Di tengah-tengah kemelut perang, seorang gadis muda yang berbakat, Elena, tergabung dalam unit pasukan khusus. Dalam sebuah misi yang kritis, kesalahan bermanuver mengakibatkan kematian tragis.
Namun, alih-alih menemukan ketenangan di alam baka, jiwanya terbangun kembali dalam tubuh gadis polos bernama Lily, seorang siswi SMA yang kerap menjadi sasaran bully dari teman-temannya.
Dengan kecerdasan militer yang dimilikinya, Elena mencoba untuk memahami dan mengendalikan tubuh barunya. Namun, perbedaan antara kehidupan seorang prajurit dan remaja biasa menjadi penghalang yang sulit dia atasi.
Sementara Elena berusaha menyelaraskan identitasnya yang baru dengan lingkungan barunya, dia juga harus menghadapi konsekuensi dari masa lalunya yang kelam. Di sekolah, Lily mulai menunjukkan perubahan yang mengejutkan, dari menjadi korban bully menjadi sosok yang tegas dan berani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merampok
Lima belas menit telah berlalu, mobil yang dikendarai oleh Bastian akhirnya parkir di suatu tempat, yang tak jauh dari markas mafia night thunder.
Ketiganya segera turun sambil menunggu kedatangan dari anggota mafia sky eye, sebelumnya Damian telah menceritakan tentang rencananya kepada seluruh bawahan, jadi saat ini tinggal menyiapkan langkah selanjutnya.
Setelah menunggu lebih kurang 10 menit, akhirnya 500 anggota muncul, mereka mulai bergabung dan melakukan sebuah pembicaraan serius di balik semak-semak yang gelap.
Markas mafia night thunder berada di hutan sebelah barat kota, tempatnya agak sulit untuk dijangkau, kecuali untuk orang-orang yang mengetahui jalan tertentu dan memang telah disediakan oleh mereka.
Namun Bastian bersama orang-orangnya mengetahui jalan itu, setelah Lily berhasil meretas semua data tentang mafia yang menjadi lawannya saat ini.
"Ayo...!"
"Bergerak!"
Damian bersama orang-orangnya mulai merangsek masuk melewati lorong-lorong kecil yang membentang di sekitar markas, sedangkan Lily memutuskan untuk memanjat, dia akan mencari jalan lain, entah itu lewat atap ataupun jendela.
Kebiasaannya di masa lalu yang sering melakukan pendakian, membuat gadis itu tak sungkan-sungkan untuk menunjukkan keahliannya yang lain, dia bahkan jauh lebih lincah dibandingkan monyet hutan.
Damian hampir saja dibuat pingsan oleh kelakuan gadis itu, dia melompat ke sana kemari dengan sangat lincah, bahkan bergelantungan dari satu besi menuju ke besi lain dengan tangkas.
"Huh! Aku harus menghukum dia!" ucap Damian sambil mengusap kasar wajahnya. Dia segera memimpin bawahannya untuk menyelinap masuk ke dalam markas yang tersembunyi itu.
Suasana markas terlihat sangat sepi, nampaknya seluruh anggota telah beristirahat. Namun ini juga membawa keberuntungan untuk Damian dan bawahannya, mereka tidak perlu repot-repot berurusan dengan anggota mafia night thunder, pada saat akan merampok seluruh senjata api.
Tap...
Tap...
Tap...
Semua orang berusaha untuk menjaga nafasnya dengan baik, mereka melangkah dengan sangat perlahan agar tidak membangunkan orang-orang yang tengah tertidur lelap. Namun kesialan baru saja terjadi, tanpa sengaja salah seorang anggota mafia night thunder yang bertugas untuk menjaga markas saat ini, melihat keberadaan salah seorang anggota mafia sky eye, membuat dia langsung berteriak dengan sangat kencang dan memencet tombol alarm yang ada di dinding.
"Penyusup! Ada penyusup!"
Dalam sekejap keadaan markas langsung ramai, semua orang telah berganti pakaian dan keluar dari kamarnya masing-masing, dengan membawa senjata tajam maupun senjata api. Mereka mulai berpencar untuk mencari keberadaan dari musuh yang menyelinap masuk secara diam-diam.
"Kunci seluruh pintu dan gembok seluruh gerbang!" ucap salah seorang pria, matanya terlihat memerah karena kesenangannya tiba-tiba saja terganggu oleh seruan penjaga yang menemukan adanya penyusup masuk ke dalam markas mereka.
