NovelToon NovelToon
KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Karir / Romansa
Popularitas:780
Nilai: 5
Nama Author: Jyoti_Pratibha

Bercerita tentang seorang pemuda yang ditinggal menikah oleh wanita pujaannya dengan sahabatnya sendiri. Lebih tepatnya wanita yang disukainya itu pasangan sahabatnya sendiri. Ia menyukai wanita itu karena ada hal istimewa yang ada di dalam wanita itu.

Berbagai cara, dia lakukan untuk melupakan wanita itu. Namun hasilnya nihil, dia sudah berusaha untuk melupakannya. Dan itu sulit baginya. Wanita itu terlalu membekas di hatinya.

Hingga akhirnya ia bertemu wanita lain yang membuatnya jatuh cinta. Wanita sederhana dan senyum manisnya, yang membuatnya jatuh cinta. Berbagai cara dia lakukan untuk menyatukan cintanya pada wanita itu. Namun lagi-lagi ada halangan besar yang menghalangi perbedaan mereka.

Lalu apa yang akan dilakukan pemuda itu? Apakah pemuda itu tetap melanjutkan pilihan hatinya?
Atau dia akan menyerah dan merelakan wanita itu bersama dengan yang lain?
Ingin tahu lebih lanjut ceritanya, jangan lupa untuk membaca kisah selengkapnya....

Happy reading....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jyoti_Pratibha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

“Ya sudahlah mau bagaimana lagi, ini juga kesalahanku karena tidak teliti dalam mencari makelar tanah”ucapnya Atlas pasrah.

“Ck Atlas Atlas cari tahu dulu makanya, terutama peraturan ketika membeli tanah jangan sembarang!. Lagi pun kalau membeli tanah juga ada bank kan, ngapain kamu beli ke makelar tanah yang belum tentu orang itu tidak nipu”ujar Derandra.

“Ribet kalau ke bank, apalagi nanti harus ngurus ke kepala desa lagi pasti harus ada biaya tambahan buat nyelesain surat tanahnya. Tahu sendirikan orang-orang kita kayak gimana kalau dikasih jabatan”ucap Atlas.

Dirinya sebenarnya sudah lelah dan muak dengan peraturan yang terjadi di negara ini. Banyak hal yang membuatnya terkadang sulit untuk membuka suatu usaha.

Karena banyak ormas dan berbagai orang-orang penipu dengan mengandalkan jabatan. Mereka juga tidak akan segan-segan untuk memeras.

Itulah kenapa terkadang memilih tempat harus disertai dengan koneksi dengan petugas keamanan agar orang-orang yang melakukan pemerasan mendapat hukuman setimpal. Termasuk kepala desa dan bawahannya yang ingin memeras.

Sangat menyebalkan memang tapi mau bagaimana lagi, akibat dari itu semua banyak pengusaha menengah yang gulung tikar. Ketika sudah dibutakan uang dan lupa dengan apa yang sudah diberi.

Itulah yang membuat negara ini tidak maju-maju, banyak orang yang menyalahgunakan jabatan dan merampas kalangan bawah dengan dalih keamanan.

Muak rasanya untuk tinggal di negara ini, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan negara ini begitu saja.

“Sudah lah aku pergi”pamitnya pada Derandra. Atlas menghirup udara dengan panjang dan menghembuskannya. “Do'akan aku agar tidak diamuk massa nantinya.”

“Hey aku ikut.”

Mereka berdua pun pergi ke tempat yang dituju. Atlas akan menjelaskan semuanya pada pengurus masjid itu, dia juga akan membantu mereka dalam mempertahankan tempat ibadah itu.

Di dalam hatinya, ia merasa berdosa karena akan membuat tempat itu menjadi tempat hiburan malam.

Mengingat tempatnya yang strategis dan jauh dari pemukiman penduduk setempat, membuatnya tertarik untuk membeli tempat itu.

Namun lagi-lagi ia mengulangi kesalahan yng sama dalam mencari pemilik asli tanah itu. Dia dibodohi oleh makelar tanah dengan harga yang murah.

Untuk harga yang tertera sangatlah murah baginya yng masih pencinta dibawah standar. Apalagi tanah yang ditampilkan sangat strategis dengan jalan besar dan juga mudah untuk diakses. Tentu dia tergiur dengan tawaran yang diberikan.

Harga murah, serta tempat yang ada mudah diakses. Baginya yang pengusaha di berbagai bidang tentunya ingin memiliki tanah itu sebelum dimiliki orang lain.

Foto tempat yang ditampilkan saat itu adalah semak-semak belukar yang menjulang tinggi. Bukan tempat ibadah yang sudah berdiri kokoh disana.

Ternyata foto yang ditampilkan belum tentu benar adanya, ia sudah mencari tahu tentang identitas orang yang menjual tanah itu.

“Tempatnya memang strategis, tapi kamu salah memilih orang untuk hal ini Atlas. Ini adalah tempat ibadah, gila kamu kalau sampai menghancurkan tempat indah ini untuk bisnis malammu.”

“Aku juga tidak tahu kalau endingnya akan seperti ini, huft sekarang aku harus bertanggung jawab atas hal pada pemilik masjid ini.”

“Sudahlah aku akan menemui mereka dan minta maaf pada mereka.”

Atlas memutuskan untuk bertemu dengan pengurus masjid itu dan menyampaikan niatnya.

Sementara Derandra dia akan menunggu di warung dekat masjid ini, dia tidak akan ikut ke dalam menemani Atlas. Dia akan ke dalam jika pria itu beneran di kroyok oleh jemaah sini.

Atlas menghembuskan napasnya berkali-kali, mengingat dia berbeda keyakinan dengan mereka. Dia memutuskan untuk menunggu di depan masjid.

Aktivitas yang dilakukan oleh para jemaah disini mungkin bisa dibilang seperti sekolah keagamaan di waktu sore. Dia tidak tahu namannya apa,hanya pernah mendengar kegiatan seperti ini dari karyawannya yang keyakinannya sama dengan mereka.

“Atlas?”tanya wanita yang baru saja keluar dari tempat ibadah.

Atlas menolehkan pandangannya untuk melihat orang yang memanggilnya, orang itu adalah wanita yang menghantuinya beberapa hari ini. “Dihyan.”

“Kamu ngapain disini?”tanya Dihyan sambil melipat mukena yang dipakainya tadi.

“Bisakah kamu mempertemukan aku dengan pengurus masjid ini?”

“Ada apa kamu menemui pengurus masjid ini”tanya Dihyan dengan heran.

“Ada yang ingin aku bicarakan pada pengurus masjid ini boleh?”tanya Atlas.

“Oke sebentar ya aku panggilkan dulu orangnya”jawab Dihyan.

Wanita itu bangkit dari duduknya dan pergi menemui pengurus masjid. Entah apa yang akan dibicarakan mereka nantinya, dia hanya bisa menahan penasaran saat ini.

Sementara Derandra, ia benar-benar memperhatikan apa yang dilakukan temannya dari warung. Ia juga memesan es teh dengan beberapa goreng yang ia ambil dari etalase di depannya.

Raut takut dan kecewa sangat terlihat jelas di wajah temannya itu. Entah apa yang akan dialami oleh temannya jika nanti atlas akan diamuk oleh pengurus masjid itu.

“Semoga saja dia tidak akan terjadi apa-apa”harap Derandra pada temannya itu. Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan untuk keselamatannya.

Dia kembali menatap ponselnya untuk menghilangkan kebosanan dikala Atlas sedang mengatasi masalahnya.

“Masnya mencari saya?”tanya pengurus masjid pada Atlas yng sedang duduk di emperan.

“Iya pak, ada yang ingin saya bicarakan pada bapak”jawab Atlas.

“Sambil duduk saja mas bicaranya”ucap pengurus masjid itu.

Pengurus masjid mengajak Atlas bicara di tempat agak sepi agar lebih intens dalam berbicara. Atlas serta Dihyan mengikuti kemana arah perginya pengurus masjid. Setelah sampai mereka bertiga duduk di tempat itu.

“Sebelumnya saya mohon maaf kalau mengganggu kegiatan bapak”ucap Atlas. “Saya disini mewakili perusahaan yang membeli tanah ini, mohon maaf sekali tentang hal ini. Saya tidak tahu kalau tanah yang saya beli sudah berdiri tempat ibadah seperti ini.”

“Maaf kalau boleh menyela mas, kalau boleh saya tahu apa yang di iklankan oleh penjual tanah ini mas?”

“Seperti menjual tanah pada umumnya pak dengan foto tanah kosong dan tentu banyak semakin belukar di dalamnya. Mohon maaf sekali lagi pak, kalau saja saya mencari tahu terlebih dahulu mungkin saja saya tidak akan teledor seperti ini.”

Pengurus masjid itu tersenyum pada Atlas yang mendengar permintaan maafnya. “Tidak apa mas, itu bukan salah mas. Mungkin kami juga salah karena tidak bisa memberi peringatan terhadap pembeli yang menjadi korban pemilik tanah ini.”

