NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Mengalah

Biar Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: pusphaa_sariiyy

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.

Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.

Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Setelah mengetahui jumlah nominal harga berliant itu, Monalisa langsung menjual nya dengan harga yang tak main-main. Kerugian dari harga asli nya hanya beda lima ribu. Padahal sudah seharus nya dapat potongan harga jual sebesar 50ribu. Tetapi Monalisa terus memaksa dan mengancam pihak toko agar tidak banyak potongan harga jual beli nya.

    Dia pulang ke rumah, kemudian menghubungi teman-teman lain nya.

"Halo, Len! Gimana nanti malam jadikan?" tanya Mona di balik telpon

   "Jadi dong, tapi beneran Kamu yang traktir ya." Ucap Leni yang tak mau rugi.

"Tenang saja, semua aku yang traktir. Kamu bebas nanti nya mau dengan berapa cowok ganteng."

    "Baik lah. Kalo gitu ntar aku jemput kamu, siapa tau aku bisa ngeliat suami tampan mu itu." Goda nya

"Hahahaaaa... Ntar ngiler kamu liat nya. Aku ini sedang memikirkan sesuatu agar suami ku bisa nempel dengan aku. Susah banget tau buat dia nem—"

     Brak..!

Suara pintu di dobrak, sontak saja Monalisa terkejut lalu mematikan panggilan ponsel nya.

  "Mmm-maaasss..." Monalisa sedikit takut melihat Al yang menatap nya dengan tatapan nyalang.

" Kenapa kamu tidak mematuhi aturan di rumah ini, hah?"

  "Maksud kamu apa, mas?"

Brak.

    Al menendang kembali pintu yang terbuka hingga menimbulkan getaran pada tembok.

"Jangan pura-pura tidak tau kamu.! Kenapa dengan lancang nya kamu memasuki kamar aku?" Dapat di dengar suara bariton itu terdengar hampir seluruh isi rumah.

    "Maaf,!" Sembari menundukan kepala nya.

Rossa yang mendengar suara marah anak nya, cepat-cepat menemui anak nya. Ia tak percaya jika Al, akan semarah itu pada Monalisa.

   "Stop Al,!" pekik nya

"Kenapa kamu marah dengan Monalisa,"

   "Monalisa sedang hamil. Hamil anak kamu Al." Sambung nya lagi

Al, mendongakan kepala nya. Menatap sang mamah, mencari kebohongan di mata mamah nya. Yang ternyata tidak ada kebohongan. Diri nya hanya takut jika sang mamah berkata seperti itu hanya untuk meredahkan marah nya.

   Kemudian ia beralih melihat Monalisa yang mengeluarkan air mata nya dengan wajah menunduk sembari meremas jemarinya.

Di dekati nya wanita yang tengah menangis itu. Kemudian ia menyentuh kedua pundak yang terasa bergetar karena tangisan.

  "Maaf. Maafin aku" mohon nya dengan posisi berjongkok, menduduki satu kaki nya.

"Kenapa kamu tidak pernah bilang jika sedang hamil." Al berucap dengan nada selembut mungkin.

   "Sudah, jangan menangis. Maaf kan aku."

Mendapatkan anggukan kecil dari wanita di depan nya, diri nya pun mendekap tubuh wanita itu.

   Rossa yang melihat moment itu, mengukir senyuman di wajah nya.

'Tidak perlu lagi aku mati-matian menghasut Al agar membenci dan cepat menyetujui gugatan wanita kampungan itu. Dengan kehamilan ini aku yakin, Al pasti akan membuka hati untuk Monalisa.'

🌾🌾🌾

   Dua minggu kemudian.

Kembali lagi di hari persidangan ke dua Al, dan juga Naila.

  Kini giliran sang penggugat yang di mediasi oleh hakim nya.

"Bagaimana saudari Naila, apa kah gugatan ini tetap di lanjut kan?" tanya sang hakim

   "Terimakasih yang mulia. Gugatan ini tetap akan di lanjutkan." Tegas nya

Kemudian sang hakim beralih pada sang tergugat.

"Apa kah saudara Al menerima lanjutan tergugat ini?" tanya sang hakim lagi pada Al.

    Sejenak, Al menarik nafas nya. Kemudian di hembuskan nya perlahan.

"Terimakasih yang mulia. Saya terima jika gugatan ini tetap berlanjut" Pasrah nya.

    Setelah mendengar jawaban dari kedua belah pihak, sang hakim membacakan duduk permasalahan kedua nya. Dengan bukti sebuah visum, yang terdapat KDRT di dalam nya.

"Baik, persidangan kali ini sampai di sini. Dua minggu lagi saudara Al, dan saudari Naila, kembali hadir untuk membaca penentuan hasil akhir nya." Putus sang hakim

   "Persidangan selesai." sambung nya lagi

Tok... Tok... Tok...!

🌾🌾🌾

    Di lobi kantor pengadilan, tanpa sengaja Al berpapasan dengan Naila. Ia tetap melanjutkan langkah nya menuju parkiran. Tetapi tiba-tiba saja langkah terhenti saat mendengar kalimat yang di lontarkan Naila.

"Kenapa coba dari awal ngak pake banyak drama, kan bikin tenang. Apa harus ribut dulu untuk memperkeruh suasana, baru mau lanjut proses nya." Cibir Naila

   Al berbalik badan menghadap Naila.

