Mentari dan adik nya Fajar,mereka yatim piatu.
mentari yang berumur 21 THN,dia harus berjuang sendiri demi menyekolah kan adik nya yang masih kecil,Mentari setiap hari menjual kue keliling.
Kue nya sering tidak laku,karena dia berpakaian lusuh,jadi orang -orang ilfill membelinya.
Mentari sering di hina dan di maki oleh orang-orang di sekitarnya.
Pada suatu malam mentari di kejar oleh beberapa preman.Mentari berlari meminta tolong.
Tolong....Tolong...!disaat Mentari ingin menyeberangi jalan,sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, tidak dapat Mentari hindari,sehingga.
BRAAAAAAAAK terdengar suara hantaman yang begitu keras.Siapakah yang tertabrak itu,yuk cari tahu dilam novel Yang berjudul.MENTARI TERTUTUP AWAN.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29.Awan Berjalan
"Papa tenang dulu,aku punya cara untuk mendapatkan perusaan itu,dan menghancurkan keluarga Bagio!"titah Alex.
Alex sudah punya ide untuk menghancurkan Awan dan seluruh keluarganya.
Om Anton menoleh ke Alex dan bertanya.
"Ide apa,jangan sampai gagal lagi,bila perlu kita bunuh aja mereka semua,"usul Om Anton membuat Alex menganggukkan kepalanya.
Sementara Mama Laras dan Papa Bagio mobil mereka sudah memasuki halaman rumah,setelah mobil terparkir mereka berdua turun dan di sambut oleh Bibik.
"Bik,tolong turun'kan barang yang ada jok mobil ya?bawa masuk kedalam semuanya!"titah Mama Laras pada Bibik.
Kemudian Mama Laras masuk kedalam rumah,Pak bagio merangkul pinggang Mama Laras,memasuki rumah besar mereka.
Sesampai di ruangan tengah,Mama Laras tercengang,matanya menatap tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang ini,begitu juga dengan Pak Bagio dia juga tercengang dengan apa yang ada di matanya sekarang ini.
Mentari dan Awan yang berada di ruang tengah juga tidak menyadari kalau kedua orang tua itu sedang menatapnya penuh syukur.Mentari terus saja melatih Awan berjalan walau masih harus menopang pada tubuh Mentari.
Mama Laras masih berdiri membisu,Melihat Anak lelakinya sudah bisa berdiri tidak menggunakan alat bantu lagi,walau pun masih harus di bantu Mentari,namun Mama Laras bersyukur karena Awan sudah bisa menopang tubuh dengan menggunakan kaki nya.
Mentari dengan sabar dan lembut membimbing Awan untuk berjalan walau harus bahu nya yang menjadi tongkat untuk Awan berjalan.
"Alhamdulillah,ini perkembangan besar,kamu sudah bisa berjalan Nak?"tanya Mama Laras dengan hatinya yang senang.Bukannya menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu tapi Awan dan Mentari malah balik bertanya
"Mama,Papa,kalian kapan pulang,kenapa tidak kasih tau kami?"tanya Mentari pada mertua nya.Mentari hendak merangkul Awan untuk duduk dan istirahat di sofa,namun Mentari di cegah oleh Pak Bagio,karena Pak Bagio ingin melatih Awan berjalan biar cepat sembuh.
"Mama sama Papa sengaja tidak memberi tahu kalian,Mama ingin kasih kejutan untuk kalian,tau nya Mama dan Papa yang dapat kejutan yang luar biasa,"ujar Mama Laras dengan rasa bahagia yang terdalam.
Setelah mengobrol panjang lebar dengan Menantunya,akhirnya Mama Laras memberikan barang yang dia beli untuk mentari.Sedangkan Pak Bagio dan Awan sudah keluar rumah.Pak Bagio mendorong kursi roda Awan ke taman belakang.
Setelah sampai di taman belakang rumah,Pak Bagio duduk di kursi yang ada di taman itu dan Awan Masih di kursi rodanya.Kedua lelaki beda usia itu mengobrol banyak tentang perusahaan selama Awan tidak masuk ke kantor.
"Beberapa malam yang lalu ada orang yang masuk kedalam kamar,dia membawa surat milik perusahaan,tapi aku tau siapa orang itu walaupun dia memakai topeng penutup wajah."Cerita Awan membuat Pak Bagio terkejut.
"Lalu bagaimana dengan surat itu dan siapa yang berani masuk ke kamar kamu?"tanya Pak Bagio.
Pak Bagio tentu kaget dan takut kalau surat perusahaan hilang.
"Papa tenang aja,aku sudah menyuruh Mentari mengamankan surat itu,dan surat yang di ambil oleh Om Anton itu palsu."ujar Awan menjelaskan agar Papanya tidak khawatir.
Awan tau Papanya sangat takut jika benar yang hilang itu surat asli hak milik perusahaan.
"Om Anton...kenapa kamu menyebut Om Anton,apakah yang mengambil surat itu Om Anton?"tanya Pak Bagio karena dia tidak percaya kalau Om Anton tega melakukan itu pada nya.
Pak Bagio tidak akan menyangka karena selama ini dia sudah sangat baik pada adik iparnya itu,walau pun adiknya sudah tiada tapi Pak Bagio masih menganggap Anton keluarganya.Bahkan Pak Bagio memberi jabatan tinggi di perusahaan untuk nya setelah perusahaan nya bangkrut.
"Iya Pa,Om Anton yang masuk ke kamar Awan dan dia lah yang mengambil surat itu."jawab Awan yakin karena Awan sangat mengenal siapa Om nya itu.Awan sudah tau sebelum dia kecelakaan kalau Om Anton ingin menguasai perusahaan nya.Namun Awan bersikap tegas hingga Om Anton tidak berani padanya.
Awan tidak memberikan peluang kepada Om Anton,Makanya Om Anton sangat marah pada Awan dan ingin menghabisinya agar dia bisa menguasai perusahaan dan membuat keluarga Bagio menderita.
"Papa tenang saja,aku sudah menyuruh Beberapa orang untuk memantau gerak-gerik Om Anton,dan Awan sudah menyuruh orang untuk menyelidiki penyebab kecelakaan terjadi pada ku."Awan tidak akan membiarkan siapa yang sudah berbuat jahat pada nya hidup tenang.
Awan akan membuat orang itu menikam di penjara dalam waktu yang sangat lama,Awan juga tidak akan memandang jika orang itu keluarga nya.
Di sela-sela obrolan mereka tiba-tiba HP Pak Bagio berdering.Pak Bagio langsung merogoh sakunya dan mendekatkan benda pipih itu ke telinga,terdengarlah suara bariton dari Pak Satria di seberang sana.
"Halo Pak satria,"sapa Pak Bagio.
Pak Bagio tau kalau Pak Satria menghubunginya pasti ada sesuatu yang penting untuk di bahas.
"Iya Pak Bagio,halo juga,"jawab Pak Satria.Pak Satria ingin memberi tahu Pak Bagio kalau tadi dia kedatangan tamu yaitu Pak Anton dengan putranya Alex.
"ada apa Pak?"tanya Pak Bagio pada Pak Satria melalui telepon.Pak Bagio juga penasaran ada hal apa yang ingin di bicarakan oleh Pak Satria.
Pak satria mengatakan apa yang di bawa tamu nya tadi.Dan Pak Satria mewanti-wanti Pak Bagio agar lebih hati-hati dalam menyimpan dokumen penting,karena Pak Satria seperti melihat Pak Anton berniat tidak baik pada keluarga Pak Bagio.
Setelah memutuskan panggilan sama Pak Satria,Pak Bagio ingin mendorong kursi roda Awan lagi kembali masuk ke rumah,namun tiba-tiba Mentari sudah berjalan menghampiri suaminya.
Mentari sangat senang karena suaminya sudah bisa menggerakkan kakinya walau untuk saat ini harus berpegangan pada apa saja termasuk memegang pundak Mentari saat melakukan terapi berjalan .
Pak Bagio melihat menantunya sudah berada di sisi kursi roda Awan,Pak Bagio kembali berjalan masuk kedalam rumah,sekarang tinggallah Awan dan Mentari di sana.
"Hubby, Ayo kita masuk matahari sudah sangat panas, lebih baik Hubby istirahat dulu di kamar,terapinya besok di lakukan lagi,"kemudian Mentari mendorong kursi roda suaminya memasuki rumah besar Mama Laras.Awan hanya mengangguk setuju.
Setelah mendapat anggukan dari Awan.Mentari langsung mendorong kursi roda suaminya.Terlihat keduanya begitu akrab layaknya seperti suami istri pada umum nya.
sesekali mereka tertawa entah apa yang membuat mereka tertawa.
sementara dipenjara terlihat seorang wanita paruh baya.
Bersambung.