Putraku Adalah Mr. Zero

Jonathan melihat seorang perempuan sedang berdiri menatap kearah jendela. Dia pun menghampiri perempuan tersebut yang tidak lain adalah Shela.

"Shela", panggil Jonathan.

Shela pun menoleh, Perempuan itu tersenyum manis pada Jonathan. Shela berlari dan langsung memeluk Jonathan." Aku merindukanmu Nathan, "ucapnya memeluk Jonathan.

Jonathan berusaha melepaskan pelukan Shela, Jonathan sudah memantapkan hatinya untuk memutuskan hubungannya dengan Shela." Shel, aku mohon lepaskan!,ini di kantor Shel," ucap Jonathan mengingatkan.

"Apa kamu tidak merindukanku Nat?."

"Shel, aku ingin berbicara denganmu. Tolong dengarkan aku?!," Jonathan memegang kedua pundak Shela berusaha memberitahu maksudnya.

"Shela, aku ingin berterimakasih padamu karena kau telah memberikan ku cinta. Kisah kita sungguh indah. Tapi itu dulu, sekarang aku sudah memiliki keluarga. Seorang istri dan seorang putra,kau wanita yang baik dan cantik dan aku yakin diluar sana ada seorang pria yang baik untukmu," ucap Jonathan membuat senyuman Shela hilang berganti dengan air mata.

"Apa maksudmu Nath?!."

Jonathan memejamkan matanya sejenak, dia ingin Shela mengerti dan menerima apa yang akan ia sampaikan. "Aku harap kau bisa melupakan ku Shel maafkan aku. Perasaan itu memang masih ada, tapi aku juga tidak ingin kehilangan istriku. Dan aku juga tidak bisa meninggalkan nya."

"Tapi semua kenangan..., kisah kita?, kau akan melupakannya begitu saja?!."

"Itu masalalu kita Shela, aku harap kau bisa membuka hatimu untuk pria lain.Lupakan semua tentang kita, aku mohon mengertilah Shela?!."

"Tidak Nath, aku tidak akan pernah melupakan mu,tidak akan!. Aku tidak akan pernah memberikan cintaku untuk orang lain selain dirimu!," teriak Shela.

"Tapi aku sudah berkeluarga sekarang, dan kau harus mengerti semua itu!."

"Tidak Nathan!, kau lihat saja nanti aku akan merebutnmu darinya!." ucap Shela marah. Dia menyingkirkan kedua tangan Jonathan dan berlalu pergi dengan marah.

Shela bertekad akan melakukan segala cara agar Jonathan kembali padanya. "Kalau aku tidak bisa mendapatkan mu ,maka istrimu juga tidak akan pernah bisa mendapatkan mu Nathan!," ucapnya penuh marah.

Jonathan memejamkan matanya, dia gagal membuat Shela mengerti.Mulai saat ini dia harus menjaga istri dan anaknya takut kalau-kalau Shela akan melukai keluarganya. Jonathan menghembuskan nafasnya kasar, lalu ia melanjutkan kembali menuju ruangannya.

********

"Vino,selidiki kemana saja Shela pergi selama enam tahun ini!. Apa dia benar-benar sakit selama ini atau tidak!," suruh Jonathan. Jonathan merasa seperti ada yang janggal dengan Shela.

"Ke..kenapa Tuan ingin menyelidiki tentang Nona Shela Tuan?,Anda tidak percaya dengan yang dikatakannya?," tanya Vino.

Jonathan mengerutkan keningnya mendapat pertanyaan dari Vino. "Apa kau tahu sesuatu tentang menghilangnya Shela enam tahun lalu Vin?!," tanya Jonathan merasa curiga.

Vino menjadi gelagapan bingung mau menjawab apa. Dia merasa bersalah kepada Jonathan tentang kejadian enam tahun lalu.

Vino segera bersikap biasa saja, agar Tuannya itu tidak curiga dengannya. Sedangkan Jonathan menatap Vino dengan pandangan yang sulit diartikan. "Yasudah, cepat kau cari tahu segera!," titah Jonathan.

"Baik Tuan," Vino membungkuk,kemudian dia pun pergi dari ruangan Jonathan.

Sesampainya di ruangannya sendiri, Vino memijat kepalanya merasa penat. Dia mengingat kembali ke kejadian enam tahun yang lalu.

Flash back on

Hari ini adalah hari yang begitu membahagiakan untuk Jonathan. Dia akan mengikrarkan janji suci untuk kekasih pujaannya yaitu Shela Nadine.

Jonathan menuju gedung resepsi pernikahan dengan diantar oleh Vino, asisten pribadinya.Sesampainya di gedung tersebut, Jonathan tidak mengerti kenapa calon istrinya belum sampai di sana. Jonathan pun mengutus Vino untuk menjemput Shela.

"Vino, cepat kerumah Shela, kau lihat kenapa sampai sekarang dia dan keluarganya belum sampai di sini!," perintah Jonathan.

"Baik Tuan."

Vino segera berangkat menuju rumah Shela. Dia memacu kecepatan mobilnya dengan sedikit cepat. Dia tidak ingin pernikahan Jonathan mendapatkan kendala.

Vino memarkirkan mobilnya di pelataran rumah Shela. Dia memperhatikan keadaan rumah tersebut. "Kenapa terlihat sepi, tapi mobil Shela dan Papanya masih disini," gumam Vino.

Vino pun segera mengetuk pintu rumah Shela. Namun tak kunjung ada jawaban ataupun ada yang membukanya. Vino kembali mengetuk pintu itu beberapa kali. Dan kali ini pintu itu seperti ada yang membukanya dari dalam.

"Den Vino?!," ucap ART di rumah Shela.

"Bibi, dimana Nona Shela dan keluarganya?, Tuan Jonathan sudah menunggunya di gedung resepsi," ucap Vino.

"Itu Tuan, Nona Shela... anu Tuan...," ucap ART itu begitu ketakutan.

"Ada apa Bi?," tanya Vino begitu penasaran.

"Siapa Bik?!," tanya seorang pria paruh baya dari belakang ART tersebut, sehingga membuat ART itu terlonjak kaget.

"Pergilah kebelakang Bik!," suruh pria paruh baya yang tidak lain adalah Papa Shela.

"Ba..baik Tuan."

"Tuan Pramana,kenapa Anda sekeluarga belum bersiap?,dan dimana Nona Shela?!, Tuan Jonathan sudah menunggu," ucap Vino.

"Pernikahan ini tidak bisa diteruskan" ucap Pramana menunduk.

"Apa maksud Anda!, Anda jangan main-main dengan kami!," ucap Vino marah.

"Aaaa....lepaskan aku....! hari ini aku harus menikah...!, atau aku akan membunuh kalian semua... lepaskan aku....!," teriak Shela dari dalam rumahnya tersebut.

Vino yang mendengar teriakan Shela mengerutkan keningnya menatap tajam kearah Pramana.

"Apa yang kau lakukan pada Nona Shela Tuan?!, jelaskan semuanya!," bentak Vino.

Tuan Pramana tiba-tiba berlutut dihadapan Vino membuat Vino terkejut.

"Saya mohon jangan katakan pada Tuan Jonathan, Putri ku Shela telah mencelakai adiknya sendiri dan hampir membunuhnya Tuan. Hanya karena adiknya terlalu memuji Tuan Jonathan. Shela berfikir adiknya akan merebut Tuan Jonathan. Shela terlalu terobsesi terhadap Tuan Jonathan. Dia juga hampir membunuh sahabatnya sendiri. Saya akan membawanya berobat ke Australia untuk kesembuhan psikologisnya Tuan,Saya tidak ingin suatu hari nanti dia akan membuat masalah pada Tuan Jonathan," ucap Pramana membuat Vino terkejut mendengarnya.

"Apa kau bisa membuktikan ucapanmu Tuan Pramana?!." Vino tidak langsung percaya dengan ucapan Pramana.

"Masuklah Tuan Vino, Saya akan memberikan buktinya kepada Anda."

Vino pun masuk untuk membuktikan kebenaran dari ucapan Pramana.

"Silahkan duduk Tuan, saya akan mengambil buktinya," ucap Pramana.

Vino pun langsung duduk dan menunggu Pramana memberikan bukti ucapnya.

Tidak berapa lama, Pramana membawa map dan bukti rekaman cctv saat Shela hampir mencelakai adiknya. Dan surat keterangan dari dokter bahwa Shela mengalami gangguan jiwa saat ini.

Vino syok mendapatkan kebenaran dari bukti-bukti yang diberikan oleh Pramana. Bagaimana dirinya akan memberi tahu kepada Tuannya nanti. Dia juga tidak mungkin membiarkan Tuannya menikah dengan Shela.

"Apakah Anda percaya sekarang Tuan?, Saya akan membawanya untuk kesembuhannya. Saya mohon Tuan, izinkan saya membawa Putri saya berobat untuk kesembuhannya," Pramana menghiba kepada Vino.

Sedangkan dari tadi Vino juga terus mendengar teriakan Shela dengan umpatan-umpatannya.

"Baiklah, Saya mengizinkan Anda pergi membawa Nona Shela berobat tuan Pramana. Tapi hari ini juga Anda harus pergi. Karena nanti Tuan Jonathan pasti akan menggila setelah kegagalan pernikahannya!," ucap Vino.

"Terima kasih Tuan, Saya akan membawa Shela siang ini juga."

Setelahnya Vino pun meninggalkan rumah Pramana dan melajukan mobilnya menuju gedung resepsi pernikahan dimana Jonathan berada. Vino sungguh frustasi, apa yang akan ia katakan nanti kepada Tuannya itu.

Jonathan sudah menunggu didepan gedung resepsi tersebut. Dia melihat Vino turun sendirian membuatnya mengernyitkan dahinya.

"Vino,dimana Shela dan keluarganya?!," tanya Jonathan.

"Maafkan saya Tuan, tapi dirumah Nona Shela sudah kosong tak ada orang disana Tuan," bohong Vino. Vino merahasiakan semuanya dari Jonathan.Kalau dia menceritakan yang sebenarnya pasti Jonathan pun tidak akan pernah mempercayainya mengingat Jonathan sudah dibutakan cinta kepada Shela.

"Apa maksudmu Vin!," bentak Jonathan.

"Nona Shela telah pergi bersama dengan keluarganya Tuan," ucap Vino menunduk.

"Tidak... tidak... itu pasti tidak benar haaah....Cepat lacak kemana mereka pergi. Shela... kau telah mempermainkan ku....!!!," ucap Jonathan marah dengan mengepalkan tangannya.

Flash back off

bersambung.....

*******