NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 | Diperebutkan?

"Kayaknya gak mungkin deh, Fen. Gak mungkin kalau Arga sama Zaidan berantem itu cuman karena gue. Lagian juga gue gak deket sama mereka berdua." Naura memijat pangkal hidungnya, tidak ada alasan yang kuat jika menjadikan Naura sebagai alasan adanya tawuran ini. Naura hanya bersikap baik kepada Zaidan karena Zaidan juga bersikap baik dan ramah kepadanya, dan sedangkan Arga hubungan mereka karena kejadian yang tidak diinginkan.

"Bisa jadi aja sih, apapun juga bisa jadi masalah buat mereka berdua. Gue juga heran kayaknya mereka punya dendam pribadi deh. Mereka selalu saling gak suka kalau salah satu dari mereka ada yang senang," jelas Feni.

Naura menghelakan nafas berat, merasa tidak mungkin dirinya berada dalam situasi yang seperti ini. Diperebutkan dengan dua laki-laki yang berbeda sekolah, sama-sama yang menguasai sekolah. Naura bergegas mengambil cermin kecil di dalam tempat alat tulis, mengamati wajahnya dengan seksama tidak ada yang istimewa di dirinya, lalu apa yang menjadi perebutan di antara kedua manusia tampan itu.

Feni mengeluarkan senyumnya, gemas ketika melihat kelakuan Naura. Sikutnya menyenggol lengan Naura, menggoda Naura yang sedang berkaca. Mereka bisa bebas berbicara karena Pak Ardi memutuskan untuk keluar kelas, kerena pelajaran tidak bisa dilanjutkan dikarenakan suasana yang tidak kondusif. Tetapi, seluruh murid di wajibkan untuk tetap berada di dalam kelas. Demi keselamatan mereka semua, ada beberapa siswa laki-laki yang keluar karena penasaran dan ada juga yang ingin ikut tawuran.

"Apaan sih lo, Fen. Gue yakin kok pasti tawuran kali ini itu bukan karena gue, ngapain juga mereka tawuran pakai bawa-bawa nama gue. Dekat sama mereka aja enggak. Jangan bikin gue tambah pusing deh." sungut Naura.

"Makanya kalau lo udah dekat sama Arga jangan dekatin Zaidan juga. Jadi susah kan kalau kayak gini," ucap Feni.

"Terus sekarang gue harus gimana coba?"

Feni mengangkat kedua bahunya. "Ya pura-pura gak tahu aja. Tapi habis ini jaga jarak sama Zaidan atau enggak jaga jarak aja deh sama dua-duanya, bakalan rumit kalau udah berurusan sama mereka berdua." Saran Feni.

"Kalau jaga jarak sama Zaidan bisa sih, tapi kalau sama Arga kayaknya sulit deh. Gue juga masih ada perjanjian sama Arga," ucap Naura sambil menghelakan napas resah.

"Emang masih lama ya?" tanya Feni.

"120 hari dikurangin beberapa hari gue udah sekolah disni," jawab Naura.

"Ya masih lama Nau," ucap Feni yang prihatin.

Naura mengangguk setuju, dia memasang raut wajah sedih. "Gue juga gak rela kalau uang 500 juta terbuang sia-sia gitu aja, tapi gue juga gak mau kalau waktu gue beberapa bulan ini dihabiskan untuk jadi asistennya Arga."

"Seandainya aja nih ganti ruginya cuma 500 ribu aja, pasti udah gue bantuin lo Nau. 500 juta buat anak sekolah yang kayak kita harus cari uang dari mana coba? Atau lo mau tau gak cara yang instan buat dapetin uang?" Terbersit ide yang cemerlang di benak Feni. Dia malah melemparkan senyuman menggoda kepada Naura, Naura curiga dengan ide yang Feni pikirkan.

"Gimana caranya coba?" tanya Feni.

"Gimana kalau jadi simpanan om-om, gue yakin kalau cewek modelan kayak lo gini cuma butuh beberapa hari aja buat ngumpulin uang 500 juta itu," bisik Feni.

"Wahh gila lo!" Naura mendengus sambil menoyor kepala Feni. Tawa Feni itu pecah ketika melihat wajah kesal Naura.

