Adelia ( Msytery On Cruise Island )

💜💜💜💜

**Masih di kediaman Grisham**.

Lebih tepatnya di tempat latihan para bodyguard yang bekerja di keluarga Grisham.

Seorang pria terlihat sedang mengasah katana kesayangannya sambil melihat para bodyguard yang sedang berlatih , tak jauh dari dia yang sedang duduk , seorang pemuda terlihat sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Kak Kenzi"ucap pemuda itu yang sudah ada di samping Kenzi yang sedang memoles katana miliknya.

"Tuan muda Dion , apa yang anda lakukan di sini"ucap Kenzi yang langsung berdiri dan sedikit terkejut dengan kedatangan Dion di tempat latihan itu.

"Tidak perlu bersikap formal seperti itu kak , kak Kenzi itu bukanlah orang lain bagiku"ucap Dion yang tidak pernah suka saat Kenzi memperlakukannya seperti majikan.

"Tapi saya tidak nyaman dengan pekerja yang lain tuan muda"

"Apa kakak masih merasa bersalah dengan kejadian waktu itu?"

Kenzi terlihat terdiam saat paham apa yang dikatakan oleh Dion , ingatannya kemudian mengingat mengenai kejadian yang terjadi pada Dion saat menyelamatkan sang adik , hingga membuat Kenzi kembali merasa bersalah dengan kejadian itu.

Dan Dion pun dapat melihat raut wajah bersalah Kenzi hingga membuat Dion hanya bisa menghela nafas akan hal itu.

"Kak , jangan menyalahkan dirimu sendiri akibat kejadian waktu itu , lagipula sekarang aku baik baik saja , justru yang harus kakak lakukan sekarang adalah mencari keberadaan Laura , sebab aku yakin jika dia masih hidup"ucap Dion hingga membuat Kenzi menatap lekat Dion.

"Jangan terus merasa bersalah kak , dan mulai sekarang buang rasa bersalahmu itu"ucap Dion lagi sambil menepuk pundak Kenzi.

"Akan saya coba"ucap Kenzi mengangguk.

"Kalau begitu ayo , tadi Adel bilang ingin bertemu dengan kakak"ucap Dion yang ingat soal pesan Adelia pada dirinya.

"Nona Adelia memanggil saya?"tanya bingung Kenzi.

"Iya , ayo kak"ucap Kenzi yang kemudian sudah berjalan lebih dulu , yang akhirnya diikuti oleh Kenzi yang berjalan di belakangnya.

**♤♤♤◆♡◆♤♤♤**

**Di ruang keluarga**.

Semua anggota keluarga terlihat sudah berkumpul di ruangan keluarga , bahkan Adelia juga meminta Garen untuk datang hingga sekarang mereka sudah berkumpul di ruangan itu.

"Kami datang"ucap Dion yang kemudian duduk di samping sang adik yang duduk berdekatan dengan Alvin yang sibuk dengan laptopnya.

"Baiklah semuanya sudah berkumpul"ucap Adelia sambil melihat satu persatu dari mereka.

"Memangnya ada apa sih Del , pake ngumpulin kami segala , gue kira ini cuman pertemuan keluarga , teryata gue sama Ravi juga di suruh kesini"sahut Vano yang mendapat pesan mendesak dari Eldrik tadi.

"Ada yang ingin gue omongin , pertama tama gue mau tanya sama kak Garen soal kondisi Daddy di Kanada , apa semuanya baik baik saja?"sambil melihat Garen.

"Tuan baik baik saja , ada Max dan Bastian yang akan selalu menjaga beliau"jawab Garen hingga membuat Adelia bisa sedikit bernafas lega.

"Syukurlah kalau begitu"

"Lalu kak Kenzi , apa kau masih ingin tahu dimana adikmu?"ucap Adelia lagi sambil melihat pada Kenzi yang terlihat bingung dengan perkataan Adelia.

"Tentu saja nona , selagi saya tidak melihat jasadnya , maka saya akan terus berusaha untuk mencari keberadaannya , lalu apakah nona tahu sesuatu soal adik saya?"penasaran Kenzi.

