Adelia Embun Chalandra mengalami kecelakaan mobil saat dia pulang dari camping dengan teman kampusnya. Namun, siapa sangka saat dia membuka matanya dan tersadar bahwa rohnya tidak mampu memasuki tubuhnya kembali. Berkali-kali dia mencoba untuk masuk ke dalam tubuhnya namun entah mengapa seakan ada sesuatu yang membuat dia ditolak oleh tubuhnya sendiri. Dalam keputusasaan Adelia, dia justru mengetahui banyak rahasia yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya. Selain itu dia juga bertemu dengan sosok pria yang mampu melihat bahkan menyentuh roh seperti dirinya.
Bagaimana kelanjutannya, yuk simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
"Semuanya sudah saya persiapkan tuan muda. Keamanan di rumah sakit juga sudah diperketat," lapor asisten Deon kepada Raka.
Saat ini mereka sedang berada di meja makan bersama dengan Adelia tentunya. Yang duduk di samping raka. Namun hanya Raka yang mampu melihat dirinya.
"Bagus, untuk perusahaan tolong handle dulu untuk hari ini. Setelah menikah nanti aku masih ingin berbicara dengan ayah mertua," ucapan Raka seketika membuat Adelia menoleh.
Astaga! apa tadi kata Raka? Ayah mertua? seketika Adelia merasa pipinya memanas mendengar ucapan dari Raka.
"Baik tuan muda."
"Kamu bisa tinggalkan aku dulu. Aku ingin bicara dengan dia," ucapan Raka seolah memberikan kode kepada asistennya. Tentu kini asisten Deon sudah mengerti dia siapa yang dimaksud karena bibinya yang seorang cenayang juga sudah menjelaskan kepada Deon.
"Baik, saya pamit dulu."
Setelah kepergian asisten Deon. Raka menggeser kursi duduknya semakin dekat dengan tempat duduk Adelia. Pria itu tampak memperhatikan wajah Adelia lekat-lekat. Wajah gadis kecil yang dulu pernah menolongnya. Kini sudah berubah menjadi gadis muda yang begitu cantik dan mempesona. Tidak salah selama ini Raka selalu menunggu kesempatan untuk bisa menemukannya.
"Kamu kenapa menunduk terus? Apa ada masalah?" tanya Raka dengan lembut.
Adelia seketika mendongak dan melihat tatapan dalam yang Raka berikan kepadanya. Hal itu membuat Adelia kembali menunduk. Dia merasa malu ditatap seperti itu oleh calon suaminya. Astaga, demi apa??? mereka akan menjadi suami istri sebentar lagi.
"Kamu tidak suka kita menikah?"
"Enggak," jawab Adelia dengan cepat membuat Raka ikut terkejut dibuatnya. Namun sedetik kemudian dia terkekeh melihat respon Adelia yang begitu cepat menjawab.
Raka memeluk tubuh Adelia. Entah sejak kapan lelaki itu mulai candu dengan harum tubuh Adelia. Kalau orang melihat dirinya mungkin sudah gila karena jatuh hati kepada seorang arwah. Akan tetapi itulah kenyataannya. Raka sekarang percaya bahwa dirinya sudah jatuh cinta dengan Adelia. Entah sejak kapan dia merasakannya. Yang dia tahu kini hatinya sudah mantap dengan gadis itu.
"Jangan takut, ada aku di sini. Aku akan selalu melindungimu," ucap Raka menenangkan.
Adelia pun jadi ikut terhanyut oleh ucapan sang calon suaminya. Adelia membalas pelukan Raka. Entah apakah nanti kalau dia sudah tersadar dari komanya ingatannya juga akan sama seperti saat ini. Sepertinya Adelia harus melakukan sesuatu. Dia tidak mau melupakan Raka jika nanti dia tersadar dari komanya.
......................
"Saya terima nikah dan kawinnya Adelia Embun Chalandra binti Bagas Chalandra dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin berlian dibayar tunai."
"Bagaimana saksi?"
Sah
Sah
Sah
Alhamdulillah.
Semua orang yang hadir di salah satu ruangan khusus VVIP rumah sakit swasta milik keluarga Shaquille tersebut ikut merasa lega. Bahkan arwah Adelia yang ikut hadir di sana sampai meneteskan air matanya. Dia melihat wajah sang ayah yang juga menghapus air mata secara diam-diam. Begitu juga dengan Raka, lelaki yang saat ini telah sah menjadi suaminya tersebut tampak bahagia menatap ke arahnya.
Adelia hanya menganggukkan kepala memberikan kode kepada Raka kalau dia baik-baik saja. Raka tidak mungkin melakukan komunikasi saat ini dengan arwah Adelia. Karena tidak ada satupun yang tau keberadaan Adelia di sana. Raka hanya menatap Adelia sambil memberikan kode untuk jangan menangis lagi. Dan Adelia mengerti akan hal itu.
"Silakan untuk memasangkan cincin di tangan pengantin wanita," ujar bapak penghulu di sana.
Raka pun mendekati tubuh adelia yang tergolek di atas ranjang rumah sakit sudah hampir dua Minggu lamanya. Raka pun memegang tangan Adelia yang tampak lemas. Dia sempat mencium sekilas sebelum dia memasangkan cincin berlian di hari manis sang istri. Kemudian setelahnya, Raka mencium kening Adelia dengan perasaan sayang. Adelia sendiri yang melihat hal tersebut langsung banjir air mata.
Adelia tidak menyangka jika di saat dirinya koma. Dia mengetahui banyak hal sampai pengkhianatan yang selama ini ditutupi dengan rapi. Dan dia juga dipertemukan dengan lelaki yang dengan tulus mencintai dirinya. Betapa bersyukurnya Adelia meski dalam kondisi yang tidak baik akan tetapi Tuhan justru menunjukkan kepadanya mana yang baik dan mana yang buruk.
"Eh... ada apa dengan tubuhku!" Adelia terkejut saat tiba-tiba tubuhnya terasa lemas. Dan dia bisa melihat kalau beberapa orang di ruangannya terkejut dan mendekat ke brankar tempatnya tertidur.
"Adelia sayang, kamu kenapa nak?"
Suara sang ayah tidak mampu lagi Adelia dengarkan. Dia sendiri merasa bingung dengan tubuhnya yang semakin lama semakin tidak terlihat. Bahkan raka yang menatap ke arahnya tampak begitu cemas dan khawatir. Adelia sendiri tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa rasanya dia akan menghilang dari sana. Apakah waktunya dia kembali saat ini.
Tidak!
Ini tidak mungkin!
Apakah dirinya akan mati?
Jangan!
Jangan!
Aku masih ingin hidup!
Tolong ijinkan aku untuk hidup!
Aku mau hidup!!!!!!!
❤️❤️❤️
TBC