Lily melihat hal itu dari balkon, dia segera mengembangkan senyuman manis. Semua orang berkumpul di lantai satu, sehingga dia memiliki waktu lebih banyak untuk menelusuri setiap ruangan yang ada di lantai 2. Ini benar-benar merupakan sebuah keberuntungan yang mutlak untuknya.
Setelah berkeliling ke sana kemari, akhirnya Lily menemukan sebuah ruangan yang dikunci menggunakan PIN, namun setelah dia mencoba beberapa kali, masih belum menemukan kata sandi yang tepat. Hingga akhirnya gadis itu menemukan batu kecil, karena kesal, Lily segera mengganjalnya hingga membuat mesin otomatis langsung rusak seketika.
"Hahaha... Jika aku tak bisa membuka pintunya, maka mereka juga tidak akan pernah bisa," ucap Lily, dia kembali merangkak ke atas dan berniat untuk menjebol plafon, namun setelah dia raba-raba, ternyata itu terbuat dari semen sehingga menyulitkannya.
"Sial!"
Bergerak...
Lantai bangunan terasa bergetar saat ini lebih dari 2000 orang keluar dan mulai menyebar untuk mencari keberadaan dari para penyusup yang telah mengganggu istirahat mereka, namun setelah mencari beberapa saat, semua orang langsung menggelengkan kepala.
"Tidak ada penyusup di tempat ini!" ucap salah seorang dari mereka, sambil menunjuk ke arah pria yang tadi berteriak.
"Bagaimana mungkin? Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri, itu tidak mungkin salah!" jawab pria itu.
"Sepertinya kau terlalu banyak berhalusinasi beberapa hari terakhir ini, akan lebih baik jika istirahat, jangan terlalu sering memikirkan mantan istrimu yang saat ini telah menikah lagi!" ucap rekannya lantang, sambil tertawa terbahak-bahak. Anggota yang lain juga ikut menertawakan pria itu.
"Gantikan tugas dia!" ucap salah seorang pria sambil menatap ke arah anak buahnya.
"Baik wakil ketua, biar kami saja!" tiga orang pria langsung datang dan menawarkan diri untuk berjaga, semua orang langsung menganggukkan kepala.
"Kalian bertiga memang benar-benar bisa diandalkan!" ucap mereka serempak, membuat ketiga orang pria itu langsung malu-malu. Mereka awalnya hanya ingin mencari muka, namun ternyata berhasil mendapatkan pujian dari semua orang.
Brak...
terdengar suara yang sangat kencang dari lantai 2, hingga membuat semua orang langsung berbalik. Mereka berlari dan melompat dengan sangat cepat, beberapa orang bahkan mempergunakan eskalator untuk mengetahui sosok makhluk yang berani menerobos markas mereka dan memiliki niat buruk.
Rampok! Rampok! Rampok!
Lily memasukkan beberapa senjata api yang baru saja ditemukannya di salah satu ruangan, setelah berhasil membobol pintu, dia memasukkannya ke dalam tas ransel untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Gadis itu bergerak cepat dan segera keluar dari ruangan, sebelumnya dia memang telah memantau setiap tempat dari balik jendela kaca. Setelah mendapatkan akses, akhirnya dia segera mematikan rekaman cctv untuk memastikan bahwa tidak ada satu orang pun yang mengetahui keberadaan dari dirinya bersama para anggota mafia sky eye.
Sementara semua anggota mafia night thunder memeriksa lantai 2, Damian dan anak buahnya telah menerobos masuk ke gudang, mereka segera mengambil barang apa pun yang di lihatnya, kemudian di masukan ke dalam tas.
Rencana berjalan lancar!
Lima ratus orang anggota mafia berhasil merampok semua senjata api milik lawan mereka, dan sekarang harus mencari cara agar bisa keluar dari tempat itu tanpa ketahuan.
Sementara seluruh anggota mafia night thunder tercengang, ruang rahasia terkunci rapat, meskipun mereka telah berkali-kali memasukan password.
"Sial! Ada yang menerobos lantai 2!"
"Sepertinya dia ingin mencuri data penting!"
"Periksa semua cctv!"
Terdengar suara-suara panik dari anggota mafia night thunder, bos mereka merupakan pria yang berdarah dingin, jika sampai mengetahui bahwa ada data yang hilang, kemungkinan besar nyawa mereka semua dalam bahaya.
Tap...
Lily melompat, membuat Damian dan kelompoknya langsung mendekat, mereka mulai memanjat dinding pagar untuk bisa keluar dari tempat itu.
terus bukannya naik ojek ya waktu berangkat
bukannya ada hal yg ingin dia selesaikan dg Lily
bukannya ada dendam kan yahh
trus ini mksudnya apa
malah kerja sama yah??