Ditinggalkan oleh sang ayah sejak kecil,membuat hidup seorang Galencia Pramudya penuh dengan luka.Hidup serba kekurangan namun tak pernah ia mengeluh.
Hinaan dan bullyan di sekolahnya seolah menjadi makanannya setiap hari,keadaan memaksanya untuk tumbuh menjadi gadis yang kuat.
Dari sekian banyak mimpinya,namun hanya satu yang paling ingin ia raih yaitu sebuah Kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IAB 14
Di Aula sekolah Cia,nampak begitu ramai.Hari ini akan ada seminar dari kampusnya Arga,semua begitu antusias apalagi Aqila dan geng nya yang sudah duduk manis di bagian depan podium.
Arga menjadi salah satu narasumbernya,Arga adalah salahsatu mahasiswa terbaik di angkatannya sehingga membuat dirinya menjadi salah satu pembicara yang akan mengisi acara.Awalnya Arga akan memberi kejutan pada sang adik,dan nanti ia akan mengenalkan sang adik kepada semua orang namun sayang kejadian yang menimpa sang adik membuatnya mengurungkan niatnya.
Cia masih harus mendapatkan perawatan,sudah dua hari ia di rawat.Setelah melakukan pemeriksaan keseluruhan ternyata tulang pada kaki sang adik mengalami keretakan akibat dari benturan.Alhasil Cia harus mendapatkan perwatan lebih lagi.Awalnya Adrian ingin membawa anaknya ke rumah sakit luar negeri namun di tolak mentah-mentah oleh Cia dan bunda karena menurutnya perawatan di rumah sakit yang sekarang pun cukup baik.
Arga turun dari motornya ia kemudian berjalan menuju ruang kepala sekolah bersama beberapa rekan dan dosen yang akan mengisi acara sama seperti dirinya.
"Selamat pagi pak " Arga menjabat tangan kepala sekolah yang umurnya di atas sang papa.Arga melihat di ruangan ada beberapa guru dan juga beberapa anggota yayasan.
"Selamat pagi,dan selamat datang di sekolah kami.Kenalkan saya Hendi kepala sekolah di sini dan ini Rudi wakil ketua yayan "
"Saya Arga pak "
Diam-diam Arga memindai dua orang di depannya,namun ia bersikap biasa saja membuat semua orang tidak curiga.
"Terimakasih sudah bersedia datang ke sekolah kami,kami sangat senang kalian mau menyempatkan waktu untuk berbagi ilmu dengan kami "
"Tidak apa pak,kami juga senang bisa hadir di salah satu sekolah yang begitu besar dan terkenal ini.Semoga nanti ilmu yang kami beri bisa bermanfaat " Seorang dosen senior ikut membimbing Arga dan yang lainnya.
"Justru saya yang berterimakasih pak,karena memberikan kesempatan kepada saya untuk sharing dan berbagi pengalaman saya dengan adik-adik di sini " Arga ikut berbicara,ia mulai melancarkan aksinya sedikit demi sedikit "Oh iya pak,kebetulan saya juga lulusan dari sini "
"Oh ya,tahun berapa? Wah hebat lo ya,kami bangga ternyata salahsatu narasumbernya itu alumni sekolah ini juga ya " Rudi nampak mulai ikut masuk dalam obrolan,membuat Arga senang.
"Betul pak,saya benar-benar bangga bisa sekolah disini.Oh iya dulu itu sekolah ini ada program beasiswa gratis untuk siswa berprestasi.Kalau sekarang masih ada kah pak?"
"Masih ko nak,hanya saja untuk sekarang ini hanya saja untuk sekarang hanya ada beberapa orang saja.Dari kelas 10 dan 11 ada 4 orang dan kelas 12 hanya ada satu orang dan itupun terancam pencabutan beasiswa"
Arga dibuat terkejut dengan berita yang ia dapat,karena menurut laporan notaris sang papa jika siswa yang mendapat beasiswa hampir 10 orang.Firasatnya benar ada sesuatu dengan sekolah ini.Berarti langkahnya sudah benar dan Arga harus melibatkan sang papa karena sepertinya masalah ini pasti rumit.
"Loh kenapa terancam pencabutan pak?"
"Siswi tersebut sering membuat masalah nak Arga,jadi sesuai syarat jika siswa tersebut sering membuat masalah maka beasiswanya terancam di cabut."
"Waduh sayang juga ya pak,kalau boleh tau siswa itu siapa ?" Arga berusaha untuk tenang dan pura-pura tidak tau,padahal ia yakin jika yang di maksud kepala sekolah tersebut adalah sang adik.
"Galencia Pramudya,dia dari kelas 12 IPA.Saya mendapat laporan jika ia sering membully temannya bahkan katanya kemarin sempat mencuri uang dan hp temannya.Saya tidak menyangka Galencia seperti itu,padahal anaknya itu keliatan baik dan pendiam.Bahkan katanya Galencia ini bisa di bilang paling cantik di sekolah ini.Tapi sayang kami sering mendapat laporan yang tidak mengenakan tentangnya."
"Tapi pak menurut saya wajah itu tidak bisa menjamin seseorang,buktinya Galencia seperti itu.Tapi menurut saya ya bisa jadi itu benar,kan bapak tau dia itu anak Yatim.Ibunya seorang janda yang katanya sih pekerja malam juga " Seorang guru wanita ikut berbicara,nampak umurnya tidak jauh dari sang abang.Penampilannya sangat elegan dan nampak mewah karena memakai barang-barang branded yang Arga tau harganya fantastis.Ia terlihat sejak tadi duduk di sisi wakil ketua yayasan.
