NovelToon NovelToon
EXCHANGE LOVERS

EXCHANGE LOVERS

Status: tamat
Genre:Tamat / Karir / Persahabatan / Pihak Ketiga
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pansy Miracle

Event bertukar kekasih telah dimulai! Event yang diadakan setahun sekali ini membuat hati Velvet ragu.

Ketika ia mendapatkan undian bahwa ia hanya akan bertukar kekasih dengan sahabatnya, Lyora, hati Velvet pun lega. Namun, siapa yang menyangka bahwa event tersebut akan membawa pengkhianatan bagi Velvet, yang dilakukan oleh kekasih serta sahabatnya sendiri.

Bahkan setelah event itu selesai, mereka tetap masih berhubungan secara diam-diam, hingga akhirnya semua kebenaran perlahan terkuak. Keduanya bahkan tak segan-segan untuk menjatuhkan Velvet dan membuat wanita itu mengalami depresi dan trauma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#29

Ketika acara perkenalan itu selesai, para pegawai diminta untuk kembali ke tempatnya masing-masing. Tapi tidak demikian dengan Lyora. Ia ingin menyapa Cord. Ia yakin sekali bahwa Cord pasti masih mengingatnya, bahkan mungkin menyimpan rasa cinta padanya. Dulu saat mereka kuliah, Lyora yakin Cord begitu mencintainya karena pria itu selalu menuruti apapun keinginannya.

Sementara Allan, langsung pergi dari meeting hall dan kembali ke ruangannya. Sejak ia pulang dari perjalanan bisnis, ia belum menemui Velvet lagi dan ia merasa hatinya sangat rindu. Ia pun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi mantan kekasihnya itu.

Namun, Allan harus menelan kekecewaan karena Velvet sama sekali tak menjawab panggilan ponselnya itu. Oleh karena itu, ia berinisiatif mendatangi ruang kerja divisi perencanaan.

Ruangan tiap divisi di Perusahaan Romano memang dipisahkan dengan kaca besar, hingga dari luar bisa melihat ke dalam dengan jelas.

Allan melihat Velvet yang tengah fokus di depan komputernya. Wanita itu tak mempedulikan sekitarnya, meski rekan kerjanya tampak sedang berdiskusi. Allan akhirnya kembali ke ruangannya.

**

“Cord!” sapa Lyora. Ia benar-benar menunggu Cord yang sedang berbincang dengan beberapa petinggi perusahaan, bersama Tuan Alessandro juga.

Cord yang mendengar sebuah suara memanggilnya pun akhirnya menoleh. Tak hanya Cord, bahkan seluruh petinggi perusahaan ikut menoleh. Di dalam hati, Cord tersenyum sinis, apalagi saat melihat senyum Lyora yang dulu sering ditampilkannya.

Cord menautkan kedua alisnya dan menatap Lyora dengan pandangan bertanya-tanya, “kamu …?”

“Aku Lyora, apa kamu melupakanku begitu saja?” tanpa canggung, Lyora mendekati Cord. Hal itu membuat Cord sedikit menjauh dari Dad Alessandro dan para petinggi perusahaan karena tak ingin mengganggu pembicaraan mereka.

“Aku Lyora, mantan kekasihmu,” sekali lagi Lyora menegaskan siapa dirinya. Ia tak ingin sampai Cord melupakannya, meskipun hubungan mereka hanya bertahan sebentar.

“Ya, ada apa?” tanya Cord datar. Sejujurnya ia tak suka bertemu dengan Lyora. Ia lupa jika Allan bekerja di Perusahaan Romano dan sudah pasti Lyora berada di dekatnya.

“Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menyapamu. Apa kita bisa makan siang bersama?” tanya Lyora, “setidaknya untuk mengingat masa lalu kita.”

“Maaf, aku sibuk. Lagipula tak ada yang perlu diingat lagi, kepalaku tak bersedia menampung hal-hal yang tak berarti,” jawab Cord dingin, membuat Lyora sedikit bergidik.

“Day! Aku akan pulang dan baru akan bekerja besok. Siapkan sebuah meeting untuk tiap divisi esok, jangan sampai ada yang terlambat,” perintah Cord pada asisten pribadinya Dayven.

“Baik, Cord,” kata Dayven. Dayven adalah salah satu sahabat Cord saat kuliah di USA. Keluarganya mengalami masalah pada perusahaan dan akhirnya ia lebih memilih bekerja pada Cord dan menjual perusahaan milik Daddynya. Kedua orang tuanya meninggal karena terlalu syok dengan hal tersebut, hingga meninggalkannya seorang diri.

Cord menghampiri Dad Alessandro dan pamit untuk pulang. Ia tak ingin berlama-lama di suatu tempat yang membuat nafasnya terasa sesak.

Sebelum benar-benar pulang, Cord menyempatkan diri berkeliling ke seluruh divisi. Ia memperhatikan cara kerja mereka dan memperhatikan beberapa hal yang menarik perhatiannya.

