Only You

Jika Kevin sudah berani mengungkapkan perasaannya pada Flora, berbeda dengan Riana yang tidak terima dengan perlakuan suami istri itu. Dia bertekad akan membalas Flora dan merebut Kevin kembali.

"Argh ... Sial!! Beraninya wanita itu menghinaku seperti itu. Aku, Riana Moreno tidak terima wanita sialan itu mempermalukan ku. Lihat saja!! Aku pasti akan membalasnya dan membuat Kevin kembali padaku," geram Riana. Dia terus mengumpat dengan menatap tajam gedung pencakar langit di depannya. Dengan tangan terkepal, ia bersumpah akan membalas orang yang sudah menghinanya.

Dia tidak sadar jika ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. Dia adalah Satria.

Satria mendapat kabar jika Flora sudah kembali. Untuk itu ia sengaja datang ke perusahaan NA Company untuk menemui wanita itu. Namun belum sempat ia mengendarai mobil nya masuk ke perusahaan tersebut, ia justru melihat seorang model yang cukup terkenal, tengah berdiri di depan perusahaan tersebut dengan wajah yang kesal.

"Bukankah itu Nona Riana, model terkenal itu. Kenapa dia ada di depan perusahaan milik Kevin?" Satria masih terus memperhatikan gerak-gerik Riana. Bahkan ia melihat dengan jelas jika wanita itu tengah mengumpat.

Karena penasaran, Satria memarkirkan mobilnya dan memutuskan untuk menghampiri wanita itu.

"Emm ... Nona Riana!!" sapa Satria

Riana sedikit terkejut. Dia menatap Satria dengan kening yang mengerut. "Kau siapa? Apa kita saling mengenal?" tanyanya

"Jadi benar, anda nona Riana, model terkenal itu ya," seru Satria. Dia mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri. "Perkenalkan, aku Satria Mahendra dari Mahen Group."

Riana menatap Satria dari atas sampai bawah. Dia ragu untuk menerima jabatan tangan Satria. Tapi melihat penampilannya, sepertinya pria di depannya ini bukan seorang penipu.

"Aku Riana Moreno. Senang berkenalan dengan anda," ujar Riana sambil menerima jabatan tangan Satria.

"Kalau boleh tahu, apa yang anda lakukan di sini? Apa anda sedang ada project dengan tuan Kevin?" tanya Satria penasaran.

"Maaf, ini masalah pribadiku. Jadi aku tidak mau menjawab pertanyaan mu," ujar Riana enggan menjawab. Dia tidak mau jika nantinya ada orang yang mengoloknya karena ingin merebut hati mantan kekasihnya yang jelas-jelas sudah menikah. Walaupun ia masih mencintai Kevin sekalipun, orang-orang akan berfikir jika tidak dibenarkan untuknya merebut pria yang sudah beristri.

"Oh maafkan aku. Aku kira kau di sini karena di undang tuan Kevin untuk menjadi model iklan produk kami. Ya, kerjasama kami memang baru saja terjalin. Tapi aku sudah membuat contoh desain produknya. Jika tuan Kevin menyukainya, maka kami harus mencari model iklan untuk mempromosikan produk kami. Jadi, aku tadi sempat berfikir jika anda datang kemari karena hal itu. Sekali lagi aku minta maaf," sesal Satria.

Ekspresi wajah Riana berubah seketika mendengarnya. Bukankah ini kesempatan bagus untuknya? Pria di depannya ini sedang mencari model untuk iklan produk kerjasamanya dengan Kevin. Bahkan dia sampai salah mengira jika ia adalah model yang di cari oleh Kevin. Jadi, tidak ada salahnya menggunakan kesempatan ini agar ia bisa masuk sesuka hati ke perusahaan Kevin.

Dia yakin jika dia menawarkan diri untuk menjadi model iklan produk mereka, Satria tidak akan menolak. Dan karena ini demi proyek mereka, Kevin tentu juga tidak akan menolaknya.

"Em, tuan Satria, bagaimana jika aku mentraktir mu makan siang. Lagipula ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ajak Riana

Satria nampak menimang-nimang ajakan Riana. Sebenarnya ia sudah sangat merindukan Flora, itu sebabnya ia buru-buru datang setelah mendapat kabar jika wanita itu sudah pulang.

Namun, sangat di sayangkan jika ia menolak ajakan wanita cantik di depannya ini. Bagaimanapun juga Riana adalah model terkenal. Jika ia bisa membujuk Riana untuk menjadi model produknya, pasti Kevin akan terkesan padanya.

"Jadi, bagaimana tuan?" tanya Riana

"Baiklah, mari!!" Satria mempersilahkan Riana untuk masuk ke mobilnya. Baru setelahnya ia mengitari mobil dan masuk ke belakang kemudi.

Riana menyebutkan satu nama restoran yang tidak jauh dari perusahaan Kevin untuk mentraktir Satria makan.

Dan tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di restoran tersebut. Riana memesan satu ruang VIP untuk makan dengan Satria. Dan setelah memesan makanan, mereka mulai berbincang satu sama lain.

"Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan anda di sini nona Riana. Padahal yang aku dengar, anda menetap di luar negeri," ujar Satria memulai pembicaraan

"Iya, aku memang lama tinggal di luar negeri karena aku sudah menandatangani kontrak di sana. Tapi setelah kontrak ku berakhir, aku memutuskan untuk pulang dan aku akan meneruskan karier ku di sini," sahut Riana. Dia sengaja mengatakan hal itu dengan harapan pria di depannya ini akan mengajaknya kerjasama.

Apalagi Satria sempat salah mengira jika dirinya diundang oleh Kevin. Jadi, dengan begitu ia yakin Satria akan mengambil kesempatan ini untuk merekrutnya. Apalagi dia adalah model terkenal yang biasa bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar. Jadi kemampuannya tidak diragukan lagi. Siapa yang akan menolak wanita dengan kemampuan itu?

"Wah, kebetulan sekali. Bagaimana jika anda menjadi model iklan untuk produk kami? Ya, memang kami baru mendesainnya dan tuan Kevin juga belum memberi pendapatnya apakah beliau setuju atau tidak. Tapi setidaknya jika anda bersedia, saya tidak akan susah-susah mencari model nantinya," ujar Satria

Sesuai yang ia harapkan, Satria menawarkan kerjasama. Tapi dia tidak langsung menerimanya. Setidaknya ia harus berbasa-basi terlebih dahulu. "Apa anda yakin tuan?" tanya Riana

"Tentu saja nona. Aku sangat yakin. Dengan anda menjadi model kami, produk kami pasti akan meledak di pasaran."

"Baiklah kalau begitu, aku setuju," ujar Riana. Tanpa ia meminta pun, Satria langsung menawarinya. Jadi, dia bisa masuk ke perusahaan Kevin sesuka hati dengan alasan pekerjaan. Tidak akan ada lagi yang bisa mengusirnya, terutama Flora.

"Terima kasih nona." Satria terlihat senang. Dia meminta kontak telepon Riana untuk komunikasi lebih lanjut. Dan perbincangan mereka kembali berlangsung setelah makanan tersaji di meja. Mereka mulai membahas tentang pekerjaan satu sama lain.

"Sebentar lagi, Satria akan memperkenalkan ku pada Kevin sebagai model iklan. Dengan begitu, aku bisa menemui Kevin kapanpun aku mau. Dan aku akan memanfaatkan hal itu untuk menghancurkan hubungan Kevin dan istrinya. Jika hal itu berhasil, aku akan mengambil kesempatan untuk mendapatkan Kevin kembali. Rencana yang sempurna," seringai Riana dalam hati.