PENYESALAN MANTAN SUAMI
Sintia menatap nanar melihat suaminya merapihkan bajunya untuk dimasukin kedalam tasnya, Sintia kaget tiba-tiba ada yang dorong badannya sampai jatuh ke lantai.
"Haduh sakit sekali, apa bisa bersikap normal kamu?" tanya Sintia kesal melihat perempuan didepannya, seenaknya dorong badannya Sintia.
"Maksudnya apa hah, Perempuan culun jangan melihat calon suami saya seperti itu, jangan berharap Kiki akan kembali ke kamu, Mas sudah selesai belum?" tanya Winda sambil melihat Kiki, terus kembali Winda menatap Sintia dengan tatapan sinis.
"Sudah sayang yuk pergi, Mas juga malas berlama-lama sama perempuan culun ini cuman bikin malu Mas saja." ucap Kiki langsung pegang tas berisi bajunya yang sudah selesai dirapihkan.
"Mas kenapa tega seperti ini Mas, apa salah aku sampai Mas tega mengkhianati pernikahan kita Mas?" tanya Sintia sambil nangis tidak mengerti, kenapa suaminya bisa tega seperti ini meninggalkan dirinya seenaknya begini.
"Salah kamu, sudah miskin dan jelek lagi menyesal saya menikahi kamu mengerti, Kalo bukan karena permintaan keluarga tentunya saya tidak mau menikah sama perempuan culun seperti kamu, bikin malu dan tidak berguna!" bentak Kiki menatap sinis kearah Sintia.
"Sudah dengar kan apa yang dikatakan Mas Kiki, jadi jangan harap bisa menjadi istrinya Mas Kiki lagi kamu perempuan culun!" bentak Winda menatap sinis kearah Sintia.
Winda dorong badannya Sintia sampai jatuh dan langsung ajak Kiki pergi, karena sudah selesai urusannya dirumahnya Sintia.
Sintia nangis melihat suaminya pergi begitu saja sama perempuan lain, keluar dari kamarnya dan tidak ada usaha sama sekali untuk membatalkan rencananya untuk meninggalkan dirinya.
**
Sintia setelah kepergian suami dan selingkuhannya, langsung siap-siap ke rumah sahabatnya karena cuman sahabatnya lah yang menjadi tempat Sintia berbagi kesedihan.
Sepuluh menit kemudian Sintia sampai dirumah sahabatnya, Sintia langsung masuk kedalam rumah cukup besar dan mencari keberadaan sahabatnya.
"Sintia kenapa mata kamu bengkak? Apa yang dilakukan Kiki sama kamu sampai nangis begitu?" tanya Wulan sahabat Sintia, kaget melihat matanya sembab.
"Mas Kiki meninggalkan saya Wulan, dia pergi sama perempuan lain dan ternyata selama ini Mas Kiki sudah punya pacar." ucap Sintia berusaha tidak nangis lagi.
"Laki-laki sial itu, kamu sekarang ke kamar saya saja yuk istirahat di sana dan kita bikin dia menyesal sudah seenaknya meninggalkan kamu." lanjut Wulan yang punya rencana, bantuin Sintia balas sakit hati sahabatnya.
"Caranya bagaimana Wulan?" tanya Sintia bingung karena sahabatnya tiba-tiba punya ide.
"Nanti kita bahasnya oke." lanjut Wulan langsung tarik tangannya Sintia, untuk jalan ke kamarnya karena Wulan ingin merubah penampilan Sintia dulu sebelum menjalankan rencana balas dendam.
Sintia yang tangannya dipegang Wulan ikut saja jalan menuju kamarnya Wulan dan penasaran rencana apa yang ingin Wulan lakukan untuk kerjain Kiki.
**
Kiki dan Winda masuk kedalam rumah, yang diam-diam Kiki beli tanpa sepengetahuan Sintia selama ini.
"Sementara kita tinggal disini sayang, dua hari lagi baru kita ke rumah Dek Winda untuk melakukan pernikahan sayang." ucap Kiki yang tidak sabar, menghalalkan pernikahannya sama Winda.
"Kita nikah sirih Mas, Kenapa tidak nikah resmi saja sih dan Mas tinggal menceraikan Sintia Mas dari pada Mas gantung status sama perempuan itu tapi kita nikah sirih!" protes Winda kesal karena harus menerima kenyataan, dirinya menikah secara agama saja tidak bisa secara agama dan negara.
"Tidak bisa sayang, keluarga Mas banyak hutang ke keluarga Sintia dan Mas menikahi Sintia supaya tidak diungkit soal hutang orang tua Mas ke kelurga Sintia katanya jika kita menikah mereka tidak akan nagih terus bahkan mereka rela menunggu sampai keluarga Mas bisa bayar sampai lunas." penjelasan Kiki, Kiki rela nikahi gadis culun demi bantuin orang tuanya, tapi setelah menikah Kiki tidak pernah membuat Sintia bahagia sama sekali.
"Sampai kapan Mas, Memangnya berapa sih hutang keluarga Mas ke mereka?" tanya Winda penasaran.
"Lima ratus juta sayang, sudah tidak masalah sayang kita menikah sirih yang penting kan kita saling mencintai terus Mas lebih sering disini dari pada dirumahnya Sintia kan." lanjut Kiki langsung pegang tangannya Winda, supaya calon istrinya tidak kesal karena nikah cuman nikah sirih saja.
"Baik lah Mas, gila hutang sebanyak itu mereka bisa legowo cuman karena kalian nikah saja." lanjut Winda pasrah dan juga tidak menyangka, jika keluarganya Kiki punya hutang sebanyak itu.
Winda ikutin langkah Kiki masuk kedalam kamar untuk istirahat, Winda jadi ragu untuk menjadi istrinya Kiki takut hidup susah tapi disisi lain Winda sangat mencintai Kiki dan tidak mau kehilangan orang yang dicintainya.
**
Sintia ikutin keinginan Wulan untuk makeover penampilan dan merias wajahnya supaya terlihat lebih cantik dan feminim.
"Kamu aslinya cantik Sintia kenapa tidak mau makeup sama sekali sih, justru berpenampilan culun seperti ini coba aneh kamu tuh!" protes Wulan kesal dan heran kenapa sahabatnya tidak mau berpenampilan cantik.
"Iya Wulan saya menyesal sekali, setelah cantik dan feminim seperti ini, saya akan bikin hubungannya Kiki sama perempuan itu hancur sama seperti yang dilakukan Kiki ke saya sekarang." ucap Sintia yang tidak terima, Kiki bahagia sama pacarnya setelah Kiki mencampakkannya seperti ini.
"Bagus itu biar Kiki tidak menyepelekan hati perempuan lagi, cukup kemarin kamu bodoh mau dipermainkan sama dia selanjutnya jangan mau." lanjut Wulan setuju.
"Iya sudah kita lanjut belanja kalo begitu Wulan, kita beli beberapa baju feminim lagi supaya mendukung penampilan baru saya." lanjut Sintia yang tidak sabar mau kerjain Kiki.
Sintia tidak akan diam saja membiarkan Kiki bahagia sama pacarnya, setelah Kiki pergi seenaknya meninggalkan dirinya dirumahnya begitu saja kemarin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Yus Warkop
bismillah mulai baca
2024-04-17
1
Uthie
tertarik dari awal lewat judul.. pas baca sinopsis dan awalan ini menarik seperti nya 👍👍👍
2024-03-28
0
Achmad Sugari
jangan setengah setengah hancurin Kiki smngt Sintia
2024-03-17
0