"Mending ya gue jadi asistennya Arga dari pada gue harus jual diri, lagian Arga itu gak pernah bertindak jauh." Naura akui kalau Arga memang tidak pernah melecehkan dirinya. Tugasnya juga cuma membawa barang-barang Arga dan teman-temannya, memesankan makanan di kantin, dan menemani Arga latihan basket atau sepak bola.

"Ya udah lo nikmati aja," kata Feni

"Mana bisa dinikmati,"

"Hmmm, terus mau lo apa Naura?" Feni jadi kesal sendiri.

"Ya gak ada, gue cuman ngeluh doang kok."

Feni mengelus pelan dadanya, harus extra sabar ketika menghadapi kelakuan Naura. "Yaudah ngeluh aja sesuka hati lo. Yang penting tolong lo jaga sikap lo,jangan belagu, jangan cari masalah. Jadi anak yang kalem aja udah,"

Naura mengangguk setuju. "Kayaknya gue akan bersikap lebih kalem dari yang biasanya. Doain gue aja."

"Ya Allah semoga Naura gak bikin masalah lagi sama siapapun. Jauhkanlah teman hamba dari cowok-cowok ganteng yang memperebutkannya," ucap Feni.

Naura melotot. "Heh, gak gitu juga doanya. Nanti kalau gue dideketin cowok jelek ke gue gimana? Ih, gak mau gue!"

"Ya gak masalah kalau jelek, yang penting kelakuannya baik," kata Feni.

"Bisa gak kalau dia ganteng dan kelakuannya baik juga?"

"Lhoo, kok lo maruk sih Nau?"

"Ya, kalau doa itu gak boleh cuman setengah-setengah. harus lengkap."

Semua orang sedang sibuk mempermasalahkan tawuran yang sedang berlangsung, suara pecahan kaca dan gemuruh yang ditimbulkan karena hentakan kaki siswa yang sedang tawuran membuat takut anak-anak sekolah. Tetapi, Feni dan Naura malah sibuk memperdebatkan tentang doa yang akan mereka panjatkan. 90% kriteria cowok yang naura inginkan ada di Arga semua, tetapi Naura tidak ingin punya pacar seperti Arga.

"Kalau aja lo kenal sama Kak Helga pasti lo bakal klepek-klepek. Dia itu ganteng, pintar, jago main gitar lagi, dan jarang bikin ulah juga. Dia itu cowok yang perfect," kata Feni.

Naura mengernyit. "Helga? Kalau ciri-ciri yang lo sebutin itu tadi betul, kenapa gak ada yang heboh atau nyebut nama dia? Baru kali ini gue dengar nama dia."

"Kebetulan kak Helga kecelakaan dua hari yang lalu sebelum lo masuk, jadi dia masih tahap pemulihan. Lagian dia juga anak kelas tiga, ya pasti beda gedung sama kita."

Naura mengangguk pelan.

"Gue berharap kalian gak pernah ketemu sih, atau enggak kejadian yang setahun lalu bakal terulang lagi."

"Emang kejadian apa?"

Feni menggelengkan kepalanya. "Gue gak mau cerita. Intinya jangan sampai lo sama Kak Helga dekat. Dia itu juga gak pernah akur sama Arga.

"Lah tadi kata lo dia gak suka bikin ulah. Terus kenapa dia gak akur sama Arga. Berarti sering berantem dong mereka? Gak ada bedanya sama Zaidan."

Arga dan Kak Helga mereka punya permasalahan yang jelas. Tapi kalau antara Zaidan dan Arga, masalah mereka itu gak jelas. Ada aja yang diributin, masalah sepele aja bisa jadi baku hantam.

Feni tidak begitu mengerti dengan permasalahan cowok, masalah mereka terlalu rumit dan suka menyiksa diri sendiri. Naura mendengus, ternyata selain Arga dan Zaidan ada satu orang lagi yang harus dia hindari. Helga, cowok dengan ciri-ciri idaman para wanita.

"Gue gak tahu dimana letak cantik dan menarik dari seorang Naura Agatha Putri itu apa, tapi gue milih buat gak mau cari masalah lagi sama Arga." Ucapan Naura barusan terdengar sangat percaya diri.