"Monalisa sedang hamil. Awal nya aku ingin mempertahan pernikahan ini. Tapi, Monalisa hamil anak ku. Aku harus memilih dia, ini semua demi anak yang dia kandung." Pungkas nya

    Naila merasakan sesak di dada nya. Namun, secepat mungkin ia kembali menetralkan perasaan nya.

"Oh... Kalo begitu selamat atas kehamilan nya. Semoga saja itu benaran hamil dan benar mengandung anak mu." Kemudian tersenyum kecut, lalu pergi meninggalkan pria itu yang membeku di tempat.

   'Segitu benci nya kamu dengan istri ku juga, Nai.'

🌾🌾🌾

   Sejak mengetahui kehamilan Monalisa, Al tidak pernah lagi cuek terhadap Monalisa. Sedikit banyak nya waktu yang di luang kan untuk Monalisa. Hal itu di jadikan kesempatan oleh Monalisa. Sekian lama menanti-nanti hal ini.

"Mas, aku pengen ke salon. Kepala ku pusing kalo melihat tubuh ku kusam." Ujar nya dengan bergelayut manja.

    "Pergi sendiri ya. Mas tidak bisa temani kamu ke salon." Jawab nya seraya mengeluarkan kartu hitam.

Sontak saja wanita di depan nya itu membulatkan ke dua bola mata yang nyaris terkeluar.

   'Wah, kartu itu harus aku miliki.'

Dengan hati girang, mengukir sebuah senyuman lebar di wajah nya.

"ngak masalah kok mas. Nanti aku pergi nya sama teman aku."

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Dua minggu setelah nya.

"Pagi ini aku mau ke persidangan akhir. Apa kamu dan mamah ingin ikut juga." Tawar Al.

"Boleh, lagi pula ini juga hari terakhir bisa melihat dia baik-baik. Mungki. Besok-besok kita sudah melihat dia jadi gembel di jalanan." Dengan memutar bola mata nya malas jika Rossa mengingat Naila yang menurut nya sok polos.

"Ia mas, aku juga mau sekalian periksa kandungan." Timpal Monalisa

Setelah selesai sarapan, Rossa dan juga Monalisa bersiap-siap untuk ikut berangkat ke pengadilan.

Sesampai nya di pengadilan, nampak terlihat sosok wanita yang cantik nan anggun. Lebih cantik dari yang mereka lihat sebelum nya. Pria yang berdiri di samping istri nya itu melongo tak percaya.

"Cantik." Gumam Al, pelan.

"Aduh-aduh. Sudah menunggu duluan ya sekali nya." Cerocos Rossa yang kemudian ikut mendaratkan bokong nya di sofa.

"Sudah siap jadi gembel ya kamu, hahahahaaaa.... " Lagi dan lagi Rossa mengejek Naila yang sedari tadi diam.

"Lihat tuh, ku bilang apa juga! Monalisa pasti cepat hamil nya." cicit nya.

Naila melirik sekilas di bagian perut Monalisa. Nampak buncit sedikit.

"Kembar apa duluan bulan nya itu?" Sinis Naila.

1
anjurna
/Rose/ untuk Kakak....
anjurna
Dalam hidupmu hanya harta yang dipikirkan.
anjurna
Pilhanmu Rossa.
anjurna
😏😏😏Karma mu yang belum seberapa Rossa.
🌺Fhatt Trah🌺
🌹 untuk author. semangat ya
🌺Fhatt Trah🌺
sukurin
anjurna
Jahat. Pantes kamu nggak bisa diberi keturunan Rossa. Kamu aja bisa setega itu memperlakukan seorang anak.
🌺Fhatt Trah🌺
anak ridho dengan perempuan lain gitu😱
Indah dk
2 iklan + 1 🌹 untuk kakak author

Segini dulu ya kak bacanya nanti di lanjut lagi🥰🙏
Indah dk
Orang kek gini halal untuk di penggal
Indah dk
Kok ada perempuan kek dia ya Allah😭😭
Indah dk
Sebelum minta di hargai minimal hargai dulu menantu mu Bu
Indah dk
Giliran ke orang lain manggil nya aja sayang giliran ke mantu nya sendiri boro boro manggil sayang yang ada malah di siksa🙄🙄🙄
Indah dk
Meningan tinggalkan aja suami mu nai dari pada terus menderita, kalo gak pindah rumah aja ke mana kek gitu
Indah dk
Mirip banget kaya sinetron yang sering aku tonton, pasti pertama nya ngomong kek gitu nanti mah pas udah nikah suami nya di rebut dan rela nyelakain istri pertama
Indah dk
Bagus Al tolak aja jangan di terima aku yakin kok pasti suatu saat nanti istri mu bakal hamil
Indah dk
Ini ibunya dulu laki laki kali ya terus oplas biar jadi cewek kok gak punya hati banget tega teganya ngomong kaya gitu ke menantunya
Indah dk
Jangan takut takut Al durhaka dikit gak ngaruh asal jangan main tangan dan bentak bentak cukup ngomong baik baik aja
Indah dk
Bagus Al jangan diam aja walaupun dia ibumu tapi kalau sudah keterlaluan gak papa marahi aja
Indah dk
Mungkin belum waktunya belum tentu juga dia mandul kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!