Seperti saat ini, ia terdiam di depan divisi perencanaan. Ia tersenyum tipis saat menemukan seseorang yang memenuhi kepalanya belakangan ini. Wanita itu tampak terdiam sendiri di depan layar komputer, bahkan sesekali ia termenung.

Apa yang sedang kamu pikirkan? - batin Cord. Ia terus berdiri di sana tanpa sadar bahwa ia telah menghabiskan waktu selama tiga puluh menit.

“Ada yang bisa kami bantu, Tuan?” tanya Zen.

“Tidak ada, aku hanya melihat-lihat saja. Oya, bagaimana progress terakhir proyek hotel di Paris?” tanya Cord.

“Saat ini sedang dalam proses penggambaran secara detail,” jawab Zen.

“Baiklah, ingat … aku tak mau sampai ada kesalahan. Besok aku ingin meeting dengan seluruh divisi perencanaan. Mungkin di sore hari saja, jadi kalian bisa menyiapkan semuanya dengan baik.”

“Baik, Tuan. Kami tak akan mengecewakanmu,” kata Zen lagi.

Mata Cord kembali melihat ke arah Velvet yang sepertinya sibuk dengan dunianya sendiri. Ia menghela nafas pelan dan akan berbicara lagi dengan wanita itu nanti.

**

“Bagaimana harimu, sayang?” tanya Mom Bianca saat melihat Cord sudah kembali ke rumah.

“Nothing special, Mom,” jawab Cord. Namun sebenarnya ia sungguh senang karena berhasil menemukan Velvet, tanpa harus meminta bantuan siapa pun.

Cord langsung duduk di sofa menemani Mom Bianca yang tengah memeriksa beberapa lembar kertas.

“Apa ini, Mom?” tanya Cord penasaran dan mengambil salah satu kertas itu.

“Ini laporan keuangan Perusahaan Costa. Mommy ingin membantu Grandpa. Kasihan Grandpa sudah tua dan tak ada yang akan menggantikannya,” jawab Mom Bianca.

“Nanti sesekali aku akan ke sana membantu Grandpa, Mom. Jangan kuatir, aku pastikan Perusahaan Costa akan terus berdiri sampai kapan pun.”

“Terima kasih, sayang.”

Suara telepon Kediaman Keluarga Romano berbunyi. Cord yang berada persis di sebelahnya pun mengangkat panggilan tersebut.

“Di mana?” Cord langsung duduk dengan tegak saat mendengar apa yang dikatakan oleh si penelepon.

“Baiklah, saya akan segera ke sana,” lanjut Cord.

“Ada apa, sayang?” tanya Mom Bianca saat melihat wajah Cord yang tak seperti tadi. Bahkan terlihat kegelisahan di wajah tampannya itu.

“Dwyne ada di rumah sakit, Mom.”

Mom Bianca langsung menjatuhkan kertas-kertas yang sedang ia pegang. Ia langsung bangkit dan ingin segera pergi ke rumah sakit.

Cord meminta pelayan untuk merapikan kertas-kertas di atas meja dan meletakkannya di atas meja ruang kerja. Ia sendiri menuntun Mom Bianca keluar dari rumah dan mereka berangkat bersama ke rumah sakit.

“Apa yang sebenarnya terjadi, Cord?” tanya Mom Bianca.

“Aku juga belum tahu pasti, Mom. Aku akan segera mencari tahu hal itu. Hubungi Daddy, Mom,” Cord menyerahkan ponselnya pada Mom Bianca karena Mom Bianca tak membawa ponselnya.

🌹🌹🌹

1
Anonymous
k
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Karya yang bagus untuk dinikmati ceritanya, ngga bosan dengan alur ceritanya dan setiap hari selalu menanti kelanjutannya.
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Senang rasanya berakhir dengan indah ... 🥰🥰
Soraya
lanjut bca
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
aduh Thor, kenapa aku jadi ikut deg degan ya ... padahal aku bukan Velvet 🙄🙄🙄
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Oalah Lyora ... bocah gemblung 😡😡
Lenni Namora
Luar biasa
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
maksudnya Rektor ya ini Thor ?
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Kasihan Velvet, dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya... yang kuat ya Vel 🥺
Fajar Ayu Kurniawati
.
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
c cordnya mn?
Yaser Levi
wah ..awas ada juri tu..mulai menilai
moral hazard
karya yg keren
Pansy: Thank you Kak 🙏🏻🌹🥰
total 1 replies
Maya A
novelnya singkat, padat, jelas. tanpa bertele-tele 👏
Ira
m
Siti Masitah
ulah emily si cupu setan
Siti Masitah
dasar lyora kutu kupret...ulet keket..
Siti Masitah
si allan...bulshit..
Siti Masitah
sahabat rasa setaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!