NovelToon NovelToon
The Promise

The Promise

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:51k
Nilai: 5
Nama Author: NonAden119

Demi memenuhi janjinya pada sahabatnya, King Cayden Haqqi, seorang mantan anggota marinir yang selamat dari ledakan bom di tempatnya bertugas, pergi mencari keberadaan seseorang yang sangat berarti dalam hidup sahabatnya itu. Berbekal sebuah foto usang di tangan, ia harus segera menemukan wanita dalam foto itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NonAden119, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Baju ganti

“Astaga!”

Mika berdiri terpaku, menatap tak berkedip pada sosok laki-laki setengah telan jang yang berdiri tegak di depan kipas angin yang disetel kencang dengan posisi kaki terentang dan kedua tangan di pinggang. Bahkan saat laki-laki itu menyadari kehadirannya lalu menoleh dan berjalan mendekatinya, Mika masih saja diam mematung di tempatnya. Ia tersentak dan segera tersadar dan hampir saja menjatuhkan nampan di tangannya, ketika merasakan sebuah tangan yang basah dan dingin tiba-tiba menyentuh kulit lengannya.

King mengambil alih nampan di tangannya, berucap terima kasih lalu berjalan santai membelakanginya kemudian menaruh nampan itu ke atas meja. Ia lalu berdiri di dekat kaca jendela, bicara saling berhadapan dengan Mika tanpa rasa canggung sedikit pun meski hanya mengenakan handuk yang membelit di pinggang.

“Seperti yang Kau lihat, Aku sedang berusaha mengeringkan tubuhku barusan. Beruntung tadi Kau meminjamkanku handuk putih ini. Aku jadi sedikit lebih nyaman, karena bertamu dengan pakaian basah yang melekat di badan rasanya benar-benar tak nyaman.”

Mika menelan ludah dengan susah payah, melirik sekilas bagian dada King yang terbuka lalu turun untuk memastikan apakah pria itu melilit handuk dengan benar. Pemandangan yang tersaji di depan matanya itu sungguh membuat dadanya nyaris sesak, dan ia butuh segera oksigen yang banyak untuk meredakan ketegangan yang Ia rasakan sekarang.

“Maaf kalau apa yang kulakukan ini membuatmu jadi tak nyaman,” ucap King lagi. Mika mendongak dan cepat-cepat memalingkan wajah begitu pandangannya bertemu dengan mata King.

“Di mana Kau taruh pakaianmu yang basah tadi?”

“Aku tidak melihat ada tempat yang lebih pas selain menaruhnya di dalam wastafel,” sahut King tanpa beban, dan itu sudah cukup membuat kepala Mika berdenyut kencang. Ia mulai menyesali idenya mengajak laki-laki itu minum di ruangannya sekarang.

“Jangan khawatir, Aku sudah menyuruh orangku untuk datang dan membawakan pakaian ganti untukku.” King melirik arloji di tangannya, seperti menghitung waktu. Lalu bibirnya bergumam menyebut angka dalam hitungan menit.

King melangkah dan berjalan ke pintu. Mika yang melihatnya sontak merentangkan tangan berniat menahannya. Ia tak ingin ada orang di luar sana yang melihatnya seperti itu. “Jangan keluar ruanganku sampai orang suruhanmu itu datang dan mengantar baju untukmu!”

Seringai tipis tampak di wajah King, ia tetap melangkah dan berhenti tepat di dekat meja di mana terdapat minuman yang dibawa Mika tadi untuknya. Ia duduk di salah satu kursi dengan melebarkan kaki, lalu meraih gelas minumnya dan meneguknya cepat. Mika yang melihat tingkahnya kembali memalingkan muka sambil merutuk dalam hati.

“Aku merasa haus dan butuh minuman yang bisa menghilangkan dahagaku,” ucapnya tanpa menoleh pada Mika. Dua kali tegukan, minuman di tangannya tandas tak bersisa.

Mika benar-benar merasa aneh dengan situasi yang dihadapinya kini. Kemunculan King di tempat kerjanya yang tiba-tiba, lalu kejadian di kolam tadi. Ia hanya berniat membantu dengan memberinya minuman karena tak tega melihat pakaian yang dikenakan King basah, tapi tak menyangka akan seperti ini kejadiannya.

Dan kenapa juga laki-laki di depannya itu tampak sangat percaya diri dengan penampilannya saat ini, sementara ia hampir kehabisan kata-kata melihat sikapnya. Ia bahkan masih berdiri kaku dengan punggung tegak, bersandar pada daun pintu di belakangnya dan sebelah tangan yang memijit tengkuknya yang mendadak tegang.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan keras di pintu, membuat Mika terlonjak dan tanpa sadar berteriak. King yang mendengar langsung berdiri dan berjalan mendekat. “Itu pasti Dani yang mengantar pakaian untukku.”

Tapi sekali lagi Mika menahan langkahnya, terpaksa mendorong dada King agar menjauh sambil mendelik gusar dan menunjuk handuk yang dipakainya. “Apa Kau mau keluar dengan penampilan seperti itu? Apa Kau tidak memikirkan bagaimana orang-orang di luar akan melihatmu dan kemudian bertanya-tanya padaku, bagaimana bisa seorang pria dewasa dengan tubuh setengah te lan jang berada di dalam ruangan Ibu Mika?”

