NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28.Perbedaan Status Yang Jelas

"Bagaiman? Apa katanya?" tanya Fahmi sembari berjalan mendekat ke arah seorang pengawal yang sedari tadi memperhatikan penampilannya.

Saat ini Fahmi mengenakan sebuah kemeja kain berwarna ungu pudar. Dia tidak mengancingkan bajunya membuat baju singlet warna hitamnya terekspos. Untuk bawahan, laki-laki itu menggunakan celana jeans yang terdapat sebuah sobekan kecil di kedua lututnya. Di kaki pria 20 tahun itu juga terpasang sepatu.

Intinya, hari ini Fahmi itu berpakaian seperti layaknya seorang laki-laki dari ibu kota. Biar terlihat persis dia bahkan sampai menyewa sebuah mobil yang orang berada punya dan itu menguarkan banyak sekali uang.

Akan tetapi, raut wajah laki-laki itu tidak terlihat peduli dengan banyaknya uang yang dia keluarkan. Malahan saat ini dia terlihat sangat-sangat bersemangat dan merasa tidak sabaran untuk memulai perjalanan.

Kemarin, setelah kejadian Fahmi yang tidak sengaja menemukan buku diary milik Lily, laki-laki itu langsung mendapatkan sebuah kebenaran tentang wanita itu. Ternyata Lily punya banyak sekali keinginan yang ingin dia lakukan. Akan tetapi, kata wanita itu dia tidak bisa menggapai semuanya dan hanya bisa membayangkannya saja.

Fahmi jelas tidak terima kalau Lily berpikir seperti itu. Bagi Fahmi, yang namanya mimpi itu harus dikejar. Jadilah, laki-laki itu kemarin memberikan rentetan wejangan untuk wanita itu, hingga tepat di akhir pertemuan mereka sore kemarin. Fahmi mengatakan kepada Lily kalau dia bersedia membantu perempuan itu untuk menggapai semua keinginannya yang ada di dalam buku.

Itulah kenapa Fahmi sampai berada di sini dan berpenampilan seperti warga ibu kota pada umumnya. Biarpun dia sudah berpakaian seperti seorang warga daerah ibu kota, sebenarnya Fahmi tidak akan pernah bisa masuk ke sana. Akan tetapi, Fahmi itu bukanlah orang biasa.

Dia masuk ke sana melewati jalan rahasia yang selalu dilewati oleh anggota Kansas saat menjalankan misi ke ibu kota. Setelah masuk ke kawasan Ibu Kota, barulah Fahmi langsung menyewa sebuah mobil jeep untuk menyempurnakan penyamarannya.

"Sebentar lagi. Kau tunggulah sebentar," jawab ketua pengawal itu dengan raut wajah sinis seperti orang yang tidak suka. Baginya, ada hal yang aneh dengan orang ibu kota yang saat ini ada di depannya. Penampilannya memang seperti orang berada, tapi entah kenapa gestur yang dia bawa sangat berbeda.

"Aku sudah menunggu cukup lama di sini. Tapi, tidak ada tanda-tanda dia akan datang? Sebenarnya kalian memberitahukan kedatanganku atau tidak?" tanya Fahmi dengan nada bicara yang terdengar kesal.

Laki-laki itu terlihat sudah hilang kesabaran. Masalahnya, sudah hampir satu jaman dia menunggu di sini, tapi sosok perempuan yang dia tunggu belum kelihatan keluar dari gerbang besar di depan sana.

Tidak bisa dipungkiri. Mau beberapa kali pun Fahmi melihat, dia tetap saja terpukau dengan gerbang besar rumah Lily. Pikir Fahmi, jangan langsung ke harta benda. Melihat gerbangnya yang besar saja, membuat laki-laki itu sadar dengan perbedaan status mereka.

"Tunggu saja. Kau, 'kan dari ibu kota juga. Kau pasti tahu sejauh mana gerbang depan dengan rumah utama. Jadi, kami para pengawal butuh waktu ke sana," jawab si pengawal sudah kesekian kalinya.

Fahmi yang mendengar itu hanya bisa mendesah kesal. Pada akhirnya dia lagi-lagi berhasil dibuat bungkam dan memilih untuk bergerak kembali mendekati mobilnya.

"Memang seluas itukah rumahnya?" tanya Fahmi setelah kembali berdiri dan menyenderkan pantatnya untuk duduk di body mobil bagian depan, tepat di lampu.

Lagi-lagi Fahmi terserang fakta. Laki-laki itu tiba-tiba berdecak takjub. Dia begitu karena melihat dinding-dinding kokoh dan tinggi yang melingkari rumah Lily, "Ini kalau Lily menikah denganku, aku sudah pasti tidak bisa menghidupinya hanya dari menjadi buruh angkut saja. Tapi, yang itu kayaknya tidak penting. Lebih penting lagi, apa Lily mau menerimaku?" tanyanya dengan nada bergurau.

Fahmi mengatakan itu hanya untuk membuat sebuah perandaian. Dia tidak serius, lagian baginya Lily itu tidak lebih dari seorang wanita bisu yang dia kasihani. Hanya itu, untuk dijadikan wanita yang spesial, Fahmi untuk sekarang belum kepikiran.

Suara gerbang terbuka, membuat Fahmi langsung berdiri dari posisi setengah duduk. Dia yang tadinya bersedekap dada, langsung bergerak membenahi ujung bawah bajunya dengan tampang wajah yang tersenyum malu-malu.

