Sintia janda malang yang ditinggal suami begitu saja, Sintia bangkit dari keterpurukannya dengan merubah penampilannya supaya tidak ada lagi laki-laki yang seenaknya sama Sintia, Mampukah Sintia membalas sakit hatinya pada mantan yang seenaknya meninggalkan dirinya karena culun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Sintia sengaja langsung pergi tolak keinginan Kiki, buat anterin Sintia sampai rumahnya Wulan karena malas bersama laki-laki yang tidak bisa setia.
Kiki yang sendirian ditaman cuman bisa melihat istrinya pergi begitu saja, dengan santainya tinggalin dirinya ditaman.
"Pernikahan macam apa ini, tidak tinggal bareng terus tidak boleh mampir sama sekali sungguh menyebalkan sama sekali, apa Sintia lagi kerjain saya iya karena mau nikah lagi hemm." ucap Kiki sambil melihat Sintia terus jalan, tanpa membatalkan niatnya tinggalin dirinya.
Kiki naik motor nya untuk pulang ke rumah, Kiki sedih sekali saat istrinya jadi cantik tidak bisa punya waktu banyak bersama Sintia sama sekali.
**
Sintia bayar Ucok dan temennya yang sudah berhasil bikin Kiki jatuh tadi, Sintia ingin kerjain Kiki supaya tidak pulang ke rumah seperti kemarin.
"Kalian cari cara untuk bikin Kiki tidak pulang, ingat jangan sampai gagal kalian!" perintah Sintia yang ingin membuat Kiki setiap hari tidak pulang ke rumah.
"Siap Bu tenang saja, kita akan kerjain dia sekarang, iya sudah kita jalan dulu Bu takut kehilangan jejaknya Kiki." ucap Ucok yang siap jalanin perintah Sintia.
Ucok masukin amplop pemberian Sintia ke dalam tasnya, setelah selesai masukin amplop langsung menyalakan motornya untuk ikutin Kiki sambil cari cara kerjain Kiki.
**
Budiman melihat foto rumah yang dibeli Kiki diam-diam tanpa sepengetahuan Sintia, langsung menerima foto yang dikasih sama rekan kerjanya.
"Dasar buaya pasti ada cara untuk cari aman, dia pasti pelit sama bu Sintia sampai bisa beli rumah yang tidak murah harganya." dugaan Budiman setelah melihat foto.
"Sepertinya Pak, soalnya rumah itu harganya tiga ratus juta Pak, terus Kiki bayar cicilannya selama satu tahun mungkin karena beli rumah membuat dia tidak memberikan nafkah untuk bu Sintia." dugaan orang suruhannya Budiman.
"Terimakasih laporannya dan juga bantuannya, saya sudah transfer bayaran kamu iya." lanjut Budiman, Budiman bayar duluan orang suruhannya sebelum kasih laporan ke Sintia dan pasti akan minta ganti ke Sintia karena sudah bayar duluan tadi.
**
Pak RT dan beberapa tetangga datangin rumahnya Kiki, karena mendapatkan kabar dirumahnya Kiki ada perempuan asing yang tinggal bareng Kiki tanpa status, sedangkan tidak jelas dimana keberadaan Kiki.
Kiki yang baru pulang bingung rumahnya ramai sekali, membuat Kiki langsung masuk kedalam rumah siapa yang datang ke rumahnya.
"Ada apa ini, kenapa kalian datang ke rumah saya?" tanya Kiki kaget melihat ketua RT dan juga bapak-bapak.
"Saya ingin usir perempuan itu dari rumah ini, karena kita tidak mau wilayah disini tercoreng nama baiknya karena kamu nampung perempuan asing dirumah ini!" tegas ketua RT sengaja.
"Perempuan asing apa Pak, kita akan menikah Pak saat saya libur kerja dan menikah dikampung halaman pacar saya Pak jadi biar lah dia tinggal disini dulu." bujuk Kiki yang tidak ingin Winda diusir.
"Pernikahan kalian kami tolak, karena istri kamu tidak ada disini lagian kita tidak menerima pernikahan sirih apapun alasannya, bagi kami pernikahan sirih cuman membuat bahagia plakor sedangkan membuat menderita istri sah." ucap Hadi tetangganya Kiki.
"Betul itu, usir saja plakor dari rumah ini karena bikin malu saja, jadi perempuan kok gatel sih rebut suami orang dan membiarkan Kiki tidak mencari keberadaan istrinya jahat sekali." ucap Ucok sengaja memas-manasin situasi.
"Kalian dengar kan apa yang mereka bicarakan, usir baik-baik plakor itu dari sini dan sampai kapan pun kami tidak akan menerima kehadiran plakor disini, kita menghargai perasaan istri sah yang anda sakiti, ingat besok perempuan menjijikan itu harus pergi dari sini!" bentak ketua RT dengan tegas.
"Apa tidak bisa diterima saja Pak, saya sudah mencari Sintia Pak dan saya janji akan bersikap adil sama kedua istri saya Pak." lanjut Kiki berusaha bujuk ketua RT.
"Tidak bisa, sekarang usir perempuan sampah itu dari sini bikin malu saja kalian!" bentak Hadi yang semangat usir calon istrinya Kiki.
Winda geleng kepala tidak setuju diusir dari rumahnya Kiki, karena Winda tidak mau repot tinggal sendiri apa lagi kondisi kaki yang masih sakit.
Kiki yang tidak ada pilihan lain akhirnya setuju bawa pergi Winda, dari pada membuat keadaan semakin memburuk.