*

*

*

Seluruh siswa dipulangkan ketika pertengkaran antara siswa SMA Nusa Bangsa dan SMA Bhakti telah berhasil di berhentikan. Masing-masing pihak sekolah berhasil menangkap ketua dari geng yang bersangkutan. Arga saat ini hanya dia mendengarkan guru BK yang menceramahinya, bahkan akan mengancam memanggil polisi karena tindakan Arga sudah diluar batas. Sekolah mengalami kerugian karena kaca yang pecah dan mobil sekolah yang terparkir diluar pagar sekolah juga dirusak. Untung saja tidak ada korban jiwa saat tawuran.

"Saya tahu kalau kamu ini berprestasi Arga, tapi tidak begini juga kelakuan kamu. Kami sebagai guru merasa gagal mendidik anak dengan kelakuan yang berandalan seperti kamu ini. Tidak pernah berubah, dikasih kesempatan untuk berubah tapi tetap saja kelakuan kamu tidak berubah." Bu Sekar, guru BK dan guru paling killer di SMA Nusa Bangsa.

"Negara ini tidak kekurangan orang yang pintar, tetapi hanya kekurangan orang-orang dengan moral yang baik. Apa gunanya mempunyai otak yang cerdas tetapi kelakuan tetap minus." Pak Ardi menimpali, dia memang bukan guru BK. Tetapi dia juga sudah mulai dengan kelakuan Arga dan teman-temannya itu.

"Tapi memang bukan saya yang memulai, anak SMA sebelah yang menyerang sekolah kita duluan. Saya dan teman-teman saya hanya membela diri dan berusaha untuk mengusir mereka," jelas Arga. Yang dia katakan tadi itu memang benar, anak Alderios yang telah mulai duluan menyerang anak SMA Nusa Bangsa. Geng Valkyrie hanya mengusir mereka agar tidak melakukan kerusuhan tanpa berniat untuk menyerang balik.

"Halah, ibu tidak peduli lagi dengan pembelaan kamu. Untuk pertama kalinya kamu di skorsing, tidak ada lagi dispensasi karena kamu sering mengharumkan nama sekolah. prestasi memang perlu, tetapi kami lebih menghargai siswa dengan kelakuan yang baik," ucap Bu Sekar.

"Tap-"

"Tidak ada tapi-tapian, Arga! Ibu akan mengirim surat kepada Orang Tua kamu dan meminta untuk.bertanggung jawab atas kerusakan kali ini. Sekarang kamu silahkan keluar dari ruangan ini," suruh Bu Sekar.

Arga berdecak, Zaidan ya g membuat masalah malah dirinya yang terkena sasaran. Memang awalnya Arga tidak terima kalau Zaidan menjemput Naura, dia mencegat jalan jalan Zaidan dan mereka juga saling pukul. Arga kira permasalahan mereka berdua selesai disana, tetapi tiba-tiba saja Zaidan beserta anak buahnya menyerang SMA Nusa Bangsa. Untung saat itu Arga dan beberapa anak Valkyrie bolos sekolah.

"Aaaarghh bangst!" Arga berdecak kesal, dia kesal dengan Zaidan. Dia menendang kerang kaleng bekas di hadapannya.

Brrungh! "Awww," pekik seseorang mengejutkan Arga.

Arga mengangkat kepalanya, melihat ada seorang gadis mengeluh kesakitan. Gadis itu mengusap keningnya, mata Arga langsung melotot tajam ketika melihat kening gadis itu berdarah.

"Nau, lo gak apa-apa kan? G-gue gak tahu kalau ada orang di depan gue," ucap Arga panik. Gadis itu adalah Naura, kaleng bekas yang ditendang Arga mendarat dengan kuat di jidat Naura. Sisi tajam dari kaleng itu merobek kening Naura.

Naura menggeleng, kepalanya saat ini berdenyut hebat. "Sakitt," ucapnya lirih.

Arga berhasil menangkap tubuh Naura sebelum jatuh ke lantai. Naura pingsan karena kaleng yang ditendang Arga cukup keras.

"Eh...ehh Nauu bangun." Arga menepuk-nepuk pipi Naura, berusaha membangunkan Naura yang pingsan. Karena Naura tidak bangun juga, Arga langsung menggendong Naura untuk pergi ke UKS, agar Naura bisa segera di periksa.

1
rfah
semangat thorrrr nulisnyaa
azalea
jangan lupa di like yaa man temann :)
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!