Pengurus masjid itu pun menceritakan awal mula tentang hal ini pada Atlas. Pengurus masjid itu bilang bahwa sudah sering kali korban dari berbagai kalangan yang terkena tipu itu.

Awal pemilik tanah ini adalah orangtua penipu itu. Karena orangtunya tidak ridho dengan anaknya yang ingin membuat tempat judi ilegal di tanah miliknya, membuat orangtuanya mewakafkan tanah ini.

Mengingat kelakuan anaknya yang durhaka pada orangtuanya serta tidak mau mengurus mereka. Membuat orangtuanya murka, anak-anaknya hanya memikirkan harta warisan yang dimiliki mereka. Anak-anaknya hanya ingin harta pada mereka, namun mereka tidak mau merawat orangtua mereka ketika sakit.

ΠΠ

“Terima kasih sudah membantu kami”ucap Dihyan pada Atlas.

Atlas benar-benar mengutarakan niatnya untuk membantu jemaah sini dalam mempertahankan tempat ibadahnya. Dia juga akan menangkap orang-orang itu agar tidak terjadi korban lagi selanjutnya.

“Sama-sama”jawab Atlas dengan menyunggingkan senyumnya.

“Aku tidak tahu jika jadinya kamu memberikan uangmu pada mereka, apalagi surat tanah yang dibawa mereka. Tentu surat tanah itu bukanlah surat tanah asli semenjak tanah ini diwakafkan.”

“Beruntungnya aku belum memberikan uangnya, jika saja aku memberinya terlebih dahulu sudah pasti aku rugi besar dalam hal ini.”

“Terkadang aku bingung dengan sikap mereka, ketika kecil dirawat oleh orangtua bahkan sampai dewasa. Namun ketika dewasa giliran merawat orangtuanya saat sakit mereka tidak mau. Yang mereka pikirkan hanya harta warisan.”

“Kamu tahu permasalahan mereka?”

“Ya, karena orangtua mereka adalah tetanggaku. Orangtua itu sering duduk di teras dengan perasaan sedih karena anak-anaknya tidak ada yang mau menjenguk. Mereka menjenguk ketika sedang butuh saja, aku sering melihat mereka saling berantem dan teriak untuk memperebutkan harta warisan. Padahal saat itu orangtuanya masih dalam keadaan sehat tanpa sakit.”

“Kelakuan mereka sangat jahat terhadap orangtunya.”

“Bahkan sering kali mereka berbicara dengan kata-kata kasar pada orangtua mereka. Aku tidak tahu permasalahan mereka karena apa, namun yang aku tangkap adalah mereka seperti itu karena pengaruh dari keluarga yang mereka bangun.”

“Bisa seperti itu ternyata.”

“Yah sifat manusia memang tidak bisa ditebak ketika mempunyai keluarga sendiri. Mereka yang awalnya menghormati orangtunya,setelah mempunyai keluarga sendiri sifatnya berubah.”

“Tenyata memilih pasangan yang baik memang diperlukan untuk kebahagiaan nantinya.”

Dihyan tersenyum tipis mendengar ucapan Atlas. Dia menyetujui ucapan pria itu, memilih pasangan untuk diajak berkeluarga memang adalah hal utama.

Terkadang orang yang ingin berumah tangga melupakan satu hal dalam menjalani hubungan. Sebuah hubungan bukan hanya didasari rasa cinta dan kenyamanan. Namun dalam sebuah hubungan harus ada yang namannya komitmen dan penurunan ego agar tetap awet.

Sebuah hubungan bukan hanya tentang rasa saling melengkapi dan memiliki, hubungan yang baik adalah mereka-mereka yang dapat menurunkan ego masing-masing dan intropeksi diri satu sama lain. Dan juga bersikap kepada pasangan satu sama lain.

Apalagi ketika sudah memutuskan untuk menjalin rumah tangga. Hidup dengan orang yang sama dengan sifat yang terkadang beda dengan saat masih pacaran dulu. Adalah hal yang sulit untuk dilawan. Menurunkan ego masing-masing adalah hal utama agar hubungan tetap terjalin lebih lama.

“Setelah ini kamu mau kemana?”tanya Dihyan.

“Mungkin aku akan kembali ke kantor, pekerjaan ku bisa dibilang belum selesai karena tertunda harus kesini dulu. Jadi kemungkinan aku akan lembur malam ini”jawab Atlas dengan canggung.

“Maaf kalau permasalahan ini sampai menunda pekerjaan mu.”