“Kalau orang-orang yang Kau maksud itu adalah orang-orang yang bekerja di tempat ini, tentu mereka tahu apa yang sudah terjadi padaku tadi.” Sahut King gusar dan tetap melangkah maju, dan Mika pun tetap bersikeras menahan tangannya di dada King dan mengikis jarak di antara mereka.

“Tapi tidak dengan penampilanmu yang seperti ini,” dengkus Mika, memalingkan wajah ke samping menyadari wajah King begitu dekat sekali dengannya. Jantungnya berdegup kencang, ia bahkan bisa menghirup aroma segar yang memabukkan menguar dari tubuh setengah polos King. Dan Mika tak melihat bagaimana King tersenyum melihatnya bergerak gelisah dengan tangan yang menempel di dada laki-laki itu.

“Aku hanya ingin memastikan, apa benar yang datang orang suruhanku.” Kedua tangan King berada di kedua sisi wajah Mika, ia bicara dalam jarak yang begitu dekat. Dan King bisa merasakan tubuh di dekatnya itu gemetar. Merasa sudah bersikap keterlaluan hingga membuat wanita di dekatnya itu tak nyaman dan seperti ketakutan, King menjauhkan tubuhnya. Dan berucap maaf dalam hati saat tiba-tiba saja bayangan wajah Joe melintas dalam benaknya.

“Ibu Mika, tolong buka pintunya.” Ketukan pintu terdengar lagi berbarengan dengan suara seseorang yang tak asing di pendengaran Mika.

“Siapa di luar?” sahut Mika setelah terbebas dari King dan bisa bernapas sedikit lega karena laki-laki itu sudah duduk tenang di sofa meski matanya tak lepas menatapnya.

“Saya, Bu Mika. Pak Danu. Barusan ada tamu yang datang membawa paket pesanan milik tamu Ibu Mika. Mohon diterima.”

Mika cepat-cepat membuka pintu setelah memastikan terlebih dahulu kalau King tak terlihat oleh pak Danu. Ia keluar dan langsung menutup pintu di belakangnya, sambil menoleh ke kanan dan kiri mencari-cari tamu yang tadi membawa paket pakaian untuk King. “Terima kasih, maaf sudah merepotkan Bapak. Kalau boleh tahu, tamu yang tadi mengantar pakaian ini ke mana ya, Pak?”

“Langsung pergi begitu sampai, katanya hanya di suruh mengantar sampai di tempat.” Jawab pak Danu. Mika mengangguk mengerti, ia pun berucap terima kasih sekali lagi sebelum balik badan untuk kembali masuk ke dalam ruang kerjanya.

“Maaf sebelumnya, Bu Mika. Saya kok tidak melihat tamunya Ibu Mika dari tadi, ya. Apa dia baik-baik saja? Saya dengar tadi beliau habis menolong seorang balita laki-laki yang tercebur di kolam air mancur.”

Mata pak Danu melirik ke balik pintu di belakang Mika, seperti mencari-cari tamunya yang memang tidak terlihat lagi setelah kejadian di kolam tadi. Mika gelagapan, hampir keceplosan mengatakan yang sebenarnya. Beruntung bisa mengerem mulutnya cepat.

“Beliau baik-baik saja, dan sekarang sedang beristirahat di ruangan Saya. Saya tadi menawarkan minuman hangat untuk beliau, sambil menunggu pakaian ganti beliau datang.”

Pak Danu mengangguk mengerti. Melihat kalau Mika tampak tenang dan keadaan sekitarnya baik-baik saja, ia pun segera pamit pergi. Namun baru beberapa langkah, ia mendengar suara teriakan Mika dan pintu di belakangnya terbuka lalu menutup dengan cepat kembali.

Sempat dilihatnya seorang pria keluar dengan tampilan aneh, namun segera masuk ditarik oleh Mika. Sejenak bengong dan sampai harus mengucek matanya lalu kembali melangkah pergi. Namun suara teriakan bocah lelaki yang berlari ke arahnya sambil menanyakan Ibu Mika, membuatnya urung pergi.

☆☆☆

1
Dany atmdja
👍👍👍
Adi Nugroho
😁😁😁
Deni Rustam
lanjut thor
Anggi
lanjut kak
Yeni Nuril
🤗🤗🤗🤗
Dewi tanjung
😅😅😅
💕 yang yang 💝
😮😮😮
chaira rara
🤭🤭🤭
Hiro
👍👍👍
Brav Movie
next up
🎆 Mr.Goblin ✨
semangat
Allent
👍👍👍
Evans
😆😆😆😆
Moba Analog
lanjut up
Seo Ye Ji
sebut saja nama joe, seketika beres urusan dengan mika 🤣🤣🤣🤣🤣
Seo Ye Ji
akting maksimal king meyakinkan mika biar percaya tak ada komplain dari kekasihnya soal barang pilihannya, salut 👍
Kim Ye Jin
semangat say 😙
Kim Ye Jin
otw kerja and nginap di rumah baru, semangat 💪
❤ Kinan 💙
Hari pertama kerja di rumah king banyak perubahan terjadi di depan mata, semua perubahan merujuk pada selera dan kesukaan mika, pertanda apa ini? kebetulan atau memang direncanakan jauh jauh hari?
Rizky Ramadhan
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!