Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Merasa Diremehkan
"Bagaimana Tuan. Apakah Tuan berminat?" Tanya sales itu masih tetap semangat
"Bagaimana ini, mobil itu memang bagus, tapi aku tidak mempunyai uang sebanyak itu. Saldo di tabungan ku cuma ada 750 ribu dolar, tak mungkin bisa membeli mobil semahal itu." Batin lelaki itu dalam hati gelisah
"Lilian!. Kita lihat mobil yang lain dulu ya. Aku rasa mobil yang di sana, lebih bagus dari yang tadi." Pintanya beralasan
Sambil bersungut-sungut. Perempuan muda yang dipanggil Lilian itu, beranjak menuju mobil lain yang dimaksud oleh pasangannya
Ketika dia melewati Dion, kekesalannya semakin memuncak
"Apa lihat lihat!. Dasar gembel. Cuih!" Hardik nya sambil meludahi Dion
Mendapat hinaan seperti itu. Dion marah, dan ingin menjatuhkan tangannya pada perempuan kurang ajar tersebut, tapi sebisa mungkin ditahannya
Pria yang ada di sampingnya hanya diam saja. Tapi ketika dia melihat tangan Dion terkepal. Lelaki itu marah
"Orang macam apa kau!. Beraninya hanya pada perempuan. Kalau ingin memukulnya, sini! lawan aku." Ujarnya sinis
Tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada seorang perempuan. maka lelaki itu yang menjadi korbannya
Plak!
"Ajari perempuanmu itu! Jangan kurang ajar pada orang lain." Kata Dion marah
"Beraninya kau...!
Sebelum sempat menyelesaikan kata katanya. Dion memberi isyarat, dengan menunjukkan jari telunjuknya pada pria tersebut
"Kita selesaikan di luar setelah ini. Aku Dion, dan aku tidak akan lari. Tunggu saja!" Ancam Dion lagi
Lelaki yang kena tampar tadi terpana. Belum pernah ada yang berani berurusan dengannya, apalagi menamparnya
Dia pewaris harta dan kekuasaan keluarga kaya tingkat 2 di kota B ini. Keluarganya sangat mengerikan tindak tanduknya
Tetapi orang yang menamparnya, jauh lebih mengerikan dari yang lelaki itu bayangkan
Orang orang yang ada di situ terdiam, tidak menyangka, bahwa Dion berani memprovokasi, pewaris keluarga wills yang terkenal kejam itu
Manajer kepala showroom itu datang, setelah mendapat laporan dari bawahannya, bahwa telah terjadi keributan di lantai dasar tempat mobil mobil di pasarkan
Bergegas dia turun untuk melihat kejadiannya. Begitu dia sampai, Alangkah terkejutnya dia. Pewaris keluarga kaya dan berpengaruh di kota B, sedang di intimidasi oleh seseorang yang berpakaian lusuh
"Berhenti !" Teriaknya. Kemudian dia buru buru datang menghampiri lelaki yang sedang diintimidasi tersebut
"Tuan Wills. Aku mohon maaf atas kejadian ini. Aku akan mengatasi badjingan itu." Ujar manajer tersebut dengan percaya diri
Kemudian dia memanggil satpam Showroom itu. 4 orang langsung datang memenuhi panggilannya
"Tangkap dia! Patahkan tangannya, karena telah berani memukul tuan Wills tamu penting kita hari ini." Teriaknya lantang
"Tunggu!. Aku datang ke sini ingin membeli mobil, tapi karyawan mu bersikap tidak sopan kepada ku." Kata Dion membela diri
"Membeli mobil?. Memang apa kemampuanmu?. Gembel sepertimu, apa mampu membeli mobil?. Jangankan mobil, sepeda listrik saja kau tidak akan mampu membelinya." Sanggah manajer itu sombong
"Aku ada uang, dan aku bisa beli mobil di sini. Bahkan yang termahal sekalipun." Bela Dion sambil melemparkan kartu berwarna kuning emas ke muka manajer itu
Pluk!.
Terdengar Suara benda ringan jatuh ke lantai
"Apa itu?" Batin manager showroom sedikit takut
"I...i...ini.!" Teriaknya terkejut
"Gesek itu di mesin pembaca kartu. Aku ingin membeli mobil yang ada dalam ruangan itu."
"Sejujurnya aku sudah tidak berminat untuk bertransaksi di showroom mu ini. Tapi aku butuh mobil untuk berbelanja di warung. Jadi cepat urus transaksinya." Bentak Dion emosi
"Dasar pembohong, pembual!. Kau pikir dengan memegang kartu kuning itu, kau sudah dianggap kaya. Itu bisa dibeli secara online." Celetuk tuan Brian memprovokasi Dion
"Benar nona. Gembel Ini dari tadi ingin membeli mobil itu. Tapi cuma untuk gaya . Pakaiannya saja sangat lusuh, yang dibeli di pinggir jalan. Mana mungkin bisa membeli mobil mahal itu." Bela sales sombong tersebut dengan kesan menjilat
"Nona Jackline. sampah tak berguna ini hanya berkhayal untuk bisa memiliki mobil. Tapi kau harus tahu, dia adalah menantu yang terbuang. Dia baru saja diusir oleh keluarga mantan istrinya."
"Sehari harinya saja, dia menumpang makan dengan mantan istrinya. Mana mungkin dia punya uang." Jelas tuan Brian merasa hebat
Antara percaya atau tidak manager showroom itu menjadi dilema. Siapa yang harus didengarnya
Begitu dia sudah bisa memutuskan masalahnya, tiba tiba datang direktur showroom mobil itu, didampingi oleh dua orang pengawalnya
"Ada apa ini!" Serunya membahana di ruangan itu
Semua orang terdiam, termasuk tuan Brian, tapi cuma sesaat
"Tuan Victor!. Kebetulan Anda datang. Kalau tidak showroom mu yang bermartabat ini, akan terus dikotori oleh sampah tak berguna itu."
