NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32 - LunArbi

Happy Reading..

..

..

Bugh !!

    Belum sempat menyelesaikan ucapannya tiba tiba saja ada yang menarik kerahnya dan langsung memukulnya. Membuat tubuhnya terhuyung kesamping.

"ABAANGG !!!"

     Luna kaget saat melihat Keanu yang tiba tiba saja memukul Arbian. Entah sejak kapan abangnya itu datang karena tiba tiba saja langsung memukul Arbian dengan sangat keras.

" brengsek !! Gue pikir lo itu cowok baik yang bisa jagain adek gue. Nyatanya lo cuma bisa bikin adek gue nangis ." Keanu mengeram marah, tangannya kembali menonjok wajah tampan Arbian.

" Abanggg !! Stooppp Luna mohon! "

" please ! Tolong pisahin hikssss"

     Luna semakin panik melihat emosi Keanu yang semakin tak terkendali. Ia bahkan meminta tolong pada beberapa orang disana untuk membantu memisahkan mereka berdua.

     Dan yah berhasil . Keanu berhasil ditarik dari atas tubuh Arbian dengan susah payah. Dengan cepat ia merengkuh tubuh Keanu agar tak kembali memukul Arbian yang sudah lemah di bawah lantai.

" udah abang " Luna memeluk tubuh tegap Keanu.

" kenapa sih dek ? Kenapa kamu halangin abang buat pukul cowok brengsek ini hah ?" Keanu tak terima dengan sikap adiknya itu.

" asal kamu tau dek , dia udah selingkuhin kamu. Abang sendiri yang liat dia mesra mesraan dengan cewek lain." Lanjutnya dengan menunjuk wajah Arbian.

" enggak bang , abang salah paham kita jelasin ya. Sekarang duduk ya bang"

     Mendengar suara lembut adiknya membuat Keanu akhirnya mengikuti keinginannya. Kini orang orang pun sudah kembali ke meja masing masing dan melanjutkan aktivitas mereka.

    Begitu juga dengan Arbian , dia sudah duduk kembali dikursinya dengan bantuan seseorang meski sesekali meringis kesakitan.

" kak Arbian , kakak baik baik aja ? Apa perlu kita ke rumah sakit dulu ?" tanya Luna khawatir.

     Arbian tersenyum dengan gelengan di kepalanya.

" sstt.. Aku gapapa kok Lun"

    bohong!

    Mukanya bonyok seperti itu, tidak mungkin baik baik saja. Buktinya ia mendesis merasa sakit karena bibirnya yang robek.

" Luna cariin P3K sebentar."

" eh.. gak perlu ,---"

     tak sempat menyelesaikan ucapannya Luna sudah beranjak dari tempatnya. Lalu berjalan menemui satu karyawan kafe guna meminjam peralatan untuk mengobati luka Arbian jika ada.

     Dan syukurlah, kafe itu menyediakan walau sebenarnya sengaja dipersiapkan untuk para karyawan yang mungkin membutuhkan.

      Sementara di meja , Keanu terus menatap tajam kearah Arbian. Tangannya masih terasa gatal hendak memukul wajah Arbian yang sialnya tampan itu. Namun ia takut sang adik akan semakin marah.

     Tak lama Luna datang dengan kotak di tangannya.

" ayo Luna obati dulu kak ."

     Arbian tersenyum seraya mendekatkan duduknya kearah Luna. Ia menikmati setiap sentuhan dari Luna. Walau ia sadar tatapan Keanu tak pernah lepas menatap tajam kearahnya. Namun , ia coba mengabaikannya.

" oke dah beres." Seru Luna.

" makasih ya Lun."

     Luna hanya mengangguk , lalu kembali beranjak karena harus mengembalikan kotak yang ia pinjam tadi.

" jadi ?" Tanya Keanu dengan nada datar dan dingin. Setelah Luna kembali.

     Luna mengambil napas lalu menghembuskan nya sebelum akhirnya mulai menceritakan semuanya. Keanu mendengarnya dengan tenang. Walau kadang ekspresinya sering berubah saat mendengar setiap kalimat yang ia dengar dari bibir sang adik. Ia bahkan sering menatap secara bergantian kearah Luna dan juga Arbian.

Keanu memandangi foto Arbian dan juga Albian. Ia bahkan mengomentarinya.

