menceritakan tentang kisah gadis 19 tahun yang selama ini di sembunyikan oleh ayahnya sendiri tapi bisa keluar dari kurungan ayahnya karena kabur dan bertemu dengan pria Arrogant
Ayo ikuti ceritanya, bagaimana ya nasib gadis yang tidak tau apa-apa tentang dunia luar itu ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kejadian yang tak terduga
Felix, Rose, dan assisten Ken memasuki kantor bersamaan, semua karyawan yang kebetulan ada di sana memperhatikan mereka, khususnya Rose.
''Siapa gadis di samping Tuan Felix,'' bisik salah satu karyawan ke petugas resepsionis yang sempat berbicara dengan Rose Kemarin.
''Kemarin aku bertemu dengan gadis itu '' jawabnya
''Wahh , benarkah?'' ucap karyawan perempuan itu makin penasaran.
''Iya, Kemarin dia membawakan makan siang untuk tuan Felix.''
''Semoga dia adalah pacar tuan Felix, biar si nenek lampir yang meninggalkan bos kita menyesal,'' ucap sang karyawan kesal.
Karyawan lama yang berkerja dengan Felix, pasti tau kisah cinta yang berakhir dengan penghianatan itu.
''Kau masih takut naik lift?'' tanya Felix melihat Rose berhenti mendadak saat berhadapan dengan alat yang berbentuk kotak itu.
Rose mengangguk membenarkan perkataan Felix.
Felix menarik tangan gadis itu, menggenggamnya erat. ''Ada aku, jika sudah terbiasa kau tidak akan takut lagi.''
Mereka bertiga masuk lift tanpa perdebatan seperti kemarin.
Sunyi.
Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana mereka saat ini.
''Lift ini lama benget sih, tuhan aku tidak kuat terjebak dalam kesunyian seperti ini,'' gumam assisten Ken dalam hati.
Ting
''Akhirnya,'' Lega assisten Ken.
''Ken, siapkan berkas yang kemarin aku minta,'' perintah Felix saat sudah di depan ruangan kerjanya.
''Baik tuan, tapi tugas apa yang saya harus ajarkan ke Nona,'' tanya Assisten Ken melirik Rose yang berada di samping Felix, terlihat tangan bosnya masih menggenggam tangan Rose, seakan dia tidak ingin terpisah dari gadis itu.
''Kerjakan saja tugasmu, dia biar aku yang mengurus,'' tegas Felix.
Dan benar saja pria tampan itu tidak akan membiarkan orang lain ikut campur tentang Rose.
Gadis itu Adalah miliknya karena dia yang membawa Rose ke mansion.
'' Baik tuan,'' jawab assisten Ken langsung pergi melaksanakan tugasnya.
''Masuklah.'' Felix membukakan pintu.
''Terimakasih Tuan, tapi bisakah anda melepaskan tangan saya.''
Dengan rasa malu yang menyelimutinya, dia langsung melepaskan tangan mungil Rose.
''Sial, kenapa bisa aku ga sadar,'' umpat Felix dalam hati.
Setelah masuk ke dalam, Felix langsung duduk di bangkunya berlagak sedang mengerjakan sesuatu, itu dia lakukan untuk meredakan rasa malunya yang luar biasa bahkan dia tidak berani menatap Rose.
Krik, krik, krik.
Terjadi keheningan.
''Tuan, apa yang harus saya lakukan?'' tanya Rose membuka suara.
Felix melihat sekeliling ruangannya. ''Apa yang harus dia lakukan ya ?'' ucapnya bingung.
Mata pria itu tertuju pada rak besar yang berisi banyak buku miliknya. ''Susun buku itu sesuai dengan warnanya,'' ucapnya menunjuk ke rak besar itu.
'' Baik Tuan.''
Tanpa banyak kata Rose langsung melakukannya.
''Tumben dia tidak keras kepala,'' gumam Felix yang tidak mendapat perdebatan dari gadis itu.
Tok,tok.
''Masuk!'' ucap Felix yang tahu siapa yang mengetuk pintu.
''Tuan, ini berkas yang anda minta,'' ucap assisten Ken membawa map berwarna coklat.
''Taruh saja,'' jawab Felix
Assisten Ken yang kepo menoleh ke samping melihat Rose yang sedang sibuk dengan aktifitasnya.
''Apa yang kau lihat?'' tanya Felix ketus saat melihat assisten Ken ketahuan curi pandang ke arah Rose.
''Tuan, tugas seperti itu yang anda berikan ke nona Rose?'' bisik assisten Ken, dia kira Felix akan mengajari pekerjaan yang lebih kompeten ke gadis itu.
''Ken, apa nyawa mu banyak, kenapa kau selalu ikut campur urusanku?'' ucap Felix menatap assisten Ken dengan tatapan mematikan.
Assisten Ken bergidik ngeri di tatap seperti itu. ''Bosku ini sangat menyeramkan, begitu saja sudah marah,'' keluhnya dalam hati.
Ya hanya dalam hati, apalah dayanya hanya seorang bawahan dari salah satu orang terkaya di negara ini.
''Maaf tuan, saya permisi untuk melanjutkan pekerjaan saya,'' ucap assisten Ken, dengan cepat dia menghilang dari pandangan Felix.
Gawat jika Felix beneran marah, bisa hilang mata pencaharian satu-satunya untuk menyambung hidup.
''Menyebalakan,'' gerutu Felix.
Setelah assisten nya yang julid itu pergi, dia melanjutkan pekerjaannya dengan tenang.
''Uhh, tinggi sekali,'' keluh Rose yang tangannya tidak sampai ke atas untuk menaruh buku di rak yang paling tinggi, maklum Rose kan pendek.
Rose melirik kanan dan kiri mencari sesuatu untuk bisa membantu nya , dia melihat sebuah kursi nganggur di sebelah kanan lalu mengambilnya dan akhirnya dia menaiki kursi itu dengan harapan mampu menggapai tempat tinggi itu.
Dia naik dengan beberapa buku di tangannya.
''Uhh,ternyata masih susah,'' kesalnya , akhirnya dia sedikit berjinjit untuk bisa lebih tinggi lagi.
''Biar aku bantu,'' ucap Felix yang mampu mengagetkan gadis itu.
Karena kaget Rose kehilangan fokus dan kendalinya, tubuhnya terhuyung dan _.
Aggghhhh
Bruk, Felix yang belum siap menangkan tubuh Rose, akhirnya juga ikut terjatuh dengan Rose berada di atas menimpa tubuhnya dengan bibir keduanya saling bersentuhan.
Serr, badan pria itu berdesir hebat, serasa ada aliran listrik menjalar ke seluruh tubuhnya, waktu seakan berhenti sesaat.
Tubuh keduanya menjadi kaku dengan posisi yang masih sama.
Felix yang sadar ini tidak benar langsung mendorong tubuh Rose sehingga terduduk di lantai.
Dengan gugup dia langsung berdiri dan langsung pergi keluar meninggalkan Rose yang masih terduduk di lantai.
Rose menatap kosong tubuh pria yang mulai menghilang dari pandangannya itu.
Gadis itu memegang lembut bibirnya merekam ulang kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dan Felix. ''Wow, apa itu tadi, rasanya aneh tapi aku menyukainya,'' ucap gadis itu tersenyum, pipinya berubah merah muda tersipu malu campur senang.
Seperti nya Rose menyukai kegiatan intim itu, berbanding terbalik dengan Rose sekarang Felix sedang berada di kamar mandi menenangkan kegugupannya.
Napas pria itu naik turun dengan cepat, jantungnya tidak berhenti berdetak dengan kencang.
''Sial, kenapa aku gugup, Felix sadarkan dirimu ini bukan pertama kalinya kau berciuman dengan perempuan,'' ucap Felix bermonolog dengan dirinya sendiri.
Dia menarik napasnya dalam-dalam lalu mencuci mukanya agar lebih tenang.
*
*
Siang harinya Felix, Rose dan tidak lupa assisten Ken yang selalu jadi obat nyamuk, sedang makan siang di salah satu restauran milik teman Felix.
''Haii Felix,'' sapa seorang perempuan yang adalah junior sekaligus teman Felix waktu dulu kuliah, yang tak lain owner dari Restaurant ini.
Perempuan itu bergabung duduk di kursi yang masih kosong.
''Haii Alice, apa kabar? aku dengar kamu kecelakaan, maaf aku tidak sempat menjenguk mu,'' sesal Felix.
''Tidak masalah, aku hanya memar-memar kecil,'' ucap Alice tidak mempermasalahkan itu.
''Syukurlah,'' ucap Felix.
Rose dan assisten Ken memperhatikan keduanya sambil makan.
Alice melirik gadis yang sedang makan bersama temanya, ini pertama kalinya dia melihat Felix mengajak seorang perempuan setelah di campakkan oleh calon tunangannya yang adalah teman baiknya juga.
''Siapa dia?'' tanya Alice dengan lirikan matanya mengarah ke Rose.
Happy Reading 🥰😘♥️😘
I LOVE YOU 3000😘♥️🥰
siapa aku...??
mausiaa🤣🤣
bosan
tapi entahlah
Rose kena
kira kira mau dijadikan apa Rose itu oleh Bayu yg mengaku sbg ayahnya?? apamau dijadikan pemuas nafsu? atau mau dijual?
semangat rose