Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Panik semua
Jiwa yanng semula sedih karena tak ada teman yang bisa mengerti hati nya, kini perlahan kembali senang karena hanya obrolan santai saja. Andini merasa nyaman ngobrol dengan Davin yang orang nya kalem dan santai, sejak tadi sama sekali tidak ada melirik bagian tubuh Andini yang terbuka itu, seolah dia bisa mengontrol mata nya agar tidak jelalatan dan berbuat hal kotor, baru ini lelaki yang sangat alim sehingga tidak tertarik melihat Andini yang hanya pakai baju hitam menampakan gunung kembar nya yang sangat menantang, bila orang lain maka pasti sudah mabuk kepayang di buat nya karena itu adalah benda kesukaan para pria.
Davin lain dari yang lain sehingga lawan bicara nya juga menghargai dia, Andini menutupi dengan rambut supaya tidak kelihatan begitu pamer. makan ikan bakar di pinggir sungai lengkap dengan nasi yang Davin bawa juga, mereka tertawa bersama dan saling ngobrol satu sama lain sehingga bisa di bilang mereka cukup dekat walau baru kenal, tujuan Davin memang ingin mendekati Andini karena dia penasaran sekali dengan genderuwo yang ada dalam tubuh nya, apa lagi si kodam ingin Davin mengurus nya sampai tuntas karena ini adalah misi Davin yang pertama sehingga bisa di bilang adalah percobaan untuk Davin yang masih pemula di dunia ghaib.
"Kok kayak nya mau hujan ya, Mas." Andini mulai merasakan rintik hujan.
"Eh iya, mau berteduh di mana ini?!" Davin sibuk menatap sekeling.
"Sana itu ada pondok, ayo kesana saja sebelum hujan deras." ajak Andini berlari duluan.
Namun tetap saja tubuh mereka di gugur hujan yang turun dengan deras nya, sedangkan pondok yang mau mereka datangi ini agak jauh sehingga tubuh Andini pun basah terkena air hujan, sama hal nya dengan Davin hanya saja dia pakai jaket sehingga tak seberapa basah dan dia berlari nya agak cepat, maka dia menarik Andini agar segera sampai di pondok yang biasa untuk istirahat orang menanam padi.
"Wah deras sekali, basah itu kamu." ucap Davin.
Andini tercenung karena ingat Ibu nya yang pergi dari rumah, apa benar sekarang sudah bertemu dengan Yogi dan mau di bawa kemana juga sama Yogi karena adik nya itu sama sekali tidak punya tempat tinggal yang bisa di pakai untuk menampung Bu Semah.
"Ini pakai jaket ku, kamu kedinginan itu." Davin memberikan jaket nya pada Andini.
"Aku harus pergi sekarang." ucap Andini yang sangat cemas.
"Mau kemana? ini masih hujan, nanti saja kalau sudah agak reda." cegah Davin.
"Tapi Ibu ku entah di mana, ya allah aku harus mencari nya." akhir nya Andini menangis juga.
Davin kaget karena Andini mendadak menangis dan bilang bahwa harus mencari Ibu nya, memang nya kemana sang Ibu sehingga harua di cari saat air hujan turun membasahi bumi.
"Kenapa dengan Ibumu?" tanya Davin hati hati.
"Tadi..... Ta
Andini sampai susah mau cerita karena isak tangis nya, tangan dia saja sampai gemetar tidak karuan dan bisa di pastikan bahwa Andini sedang sangat cemas karena Ibu nya. Davin mengajak nya duduk dulu supaya agak tenang, tangan Davin bagai kan menyentuh bara panas ketika memegang pundak nya Andini yang sebenar nya sudah di lapisi jaket.
"Tadi aku bertengkar dengan Ibu karena dia terus membela adik ku yang laki laki, lalu dia nekat pergi karena ingin membuktikan padaku bahwa Yogi juga bisa menghidupi nya." cerita Andini sambil menunduk.
"Ya allah kenapa sampai begitu, kasihan Ibu mu." lirih Davin.
"Ibu ku lumpuh, Mas." isak Andini kian menjadi.
"Ayo kita cari sekarang!" tegas Davin yang tak terima bila ada orang tua di telantarkan.
"Walau pun bertemu maka dia juga tak akan mau pulang, Mas! Ibu ku keras orang nya, dan asal kamu tahu saja bahwa aku adalah wanita malam." jujur Andini.
Sudah Andini duga bahwa Davin paati kaget bahwa dia adalah wanita malam, namun yang Andini duga sebenar nya salah, Davin bukan kaget karena dia adalah wanita malam. justru Davin kaget karena Andini mau jujur kepada dia, maka dari itu lah dia kaget.
"Kita coba saja, kasihan Ibu mu kalau dia kehujanan." paksa Davin.
Maka mereka segera pergi walau hujan sangat deras, Bu Semah masih entah di mana karena Andini juga belum tahu apakah Yogi sudah bertemu Ibu nya apa belum, bila belum maka akan sangat buruk karena sekarang sedang hujan deras. mana petir juga berkilatan di awan, sudah lengkap lah rasa cemas nya Andini yang mengingat Ibu nya.
...****************...
Seluruh tubuh Yogi bergetar tidak karuan setelah mendengar bahwa Ibu nya pergi dari rumah hanya untuk membela dia dari ucapan pedas nya Andini, sekarang di luar hujan deras dan Ibu nya entah di mana. Salsa yang mendatangi nya saja sudah nangis kejer di lantai karena membayangkan Ibu nya yang kedinginan di atas kursi roda karena bingung mencari keberadaan nya Yogi, andai saja ada orang yang menolong nya masuk kedalam rumah maka masih bisa berteduh namun bila tidak maka dia akan kehujanan dan juga kedinginan.
Jdegaaaaarr.
Suara petir yang sangat kuat sehingga membuat Salsa terpekik ketakutan, dia yang ada di dalam rumah saja sudah setakut ini apa lagi Ibu nya yang sekarang entah ada di mana. Tian segera berusaha menenangkan Salsa yang begitu takut dengan petir, Yogi menyambar kemeja nya dan segera bergegas pergi mencari keberadaan Bu Semah yang sangat mencintai anak laki laki nya sampai anak perempuan nya pun di abaikan begitu saja.
Suara motor Yogi sudah meninggal kan gudang, dia juga di belikan motor oleh Kakak nya, sebenar nya apa lagi kurang baik Andini karena dia selalu berusaha mencukupi seluruh kebutuhan adik dan Ibu nya. satu yang Andini inginkan, dari Yogi dia ingin adik nya kerja walau gaji nya kecil namun setidak nya ada usaha karena nama nya juga laki laki. dari Ibu nya dia ingin di akui bahwa dia juga bisa mencati uang, dan Andini ingin Bu Semah menasehati Yogi agar minta maaf kepada diri nya secara tulus.
Namun semua itu tidak ada yang peduli dengan keinginan hati Andini, setiap Andini coba bicara maka akan berakhir dengan pertengkaran yang sangat panas, sama hal nya dengan tadi pagi itu, akhir nya Bu Semah yang sampai rela keluar dari tumah karena membela Yogi dan akan membuktikan pada Andini bahwa putra nya juga bisa menghidupi dia, tidak di lihat bagai mana keras nya perjuangan putri sulung nya.
Yogi ini guys.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah