Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
"Brengsek kamu, Shean!!!" Umpat Risha melepaskan tangan Suaminya didagu, kini tangannya memukul dada Shean. "Aku tidak menjual Diriku..." Tambah Risha terisak.
"Aku tidak menganggapmu seperti itu.. Sudahlah jalani saja, Hanya satu tahun. Setidaknya saat Kau lepas nanti, Kau tidak menjadi Janda Perawan..." Shean Tersenyum sinis.
"Aku membencimu..."
"Benarkan apa yang aku katakan?" Tanya shean menaikkan sebelah alisnya.
"Kau Brengsek!"
Shean menahan Tangan Istrinya yang terus memukul mukuki dadanya. "Aku sudah menawarkan baik-baik sayang. Kurang apa lagi coba? Aku mengajakmu Honeymoon ke Negara yang mungkin tidak pernah kau kunjungi.. Iya, kan?"
"Kau keterlaluan... Aku membencimu, Shean." Risha Terisak, Air matanya semakin menetes.
"Aku suamimu. Kau bahkan tidak menghargaiku! Kau bertemu dengan pria itu lagi tanpa sepengetahuanku, dan waktu itu juga kau bertemu di kompleks rumah ini.. Kau fikir kau siapa?" Shean kini yang murka. Risha takut ketika melihat mata tajam elang itu. Semua yang diucapkan Shean tidak benar, itu hanya tidak sengaja.
"Itu tidak seperti yang kami fikirkan, shean... ."
"Tidak apa? Kau membungkam pelayanmu untuk Membohongiku. Kau menjadikan Archie sebagai alasan keluar dan bertemu dengannya." Shean mengungkapkan semuanya. Jangan difikir Shean tidak tahu, Walaupun Anja tidak cerita, namun Shean punya mata-mata yang mengawasi Istrinya dari jarak jauh ketika keluar Dari rumahnya. Risha kaget karena ternyata, Sepintar-pintar dirinya, Shean jauh lebih diatasnya. Namun semua itu tidak disengaja.
"Shean..."
"Kenapa? Kamu kaget? Aku bukan orang bodoh Arisha. Kamu mau bersamanya? Atau kalian sudah rencana akan menikah setelah kita Berpisah? Begitu?"
"Shean, tidak seperti itu..."
Risha berusaha melepaskan tangannya dan menjelaskan yang sesungguhnya. Walaupun Perpisahan itu dia nantikan, tapi tak pernah ada niatan untuk menjalin hubungan Dengan mantan bosnya.
"Kamu dan Ibu kandungnya Archie itu sama Saja. Rendah, tak punya hati." Shean menyeringai.
"Aku tidak seperti itu..." Ucap Risha tidak terima disamakan dengan orang lain. Dia berbeda, bahkan dia telah menyerahkan Cintanya untuk Shean. Inikah yang Shean katakan? Rendah?
"Kau Sama saja!" Sentak Shean melepaskan tangan Risha dan melangkah Pergi. Risha menggeleng tidak membenarkan. Dia dan Ibu kandung Archie berbeda, ya sangat berbeda.
Dengan Cepat Risha berlari menghalangi Suaminya yang hendak membuka handle pintu. "Kau mau kemana?" Risha merentangkan tangannya menghalangi pintu.
"Minggir!"
Risha menggeleng. "Kau ingin menyentuhku, kan? Aku siap..." Ujar Risha menelan Ludahnya susah payah. Jalan ini yang diambil, Hatinya menangis ketika melihat Pancaran Luka yang tersirat dimata Shean. Risha tak bisa melihat pria itu Merana.
"Minggir Risha..." Shean mengulangi Ucapannya.
"Aku akan menurutimu, Shean. Kau bilang kau ingin, menyentuhku..."
"Seleraku sudah hilang!"
Risha menggeleng samar. Entah mendapat dorongan dari mana, Risha mulai membuka Kancing Atas Baju tidurnya.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Shean tak menyangka Istrinya bisa seperti ini.
1
2
3
3 kancing sudah terlepas, dibagian atas hingga memperlihatkan Sedikit Kain penutup buah da da nya. Risha membuang Rasa malunya. Berkali-kali Meyakinkan dirinya, bahwa tindakannya ini benar. Tidak Haram juga.
"Aku tidak menerima 10 Miliarmu. Tapi aku bersedia menyerahkan tubuhku padamu.. Kamu benar, Akan lucu bila Seorang Janda tapi masih P*r*w*n."
Shean terperangah mendengar Ucapan Istrinya. Dia hanya asal bicara tadi, itu bukan sungguhan. Hanya Kiasan pelengkap Kata-katanya saja.
"Aku memberimu kesempatan untuk pergi dari hadapanku." Pinta Shean.
Risha tetap pada pendiriannya. Kancing bajunya sudah tak tersisa, hanya tinggal Satu Sentakan saja maka baju atasnya akan terhempas.
"Stop Ar. Minggir, atau kamu akan menyesal.."
Risha mendekatkan Wajahnya, Berjinjit dan Menge*up Bi bir Suaminya. Membuat Shean Mati kutu diam ditempat. Pria itu mengerjapkan matanya berulang kali. Mencoba mengembalikan dirinya, Mimpi atau nyata?
"Aww" Ringis Shean memegang ujung bi birnya yang digigit oleh Risha.
Tangan Risha melingkar Dibelakang lehernya. Senyuman manis terukir dibibir tipis merah muda itu. Shean melihat tak ada raut Paksaan diwajahnya, hanya rasa gugup, terbukti dari kedua tangan risha yang sedikit bergetar dibelakang lehernya.
Seperti mendapat Ikan Segar didepan mata, Shean pun melingkarkan tangannya kepinggang Istrinya. Dikecupnya Bi bir nakal yang berani memulainya duluan.
"Aku tidak akan berhenti, walau kamu menangis nanti. Jangan menyesali Seteleh ini..." Tegas Shean tangannya meraba handle pintu dan menariknya Hingga terbuka. Dengan tergesa-gesa membawa Istrinya kekamar Sebelah yang kosong.
..._***_...
Angin berhembus kencang Menembus Kepori-pori Kulit Seorang pria yang kini berdiri Di balkon kamar. Pandangannya tertuju keatas dimana bulan dan bintang menghiasi Lukisan Malam. Menjadi saksi bisu Dua Sejoli yang baru saja menyatukan Cinta.
Shean Menghisap Rokok Berjenis Nikotin yang diselipkan diantara jari telunjuk dan Tengahnya. kebulan Asap keluar dari bibir dan hidungnya. Tak terasa Satu bungkus sudah habis hingga Putung terakhir pun langsung dilempar ke Tempat sampah. Shean Sebenarnya bukan pria perokok aktif, hanya Sesekali sebagai teman jika sedang dalam menghadapi masalah dan Penghibur dikala Seharian Sudah lelah dengan pekerjaan. Shean sangat menjaga kesehatannya terutama Organ paru-parunya.
Tangannya bertumpu pada pagar Pembatas balkon menikmati Sejuknya Angin yang Menembus kekulitnya yang Polos tanpa Busana. Hanya Celana Kolor pendek yang dipakai. Shean Berbalik menghadap Pintu kaca yang terbuka dan langsung terhubung ke dalam kamar.
Ranjang Besar Nampak kelihatan dengan sangat Jelas. Seulas senyum terukir ketika melihat Keranjang, dimana Istrinya tidur dengan begitu nyenyak Dibalik Selimut tebal yang Mulai merosot kebawah karena pergerakan Wanita itu. Wanita, Risha bukan Seorang gadis lagi. Dan Sheanlah yang pertama. Shean semakin menggembangkan Senyumnya ketika Mengingat, dialah yang pertama menghisap Madu manis itu, dan Dia bangga Mengakuinya.
Dinginnya Angin ditambah Cuaca yang akhir-akhir ini memang Ekstrim dengn Curah Hujan, membuat Shean tak betah lama-lama diluar. Ingin Segera ikut Menyusup kedalam selimut, mendekap Erat Tubuh Istrinya dan membawanya ke Alam Terindah. Shean langsung Bergegas menutup pintu Balkon dan Menyusup kedalam selimut.
Pergerakannya membuat Risha Menggeliat, Namun langsung kembali tenang ketika Shean langsung Merengkuh Tubuhnya Kedalam pelukan Pria itu.
Jam sudah menunjukkan Pukul 7 pagi. Namun matahari seolah mendukung Pasutri yang masih setia berpelukan dibalik selimut tebal. Rintik-rintik hujan Gerimis Membuat Shean enggan Bangun dipagi ini. Begitu pula Risha yang masih Berada dimimpi indahnya.
Shean melirik Jam dinding, Jarum panjang berada diangka 2, itu artinya dia memang bangun sangat telat. Kepalanya sedikit menunduk kebawah melihat Istrinya yang masih Memejamkan mata dengan begitu Nyenyak. Kalau bukan Karena ingat Putranya yang tidur sendirian dikamarnya, Shean malas Beranjak dari Ranjang Cintanya dengan sang istri.
Seteleh membersihkan Tubuhnya dikamar mandi, Shean lekas keluar kamar menuju Kamar utama. Samar-samar terdengar Suara tangisan karena pintu tidak tertutup Rapat. Shean langsung Cepat masuk ketika sadar, itu suara putranya.
Shean berjalan cepat menghampiri putranya yang menangis terduduk memanggil Mama Risha. Diangkatnya Tubuh mungil itu yang sudah diam karena melihat papanya.
"Mama" Ucap Archie menatap papanya dengan wajah sembab.
"Archie mau sama mama? Mandi dulu ya, sama papa..." Ucap Shean mengusap rambut putranya.
Pinter banget Archie. Sigembul itu mengangguk. Dalam hitungan Menit, Archie sudah lengkap dengan Pakaiannya, wanginya Sudah Khas baby yang sudah mandi. Bedaknya entahlah, Entah Terlalu banyak atau Memang terlalu Tebal. Shean langsung menggendong Putranya menuju kamar Sebeleh, dimana Istri tersayang masih Berada dialam Mimpinya.
"Ma ma ma" Panggil Archie Menepuk-nepuk pipi Mamanya. Shean Mencegah tangan kecil itu.
"Syuuutttt..Jangan berisik dulu, mama masih tidur." Shean mengacungkan Jari telunjuknya dan mendekatkan kehidungnya.
Bisik-bisik suara samar-samar terdengar ketelinga Risha. Wanita itu perlahan Berbalik dan membuka matanya pelan.
"Shean..." Lirih Risha, karena pandangan pertama yang dilihat oleh matanya adalah pria itu.
"Ma ma ma ma ma..." Archie memukul-mukul Dada Risha yang tertutup Selimut. Sontak saja Risha Baru sadar, jika disampingnya ada malaikat kecilnya.
Bersambung...
aturannya kamu bikin pak suami jatuh cinta dan bucin, rasa kamu jangan kasih liat dulu 🤭