 🤔
Four.: nanti juga tahu alasan Maxi diam 😌
total 1 replies
jen
bagus bgt cerita nya.... suka bgt... msh penasaran sm luca.

tapi lebih suka cerita klo ada Maxi dan Nadine hehhee

sukses yaaa Thor
Four.: harusss bisa move on huhuhu walaupun syulit 🤧
total 1 replies
jen
yg ditunggu" dtaeng jg kelanjutan nya.... tp kok dikit bgt sih... msh rindu Maxi hehheee

ada cerita yg lain kah tor , tentang Maxi atau anak" nya
Four.: GK ada zayang.... kalo cerita lain ada yg baru 😁
total 1 replies
Dwi Permana
lanjut dong cerita luca sm sarah....plis thor... seru luca sm sarah
Four.: hmm... maunya sih gitu, tapi masih GK ada alurnya buat mereka 😌
total 1 replies
Anonymous
Ayahe Tobias
siti romlah
sangat bagus alur ceritanya......beda dgn yg biasanya...
Four.: thanks bangetttttt ^^
total 1 replies
ArSsyad Adike Asha
aku suka... seru penasarannya dapet akhirnya tak mengecewaka.... tak adalah lanjutannya lgi
sastii
sudah kuduga ternyata Sarah anak adiknya Maxi dan asistennya Maxi
Sthefha LoeBiez OzieXzz
akhirnya nya selesai juga , mati tepat kenak sasaran , cuma apa Sarah tau Zoe mantan nya Tobias Thor🤭
Four.: masa lalu GK.perlu diingat 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!