“Kamu tidak perlu meminta maaf, itu bukan salahmu. Lagi pun disini yang seharusnya disalahkan adalah aku, karena tidak memeriksa terlebih dahulu. Beruntungnya uangku belum hilang sebelum aku kehilangan kesadaran.”

Atlas duduk di emperan dan memakai sepatu. Setelah selesai ia pun berdiri dan menghadap ke arah Dihyan.

“Kalau begitu aku pergi dulu ya”pamit Atlas. Dihyan pun menganggukkan kepalanya.

Atlas pergi dari hadapan Dihyan dan menuju ke tempat parkiran. Hatinya sekarang merasa lega karena sudah meminta maaf pada pengurus masjid ini.

“Atlas!”panggil Dihyan.

Atlas yang merasa ada memanggilnya pun menolehkan kepalanya pada orang yang memanggil.

“Kalau ada waktu mampirlah lagi kesini.”

Atlas menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

ΠΠ

kepribadian yang jarang ia temui di kota, dan juga kemurahan hatinya yang ingin membantu jemaah masjid ini. Membuat Diryan tersenyum ketika melihat perilaku pria itu.

Baru kali ini dia bertemu dengan seorang pria yang meminta maaf atas kesalahan yang bukan dilakukannya. Berada di kota besar dengan berbagai budaya luar yang masuk, tentu sikap yang dilakukan pria itu adalah sifat yang jarang dimiliki orang-orang disini.

Meminta maaf adalah hal terberat bagi sebagian orang untuk dilakukan. Terkadang orang yang sulit meminta maaf memiliki sifat gengsi atas apa yang dilakukannya.

Meminta maaf seperti menurunkan harga diri mereka. Walaupun mempunyai kesalahan yng besar dan juga jelek, tak segan-segan orang seperti itu tidak akan mengucapkan maaf pada orang yang menjadi korban. Bagi mereka kata maaf adalah kata yang dilarang untuk diucapkan agar kualitas diri tidak turun.

“Dia adalah pria yang beruntung hidup di keluarga yang mengajarkan tentang adab.”

Banyak sekali orang diluar sana yang memiliki anak tapi tidak mengajarkan anaknya tentang adab. Padahal adab dalam berperilaku untuk kehidupan adalah hal penting agar bisa mencontoh masyarakat yang melihatnya.

Namun ketika ada yang memberitahu bahwa adab itu penting, ada saja segelintir orang yang menampik hal itu bahwa itu bukanlah hal penting dalam beretika hidup dan ibadah.

“Mbk Dihyan!”panggil pengurus masjid tadi yng berbicara dengan Atlas.

“Mbk bisa bantu saya untuk memberitahukan hal ini pada pak RT? Setidaknya nanti akan ada yang membela dari pihak terkait nantinya.”

“Baik pak, nanti saya akan bantu memberitahukan hal ini pada pak RT.”

“Semoga dengan dibantunya hal ini sama mas Atlas semua permasalahan ini akan selesai, dan tidak akan ada korban selanjutnya lagi.”

Dihyan menganggukkan kepalanya sebagai bagi tanda setuju. Ia juga berharap setelah ini semua permasalahan yang ditimbulkan oleh mereka tidak terulang kembali.

Dihyan kasihan dengan para korban yang ditipu oleh mereka dengan ratusan juta, bahkan ada yang sampai menangis ketika uangnya hilang.

Hal yang membuatnya sedih dengan hal ini adalah para korban yang mengumpulkan uangnya untuk membeli tanah ini.

Entah itu untuk urusan bisnis, hunian, dan sebagainya. Mereka ditipu ratusan juta oleh anak pemilik tanah wakaf ini.

Terkadang dengan segala cara yang ada untuk menyelesaikan tentang kehidupan finansial dalam melakukan segala cara untuk mendapatkannya.

Terutama dalam menipu, karena dengan itu cara dalam mendapatkan uang sangat cepat dan tidak perlu mengeluarkan tenaga banyak dalam melakukannya.

“Huft malas sekali kalau harus kembali ke rumah itu.”

“Kenapa juga ibu menikah dengan pria seperti itu, nggak ada akhlak tahunya menghujat, patriarki pula. Sok agamis lagi kayak hidup hanya tentang Tuhan saja.”

Dihyan sangat malas jika disuruh pulang ke rumah. Dia memiliki bapak tiri yang terlalu kaku kalau diajak diskusi, bapak tirinya terlalu banyak melarang dengan kegiatan yang dilakukannya.

“Sudahlah Bu, kamu larang itu anak perempuanmu untuk jualan lagi. Perempuan itu harusnya dirumah jangan berkeliaran diluar, apalagi dia melayani banyak pria diluar sana!”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!