Arga mengepalkan tangannya mendengar sang adik dan bundanya di bilang seperti itu,Arga yakin tuduhan mereka pasti tidak benar.
"Ibu kata siapa?" Arga masih bersikap tenang,ia tidak ingin terpancing.Ia masih butuh informasi lebih.
"Ada beberapa anak yang rumahnya dekat dengan Galencia dan katanya sering liat ibunya pulang naik motor malam-malam.Kalau bukan kerja jadi wanita malam terus kerja apa lagi coba yang pulang kerja nya itu malam-malam.Padahal katanya ibunya itu pake kerudung loh "
"Kerudung bukan jaminan orang itu baik atau tidak" Dengan entengnya Rudi berbicara membuat Arga semakin mengeratkan kepalan tangannya di bawah meja.
"Apakah tuduhan mereka sudah ada buktinya pak?
"Katanya sih ada,bahkan sudah dua hari Galencia tidak masuk sekolah.Kalau bukan karena takut dan bersalah yang kenapa lagi ? Pasti dia takut saya panggil makanya ia menghindar dan tidak masuk sekolah "
Diseberang sana dua orang laki-laki beda generasi sedang menahan emosinya yang siap meledak.Sambungan telpon masih terhubung,semua percakapan di ujung telpon sana begitu jelas terdengar.Dirga meremas pulpen yang ia pegang hinggap patah.Ternyata dugaannya benar,terjadi sesuatu dengan sang adik.
Sedangkan Adrian ia begitu marah karena fitnahan terhadap sang istri begitu keji,istrinya bukanlah pekerja malam.Amel mantan janda cantik itu harus bekerja di pabriknya dan mengharuskannya pulang malam setiap hari dan ia tau itu karena Adrian sempat mengirimkan seseorang untuk mengawasi Amel.
Dan untuk data beasiswa yayasan nya ternyata ada yang janggal,ini tidak bisa di biarkan.Sang kakek pemilik yayasannya yang sebenarnya sudah mengamanatkan yayasan tersebut pada Adrian namun karena kesibukan Adrian sehingga membuat sang kake mempercayakannya pada sahabatnya hingga sekarang dan ternyata telah berpindah tangan pada sang menantu yaitu Rudi.
Arga duduk di kantin setelah acara selesai,ia belum kembali ke kampusnya karena masih ingin mencari tau informasi tentang sang adik.Ia memesan beberapa makanan,Arga mengeluarkan ipad nya dan mengecek beberapa tugas dan kerjaannya.
"Halo ka !"
Suara seorang gadis mengalihkan fokusnya,Arga menatap seorang gadis seumuran sang adik namun wajahnya terlihat penuh dengan riasan.
Arga tersenyum sekilah "Iya "
"Boleh ikut duduk disini gak?"
Arga mengerutkan keningnya,ia bukanlah laki-laki bodoh.Ia tau gadis ini sedang ingin mencari perhatiannya."Silahkan!"
"Oh iya ,tadi tuh kaka keren banget tau gak.Aku seneng deh denger cerita dan motivasi-motivasi dari kaka.Bikin aku lebih semangat lagi buat belajar "
"Oh ya,thank"
Arga tak ingin berbasa basi tapi sepertinya ia bisa mengorek informasi dari gadis ini.
"Kenalin ka nama aku Aqila ,cewe paling pintar di sekolah ini"
Arga tidak membalas jabatan tangan Aqila,ia hanya tersenyum saja membuat Aqila menarik lagi tanganya "Oh ya? Berarti Lo dong yang dapat beasiswa di sekolah ini,tadi kata kepala sekolah salah satu penerima beasiswa disini tuh cewe paling pinter di sekolah ini "
"Oh bukan ka,yang dapat beasiswa di sini tuh si Cia.Tapi seharusnya tuh yang dapat beasiswa itu aku bukan dia,tapi berhubung dia miskin makanya aku kasih sama dia.Dia tuh kasian tau ka,dia itu anak yatim terus ibunya juga seorang kupu-kupu malam "
Wajah Aqila terlihat begitu sedih menceritakan tentang sang adik namun Arga tidak sebodoh itu,ia bisa melihat jika Aqila hanya pura-pura saja.
"Oh ya,masa sih "
"Iya ka,aku tuh sebenarnya kasian sama dia.Aku mau bantu dia tapi sayang dia malah memanfaatkan kebaikan aku sama dia.Beberapa hari yang lalu dia sempat nyuri uang aku,gak hanya itu tida hari yang lalu pun ia mengambil hp aku. Padahal itu hp baru aku pemberian dari ayah aku.Pas aku mau ambil tuh hp,aku malah di pukul sama dia.Dan yang lebih parahnya lagi dia langsung kabur ,sampe hari ini dia gak masuk sekolah.Kemarin aku cari ke rumahnya tapi rumahnya sepi dan katanya dia udah pindah,gak tinggal di situ lagi."
Dada Arga semakin bergemuruh hebat,tuduhan mereka pada sang adik sungguh kejam.Arga sekarang tau jika mereka sekarang sedang memutar balikan fakta.Arga harus segera mengusutnya,Arga mengedarkan padangannya.
CCTV
Ia harus mencari bukti dari CCTV,tapi tidak mungkin ia sendiri.Kali ini ia harus melibatkan sang kaka bila perlu ia harus berdiskusi dulu dengan sang papa.
......🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁......
jangan lama up nya kk /Drool/