Only You
Di sebuah rumah mewah tengah di gelar pernikahan dari keluarga terpandang yaitu keluarga Dirgantara. Tidak banyak tamu yang datang karena mereka hanya mengundang kerabat dan beberapa rekan kerja saja. Hal itu di lakukan karena pernikahan tersebut terjadi begitu mendadak.
Bukan karena mempelai wanita yang hamil di luar nikah. Tapi justru keluarga Dirgantara mencegah agar hal itu tidak terjadi karena mereka memergoki putra mereka tengah berada di dalam kamar dengan seorang wanita.
"Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri. Silahkan pasangkan cincin di jari manis pasangan masing-masing baru kemudian kalian boleh berciuman."
Ragu-ragu si wanita memasangkan cincin di jari manis pria. Berbeda dengan si pria yang langsung memasangkan cincin tersebut tanpa keraguan. Baru setelahnya ia mendekatkan wajahnya hendak mencium wanita yang sekarang sudah sah menjadi istrinya. Namun si wanita justru menahan dada pria itu.
"Jangan mempermalukan keluargaku," seru si pria dengan ekspresi dingin
Si wanita menelan ludahnya kasar. Dia memejamkan matanya kala bibir mereka menyatu.
"Akhirnya Kevin menikah juga," seru Celine senang
"Iya sayang. Dan tentu saja sebentar lagi kita akan mempunyai cucu." Nicholas terkekeh membayangkannya. Kevin adalah putra pertama mereka. Namun karena pengkhianatan dari mantan kekasihnya membuat Kevin enggan menjalin hubungan dengan wanita lain. Itu sebabnya saat mereka memergoki Kevin didalam kamar dengan Flora, mereka langsung menikahkan mereka.
"Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi pada cucuku," keluh Andara.
Hendra menatap bingung istrinya yang kemudian kembali berkata, "dulu aku menikahkan Nicholas dengan Celine di rumah ini dengan pesta seadanya dan sekarang, kita menyaksikan pernikahan cucu kita dengan cara yang sama." Andara menghela nafas panjang dan menggeleng pelan yang membuat Hendra terkekeh.
Sementara kedua mempelai masih menikmati ciuman mereka. Sampai Flora memukul dada Kevin karena ia hampir kehabisan nafas.
"Kau mau membunuhku, ya?" sungut Flora. Namun Kevin hanya diam menatap Flora yang tengah mengatur nafas. Dia mengalihkan tatapannya pada tamu undangan yang mulai menghampiri mereka untuk mengucapkan selamat.
...****************...
"Kenapa kalian tidak tinggal di sini saja? Ini juga rumahmu, Vin," seru Andara. Acara pernikahan sudah selesai dan kini mereka tengah berkumpul di ruang keluarga.
"Maaf Nek. Tapi kami ingin hidup mandiri di rumah kami sendiri. Lagipula jika kami terus berada di sini, kami tidak akan bebas melakukannya." ucapan Kevin membuat mata Flora melotot sempurna. Apa maksudnya tidak bebas melakukannya? Melakukan apa? Begitu pemikirannya.
"Dasar kau ini. Jika hanya karena itu, kau bisa menghidupkan kedap suara di kamarmu. Baru kalian bisa berteriak sesuka kalian," timpal Nicholas
Kevin hanya tersenyum tipis dan menggoda ayahnya. "Apa Daddy tahu? Di dapur lebih menyenangkan." Kevin menarik tangan Flora dan berpamitan pada seluruh keluarganya tanpa memperdulikan teriakan ayahnya.
"Dasar menyebalkan. Darimana dia tahu jika di dapur lebih menyenangkan? Memangnya mereka pernah melakukannya?" gerutu Nicholas. Dia melirik Celine yang berada di sampingnya dan memanggilnya mesra, "sayang,"
"Ingat umur dad!!" Celine melengos pergi begitu saja tanpa memperdulikan Nicholas yang terus memanggilnya. Sementara Andara dan Hendra hanya bisa menggeleng pelan.
Di perjalanan, Flora terlihat sangat gugup. Sesekali ia melirik pria yang saat ini sudah sah menjadi suaminya.
"Ini malam pertama kami. Apa dia akan melakukannya? Tapi kan kami tidak saling mencintai. Dan pernikahan ini juga terjadi karena kesalahpahaman. Jadi, dia tidak akan memaksaku untuk melakukannya, bukan?" Flora terus bergelut dengan pemikirannya. Sampai-sampai ia tidak sadar jika mobil yang ia tumpangi sudah terparkir sempurna di depan rumah mewah yang menjadi saksi awal mula ia bernasib seperti sekarang.
"Turun!!" titah Kevin yang menyadarkan Flora dari lamunannya. Pria itu berjalan terlebih dahulu diikuti oleh Flora yang mengekor di belakangnya.
"Di mana kamarku?" tanya Flora
"Di tempat pertama kali kau membuka mata," jawab Kevin
Flora melebarkan kedua matanya sempurna. Ia menyusul Kevin dan berdiri tepat di depan pria itu. "Apa maksudmu? Itu kan kamarmu," seru Flora
"Lalu?" Kevin melewati Flora begitu saja tanpa memperdulikan wanita itu yang terus mengoceh disampingnya.
"Hei ... Kenapa aku harus tidur di kamarmu? Kau tidak mungkin menganggap pernikahan ini serius, kan? Kita memang sudah menikah tapi ini cuma salah paham. Jadi ... " ucapan Flora terhenti saat Kevin menatap tajam dirinya.
"Jadi kau hanya menganggap ini permainan?"
"Bu-bukan begitu. Ki-kita kan sudah sepakat untuk mengakhiri pernikahan ini setelah satu tahun. Jadi ... "
Kevin masih terdiam. Ya, memang Sebelum pernikahan ini terjadi, mereka sepakat untuk menandatangani kontrak pernikahan yang mana pernikahan itu akan berakhir setelah satu tahun.
Tapi pernikahan yang mereka lakukan ini adalah sah di mata Tuhan. Tentu saja ia menganggap pernikahan ini serius walaupun semua berawal dari kesalahpahaman.
"Sepertinya kau harus membaca ulang surat kontrak yang kau tanda tangani." Kevin membuka pintu kamar yang berada di belakang Flora dan masuk begitu saja.
"Membaca ulang surat kontrak?" gumam Flora bingung. "Apa jangan-jangan aku melewatkan sesuatu?" Flora menyusul Kevin masuk ke kamar. Dia mencari surat kontrak yang ia tanda tangani dan membacanya dengan seksama.
"APA?" pekik Flora
"Ti-tidak mungkin. Kenapa jadi begini?" Flora menjatuhkan dirinya di tepi tempat tidur dan membaca surat kontrak tersebut berulang kali.
"Tidak mungkin. Ini tidak benar, kan?" gumamnya tidak percaya
"Apanya yang tidak mungkin?" tanya Kevin yang keluar dari kamar mandi.
Flora menyodorkan surat yang ada di tangannya dan bertanya, "Apa maksudnya ini? Kenapa kita harus terlihat mesra di depan umum? Dan ... Surat kontrak ini batal jika kita melakukan hubungan intim? Yang benar saja." protes Flora
Kevin berdecak dan memakai kaos tipis miliknya. "Makanya, di baca dulu dengan teliti sebelum menandatanganinya," gerutu Kevin
"Aku tidak membacanya karena saat itu kau sudah menjelaskan semuanya padaku. Makanya ... "
"Jadi kau menyalahkan ku?" sela Kevin yang membuat Flora terdiam.
"Dengar ya nyonya Dirgantara. Aku memang mengatakan jika kita akan menjalani pernikahan ini selama setahun. Setelah itu, kita akan bercerai. Tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi selama setahun nanti. Dan jika kita kehilangan kendali dan melakukan hubungan intim, kita tidak akan bercerai karena aku tidak mau anak-anak kita mempunyai keluarga yang tidak utuh," terang Kevin sambil memalingkan wajahnya.
"Cih ... Alasan macam apa itu? Semua tidak akan terjadi jika tidak ada kontak fisik antara kita dan kita tidur terpisah," sungut Flora
Kevin melirik sinis. Dari awal ia sudah menjelaskan jika dia tidak ingin orang-orang menganggapnya tidak bahagia dengan pernikahannya. Bagaimanapun juga ia berasal dari keluarga terpandang. Mau di taruh di mana mukanya jika mereka tahu soal pernikahannya yang hanya sementara ini. Apalagi semua terjadi karena kesalahpahaman.
"Andai saja aku tidak menolongmu waktu itu, mungkin kita tidak akan berakhir seperti ini." Flora mendengus kesal dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri tanpa memperdulikan Kevin yang berteriak tidak terima.
"Hei wanita gila!! Apa kau pikir aku mau di posisi sekarang? Jika tahu begini aku juga tidak mau menolongmu dari berandalan itu," teriak Kevin kesal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Dian Min Young
kukira lanjutan kisah nickholas ma celine, ternyata sekarang kisah anaknya 😁
2024-09-24
0
Rifa Endro
heheh... keduanya 11 12 dg Nicholas dan Celine dulu
2024-05-11
2
Sakura 💚🤍
baru baca Thor, aq setia memberi bunga mawar 🌹
2024-05-05
0