The Emir Dan Istri Taruhan

Sebulan kemudian, Kaysan dan Yasmin resmi melaksanakan pernikahan. Hampir semua kerajaan Timur Tengah hadir termasuk Arab Saudi, Oman, Dubai, UAE, Bahrain, Yaman serta monarki Eropa termasuk Begia, Belanda, Spanyol, Inggris dan Luxembourg. Asia pun juga datang dari Brunei Darusalam dan Jepang.

Arsyanendra yang tahun depan akan menjadi raja Belgia, hanya menatap bingung bagaimana adiknya yang dikenal dingin dan menyebalkan itu, mau saja menikah dengan Yasmin. Pria ganteng bermata biru itu tampak berdiri bersama dengan Rauf Khalid dan Eren Al Sharif, Emir Oman, sedang menikmati fruit punch tapi kedua iparnya tahu kalau ayah Akira dan Amira itu berpikir keras.

"Ada apa Sya?" tanya Rauf.

"Tolong ceritakan padaku, apa yang terjadi? Bagaimana tiba-tiba anak itu bisa menikah dengan Yasmin? Kapan mereka pacarannya? Yakin dia menikah bukan karena terpaksa?" tanya Arsya bertubi tubi.

Eren tersenyum. "Mas Arsya terlalu over thinking."

"Nggak begitu, Eren, tapi ini diluar kebiasaan. Okelah, Tante Kalila menjodohkan Kaysan dan Yasmin tapi ... Apakah benar hanya karena tidak mau Tante Kalila ngamuk, Kaysan mau melakukan?" Mata biru Arsya menatap Rauf dan Eren bergantian.

"Kaysan membantu Yasmin saat gadis itu mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya dan sebenarnya mereka sudah kenal duluan serta beberapa kali makan malam berdua. Jadi sebenarnya Tante Kalila hanya segera membuat mereka official saja sih," jawab Rauf.

Jika orang lain melihat ketiga pangeran good looking itu sedang berbicara serius, pasti tidak mengira kalau ketiganya pria-pria bucin dengan pasangannya karena semuanya adalah pria Alpha.

"Jadi sebenarnya mereka sudah berhubungan duluan?" tanya Arsyanendra yang memang tidak terlalu memperhatikan adik-adiknya karena dirinya sibuk proses pemindahan kekuasaan dari ayahnya ke dirinya. Sean merasa dia sudah waktunya turun tahta karena ingin menikmati kebersamaan dengan Zinnia, anak-anak dan para cucunya yang badung-badung, terutama Brayden dan Amira.

"Sudah, Sya. Kamu tenang saja," senyum Rauf yang tahu bagaimana over protective nya seorang Arsyanendra ke adik-adiknya baik yang perempuan maupun yang laki-laki meskipun mereka semua bisa menjaga diri sendiri.

"Semoga langgeng pernikahan mereka," ucap Arsyanendra akhirnya. "Adik-adik kita yang belum menikah siapa lagi?"

"Keanu, Milly, Rylee, Dipta ...." Rauf mengabsen adik-adiknya.

"Tapi Rylee dan Dipta sudah punya pacar sih," potong Eren. "Agen FBI juga."

Arsyanendra menggelengkan kepalanya. "Dasar duo vampir!"

***

Kaysan menatap malas ke arah dua temannya yang datang dengan menggandeng pasangan masing-masing. Iqbal dan Malawi pun mengajak Kaysan berbicara bertiga. Emir Qatar itu hanya bersedekap ke arah dua orang itu.

"Jadi kamu sukses ya?" cengir Iqbal.

"Sesuai janji ya Kay." Malawi mengambil ponselnya, begitu juga dengan Iqbal. Tak lama ponsel di saku thawb Kaysan bergetar dan pria itu melihat ada transaksi masuk ke rekeningnya masing-masing $500,000.

"Hebat lho, kamu bisa membuat Yasmin mau menikah denganmu," kekeh Iqbal.

"Jangan sekali-kali kalian membuat drama disini! Karena aku tidak segan menghajar kalian!" desis Kaysan.

"Oh, tidak Kay. Kami tidak akan membuat drama disini karena kami tahu jika akan ada keributan, kita semua kena akibatnya. Aku masih ada urusan bisnis disini jadi ... Tahu lah!" senyum Iqbal.

Kaysan menatap datar ke keduanya. "Aku akan membuat kalian menyesal jika terjadi sesuatu!"

***

"Gaun kamu bagus lho, Yasmin," puji Violet van Bummell Léopold yang datang bersama dengan Arsyanendra.

"Terima kasih putri Violet," jawab Yasmin yang tidak menyangka akan menjadi ipar para pangeran dan putri dari Belgia, Belanda dan Inggris.

"Kamu buat sendiri?" tanya Alisha Léopold Carrington yang datang bersama Richard Carrington minus Brayden dan Anette karena ayah dan ibu mertuanya ingin bermain dengan dua cucunya.

"Iya putri Alisha. Saya buat sendiri," jawab Yasmin bangga.

"Cocok buat kamu," puji Shaera Blair Al Sharif, istri Eren Al Sharif.

"Sher, si kembar Aidan dan Ariella tidak ikut?" tanya Violet.

"Nggak mbak Vio. Abun bilang nanti anak-anak terlalu capek apalagi aku dan Eren cuma dua hari disini karena lusa sudah ada tugas kerajaan lagi," jawab Shaera yang dulu sempat membuat gegeran timur tengah karena hilang. ( Baca The Lost Emir ).

"Serius, gaun kamu cantik dan sangat menonjolkan keanggunan kamu," puji Violet.

"Mbak Vio, kan Yasmin desainer gaun pengantin jadi wajar dong cantik," kekeh Diana Zidane Khalid yang baru datang.

"Iya juga ya," gumam Violet.

***

Usai acara dilakukan acara lempar bunga oleh Yasmin dan semua para kaum wanita yang masih jomblo pun berebut ingin mendapatkan bunga itu, tidak terkecuali Fatima. Gadis itu pun ikutan heboh dan saat Yasmin melempar, terjadi keriuhan disana dan Fatima berhasil mendapatkan tapi dia nyaris terjatuh ke belakang jika tidak ada tangan kekar yang menahannya.

Fatima menatap siapa yang menahannya dan terkejut saat melihat Ahmed berada di belakangnya. Pengawal Kaysan itu menatap khawatir ke gadis mungil itu.

"Anda baik-baik saja, nona Fatima?" tanya Ahmed.

"A ... aku baik-baik sa ... ja," jawabnya dengan wajah memerah. Fatima sungguh malu karena dia hampir jatuh hanya gara-gara bunga.

"Baiklah kalau begitu," ucap Ahmed yang kemudian pergi meninggalkan Fatima.

Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya. "Kaku banget!" gerutunya.

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️