UNSOLVED PUZZLE

Malam itu, suasana di markas penjaga dipenuhi ketegangan. Shiro, yang tertangkap dalam pertempuran sengit sebelumnya, duduk di sudut ruangan dengan tangan terikat. Wajahnya penuh luka, namun matanya tetap menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan. Para penjaga mengawasinya dengan waspada, sementara atasan mereka, seorang pria berwajah dingin bernama Kuro, masuk ke dalam ruangan.

"Kau pikir kau bisa melarikan diri?" tanya sosok misterius dengan nada mengejek, sambil mendekati Shiro.

Shiro menatapnya dengan tajam. "Kau tidak akan mendapatkan apa pun dariku," jawabnya tegas.

Sosok misterius tertawa kecil. "Kita lihat seberapa lama kau bisa bertahan."

Sementara itu, di sekolah, Ryuga dan teman temannya mencoba menjalani hari hari mereka seperti biasa. Namun, bayangan tentang Shiro yang tertangkap terus menghantui mereka. Di kelas, mereka duduk dengan cemas, mencoba berkonsentrasi pada pelajaran, namun pikiran mereka terus melayang ke teman mereka yang hilang.

Lee Kim, yang duduk di samping Ryuga, menatap langit langit kelas dengan gelisah. "Bagaimana kita bisa fokus pada ujian sementara Shiro masih di tangan mereka?" bisiknya.

Taka, yang duduk di depan mereka, berbalik dan berkata, "Kita harus tetap tenang. Shiro butuh kita kuat. Kita harus percaya bahwa dia akan bertahan."

Ryuga menunduk, merasa terbebani oleh situasi ini. Dia tahu bahwa ujian akhir semester sudah semakin dekat, namun pikiran tentang Shiro yang disiksa oleh para penjaga membuatnya sulit berkonsentrasi.

Saat istirahat, mereka berkumpul di kantin sekolah, membahas rencana mereka sambil mencoba menenangkan diri. Suasana kantin yang biasanya riuh kini terasa lebih sunyi, seolah merasakan ketegangan yang dirasakan oleh mereka.

Shun mengeluarkan buku catatan dan meletakkannya di meja. "Kita harus tetap belajar. Ujian ini penting, tapi kita juga harus mencari cara untuk membantu Shiro."

Anui mengangguk. "Kita bisa belajar bersama, dan di waktu yang sama mencari informasi tentang tempat Shiro ditahan."

Shota, dengan wajah serius, menambahkan, "Kita harus pintar dalam mengatur waktu kita. Setiap detik berharga."

Di malam hari, setelah sesi belajar kelompok yang intens, Ryuga duduk sendirian di kamarnya. Dia membuka buku pelajarannya, namun pikirannya terus kembali ke Shiro. Dia tahu bahwa mereka harus menemukan cara untuk menyelamatkan Shiro sebelum terlambat.

Ryuga mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Satoshi dan Hiroshi, yang kini dia sadari bukan hanya sekedar sahabat, tetapi bagian penting dari misi ini.

"Satoshi, Hiroshi, kita harus menemukan Shiro. Aku tidak bisa fokus pada apa pun sampai dia kembali."

Beberapa menit kemudian, balasan datang dari Satoshi: "Kami sedang mencari informasi. Tetap tenang dan fokus pada ujianmu. Shiro butuh kau kuat."

Hiroshi juga mengirim balasan: "Kami akan melakukan yang terbaik untuk menemukannya. Jangan biarkan ini mengganggu tujuan utama kita."

Malam itu, Ryuga kembali bermimpi. Dalam mimpinya, dia melihat Shiro terikat di sebuah ruangan gelap. Shiro menatapnya dengan mata penuh harapan. "Ryuga, jangan menyerah. Kita semua memiliki peran dalam pertempuran ini."

Ryuga terbangun dengan keringat dingin di dahinya. Dia tahu bahwa mimpinya bukan sekadar bunga tidur, tetapi panggilan untuk bertindak. Dengan tekad yang semakin kuat, dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa mereka akan menyelamatkan Shiro, dan mereka akan menemukan kakaknya yang hilang.

Pagi berikutnya, Ryuga bangun dengan semangat yang baru. Dia bertemu dengan teman temannya di sekolah dan menceritakan mimpinya. Mereka semua merasa bahwa itu adalah tanda bahwa Shiro masih hidup dan berharap mereka akan menyelamatkannya.

"Kita harus tetap fokus pada ujian, tetapi kita juga harus mencari cara untuk menyelamatkan Shiro," kata Ryuga dengan penuh semangat. "Kita tidak bisa menyerah."

Lee Kim, Taka, Shun, Anui, dan Shota semua mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh bahaya, tetapi dengan persahabatan dan tekad yang kuat, mereka yakin bahwa mereka akan berhasil.

Satoshi dan Hiroshi, yang kini menjadi bagian penting dari tim, terus mencari informasi tentang lokasi Shiro. Mereka bekerja tanpa lelah, mencoba mengumpulkan setiap petunjuk yang bisa mereka temukan.

"Kita akan menemukannya," kata Satoshi dengan tegas. "Dan ketika kita melakukannya, kita akan memastikan bahwa tidak ada lagi yang akan menderita seperti ini."

Hiroshi menambahkan, "Kita semua punya peran dalam pertempuran ini. Kita tidak akan berhenti sampai semua misteri terungkap."

Dengan semangat yang diperbarui dan tekad yang semakin kuat, Ryuga dan teman temannya bersiap menghadapi ujian yang akan datang, baik di sekolah maupun dalam pertempuran melawan para penjaga. Mereka tahu bahwa masa depan mereka tergantung pada keberanian dan persatuan mereka, dan mereka siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan.