NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 13

"Pemandangan ini sama seperti di Bandung.... Hanya saja semuanya berbeda karena kamu kini telah menjadi istriku" Batin Sandi

Sandi memeluk Mesya dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh keduanya.

Keesokan paginya Mesya yang perlahan membuka matanya terkejut karena ia berada dalam pelukan Sandi. Mencoba mengingat kembali apa yang terjadi, Mesya menggigit lidahnya karena semalam dia lah yang melompat ke dalam pelukan Sandi karena takut akan petir.

"Bagaimana ini" batin Mesya

Mesya yang melihat pergerakan Sandi pura-pura kembali tertidur dan menunggu Sandi melepaskan pelukannya lalu pergi meninggalkannya. Namun yang tak disangka oleh Mesya adalah Sandi terbangun tapi masih tidak melepaskan pelukannya dalam waktu yang cukup lama.

"Kenapa Kak Sand tidak pergi juga sih"

"Sand tahu kamu sudah bangun, jangan berpura-pura lagi Mesya"

Kalimat yang diucapkan  Sandi seketika membuat Mesya terkejut. Ia membuka matanya dan bergegas untuk bangun, namun Sandi justru tiba-tiba menarik kembali tubuh Mesya ke dalam pelukannya hingga tubuh Mesya kini berada di atas tubuh Sandi.

"Apa yang Kak Sand lakukan!?"

Sandi hanya tersenyum, Mesya merasa jika Sandi sengaja menggodanya.

"Kamu mau kemana Mesya?! Bukankah semalam kamu yang ....."

*****

"Apa yang sedang mamah lakukan?!"

Dini berjalan menghampiri Nur yang tengah duduk di tepi tempat tidur nya, Nur yang melihat kedatangan putri keduanya itu bergegas mengusap kasar wajahnya yang tengah menangis.

"Mamah menangis?!" Tanya Dini

"Enggak, Nak... Mamah gak menangis kok"

"Mamah....."

Dini merangkul sang Ibu. Nur yang tak bisa membendung air matanya lagi pun meneteskan air matanya.

"Mamah rindu Mesya??"

Dini hanya terdiam. Ia tahu betul bagaimana Mesya menjadi satu-satu nya yang sangat dekat dengan sang Ibu dibandingkan kedua kakak perempuannya. Selama ini Mesya selalu menemani sang Ibu dan menghabiskan waktu lebih banyak denga sang ibu dibandingkan dengan Suci atau pun Dini, sehingga saat Mesya dibawa pindah oleh Sandi membuat Nur benar-benar sangat kehilangan sosok Mesya.

"Kalau mamah kangen sama Mesya, bagaimana jika aku minta Mesya untuk main ke sini?!"

"Tidak perlu nak, Mesya baru saja pindah. Gak mungkin kita meminta Mesya untuk maen kesini, mamah gak enak sama Sandi, apalagi Sandi pasti kerja hari ini"

"Bagaimana jika aku minta kak Suci untuk jemput Mesya aja, nanti Mesya kita antarkan  lagi sebelum Sandi pulang kerja?!"

Nur hanya terdiam mendengar saran dari Dini. Namun siang harinya Suci mengunjungi Mesya di rumah barunya dan berniat untuk menjemputnya menemui sang Ibu.

"Eh Kak Suci, ayok masuk" ucap Mesya saat melihat sang kakak datang.

Suci memarkirkan motornya dan masuk ke dalam rumah baru Mesya.

"Wah ini rumah yang Sandi beli?! Sangat bagus dan nyaman Mesya"

Mesya hanya tersenyum dan menenteng air minum di tangannya untuk Suci. Suci duduk dan mengatakan tujuannya datang hari itu.

"Ah kalau gitu aku ganti baju dulu deh"

Suci mengangguk. Sambil menunggu Mesya selesai mengganti pakaiannya, Suci berkeliling dan melihat isi rumah baru adiknya itu. Merasa jika Sandi menepati janjinya, Suci pun merasa lega dan benar-benar mempercayakan Mesya kepada Sandi.

