🥈 Juara ll Fiksi Modern.
EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Pernikahan di landasi karena balas budi, Kakek Erlan menikahkan cucunya bernama Erline dengan seorang pria miskin bernama Aliason. Balas budinya itu karena Aliason menyelamatkan Kakek Erlan dari kebakaran mobil yang tiba-tiba meledak.
Sayangnya, Kakek Erlan meninggal dunia, keluarga Erline malah ingin memisahkan Erline dan Aliason. Erline yang tidak ingin melihat Aliason terluka, ia pun setuju untuk mengikuti keinginan Mamanya. Sungguh Aliason merasa amat terpukul karena istri yang ia cinta pergi bersama keluarganya dan setuju untuk menikah dengan orang pilihan Mamanya meskipun Erline tidak ingin.
Aliason di pukul oleh bodyguard mertuanya hingga ia hampir mati. Karena ia sudah berada di titik terendahnya, akhirnya Aliason pun mendapat sistem. Dengan sistem Aliason mendapatkan kekayaan. Di saat hari pernikahan istrinya, ia datang dengan jabatan sebagai CEO perusahaan besar. Ia memamerkan kekayaan kepada mereka semua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
......☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️......
......☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️......
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
683
Setelah semua barang yang pilih Erline, mereka meletakkan semua barang itu di dalam bagasi mobil, Erline dan Aliason masuk ke dalam mobil.
Perlahan-lahan mobil pun melaju di jalanan menuju ke Mall.
"Dengar semuanya, untuk kalian semua setelah pulang kerja nanti berkumpul di ruangan," ucap Anto.
"Baik Pak," ucap mereka.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di mall. Erline dan Aliason masuk ke dalam mall tersebut.
Erline mulai memilih pakaian yang cocok untuknya.
"Eh, itu kan mereka," ucap mereka Ega bersembunyi di balik baju-baju tersebut melihat Erline dan Aliason.
Ega terus mengendap-endap dan mengikuti mereka dari belakang. Ia sangat iri karena melihat Erline memilih baju sangat banyak dan tentunya harganya juga cukup tinggi, belum lagi sepatu, tas dan aksesoris lainnya.
"Hish! Coba aja aku yang menikah dengan Aliason, mungkin aku merasakan kekayaan yang melimpah ruah," gumam Ega yang terus melihat Erline yang sedang asik berbelanja.
"Oh, ingin menikah dengan ku?" tanya Aliason dari belakang membuat Ega terkejut.
"Kamu ... Kamu kapan datangnya?" tanya Ega bingung. Perasaan dia Aliason masih bersama Erline.
"Melihat Kakak mengendap-endap seperti pencuri tentu saja aku harus melihatnya, karena Kakak seperti ini akan membuat ku malu," ucap Aliason tersenyum dengan menyipitkan matanya.
"Apa! Aku cuma sedang memilih baju saja kok, mana ada aku niat mencuri," ucap Ega dengan wajah manyun.
"Petugas keamanan, ada yang mau mencuri nih," ucap Aliason.
Ega terkejut dan langsung menutup mulut Aliason.
"Kurang ajar! Beraninya kau bilang aku pencuri!" ucap Ega melihat sekeliling berharap tidak ada yang menyadari ucapan Aliason tadi.
Aliason menepis tangan Ega. "Makanya kalo mau beli ya beli aja, jangan menatap aku dan Erline seperti penguntit," ucap Aliason.
"Dih! Menyebalkan," ucap Ega kesal. Ia pun pergi meninggalkan Aliason.
Aliason kembali menuju ke arah Erline.
"Lho Mas, Mas tadi kemana?" tanya Erline.
"Oh, tadi ketemu sama orang yang di kenal, ya udah lanjut lah memilihnya," ucap Aliason.
"Jadi, Tuan ingin saya apa?" tanya orang kepercayaan Bin. Saat itu Bin sedang berada di perusahaan Wendi dan duduk di kursi kebesaran CEO.
"Berhubungan data perusahaannya hilang, jadi buat data baru. Dan data itu adalah data milik kita, perlahan-lahan kita ambil perusahaan Wendi dan menjadikan milik kita. Untuk masalah Aliason, siapa peduli tentang itu, aku tidak punya masalah dengannya. Tapi setelah perusahaan ini menjadi nomor satu maka aku akan menekan semua perusahaan yang ada di bawahku," ucap Bin tersenyum licik.
Erline berdiri di depan kasir untuk membayar pakaiannya.
"Biar aku aja yang bayar," ucap Aliason.
"Eh, tapi kan Mas udah kasih aku uang untuk beli baju tadi," ucap Erline.
"Udah nggak apa, Mas aja yang bayar," ucap Aliason mengeluarkan kartu ATM dari jam tangannya tadi.
Dari kejauhan terlihat Ega manyun melihat keromantisan Erline dan Aliason.
"Andai aja aku punya suami kayak gitu. Hu-hu-hu, aku benaran pengan kayak gitu," ucap Ega iri.
Aliason membantu membawa paper bag ke dalam mobil, karena bagasi belakang sudah penuh, Aliason meletakan di dalam mobil.
"Wah, senangnya bisa berbelanja seperti ini," ucap Erline senang.
"Ya sudah, lain kali Mas temani lagi," ucap Aliason mengambil sabuk pengaman dan memakainya.
Perlahan-lahan mobil pun melaju di jalanan, lagian hari sudah hampir sore, mereka harus pulang ke rumah.
☘️☘️☘️☘️☘️...
Sesampainya di rumah, Aliason membawa barang itu masuk ke dalam rumah. Erline juga buru-buru masuk ke dapur untuk memasak.
"Hm kamu nggak perlu masak, kita pesan makanan aja," ucap Aliason.
"Ya udah deh kalau gitu, aku akan beres-beres rumah saja dulu," ucap Erline.
"Udah kamu istirahat aja, nanti saja di kerjakan," ucap Aliason.
"Ya udahlah kalau gitu," ucap Erline menurut.
"Ya udah, kamu aja yang pesan," ucap Aliason.
Aliason tersenyum melihat Erline yang tidak berubah, ia masih saja seperti dulu, selalu memikirkan rumah.
Tapi rumahnya cukup besar, jika Erline sendiri yang mengerjakan pekerjaan rumah ia pasti kecapean, mungkin saatnya ia mencari pembantu di rumahnya khusus untuk membersihkan rumah dan pekerjaan lainnya.
Kalau memasak, Erline paling suka memasak, jadi Erline pekerjaan cukup memasak saja.
Aliason mengambil handuk dan ia masuk ke kamar mandi untuk segera mandi karena seharian beraktifitas.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
ini baru novel
Karena ada endingnya