" hm , ini mah pinang dibelah dua tapi dari auranya beda yang satu redflag yang satu greenflag."

Arbian mendelik saat mendengar kalimat komentar itu, apalagi saat menyebut kata 'redflag' laki laki itu jelas menatap sinis kearahnya.

" ekhem "

Keanu berdehem saat tersadar dari ucapannya apalagi melihat Arbian yang menatapnya dengan tajam.

" lo juga salah lah , ga seharusnya lo bohongin adek gue dengan cara pura pura jadi Bian pacarnya Luna. Perihal urusan jaga menjagai gue juga masih sehat walafiat buat jagain adek kesayangan gue " ucapnya menatap garang Arbian.

" sorry gue emang salah ." Lirih Arbian.

" dimana makam kak Bian , kak ?" Potong Luna ia tak ingin abangnya berdebat lagi.

" di pemakaman umum ×× . Kamu mau kesana ? Aku anterin ." Tawar Arbian .

Luna menatap sang abang sekilas. Melihat itu Keanu mengangguk menyetujui.

" Luna mau , kapan ?"

" sekarang juga bisa ayo dia pasti seneng banget di kunjungin kamu." Jawab Arbian.

" oke let's go " ujar Keanu yang sudah berdiri dari duduknya dan di ikuti oleh Arbian dan adiknya.

*

*

Mereka telah berada di makam dengan nisan bertuliskan ' Albian Bumi Arkatama'. Tubuh Luna langsung luruh di gundukan tanah itu tangannya mengelus nama yang ada pada nisan itu.

Benar ! Luna ingat dulu Bian pernah menyebut nama tengahnya 'Bumi' bukan 'Langit'. Harusnya dia sudah sadar sejak dulu tapi ya sudahlah semua sudah terjadi.

Setidaknya , dia lega rupanya laki laki yang ia cintai bukanlah laki laki yang sering mengabaikannya.

" Assalamualaikum kak Bian . Kakak apa kabar ? Pasti disana kakak udah bahagia kan ? Kakak pasti udah ga sakit lagi kan? Ah iya , kakak ga perlu khawatir aku disini baik baik aja kok. Hiksss."

Ucapan Luna terjeda karena ia tak kuasa menahan tangisannya.

" kakak yang tenang disana. Aku seneng karena udah pernah jadi bagian dari hidup kakak. Dicintai sedalam itu sama kakak. I love you kak Bian."

Keanu membawa tubuh adiknya kedalam dekapan nya. Membiarkan sang adik mengeluarkan semua tangisannya.

Sementara itu , Arbian maju dan ikut mengusap nisan itu.

" Bian , lo apa kabar ? Gue kangen banget sama lo. Bi , gue kesini bareng cewek lo , lo pasti seneng kan bi ? Gue minta maaf Bi karena gagal jagain Luna seperti permintaan terakhir lo. Lo pasti kecewa kan bi sama gue , karena gue justru nyakitin dia. Tapi , sungguh gue ga maksud bi buat nyakitin dia. Bi , gue mohon maafin gue. Tenang tenang disana Bi , gue sayang sama lo, adik kembaran gue ."

*

*

" makasih kak , udah anterin ke rumah kak Bian."

" sama sama Lun , gue juga minta maaf untuk semua hal yang buat lo nangis dan sakit ." Ujar Arbian tulus.

" sama sama kak . Luna juga minta maaf karena sering repotin kak Arbi."

" kamu ga negerepotin kok Lun. Dan buat bang Keanu , maaf gue ga bisa jagain Luna ."

" ga masalah . Gue juga minta maaf udah mukul lo tadi."

" santai bang."

" yaudah gue sama Luna balik duluan."

"Tapi Luna masih kerja bang." Protes Luna.

" gak papa Lun , udah aku kasih tau Riki kalo kamu izin setengah hari." Jawab Arbian.

" hmm oke deh , kalo gitu aku duluan kak"

" iya"

Arbian tak henti nya menghela napas lega . Akhirnya dia bisa berkata jujur pada Luna .

Sementara itu di dalam mobil , Keanu tengah menenangkan adiknya yang kini kembali menangis usai kembali dari makam Albian. Ia sangat mengerti perasaan sang adik , kekasih yang ia anggap masih hidup ternyata sudah lama telah tiada.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!