"Ayok Kak, aku udah selesai"

Setelah beberapa saat Mesya keluar dari kamarnya dan mengajak Suci untuk segera berangkat ke rumah sang Ibu.

Setibanya di rumah sang Ibu, Nur sangat bahagia melihat kedatangan Mesya sampai memeluk dan menciumnya berkali-kali.

"Padahal baru kemarin kamu pindah, Nak. Tapi mamah sudah rindu sekali sama kamu" ucap Nur

"Heheh.. nanti mamah main aja kesana. Kemarin Kak Sand membeli rumah baru yang ada di perumahan anggrek itu"

"Alhamdulillah, mamah senang mendengarnya"

Nur mengajak Mesya untuk duduk bersamanya di atas sofa. Semuanya terlihat gembira saat melihat kedatangan Mesya.

"Jadi bagaimana?! Sandi gak seburuk yang kamu pikirkan bukan?...." Ucap Suci

"Hmmm itu...."

"Kapan kalian bulan madu? Seharusnya kan pengantin baru pergi berbulan madu"

"Tidak!!...kak Sand kan belum dapet cuti jadi..."

"Owalah,,,,, tapi sudah ada  ya kan rencana bulan madunya"

Kedua kakak perempuannya terus menggoda Mesya, Mesya yang mendengar setiap perkataan dari kedua kakak nya itu pun terlihat tersipu malu. Bagaimana pun Mesya dan Sandi belum melakukan apa yang dikatakan oleh kedua kakak perempuannya itu.

"Kakak sangat percaya pada Sandi, kakak tahu betul bagaimana keluarganya. Kakak harap kamu bisa menjadi istri yang baik untuk Sandi" jelas Suci

Suci menatap Mesya dengan tatapan dalam dan penuh harap. Melihat sorot mata sang kakak yang penuh harap kepadanya pun berhasil membuat hati Mesya tersentuh.

Mesya mengangguk pelan. Ia tahu betul jika apa yang dikatakan oleh sang kakak tidaklah salah. Sandi tidak begitu buruk, justru Sandi selalu memperlakukannya dengan baik sejauh ini.

*****

"Baiklah, Pak. Terima kasih"

Sandi menutup panggilan dan berjalan keluar ruangan, setelah menyelesaikan pekerjaannya Sandi bergegas untuk pulang dan berharap bisa bertemu dengan Mesya secepat mungkin.

Sandi yang berjalan menuruni tangga bersiap meninggalkan kantor tiba-tiba dihentikan oleh Hilda yang mengejarnya.

"Tunggu Sandi!!"

Sandi yang mendengar namanya dipanggil pum menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah belakang.

"Hilda?!....ada apa?!"

"Begini Sandi, sudah sangat lama sekali bukan alumni kita tidak berkumpul sejak kelulusan. Kebetulan hari ini aku mendapat kabar jika suruh angkatan kita mengajak untuk reuni, jadi apakah kamu bisa pergi?!"  Jelas Hilda.

"Oh benarkah?! Kapan itu?!"

"Minggu depan, di Hotel Santika"

"Aku akan...."

"Oh iya, pukul tujuh malam tepat" lanjut Hilda

"Oh baiklah, aku akan usahakan. Tapi aku belum bisa janji untuk datang"

Meski mendengar jawaban yang belum pasti dari Sandi, Hilda yang percaya jika Sandi pasti akan datang pun terlihat sangat bahagia.

"Pokoknya aku harus tampil sempurna"

Selama perjalanan pulang Sandi tersenyum kecil karena mengingat kejadian saat bersama Mesya. Bahkan siang itu Sandi sangat bahagia karena dibekali kotak makan siang dengan makanan yang dimasak oleh Mesya sendiri. Meski terasa sedikit asin, tapi Sandi tetap memakan habis makanannya agar saat pulang ia bisa melihat wajah bahagia istrinya itu.