"Bukan saya yang akan menjelaskan , tunggu sampai sambungannya terhubung maka saya akan memberitahu kakak"sambil melihat kearah Alvin yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Sudah tersambung"ucap Alvin sambil menyerahkan laptop miliknya.

"Baiklah , kita mulai"ucap Adelia sambil mengambil laptop milik Alvin , lalu Adelia menoleh sebentar kearah Eldrik sehingga Eldrik yang paham apa maksud Adelia hanya bisa menghela nafas lelah sambil menghubungi Carlos yang ada di markas besar Black Lotus.

"Sudah"ucap Eldrik yang kemudian membuat Adelia tersenyum.

Hingga tatapan Adelia beralih pada layar laptop milik Alvin yang terlihat wajah Dominic dan Delano yang muncul disana.

"Hai Dad .. , berhubung kalian tidak ada di sini , maka aku ingin kalian hanya menyimak apa yang akan aku sampaikan"ucap Adelia yang kemudian menyalakan laptop miliknya , hingga sedetik kemudian *Alpa* muncul di layar laptop milik Adelia.

"*Apa kabar nona*"

Sapa *Alpa* pertama kali hingga membuat beberapa orang di ruangan itu terkejut dengan apa yang dilakukan Adelia , bahkan Febrian melihat kearah Eldrik karena takut ada yang akan mengetahui soal *Alpa*.

Namun saat Eldrik mengangguk akhirnya membuat Febrian bisa tenang , karena dia tahu pasti Eldrik sudah menyiapkan semuanya , agar apa yang dilakukan Adelia tidak di ketahui oleh orang lain yang nantinya akan berniat jahat pada Adelia.

"*Alpa* , mode proyektor"perintah Adelia yang sedetik kemudian Alpa merubah dirinya menjadi mode proyektor seperti yang diinginkan oleh Adelia.

"*Ada yang bisa saya bantu nona*?"

"Tampilkan kota tersembunyi di pulau Cruise"ucap Adelia lagi yang membuat layar proyektor hologram yang ada di tengah tengah mereka menampakkan sebuah kota yang terasingkan di pulau Cruise , meski begitu kota tersebut masih terlihat indah dan terawat.


"Kenapa masih ada kota di pulau Cruise"bingung Garen saat melihat kota yang sedang *Alpa* tunjukkan.

"Kota itu muncul akibat ledakan yang terjadi di pulau Cruise waktu itu , karena tadinya kota itu tersembunyi di bawah tanah"jelas singkat Adelia.

"Jadi ..."

"Ya kak , kota itu adalah kota tersembunyi yang menjadi incaran para organisasi bawah sekarang , dan di kota itu juga ada orang yang sedang kalian cari"ucap Adelia memotong perkataan Garen.

"*Alpa* pelihatkan rumah tahanan itu"perintah Adelia lagi.

Yang kemudian memperlihatkan sebuah rumah sederhana yang ada di kota itu , namun anehnya rumah itu tidak seperti tahanan pada umumnya , karena yang mereka lihat sekarang hanyalah sebuah rumah sederhana yang sering mereka lihat di kota.

Hingga tatapan Kenzi beralih keseorang wanita yang sedang merawat tanaman di depan rumahnya sambil tersenyum saat berbicara dengan seorang wanita yang juga tinggal di rumah itu.

"Laura .."ucap Kenzi yang menatap rindu sang adik yang sepertinya baik baik saja.

"Silia , teryata dia masih hidup"gumam lirih Garen saat melihat seorang wanita yang sedang bicara dengan Laura.

"Aku akan pergi menjemputnya"

Bukan Kenzi maupun Garen ynag mengatakan hal itu , melainkan Dion yang terlihat yakin dengan keputusan yang akan dia ambil , hingga hal itu membuat seluruh anggota keluarga terkejut dengan keputusan Dion.

Dan bisa di pastikan jika Eldrik tidak akan mengijinkan Dion untuk pergi ke pulau itu , namun Dion sendiri sepertinya ingi bersikap keras kepala dan ingin pergi ketempat dimana pujaan hatinya selama ini diasingkan.

***♤♤◆◆◆♤♤***