Degup jantung Fahmi tiba-tiba berdetak sangat cepat saat kedua obsidiannya mendapati sosok Lily yang setiap hari, selalu saja bisa membuat dia terpukau. Sementara di sisi Lily, laki-laki itu melebarkan pupil matanya. Dengan raut wajah yang riang, dia bergerak memberikan sebuah lambaian tangan, lalu kemudian berjalan cepat mendekati Fahmi.

Fahmi yang melihat lambaian itu terlihat masih malu. Dia hanya membalas dengan senyum sekenanya, "Hai, bagaimana kabarmu?" tanya laki-laki itu sedikit gugup.

Lily dengan gerak yang lamban mulai membuat sebuah isyarat, "Baik, kamu sendiri bagaimana?"

Fahmi yang mendapati bahasa isyarat yang lamban itu langsung tersenyum malu, "Aku juga baik-baik saja," jawabnya dan Lily yang mendengar itu langsung menghadiahkan senyum. Raut wajah gadis itu terlihat tidak ada gugup-gugupnya. Sangat berbeda dari Lily yang dia kenal di pasar.

"Kamu cantik," puji Fahmi karena bingung ingin mengatakan apa lagi.

Lily yang mendengar pujian itu dari orang lain selain keluarganya, terlihat tersenyum penuh malu. Wanita itu menganggukkan kepalanya terus menerus, 'kamu juga terlihat tampan sekali,' pujinya di dalam hati.

"Kita berangkat sekarang?" celetuk Fahmi karena sepertinya tidak mendapati kalau Lily ingin melakukan isyarat tangan untuknya.

Sementara di sisi Lily, gadis itu langsung menganggukkan kepalanya untuk menyetujui. Fahmi yang mendapati hal itu langsung bergerak membuka pintu mobil untuk, Lily, "Silahkan, Nona," katanya, membuat Lily membuang pandangan lantaran malu.

"Wajahmu terlihat berseri-seri, tidak sabar ya?" Fahmi menoleh melihat ke arah Lily yang saat ini sedang asik-asiknya melihat pemandangan dari dalam mobil.

Karena saat ini laki-laki itu menggunakan sebuah mobil Jeep, Lily jadi leluasa melihat pemandangan luar yang terlihat asri dan ditumbuhi oleh pepohonan rindang.

Sudah dari tadi mereka keluar dari ibu kota dan sudah dari tadi pula mereka melaju melewati jalanan perkotaan di luar ibu kota. Saat ini mobil yang dikendarai Fahmi sudah terlihat melaju di ruas jalan pedesaan yang masih asri. Tinggal beberapa kilometer lagi, mereka berdua akan tiba di kawasan desa Altaros, bagian timur provinsi Costagon.

"Aku tahu bagian timur memang terkenal dengan keindahan alamnya, tapi apa kamu yakin tempat yang akan kita tuju menyimpan salah satu impian yang kamu inginkan itu?" tanya Fahmi dan Lily dengan gerak kepala yang antusias mengangguk.

Iya, bagian barat provinsi Costagon memang terkenal dengan keindahan alam mereka yang masih asri. Hutan, perbukitan, wisata alam banyak sekali di bagian timur ini. Kata gadis itu Desa Altaros punya tempat yang indah juga, tapi Fahmi yang sering mengunjungi bagian Timur untuk melakukan misi sama sekali tidak pernah mendengar tentang hal itu.

Sementara di sisi Lily, saat ini dia terlihat sedang menulis sesuatu di selembar kertas. Cukup lama perempuan itu melakukannya, saat selesai barulah dia menyerahkan itu ke Fahmi.

Fahmi yang sedang mengemudi bergerak meraihnya dengan tangan kiri, lalu dia membacanya dengan melihat secara bergantian ke arah kertas dan juga jalan yang bisa dibilang cukup lenggang.

"Yakin. Soalnya yang bilang begitu adalah salah satu pembantuku yang berasal dari sana. Katanya, jika beruntung kita bisa menemukan itu."

Fahmi langsung melihat ke arah Lily. Ekspresi wajah laki-laki itu terlihat tersenyum kecil, "Baiklah. Aku akan percaya itu, tapi untuk impianmu yang lain, biarkan aku yang menentukannya okey?"

Dengan gerak kepala yang masih antusias, Lily kembali mengangguk kepalanya. Fahmi yang melihat raut wajah berseri-seri perempuan itu, entah kenapa dia juga terlihat bersemangat. Jujur, ini adalah kali pertama laki-laki itu melakukan perjalan dengan seseorang wanita dan dia tidak menyangka akan semenegangkan ini.

Gaesss, aku ada bawa satu rekomendasi karya lagi neh. Punya temenku juga dan itu pastinya seru loh. Sekalian buat tambah-tambahan kalian nunggu cerita ini up. Judulnya, "Dikira Santri Ternyata Putra Sang Kyai" penulisnya itu temenku, "Merpati Manis" napennya. Jangan lupa mampir ya.

1
nova sari
asalamualaikum kak. aku vote pake kopi yah🥲🙏soal nya udah aku pake tadi vote nya gagal fokus soal nya
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Anonymous
Lanjut kak
Novie Achadini
lily meninggalnya knp thor penasaran akj
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!