"Haaaa... Mesya" Lirih Sandi

Sandi mempercepat laju sepeda motornya karena sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Mesya. Namun, setibanya di rumah Sandi justru mendapati rumahnya terkunci dan Mesya tak berada di dalam.

"Kemana Mesya?!"

Sandi mengeluarkan ponselnya dan mencoba mengirimkan pesan kepada Mesya. Mendapat jawaban Mesya ada di rumah sang Ibu, Sandi bergegas pergi untuk menjemput Mesya.

["Oke tunggu Sand ya, Sand jemput kesitu"]

Sebuah pesan dari Sandi muncul di ponsel Mesya. Mesya yang mengetahui Sandi akan menjemputnya pun memutuskan menunggu sambil berbincang kembali dengan keluarganya.

"Mesya kapan kakak harus mengantar kamu?! Bukan niat kakak mengusir kamu ya, tapi seharusnya sebentar lagi Sandi pulang kerja kan?!"

"Tidak perlu Kak, barusan Kak Sand bilang akan menjemput aku"

"Eh, Sandi akan menjemput kamu?!"

"Iya Kak"

"Apakah Sandi pulang lebih awal? Bukanya biasanya dia pulang kerja sebelum magrib, sekarang masih jam setengah lima dia udah pulang?!"

"Aku tidak tahu kak, mungkin pekerjaannya selesai cepat, makanya Kak Sand bisa pulang lebih awal"  jawab Mesya dengan santai.

"Syukurlah..."

Setelah beberapa waktu berlalu Sandi tiba untuk menjemput Mesya. Keduanya berpamitan dan pulang.

*****

Setelah keluar dari kamar mandi Sandi melihat Mesya tengah merapihkan tempat tidur, mengingat kembali perkataan Hilda sore itu yang mengajaknya untuk reuni membuat Sandi memutuskan untuk berbicara kepada Mesya malam itu.

"Mesya, bisa kita bicara sebentar?"

Mesya mengangguk dan berjalan menuju Sandi. Keduanya duduk bersama di sofa samping jendela dan Sandi pun berbicara kepada Mesya.

"Oh yasudah, pergi saja Kak Sand. Itu kan moment langka, bagaimana bisa Kak Sand tidak pergi"

"Sebetulnya Sand ingin mengajak kamu pergi bersama, apa kamu bersedia ikut bersama Sand?"

Mesya termenung, ia tak langsung menjawabnya. Melihat Mesya yang tak memberikan jawaban Sandi pun tetap tersenyum dan mencoba mengerti keadaan Mesya.

"Tidak apa-apa jika kamu tid....."

"Aku akan pergi sama Kak Sand"

Jawaban Mesya mengejutkan Sandi, ia tak percaya jika Mesya bersedia untuk ikut dengannya.

"Tapi, kamu tidak keberatan jalan sama Sand? Kamu tidak malu?"

"Kenapa aku harus malu jalan sama Kak Sand? Kak Sand kan suami aku"

Sand mengangkat alisnya, ia tak percaya dengan jawaban yang didengar dari mulut Mesya. Sandi merasa jika Mesya sudah menerima ia sebagai suaminya, sehingga hal itu membuat Sandi sangat bahagia.

"Terima kasih ya Mesya"

Karena merasa sangat bahagia Sandi pun tanpa sadar memeluk Mesya. Mesya yang mengingat kembali perkataan Suci kakaknya siang itu membuat ia membiarkan Sandi tetap memeluknya, bagaimana pun hal itu tidak akan menimbulkan masalah karena mereka telah menikah.

Tok!! Tok!! Tok!!

Mendengar suara pintu diketuk membuat keduanya terdiam. Siapa yang akan bertamu kepada mereka di malam hari? Bahkan jika keluarga sekalipun tidak mungkin datang pada malam hari.

"Siapa ya itu Kak Sand?!......"

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!