"Dia bekas menantu terbuang dari keluarga wolf. Dia bermimpi ingin membeli mobil di showroom mu. Jadi lakukan yang terbaik, agar dia berpikir dua kali untuk datang kesini lagi." Ujar tuan Brian memprovokasi
Tuan Victor tidak memperdulikan Brian. Dia malah melangkah mendekati Dion dengan sikap angkuh
Di matanya, Dion tidak lebih dari gembel pengemis, yang telah mengotori showroom itu. Tapi sebagai orang yang sudah berpengalaman, tentu saja dia tidak mau merusak reputasinya, hanya gara gara masalah sepele
"Apakah benar kamu ingin membeli mobil di showroom ku ini?" Tanya Victor terkesan merendahkan Dion
"Benar!. Aku ingin membeli mobil itu, tapi karyawanmu juga manajer mu terlalu menganggap ku remeh. Apakah begini pelayanan di tempatmu?" Tanya Dion dengan intonasi tinggi
"Punya kebisaan apa kamu ingin memiliki mobil itu. Tak tahukah kau, mobil itu keluaran terbaru tahun ini. Harga nya pun sangat tinggi. Apakah kau mampu." Tanya Victor merendahkan Dion
"Jangankan sebuah mobil. Showroom mu saja bisa aku beli." Bela Dion mulai marah
"Apa..!"
"What.. Yang benar saja!?
"Gilak..!"
Teriak orang orang yang menyaksikan kejadian itu.tapi Dion cuek dengan sekitar. Dia sudah mulai jengah, muak dengan orang orang itu
"Sekarang begini saja. Mari kita bertaruh. Kalau aku bisa membeli mobil itu, apa yang akan kau pertaruhkan?" Tantang Dion penuh kemarahan kepada Victor juga yang lain
"Ha..ha..ha.. Dasar sampah! Kau pikir kau siapa?" Ujar Brian penuh kesombongan
"Diam kau!" Hardik Victor geram pada tuan Brian. Dia lebih tertarik dengan tantangan Dion dari pada melayani tuan Brian
Mendapat hardikan yang keras itu. Tuan Brian merasa tersinggung, dan memutuskan untuk pergi saja dari tempat itu
Lalu tanpa menoleh lagi, dia bergegas keluar. Tapi sebelum keluar, dia sempat berucap " Awas jangan tertipu oleh gembel itu." Ujarnya sambil melangkah
"Baiklah kalau begitu. Kalau kau bisa membeli mobil itu, aku akan berlutut di kakimu dan memanggilmu kakak. Tapi jika kau berbohong, aku akan mematahkan tanganmu." Ancam Victor kepada Dion
Bagus!. Bagaimana denganmu nona sales?" Tanya Dion mengintimidasi
"A..aku?. Kenapa aku?" Bantahnya
"Kamu dari tadi sangat meragukan kemampuan ku. Apakah kau mau bertaruh dengan ku juga?" Dian kembali mengajukan pertanyaan yang sama padanya
"Siapa takut!. Kalau kau bisa membeli mobil itu, aku akan bersujud di kakimu, dan rela dipecat. Tapi kalau kau kalah, kau harus melukai mulutmu yang kotor itu." Jawabnya
"Bagaimana denganmu manager?. Apakah kau ingin bertaruh juga?" Tanya Dion pasti
"A...a.. aku tidak berani tuan." Jawabnya takut, karena dia tahu apa artinya kartu kuning emas itu
"Kalian tunggu saja. Aku akan buktikan, bahwa aku bisa beli mobil rongsokan itu." Triak Dion marah
"Sekarang bawakan alat pembaca kartu ke sini!. Aku ingin kau menunjukkan, bahwa aku punya kemampuan." Dion percaya diri menantang mereka
Mendengar kata kata Dion yang penuh percaya diri itu, direktur Victor terkejut, lalu memandang managernya dengan penuh tanda tanya
"Jackline!. Kartu apa yang dimaksud oleh pria ini." Tanya Victor
"Tu..tuan. Ini kartu diamond milik tuan itu." Jawab Jackline gugup
"Apa!. Kartu diamond?" Tanya Victor sambil berusaha merebutnya dari tangan Jackline
Sebagai orang yang sudah lama Malang melintang hidup di dunia kelas atas, tentu saja dia tahu apa makna kartu diamond tersebut
Tidak sembarang orang, bisa memiliki kartu tersebut. Kalau Dion bisa memilikinya, berarti dia mempunyai latar belakang yang tidak biasa
Tubuh direktur itu, sudah mulai menggigil. Langit seakan runtuh di kepalanya
"Sial!. Kenapa aku lengah seperti ini?. Kalau aku tak bisa menangani. Habislah aku sekarang." Gerutunya dalam hati
"Cepat!. Bawakan mesin pembaca kartu ke sini. Cepat!" Teriaknya tak sabar
Tak berselang lama. Seorang karyawan laki laki datang, membawakan mesin pembaca kartu
Tuan Victor segera mengambil mesin itu, kemudian menggesekan kartu yang di pegangnya ke mesin pembaca, lalu terdengar suara "Ting". Pertanda transaksi berhasil
Sekarang tubuhnya linglung. Mesin pembaca kartu terlepas dari tangannya, tapi cepat disambut oleh karyawan tadi